NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 29 : Liburan Berakhir, Kembali ke Akademi

Tiga minggu berlalu sejak kepulangan Ye Lin ke kediaman. Sekarang tiba waktunya untuk kembali ke akademi.

Sebuah kereta kuda menunggu di depan gerbang. Penjaga berbaris rapi, mengikuti garis tersebut Ye Lin dan Huang Mei berjalan dari dalam sambil ditemani beberapa orang.

"Kakak," panggil Ye Minghua lirih.

Ye Lin setengah berjongkok di depannya lalu menempelkan telapak tangannya di puncak kepala gadis itu.

"Enam bulan lagi Kakak akan pulang. Kakak pasti akan membawakan oleh-oleh lebih banyak dari sebelumnya."

"..."

Ye Minghua mengangguk. Sebelumnya, gadis itu tak berhenti merengek ingin ikut pergi ke akademi. Namun Ye Lin tidak bisa membawanya karena peraturan. Apalagi ada beberapa orang yang menginginkan nyawanya. Berada di sampingnya secara otomatis akan membahayakan nyawa Ye Minghua.

Sedangkan tinggal di kediaman, meskipun ada beberapa orang yang memiliki niat buruk, mereka tidak akan berani mengambil tindakan terlalu jauh karena dalam pengawasan yang ketat.

"Pergilah dengan tenang. Ayah di sini akan menjaga adikmu dengan baik. Ayah janji akan lebih memperhatikannya."

Ye Lin berdehem lirih mendengar ucapan Ye Xinghan. Bisa dikatakan hubungan mereka berkembang berkembang ke arah yang lebih baik setelah dalam beberapa hari terakhir pria itu menunjukkan usaha yang serius dengan menghabiskan banyak waktu untuk menemani Ye Minghua.

Sekarang kesan Ye Lin terhadap Ye Xinghan cukup baik. Meskipun tidak mungkin menjadi sangat dekat karena kepribadiannya, tetapi selama pria itu berjanji akan memperlakukan Ye Minghua dengan baik, maka Ye Lin bersedia mencobanya.

"Kami berangkat."

___

Kabar kepergian Ye Lin dengan segera sampai ke kediaman Ye Chen. Pria tua itu duduk di meja bundar bersama istri dan keponakannya, sementara seorang pria berpakaian hitam berdiri di dekat jendela.

"Sekarang waktunya kau melakukan tugasmu. Jangan sampai gagal seperti terakhir kali. Jika tidak, kau tahu sendiri apa akibatnya."

Tubuh pria itu bergidik ngeri mendengar peringatan Wei Zhiyue. Dia dengan sulit meneguk ludahnya, kemudian berjalan mengambil sebuah catatan di meja.

"Pastikan kau melakukannya setelah mereka meninggalkan Kota Yan. Dengan begitu, Ye Xinghan tidak akan menemukan jejak apapun," ucap Ye Chen.

Pria berpakaian hitam mendengar dengan seksama sembari melihat catatan di tangannya. Dia terlalu fokus hingga Ye Chen kemudian menegurnya.

"Ada apa?"

"Ti-tidak, Tetua. Hanya saja, wilayah ini adalah kekuasan bandit lokal, Serigala Putih. Kami sebelumnya memiliki perjanjian tidak mengusik satu sama lain, sebelum berita mereka dibinasakan."

Ye Chen mengerutkan kening tanpa mengatakan sesuatu. Wei Zhiyue berkata, "Lalu, bukankah itu bagus jika mereka telah binasa? Kalian bisa menguasai wilayah itu dan sekalian menyingkirkan anak itu."

Pria berpakaian hitam entah kenapa merasakan perasaan yang tidak nyaman. Namun dia tidak berniat mengungkapkannya dan segera meninggalkan ruangan.

___

Kembali ke tempat Ye Lin.

Setelah melewati Benteng Api Leluhur, kereta kuda Ye Lin secara resmi meninggalkan Kota Yan. Mereka terus bergerak stabil menyusuri jalan hingga akhirnya memasuki wilayah hutan.

Ye Lin tahu perjalanan akan mamakan waktu seharian. Dia memanfaatkan waktu dengan berkultivasi sekaligus menghabiskan sisa pil yang dimilikinya. Dia tak berniat melakukan hal lain sampai persepsinya merasakan kehadiran sekelompok orang sedang mengikuti mereka.

Kedua alisnya menyatu, membuka matanya lalu menggeser tirai jendela untuk melihat ke belakang.

"Ada apa Tuan Muda?" tanya Huang Mei.

Namun Ye Lin tak segera menjawab dan hanya menutup tirai jendela seperti sebelumnya.

"Pak Kusir, di depan ada persimpangan. Kita ambil jalur yang kiri."

Sang kusir diam beberapa saat sebelum berseru mengangguki permintaan Ye Lin.

"Tuan Muda, bukankah kita seharusnya mengambil jalur yang kanan?"

"Ya, seharusnya ...." Belum selesai Ye Lin berkata pada saat itu persepsinya kembali merasakan kehadiran sekelompok orang.

