NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku, Mas!

Ceraikan Aku, Mas!

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cerai / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Penyesalan Suami / Chicklit / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: lafratabassum

setelah tiga tahun menjalani rumah tangga bersama dengan Amran, Zahira tetap tidak bisa membuat lelaki itu mencintainya. Amran selalu memperlakukan Zahira dengan sangat kejam. Seakan Zahira adalah barang yang tidak berguna.
sebaik apapun hal yang sudah Zahira lakukan, selalu saja tidak bernilai dan kurang di mata Amran.

" aku ingin bercerai!" ucap Zahira dengan lugas. meskipun tanganya mengepal kuat, namun semua itu adalah refleksi dirinya agar kuat dan tidak goyah dengan rayuan Amran.

" memangnya kau bisa apa setelah bercerai dariku?" Amran selalu bisa menghina Zahira dan melukai harga diri wanita itu.

Amran membuang wanita itu dan Zahira bertekad untuk tidak memberikan kesempatan bagi Amran. Lelaki yang tidak bisa lepas dari hutang budinya pada wanita lain, tidak akan Zahira pikirkan lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lafratabassum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 36

" jangan katakan apapun pada Zahira. Biarkan aku yang menjelaskan nya padanya nanti" pesan Amran sebelum pergi meninggalkannya ruangan. Dokter hanya mengangguk lemah. Untung saja dia belum mengatakan apapun pada pasien saat siuman tadi.

Dengan langkah gamang Amran berjalan menuju ke kamar Zahira. Setelah berbincang dengan dokter dia merasa perlu memberikan kelonggaran pada Zahira. Karena percuma saja dia memaksa, saat ini dia tidak mau kehilangan bayi yang dikandung istrinya.

Amran membuka pintu, tatapan datar Zahira menyambut kedatangan nya di kamar itu. Amran menelan kasar saliva nya.

" bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?" tanya Amran penuh keraguan, Zahira tidak akan menjawab pertanyaan itu.

Beberapa saat setelah nya baru terdengar suara " aku ingin pulang" suara masih serak dan terdengar memilukan.

" Dokter belum mengeluarkan izin pulang. luka mu masih belum pulih. Ada beberapa jahitan di sana. Perlu beberapa hari lagi agar membaik" jawab Amran dengan penuh kelembutan. Amran terlihat sangat perhatian pada Zahira.

Kalau saja sejak dulu Amran seperti ini, Zahira akan sulit sekali meninggalkan lelaki ini. Sayangnya meskipun begitu lembut dan penuh perhatian, saat ini hati Zahira sama sekali tidak tergerak.

Zahira memalingkan wajahnya menatap ke sisi lain. Dia tidak mau bertatap muka dengan Amran. Sejak siuman dia hanya di temani oleh perawat saja.

Dari sini Zahira paham, Amran tidak mengabarkan hal ini pada siapapun. Lelaki itu antara tidak mau keluarga nya cemas atau lebih pada tidak mau disalahkan atas hal yang menimpa Zahira.

Zahira sudah malas untuk memikirkan nya. Dia hanya diam, beberapa kali Amran mengajak nya bicara atau mempertanyakan sesuatu dia tidak menjawab. Tubuhnya masih begitu lemah jadi seharian itu Zahira hanya makan dan tidur saja.

Amran menemani sampai menjelang malam, lelaki itu sama sekali tidak meninggalkan Zahira hari itu. dia terkadang sibuk dengan laptopnya dan sesekali mengecek keadaan Zahira bersama dengan perawat yang datang.

" pak, ini ada alat bantu jika ibu Zahira tidak bisa ke kamar mandi. Dan juga ada kursi roda jika anda membutuhkan nya" pesan perawat lalu meletakkan kedua benda itu di sebelah kursi.

Sepeninggal nya perawat Zahira terlihat gusar. Amran yang menangkap perilaku Zahira segera mendekat.

" kamu ingin ke kamar mandi? Sini aku bantu" ucap Amran terlihat begitu telaten.

" panggilkan saja perawat atau pelayan kediaman" balas Zahira menolak halus tawaran dari Amran.

Dan ternyata tebakan Amran benar, saat ini dia ingin ke kamar mandi. tetapi bagaimana caranya. Zahira sangat malu dan tidak terima jika Amran yang mengantar nya.

" sudah ada aku, tidak perlu sungkan"

Amran meletakkan tangannya di bawah lutut.

" tidak.. panggilkan Seseorang, aku..."

" jangan menolak Zahira. Mereka tidak akan kuat menggendong mu. biar aku saja." Amran membawa tubuh itu ke kamar mandi.

Zahira sama sekali tidak bisa menolak, tangan kiri dan paha kaki kirinya terluka. Keduanya sangat sulit di gerakkan. Lukanya cukup dalam dan baru lepas efek bius. Zahira menahan rasa perih dalam diam.

Amran terlihat tidak kerepotan sama sekali, sedangkan Zahira yang merasa repot. Kondisi nya sekarang sedikit memalukan. Bahkan dia hanya menggunakan baju rumah sakit tanpa mengenakan dalaman.

