NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Sang Asisten

Gejolak Cinta Sang Asisten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:150.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

"Aku tak peduli dengan masa lalu. Yang aku tahu adalah masa kini dan masa depan. Masa lalu hanya hadir untuk memberi luka, dan aku tak ingin mengingatnya!!" (Rayyan)


"Aku sadar bukan gadis baik baik bahkan kehadiranku pun hanya sebagai alat. Hidupku tak pernah benar benar berarti sebelum aku bertemu denganmu." (Jennie)

"Aku mencintaimu dengan hati, meski ku akui tak pernah mampu untuk melawan takdir."( Rani)

Kisah perjuangan anak manusia yang hadir dari sebuah kesalahan masa lalu kedua orang tua mereka. Menanggung beban yang tak semestinya mereka pikul.
Mampukah mereka menaklukkan dunia dan mendirikan istana masa depan yang indah dengan kedua tangan dan kakinya sendiri?
Atau kejadian masa kelam orang tua mereka akan kembali terulang dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35.35. Aneh

Dalam kamar, Rayyan bersiap untuk pergi ke lokasi proyek. Dia yang pada awalnya memakai baju santai kini telah berganti dengan baju dinas yang menampilkan gayanya yang keren. Dengan kemeja hitam yang lengannya dia gulung hingga sebatas siku dipadukan dengan celana bahan dengan warna yang sama. Tak lupa kacamata hitamnya bertengger diatas hidung.

Rayyan mengambil ponsel dan tablet pintarnya lalu beranjak keluar dari kamar. Langkah Rayyan terhenti manakala tatapan matanya tertuju pada flashdisk dari Ronald yang ditaruh nya diatas meja narkas.

Ditaruh nya benda kecil tersebut tanpa berniat untuk melihat isinya. Beberapa kali Rayyan menghela nafasnya. Disambar nya benda kecil itu lalu dimasukkannya ke dalam saku celananya.

Langkahnya kembali terhenti di depan kamar. Ditatap nya Jennie yang sedang komat kamit sendiri sambil menundukkan wajahnya tak jauh dari pintu kamar nya.

"Kau sedang apa?"

Ucapnya pelan namun mampu membuat Jennie yang sedang tak fokus terlonjak kaget.

"Ak.. aku, ehm."

Rayyan menaikkan satu alisnya ke atas, sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sambil terus menatap ke arah Jennie menunggu gadis itu berbicara.

"Bolehkah aku ijin keluar?" Suara Jennie kian mengecil di ujung kalimatnya.

"Keluar? mau kemana?"

"Aku bosan di dalam rumah terus, kalau boleh aku ingin pergi ke suatu tempat untuk sekedar merilekskan pikiran."

Rayyan menggaruk dahinya yang tak gatal. Ditatap nya gadis di hadapannya itu dari balik kacamata. Bukan tak ingin mengijinkan, akan tetapi keselamatan Jennie belum bisa dia pastikan keamanannya.

"Hanya sekedar menikmati waktu kan? bukan untuk bertemu seseorang atau berkunjung ke tempat lain?"

Jennie mengangguk perlahan dengan menampilkan senyum di bibirnya. Berharap Rayyan sedikit melunak dan mengijinkannya untuk pergi. Dia hanya ingin bertemu kembali degan Sanjaya, ada beberapa hal yang ingin ditanyakan nya pada lelaki itu. Meski dia tahu jika keselamatannya akan menjadi taruhannya nanti.

"Ikut aku ke proyek, jika hanya ingin menikmati waktu dan sekedar menghirup udara luar."

Mulut Jennie menggaga, tentu saja dia terkejut karena memang bukan itu jawaban yang diharapkannya dari Rayyan. Kalau begini jadinya bisa gagal rencananya untuk pergi ke perusahaan KSP ltd guna bertemu dengan Sanjaya. Akan tetapi untuk mengurungkan niatnya yang ingin keluar akan membuat Rayyan curiga.

Dengan senyum yang sedikit dipaksakan pada akhirnya Jennie menganggukkan kepala dan segera turun ke lantai bawah menuju kamarnya untuk bersiap.