"Aku tahu cepat atau lambat mereka akan bertindak. Tapi tak kusangka mereka begitu tidak sabar." Ye Lin bergumam seraya mengukir senyum sarkastik di antara bibirnya.

Tanpa perlu mencari tahu dia dapat mengetahui kelompok yang mengikutinya dan siapa yang telah mengirimnya.

Siapa lagi jika bukan Ye Chen dan Wei Zhiyue. Mereka pasti merasa terancam setelah Ye Zhiyang dikalahkan di hadapan banyak orang. Keduanya tidak mungkin diam saja dan segera menggunakan segala macam cara demi menyingkirkan dirinya.

"Lihat! Itu keretanya, ada di depan."

Sambil memacu kecepatan, belasan orang berpakaian hitam memandang satu tujuan. Long Niu, pemimpin kelompok itu segera memberi tanda. Dia mengumpulkan Qi ke telapak tangannya, membentuk tiga segel dengan cepat, kemudian melepaskan serangan yang cukup kuat.

Blam!!

Ledekan menggema. Serangan tersebut berhasil menghancurkan separuh bagian kereta. Kuda juga langsung terlepas, satu roda menggelinding, sementara satu lainnya hancur berkeping-keping.

"Bagus! Serangannya tepat sasaran."

Beberapa orang berseru suka cita. Namun entah kenapa Long Niu merasa ada yang aneh dengan yang terjadi di hadapannya.

"Cepat periksa!"

Lima orang mendekat ke kereta. Tetapi selain sisa-sisa badan kereta tidak ada satu pun orang yang tampak di antaranya.

"Apa? Di mana orangnya?"

Sebelum kelima orang itu sadar, mereka sudah berdiri di atas sebuah bidang formasi.

Tanah di bawah kaki tiba-tiba bersinar kemerahan. Aksara kuno muncul diikuti pilar-pilar yang menjulang ke langit.

"I-ini ...."

Long Niu hampir tak bisa berkata-kata menyaksikan formasi yang begitu besar. Dia sempat tertegun sebelum berseru lantang meminta lima anak buahnya segera meninggalkan bidang formasi itu.

"Cepat mundur!" teriaknya.

Namun Ye Lin tidak akan melepaskan dengan mudah mangsa yang telah terperangkap dalam jebakannya.

"Karena kalian menginginkan nyawa, maka tinggallah di sini untuk selamanya!"

Bersama dengan kalimat itu, pilar-pilar yang menjulang mengeluarkan sambaran petir yang segera menghanguskan kelima orang di dalam bidang formasi.

Tidak cukup sampai di sana, dari puncak pilar-pilar itu puluhan pedang spiritual keluar, lalu melesat dan menyayat, memberikan luka goresan yang samar tetapi sangat menyiksa hingga ke tulang.

Perlahan kehabisan darah, kemudian terjatuh kehilangan kesadaran.

"..."

Mata Long Niu tertuju pada dua sosok yang baru saja muncul dari arah lain. Tangannya terkepal, wajahnya memerah seperti baru saja terbakar.

"Bagaimana kalian bahkan tidak terluka?"

Menghadapi pertanyaan itu Ye Lin hanya tersenyum ringan.

.

.

Beberapa saat yang lalu.

"Tuan Muda, ada apa?"

Huang Mei bertanya untuk kedua kalinya karena melihat gelagat Ye Lin yang sangat waspada.

"Di belakang... Kita sedang diikuti."

Apa?!

Ekspresi Huang Mei membeku ketika mendengarnya. Pada saat yang sama merasa heran karena dirinya tidak tidak merasakan kehadiran orang lain di sekitar mereka.

"Tuan Muda ...."

Ye Lin memberi isyarat kepada Huang Mei agar tetap tenang. Kemudian, dia menarik tangan pelayannya itu melompat turun dari kereta tanpa melupakan sang kusir yang duduk di depan.

Blam!!

Bayangan telapak tangan emas menghancurkan kereta beberapa saat setelah tiga orang itu melompat. Bersembunyi di balik semak, menunggu kesempatan memasang jebakan.

"Hanya dengan serangan seperti itu ingin mengambil nyawaku? Bermimpilah!"

1
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Dinata Tea
ayo thor, bagus cerita nya, cuma uo nya yg sedikit 🤭🔥🔥🔥
Dinata Tea
ayo thor sekali kali crazy up🔥🔥🔥
Andipujiwahono
mantap thor👍 ayo update lg 💪 seru thor
Andipujiwahono
ayo update lg kok cuma 1 💪👍🙏
Andipujiwahono
thor kok gk update lg
Dinata Tea
lanjutkan thorrrr🔥🔥🔥
DARIZ
lanjut
Nanik S
bikin babak belur saja
Nanik S
Layani saja tantangan Ye Zhiyang.. kalau perlu dibuat cacat.. biar ibunya tau rasa
Nanik S
Mantap
Nanik S
Beneran.. keren veritanya hidup
Nanik S
Tooooop
Nanik S
Cerita ini benar benar bagus
Nanik S
Karena Ye Lin yang sekarang bukan ye Lin yg dulu
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Otak Ye Lin memang Jenius
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!