IG : Srt_tika92
Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.
Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.
Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.
Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.
Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.
Ikuti kisah cinta mere hanya disini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu teman lama
Sudah tiga hari kepergian Giska yang belum di ketahui penyebab jelasnya. Davon pikir kepergian Giska di karenakan rasa bersalah nya pada Aurel. Davon belum tau yang sebenarnya, jika Giska bukan hanya merasa bersalah pada Aurel, tapi istrinya harus rela mengorbankan cintanya untuk balas budi pada keluarga besar Wijaya.
Tomi hanya mendapat info jika nama Giska Mustika di hari dimana dia pergi melakukan penerbangan menuju kota Surabaya. Dan itu menjadi petunjuk untuk segera menemui Giska.
Sekarang, anak buahnya sedang mencari Giska sampai kepelosok bagian kota Surabaya. Memang membutuhkan waktu, namun Davon akan sabar menantinya.
Sebelum menemukan Giska, Davon terlebih dahulu akan menyelesaikan urusannya dengan Aurel.
Davon menuju perusahaan dimana Aurel bekerja, namun saat Davon disana Aurel tidak ada di tempat. Menurut informasi yang di dapat dari asisten pribadinya, Aurel ada pertemuan dengan rekan bisnis di luar kota, Bandung tepatnya.
Davon mendengus kesal. Lagi-lagi Aurel selalu begitu, pergi tanpa berpamitan. Meski hal itu tidak penting bagi Davon, namun sebagai seorang suami dirinya sama sekali tidak dihormati oleh Aurel, yang selalu saja pergi tanpa memberitahu nya. Dan mendatanginya jika perlu saja.
*
Setelah jam kerja telah usai, Giska pulang terlebih dahulu meski cafe tempat nya bekerja belum tutup. Ada Wisnu yang akan menangani cafe saat malam hari menggantikan Giska.
Wisnu orang kepercayaan Laura sebelum Giska ikut bergabung dengan nya.
" Wis, gue pulang dulu ya. " pamit Giska pada Wisnu.
Wisnu mengangguk. " Iya, Hati-hati Gis. " ucap pria yang dua tahun lebih tua dari Giska.
Setelah berpamitan, Giska segera keluar dari cafe. Namun sebelum pulang ke rumahnya, Giska terlebih dahulu mampir ke supermarket, hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai.
Giska membeli beberapa kebutuhan rumahnya, serta stok makanan dan sayuran untuk satu minggu ke depan.
" Giska.. " terdengar seseorang memanggil nama wanita itu. Giska yang merasa mendengar namanya di panggil menoleh ke sumber suara.
Matanya menyipit mengamati pria yang tengah menghampiri nya.
" Lu Giska kan? " tanya pria itu setelah berdiri di hadapan Giska.
Giska mengangguk, " Kamu siapa? " jawab Giska dengan sopan yang belum mengingat jelas pada pria di hadapannya.
" Gue Tristan, kita satu kampus dulu. inget gak? " ucap pria yang bernama Tristan itu.
Seketika Giska mengingat pria yang dulu sering membantunya menyelesaikan tugas dari dosen yang sangat sulit baginya. Tristan salah satu mahasiswa yang cerdas dan Giska selalu meminta bantuannya karena mereka kuliah di fakultas yang sama.
" Ya ampun, lu Tristan si kacamata empat itu? " tebak Giska.
Pasalnya Tristan yang ada di hadapan nya sekarang berbeda jauh dari Tristan yang dulu, sekarang Tristan terlihat lebih tampan dan mapan juga, dilihat dari penampilannya.
Tristan mengangguk. " Gue gak nyangka ketemu lu disini? lu sekarang tinggal di kota ini? " tanya Tristan.
" Iya Tris, gue baru kemaren pindah kesini. " ujar Giska.
" Oh.. lu tinggal di sekitar sini? "
" Iya, rumah gue gak jauh dari sini, deket ama tempat kerja gue. " Giska.
" Kerja dimana emang? "
" Cafe Latto.. deket juga dari sini. " ucap Giska memberitahu nama cafe milik Laura. Laura memang menamai cafenya sesuai inisial namanya dan nama pujaan hatinya. " Lu sendiri tinggal dimana? "
" Di persimpangan depan, perumahan xx. " jawab Tristan. " Kapan-kapan mampir ke rumah gue Gis. "
" Iya Tris, kalo ada waktu ya. " Giska.
" Yaudah gue duluan ya lagi di tunggu nyokap di depan. " Tristan.
Tidak lupa mereka saling bertukar nomor telpon, agar mudah untuk berkomunikasi.
Giska segera menyelesaikan belanjanya karena hari sudah mulai petang dan harus segera pulang.
*
*
*
...Jangan lupa berikan dukungan kalian...
...Like. komen. vote....
...Bye.. bye.....
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