Rayyan memilih mengekor dibelakang gadis itu. Setelahnya menuju halaman samping untuk menunggunya.

"Tuan muda mau berangkat sekarang?"

"Iya, om. Hari ini Om ada acara?"

Ronald menyeruput kopinya sebelum menjawab pertanyaan Rayyan.

"Nanti siang, saya akan pergi ke markas tuan. Semalam Javier mengirimkan pesan dan meminta saya datang."

"Apa ada hal serius, Om?"

"Mungkin ada laporan tentang penyelidikan yang memang sedang kami lakukan. Berharap kali ini informasi nya bisa dipercaya."

Rayyan menganggukkan kepalanya, dia juga berharap agar masalah yang menimpa proyek maupun yang sedang dihadapi oleh Jennie segera terpecahkan.

"Aku sudah siap, Ray."

Rayyan menoleh diikuti oleh Ronald yang juga menolehkan wajahnya ke arah Jennie yang baru saja sampai di tempat keduanya.

"Neng Jen ikut meninjau proyek?"

"Iya, Om. Sedikit bosan di rumah terus." Jennie tersenyum dengan menampilkan deretan gigi putihnya.

"Baiklah Om, kami permisi dulu. Jika ada sesuatu Om bisa langsung hubungi saya." Rayyan beranjak dari duduknya, ditatap nya Jennie sebentar sebelum melangkahkan kakinya untuk menuju halaman dimana mobilnya berada.

"Hati hati nengg dan selamat bersenang-senang."

"Terimakasih, om. Jen pergi dulu." Ronald menganggukkan kepalanya sambil menyunggingkan senyumnya.

.

.

Javier memijit pelipis nya yang terasa berat. Dia melupakan satu hal, adik satu satunya itu tak pernah mau mendengarkan ucapannya. Dan kali ini, Frans benar-benar datang ke kota B tanpa menunggu perintah sang kakak.

Roy yang selalu berada di sisi Javier menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis, sangat tipis karena khawatir sang bos akan menyadarinya.

"Dia memang susah untuk dikasih tahu."

Hanya Frans yang mampu melakukan hal itu pada Javier. Tak ada seorangpun dalam organisasi yang bisa melawan perintah darinya selama ini.

"Roy, tetap awasi dia. Aku tak ingin adikku menjadi incaran orang-orang itu. Kau tahu bukan?"

"Tentu boss. Saya sudah memerintah beberapa orang untuk mengawal tuan Frans selama perjalanan. Dan sepertinya, tuan Frans juga tak sendiri. Anak buah saya memberi kabar jika ada sekitar 3 orang berada tak jauh darinya."

"Bagus, tapi beritahu anak buahmu agar mereka tetap waspada dalam keadaan apapun."

"Baik boss."

"Anak nakal ini selalu saja membuat kepalaku pusing." Gumamnya membuat Roy semakin mengulum senyum.

.

.

"Apa lokasinya masih jauh?" Jennie yang sejak tadi hanya diam menikmati pemandangan sepanjang perjalanan mulai bersuara.

Dari yang dia dengar selama ini jika lokasi proyek tempat perusahaan Raka mendirikan Cottages tak terlalu jauh lokasinya dari villa. Namun kini perjalanan yang mereka tempuh sudah lebih dari 30 menit lamanya namun masih belum ada tanda tanda jika mobil akan menepi.

Tak mendapatkan jawaban dari Rayyan membuat Jennie mengerucutkan bibirnya sebal. Apa yang dilakukannya itu tak luput dari pandangan Rayyan melalui ekor matanya.

Tak lama, mobil menepi di sebuah bukit kecil. Bukit yang dulunya menjadi markas Rayyan ketika masih menjadi anak jalanan. Tempat tersebut nampak bersih tak seperti pertama kali dirinya datang berkunjung. Beberapa waktu lalu, Rayyan sengaja meminta bantuan salah satu penduduk untuk membersihkan tempat itu.

"Wah, pemandangan terlihat indah dari sini." Jennie merentangkan kedua tangannya.

Bukit kecil yang sepi, hanya beberapa kali terdengar suara daun yang bergesekan karena tertiup angin. Seperti biasa, Rayyan tak menganggapi ucapan Jennie. Lalaki itu lebih memilih untuk memeriksa tablet nya kalau kalau ada laporan yang masuk kesana.

