Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
" Astaga , percayalah padaku tuan " kata Zea menatap Axel yang masih memandang nya .
" Huhhhh" Axel bernafas berat saat mencoba mengingat-ingat lagi dan ternyata benar semalam dia menikmati elusan Zea dikepala nya sampai tertidur dengan tenang .
" Aku tidak percaya , yang jelas kamu mengganggu aku semalam " ucap Axel yang membuat Zea tidak terima .
" Baiklah, jika memang tuan berkesimpulan begitu mulai detik ini aku tidak a,"
Axel berdiri langsung menutup mulut Zea dengan sebelah tangan nya agar tidak melanjutkan lagi ucapan nya .
" Diam , aku tidak ingin mendengar sepatah katapun darimu lagi " tegas Axel memegang pinggang Zea dan dengan begitu mudah mendudukkan Zea diatas meja kerjanya .
" Tuan kenapa mendudukkan aku disini bukankah ka,"
" Zea aku bilang diam , jika bicara lagi aku akan mencium dan menidurimu disepanjang ruangan ini " kata Axel kembali duduk di kursinya.
" Hummm, kau benar-benar pria brengsek dan kriminal " pernyataan Zea yang membuat Axel tertawa mendengarnya.
" Ternyata selain merampas milik orang lain kau juga punya kebiasaan memaksakan kehendak " kata Zea memandang Axel dengan tatapan tajam .
" Siapa yang bisa melarang aku jika ingin memaksakan kehendak ku padamu " kata Axel berdiri dengan senyum tak tertebak nya .
" Menjauh sialan , Axel menjauh " teriak Zea akan menendang namun kakinya langsung dipegang Axel .
" Zea jika kakimu sampai mengenai milikku tadi aku tidak akan memaafkan mu " ucap Axel yang masih memegang sebelah kaki Zea .
" Makanya jangan mendekat , awas saja melanggar janji " kata Zea menarik kakinya yang dipegang Axel .
" Oooooh, ternyata selain cerewet kamu juga galak Zea " tawa Axel kembali duduk di kursinya.
" Aku memben,"
" Zea , mau aku cium ?" kata Axel ketika Zea kembali berucap .
Zea menutup rapat-rapat mulut nya dan duduk tenang diatas meja agar tidak disentuh ataupun membuat Axel sampai melakukan hal-hal lain padanya .
Zea memandang Axel yang tengah fokus bekerja dengan bad mood , kadang Zea juga tidak mengerti bagaimana Axel sebenarnya.
Orang seperti apa Axel sebenarnya kadang begitu jahat, keji bahkan tidak berperasaan namun Zea juga menemukan sisi lain kalau Axel orang yang baik secara bersamaan.
Tok
Tok
Rich masuk kedalam ruangan Axel bersama 7 orang staf dan kembali menutup pintu setelah masuk .
" Tuan memanggil kami " ucap Rich yang diangguki Axel yang full senyum sekarang tidak seperti harimau ganas lagi seperti beberapa menit yang lalu .
Zea yang duduk diatas meja Axel ingin segera turun karena merasa tidak sopan namun mau melompat meja Axel cukup tinggi hingga Zea takut keseleo nanti .
" Dia benar-benar tidak peka " batin Zea yang sudah mengode Axel beberapa kali dengan menyenggol lututnya dengan kaki tapi Axel malah mengabaikan dan fokus mendengar apa yang dijelaskan staf nya .
" Tuan Rich tolong bantu aku turun " kata Zea menoleh dengan suara kecil karena Rich berdiri cukup dekat darinya walaupun Zea duduk memunggungi mereka semua karena menghadap Axel .
" Tuan Nona Zea ingin turun " kata Rich malah menyampaikan langsung pada Axel , tidak berani lagi melakukan tindakan fatal yang akan membangunkan harimau galak yang emosinya baru saja stabil .
Axel berdiri dan melingkarkan sebelah tangannya dipinggang Zea dan menurunkan dengan begitu mudah .
" Istirahat dulu disofa , aku sedang bekerja " kata Axel yang hanya diangguki Zea .
" Kenapa diam " Axel langsung membentak direktur muda itu yang malah langsung hilang fokus memperhatikan Zea .
