Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
"Iya Mami, tapi aku mau ijin ke club bolehh malam ini bareng Naomi?" tanya Glory yang sedikit was-was dan takut jika di marahi oleh Mami Mora.
"Oh ya udah sayang boleh, tapi jangan nakal-nakal di sana. Mami sama Papi juga udah ngasih kamu ruang dan kebebasan dan itu juga sekarang adalah tanggung jawab kamu mengenai kepercayaan kami," ucap Mami Mora membuat Glory dan Naomi menatapnya tidak percaya.
"Ini Mami seriusan ngasih aku izin buat pergi ke club malam ini?" ucap Glory yang menyakinkan kalo itu hanya omongan belakang.
"Ya Mami serius dong, ya udah ya Mami mau berangkat sekarang ya. Nanti kamu makan ya tinggal beli kalo gak nanti bibi masak deh," ucap Mami Mora dan dia mencium kening Glory dengan penuh kasih sayang.
"Loh kok Mami cepet banget sih mau perginya? aku kira besok," ucap Glory yang agak sedih karena Maminya akan pergi sekarang.
"Ya maaf sayang, Mami juga gak pengen pergi sekarang. Jadi gimana ya ini urgent sayang gak bisa ditunda-tunda lagi," ucap Mami Mora.
"Ya udah deh Mami, kalo gitu hati-hati ya. Terus kalo udah sampe jangan lupa buat kabarin aku ya Mami," ucap Glory dan dia mencium pipi sang Mami tersayang.
"Iya sayang, oh iya Naomi. Mami titip Glory sama kamu ya sayang, kalo dia ada macem-macem kamu tinggal lapor aja okey," ucap Mami Mora yang berpesan kepada Naomi.
"Hahaha iya Mami santai aja, Mami fokus aja sama urusan di sana. Biar di sini aku yang handle," ucap Naomi dan Mami Mora tersenyum hangat kepada Naomi.
"Iya Naomi, Mami percayakan itu semua sama kamu," ucap Mami Mora tersenyum hangat.
"Okey deh Mam, aku bakalan jaga kepercayaan Mami dan Daddy sama aku," kata Glory dan memeluk erat Mami Mora.
Mami Mora pun langsung membalas pelukan hangat dari Glory, Mami cukup senang karena Glory bisa terbuka kepada dirinya karena biasanya Glory suka pergi ke Club tanpa memberitahu dirinya.
"Iya sayang, ya udah kalo gitu Mami berangkat ya. Kalo butuh uang atuh apa pun kamu tinggal bilang okey," kata Mami dan mengelus rambut Glory dengn penuh kasih sayang.
"Okey Mam," ucap Glory dan Mami Mora pergi meninggalkan rumah dan sekarang hanya tersisa Naomi dan Glory.
"Nah sekarang kita jadi nih buat ke Club?" tanya Naomi dan Glory menganggukkan kepalanya dengan antusias.
"Ya iyalah jadi masa iya enggak, orang kita udah dapet ijin juga dari Mami gue. Masa kita menyia-nyiakan kesempatan emas ini," ucap Glory yang sangat bersemangat untuk pergi ke club.
"Tapi nanti kalo abang lo tau gimana cuy? Gue gak mau ribut sama mereka, mereka tuh rese banget sialan," ucap Naomi yang ogah-ogahan berurusan dengan geng motor paling menyebalkan itu.
"Udahlah santai aja, lagian mereka juga punya kesibukannya masing-masing gak mungkinlah mereka ngawasin gue terus iwh," ucap Glory yang mengmalas juga kepada abang-abangan nya itu.
"Lo yakin kalo mereka gak bakalan bikin lo nyaman di sini? lo sendiri juga tahu kan kalo mereka itu gak suka sama lo apalagi manusia yang bernama Cakra ih sumpah deh gue gak suka banget sama dia," ucap Naomi yang tiba-tiba saja membahas Cakra.
glory yang sadar akan hal itu jadi senyum-senyum tidak jelas, karen Glory tahu akan hal itu.
"Lo ini kok malah bahas Cakra sih? jujur aja deh sama gue lo masih punya hubungan kan sama tuh cowok gak jelas?" tanya Glory membuat Naomi kikuk.
"Ih apaan sih lagian ya gue itu gak kenal sama di, masa iya gue tiba-tiba dekat atau jadian sama dia," ucap Naomi yang sangat terlihat jelas kalo dia sedang berbohong.
"Emang kenapa sih Naomi? lagian gue gak bakalan larang-larang lo buat jadian sama siapa pun termasuk sama tuh manusia, asalkan lo sendiri bahagia sama hubungan lo," kata Glory yang bijak.
"Nah itu masalahnya, gue gak bahagia sama dia. Iya sih dia royal dan ya bisa treat gue dengan baik, cuman ya itu dia selalu dan selalu selingkuh gunta ganti cewek. Ya gue gak kesel gimana coba," ucap Naomi dan Glory menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ya gue paham masalahnya di mana, cuman ini serius kita berdiri doang di sini? gue pegel helo!" Ucap Glory yang benar saja dari berdiri terus.
"Dih ini kan rumah lo sendiri, lagian lo dari tadi gak ada tuh ngajakin gue buat duduk atau apa ke," ucap Naomi dan Glory cengengesan tidak jelas.
"Loh iya juga ya, maaf deh ya. Ya udah yuk kita ke kamar gue aja kita siap-siap terus kita berangkat ke Club," ucap Glory yang sudah tidak sabar untuk ke club nanti malam.
"Kenapa sih lo kaya seneng banget kalo kita mau ke club? sumpah deh gue curiga sama lo, lo pastinya udah merencanakan sesuatu ya," curiga Naomi dan benar saja Glory mengaku kepada Naomi.
"Lah kok lo tahu sih? kan niat gue ke sana mau cari berondong kalo gak ya gue mau cari duda duda keren lah," canda Glory dan langsung di geplak oleh Naomi.
"Si anjir kalo ngomong yang bener dong," ucap Naomi yang kesal juga dengan omongan Glory.
"Aelah lagian gue bercanda juga, tapi Kalo misalnya ada duda kaya yang kepincut sama kecantikan gue juga gak masalah sih. Lagian umur hanyalah angka anjay," ucap Glory dengan watadosnya.
"Si anjir yang bener aja lu, inget noh ada tunangan lu yang menanti anjay," ucap Naomi mengingatkan ada Xavier yang sekarang ini masih menjadi tunangan dari Glory.
Glory yang mendengar ha itu acuh tak acuh, dia sekarang sedang bad mood dan tidak ingin membahas orang yang dia benci sekarang.