Tatapan Rayyan beralih pada flashdisk yang kini berada di genggamannya. Ada gejolak kuat dalam hatinya antara membuka dan melihat isinya atau terus berdiam diri seolah tak pernah ada yang terjadi.

Akan tetapi rasa ingin tahunya semakin mendominasi. Perlahan tapi pasti, diraihnya laptop yang memang berada di mobil tersebut sejak kemarin. Ditancapkan nya benda kecil itu, berulang kali Rayyan menghela nafas sebelum jemarinya benar-benar berselancar membuka file file yang berada disana.

Nafas Rayyan tercekat. Video dalam flashdisk baru saja diputar namun hatinya sudah merasakan sesak yang tak terkira.

Wajah cantik sang mama dengan rambut tergerai indah disertai senyuman yang menampilkan dua lesung pipit di kedua pipinya membuatnya semakin menawan. Kedua mata Rayyan berkaca kaca, rasa rindunya pada mendiang sang mama semakin mengaduk aduk jiwanya.

Ada rasa yang berkecamuk dalam dadanya, rasa marah, rasa benci, rasa sayang juga perasaan cinta. Akan tetapi Rayyan tak ingin lemah dengan semua rasa yang semakin menggerogoti hatinya.

"Suamiku sayang, aku mencintaimu dengan segenap hati dan jiwaku. Maaf, maafkan segala kesalahan yang aku lakukan hingga aku tak lagi mampu menjaga kehormatan ku hingga membuatku menjadi wanita yang kotor."

Sepenggal kalimat membuat Rayyan mengernyitkan dahinya. Dia tak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh sang mama.

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣💣⃟ ⃟ᵉˡˡˢ👙
hmmm lagi manis" nya udahan 😫😫😫
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
dari dulu mah wajah Rayyan tanpa ekspresi deeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
meski telah melewati masa kritis tapi hingga saat ini Rico masih juga belum sadar juga
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
huuuuuuffttttt syukurlah jika Rico berhasil melewati masa kritis karena Rico telah memakai rompi anti peluru
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
rasa sayang Rayyan pada Rico dan Javier tentulah berbeda lah
karena mereka berdua sama-sama menempati posisi istimewa di hati Rayyan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
gak usa di gubris apa kata orang lah Lin...
yang penting Daddymu selalu bersikap baik padamu toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
waaah keren juga tuh Rico....
koneksinya gak main-main seeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
kamu uda lapar banget ya Ric...ampe pengen buru-buru masuk supaya bisa langsung makan 😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
saya juga suka neeeh gethuk 😍😍😍
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
akhirnya kelar juga malam pertama nya 🤭🤭🤭
aaahh aku telat bacanya ya, harusnya pas maljum kemaren 😅😅😅
pasti rayyan bahagia dpet.jackpot yg masih tersegel.
wkwkw bisa langsung hamil itu kan thor, kasian para orang tua pingin punya cucu, bakal jadi rebutan pasti.
ok lah makasih ry udah buat rayyan dan jenie bahagia disini
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
hais dasar orang tua taunya minta cucu aja.. belom unboxing mereka loh, rayyan dan jennie blom tau nikmatnya surga dunia, yg tau hanya othornya aja 🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ💥爱你的钥匙 Serra࿐: Aish buka kartu malahan wkwkwkw 🤣
total 3 replies
Yhanie Shalue
sudah dibilangin jen terkadang orang yg kita anggap baik dan dekat sama kita justru dia adalah musuh kita sendiri
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
ot ke novel baru deh
☠@AngguN
akhirnya hapy ending
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Akhirnya 💕💕💕
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
met bahagia Ray dan jejen,, semoga segera dikasih keturunan, biar oara ima opa seta kakeknya seneng
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
bikin cucu seng akeh biar bisa bikin club bola.sekalian😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
emang rena kan ngerhain juga ke kak ray nya yg kaya tembok😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
anuuu dalam berbagai ekspektasi dan penerjemahan masing2😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
sabar sabar yah sabaaaar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!