" Zea berbaring menghadap sandaran sofa " perintah Axel yang dengan cepat Zea lakukan.
" Sekali lagi kau tatap istriku begitu aku akan menarik bola matamu itu keluar dari rongganya" kata Axel yang malah membuat mereka semua keringat dingin termasuk Rich .
" Cepat lanjutkan" kata Axel kembali duduk mendengarkan penjelasan masing-masing direktur nya , namun sesekali masih menatap Zea yang berbaring main ponsel .
1 jam kemudian Axel melepas jas nya dan menyelimuti Zea yang sudah tertidur dengan ponsel menyala .
Axel berdiri cukup lama memperhatikan Zea sampai pintu ruangan nya terbuka tiba-tiba.
" Mama " Axel terkejut melihat Mama nya datang hari ini setelah beberapa tahun tidak pernah menginjakkan kaki di perusahaan milik Axel .
Mama hanya berjalan melewati Axel namun memperhatikan Zea yang sedang tidur bahkan beberapa saat memeriksa kondisi tubuh Zea .
" Apa yang Mama lakukan?" tanya Axel melihat mamanya yang sampai mengangkat rok Zea beberapa saat untuk melihat pahanya.
" Tidak ada , aku hanya memastikan kriminal seperti kamu tidak menyakiti wanita baik sepertinya" ucap Mama langsung pergi setelah melakukan itu .
Axel yang sudah terlalu rindu dan tidak bisa menahannya melangkah cepat sebelum Mama nya keluar dan memeluk nya dari belakang .
" Axel lepaskan aku" kata Mama setelah beberapa saat terdiam akhirnya menolak .
Muachhh
Axel mengecup Mama dan memeluk lebih lama lagi walaupun Mama nya menolak namun Axel tetap kukuh memeluk nya .
" Aku rindu Ma, biarkan aku memeluk hanya untuk beberapa saat " kata Axel yang sedari kecil sangat menyayangi Mama nya .
" Menjauh , anak pembangkang seperti kamu yang tidak mau mendengarkan ucapan orang tua tidak pantas mengatakan kerinduan, pergilah dengan semua pilihan hidup yang kamu inginkan " ucap Mama dengan begitu kecewa dan marah mendorong Axel lalu pergi keluar dari ruangan Axel .
" Maaa"
...........
" Mengapa hubungan tuan Axel terlihat begitu buruk dengan kedua orang nya ?" batin Zea yang sebenarnya sudah terbangun sejak saat Axel menyelimuti nya.
Zea duduk seolah terbangun namun dia sempat melihat Axel mengusap air matanya dan saat itu juga Zea berkesimpulan kalau dibalik sikap keras nya Axel masih punya hati .
Buktinya dia menangis !!!.
" Zea kamu sudah bangun, ayo kita pulang " ucap Axel .
" pekerjaan tuan sudah selesai ?" tanya Zea merapikan rambut nya .
" Aku merasa tidak enak badan jadi ingin pulang saja " kata Axel mengambil jasnya diatas paha Zea lalu memakainya.
Sejak pertemuan nya dengan Mama siang tadi, Axel diam saja sampai malam bahkan banyak melamun .
" Tuan " panggil Zea yang mengejutkan Axel yang sedang duduk melamun disofa .
" Duduklah " kata Axel yang diangguki Zea .
" Tuan kenapa ?" tanya Zea dengan rada takut namun Zea tidak bisa menahan diri untuk tidak bicara .
" Apa tuan ada masalah ?" tanya Zea lagi .
" Kalaupun aku ada masalah kenapa Zea ? Bahkan kamu punya banyak masalah tidak pernah bercerita padaku " ucap Axel yang tau kalau Zea ingin mendengar cerita nya .
" Itu karena sumber masalahku adalah kau " kata Zea dengan spontan dan segera menutup mulutnya yang bicara sembarangan dengan mengucapkan apa yang terpikir oleh otaknya .
" Apa ?" kata Axel langsung menarik telinga Zea .
" Tuan , maaf, ampuni aku tuan " kata Zea dengan ekspresi begitu lugu dan takut memegang tangan Axel yang menjewer telinga nya .