Bagaimana jika Amran terpancing dan menginginkan nya!

nafsu Amran belum tercukupi kemarin malam jadi itulah yang membuat nya khawatir.

" sebentar, duduklah disini dulu" Amran menurunkan Zahira di pinggir bath up. Lalu dia mempersiapkan dudukan closet nya.

" aku bisa sendiri, kamu keluar lah"

" kamu tidak bisa Zahira, kenapa ? Kamu malu? Kita sudah menjadi suami istri selama 3 tahun. Aku sudah melihat semuanya dari tubuh mu"

kalimat Amran terdengar memalukan sekali. Zahira tidak sanggup menanggapi nya. Dia membiarkan saja Amran menggendong nya hingga duduk di closet.

" kamu ingin buang air sekarang? "

" Amran!"

Zahira tidak kuasa dengan kalimat vulgar itu. Bagaimana dia tidak terganggu saat Amran mengamatinya saat buang air kecil. Sungguh tidak Sudi!.

" baiklah, aku akan tutup mata. "

Sepanjang proses itu Zahira memastikan mata Amran tertutup sempurna. jika bukan karena keadaan mana mungkin dirinya Sudi berdekatan dengan Amran seperti ini.

Setelah selesai, Zahira kembali ke ranjang dengan wajah kesal. Amran tidak menempati janjinya, dengan dalih takut terkena perban luka. Amran membantunya cebok dengan penuh kesadaran.

Nalurinya sebagian Lelaki jelas terpancing, namun Amran masih cukup waras dengan tidak meminta Zahira melayaninya.

" aku akan keluar sebentar dan meminta baju ganti "

Amran perlu menenangkan hasratnya. Semua momen tadi sungguh menguji naluri lelaki dewasa. Bagaimana Zahira malah tampak begitu menggemaskan saat wajah nya memerah karena malu.

Beberapa saat setelah nya, dia kembali dan mendapati Zahira tengah tertidur. Amran menatap wajah tirus Zahira dengan tatapan sedih.

Lalu beralih pada perut Zahira. perlahan dia mendekat dan mengelus perut itu.

Rencana nya besok dia akan mengatakan kebenaran pada Zahira. Dia harus bisa menyakinkan Zahira kali ini. Maka sebab itu, Barusaja dia menelpon Sekertaris Erisa untuk mempersiapkan beberapa berkas untuk nya besok.

" tidurlah yang nyenyak Zahira" lirih Amran lalu berjalan menuju jendela ruangan yang terbuka.

1
Katherina Ajawaila
plsses outhour, solusinya hanya ada pada outhour, sehingga tdk ada perpisahan 🤔
Katherina Ajawaila
banyak putar baliknya Arman dlm berbicara pd hal CEO, dlm tugas bisa sm kolega, sm istri jgn cioba2
Katherina Ajawaila
Amran plinplan bikin gemes, mesti. nya di sayang istrinya ini malah. ksh. pilihan, bego
Katherina Ajawaila
keren thour, alur ceritanya aku seneng
Katherina Ajawaila
sadar diri Amran, jgn hanya dgn uang perasaan wanita di pakai. mmg nya Amel
Katherina Ajawaila
kena batunya Amran, main2 sm istri, gemes liat pecundang
Hasmina Nita
sediihh
Katherina Ajawaila
pasti kerjaan Amron, ngk jelas, perasaan istri di mainin pecundang dasar
Katherina Ajawaila
sakit hati. Zahira udh kedalon🥸
Katherina Ajawaila
blng Ja Zahira udh di jual, pengen tau reaksi suami toxic
Katherina Ajawaila
suami pecundang jgn mau lg Zahira, bikin kotor diri 🥸
Katherina Ajawaila
suami biadab mending bubaran dr pada makan hati bisa kurus kering🤬
Rehaan Aamir
Mampuuuuusss Aj loe Ach Zahira...Perempuan Lemah ky Loe layaaakk bngtt d perlakukan ky gitu ama suami loe...
Marina Tarigan
ini ulah Erisa dia sengaja menghancurkan rmh tggamu Erland
Marina Tarigan
gitu dong lebih baik mati dp dihina terus dan meperlakukanmu sepeperti pela ur oleh suamimu sendiri
Marina Tarigan
benar kan zahira semasih kamu memikirkan keluargamu kamu kalak telak tenagamu tdk ada mknya terima saja nasibmu sebagai jalang oleh suamimu sendiri memang orang lemah selalu ditindas orang berkuasa tangisi saja nasibmu
Marina Tarigan
kamu akan kalah Zahira kalau dgn jalur real kamu tdk punya kekuatan hanya kabur dgn diam2
Marina Tarigan
kalau Amran tdk mau bercerai biarkan saja Zahira tapi pergi jauh dari suamimu itu dgn diam tak usah pikirkan soal cerai itu pokoknya kamu menghilang
Marina Tarigan
kamu siapanya Amran amel zavira istrinya Amran
Marina Tarigan
selagi suamimu sdg ke rmh sakit disitulah kamu pergi dan serahkan Rifan pd dr Reno kalau Amram tdk perduli lagi pergi jauh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!