Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
Mendapatkan kabar kematian putranya Cassandra membuat Evelyn langsung meluncur ke rumah sakit. Bukan hanya Evelyn saja yang datang, tapi mami Sisil bersama Jack juga ikut.
"Cassie." panggil Evelyn ketika melihat temannya terbaring di atas panjang rumah sakit dengan jarum infus yang menyucuk di punggung tangannya.
"Astaga, Cassie. Berat banget beban hidup Lo." gumam Evelyn ketika melihat keadaan temannya.
Mami sisi yang tidak pernah ikut prihatin terhadap seseorang, kini seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan wanita lemah itu. Begitu juga dengan Jack, yang sering memarahinya.
"Jason, jangan tinggalin Mama..." Cassandra mengigau dengan air mata yang keluar dari sudut matanya. Sedih, sudah jelas ini adalah hari yang paling menyakitkan baginya. Seharusnya pagi ini Jason akan menjalani operasi. Tapi kenapa Tuhan berkehendak lain? kenapa Tuhan mengambil satu-satunya kebahagiaan Cassandra.
"Cas, bangun Cas. Ini gue Evelyn, ayo bangun Cassandra." Evelyn berusaha untuk membangunkan Cassandra. Dia benar-benar tidak sanggup melihat keadaan teman yang seperti ini.
Kedua kelopak mata indah itu perlahan terbuka. Mata indah itu tidak lagi memancarkan keindahannya. Sudah bener-bener tidak ada lagi semangat hidup dalam diri wanita itu saat ini.
"Cas, Lo kuat. Gue yakin Lo kuat. Lo kuat, Cassandra." kedua sahabat itu saling berpelukan, di mana Evelyn yang berusaha untuk menyemangati Cassandra yang sedang terpuruk saat ini.
Entah bagaimana lagi cara menjelaskannya. Dirinya juga tidak akan sanggup jika harus berada di posisi Cassandra.
"Jason, Evelyn. Jason, pergi ninggalin aku, Evelyn. Jason, hiks...hiks...hiks..." tidak ada yang bisa Evelyn lakukan saat ini selain memberikan pelukan untuk Cassandra.
"Jangan nangis terus. Jason pasti sedih liat Lo begini, Cassandra."
"Kenapa Tuhan jahat sama aku? Apa salah aku sama Tuhan, Evelyn? kenapa Tuhan terus-terusan memberikanku cobaan? Aku bisa bertahan menghadapi dunia, demi Jason. Lalu, apa yang harus aku lakukan saat ini? satu-satunya orang yang menjadi semangat hidupku sudah nggak ada lagi. Jason pergi Evelyn. Jason malu punya mama kayak aku. Jason gak mau punya mama kayak aku." setiap kata-kata yang keluar dari bibir Cassandra benar-benar menyayat hati banyak orang yang mendengarnya.
Banyak orang mengatakan bahwa Cassandra itu sosok yang sangat sempurna. Tapi, dibalik semua itu mereka tidak tahu beban apa yang ditanggungnya.
"No! Jason pasti banget punya mama kayak lo. Jason sekarang udah nggak ngerasain sakit lagi, Cas. Jason udah sembuh dan gue yakin sekarang dia sedih liat Lo kayak gini. Pasti Jason sedih karena gak bisa peluk Lo." sebagai teman, Evelyn tahu apa yang dirasakan sahabat baiknya ini.
Begitu juga dengan mami Sisil yang ikut menghampiri Cassandra. "Yang sabar ya sayang. Mami yakin kamu kuat." ucap mami Sisil yang ikut memberikan usapan lembut di bahunya Cassandra.
Tidak ada yang bisa Cassandra katakan lagi saat ini. Yang jelas, dia benar-benar merasa hancur. Dunianya runtuh seketika, saat dokter menyatakan bahwa putranya sudah meninggal.
Brak!
"Cassandra..." pintu ruangan dibuka dengan begitu keras sehingga menghantam dinding rumah sakit.
Ya, ibunya Cassandra datang untuk mencari putrinya saat ini. Dia baru saja mendapatkan kabar, jika Jason cucunya sudah meninggal.
"Cassandra, kamu -?" seorang suster datang untuk mengabarkan bahwa jasad Jason sudah siap untuk di bawa pulang.
Hal itu kembali membuat air mata Cassandra mengalir dengan derasnya.
***
Nb : Disini lagi musim hujan, jadi rada basah part-nya 🤣
Kaburrrrrrr...
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