NovelToon NovelToon
Berjaya Setelah Terluka

Berjaya Setelah Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kebangkitan pecundang / Persahabatan / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Demi menikahi wanita yang dicintainya, Arhan Sanjaya mengorbankan segalanya, bahkan rela berhutang banyak dan memenuhi semua keinginan calon mertuanya. Terbelenggu hutang, Arhan nekat bekerja di negeri seberang. Namun, setelah dua tahun pengorbanan, ia justru dikhianati oleh istri dengan pria yang tak pernah dia sangka.

Kenyataan pahit itu membuat Arhan gelap mata. Amarah yang meledak justru membuatnya mendekam di balik jeruji besi, merenggut kebebasannya dan semua yang ia miliki.

Terperangkap dalam kegelapan, akankah Arhan menjadi pecundang yang hanya bisa menangisi nasib? Atau ia akan bangkit dari keterpurukan, membalaskan rasa sakitnya, dan menunjukkan kepada dunia bahwa orang yang terbuang pun bisa menjadi pemenang?

Karya ini berkolaborasi spesial dengan author Moms TZ.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Maukah kamu menikah denganku?

.

Meskipun berhasil mengusir para preman, warung "Bara Api" mengalami kerusakan yang cukup parah. Meja dan kursi berantakan, peralatan masak hancur, dan suasana warung menjadi kacau balau. Arhan dan para karyawannya menatap kerusakan itu dengan hati yang pilu.

"Sialan! Apa maunya Fadil sebenarnya?" gerutu Budi dengan nada kesal. Apalagi saat melihat lengan Arhan yang terbalut perban, kemarahan pada Fadil semakin menjadi.

"Dia tidak akan berhenti sampai berhasil menghancurkan Mas Arhan," sahut Larasati yang baru tiba di lokasi kejadian.

Arhan terdiam sejenak, memikirkan cara untuk melindungi warungnya, tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali.

"Kita harus melakukan sesuatu. Aku tidak bisa terus-terusan menjadi sasaran empuk Fadil," ucap Arhan dengan nada serius.

Setelah berdiskusi dengan Budi, Arhan memutuskan untuk menyewa petugas keamanan untuk menjaga warungnya. Ia harus memastikan warungnya aman dan pelanggannya nyaman.

"Apa kamu ada rekomendasi petugas keamanan yang handal. Kita butuh orang yang bisa menjaga warung kita 24 jam," ucap Arhan.

"Aku akan carikan, kamu fokus aja dengan kesembuhanmu dulu,” sahut Budi.

Dukungan dari Budi membuat Arhan merasa lega.

Keesokan harinya, Budi datang dengan dua orang pria berbadan kekar. ia mendapatkan itu dari sebuah perusahaan keamanan yang memiliki reputasi baik.

Budi juga mengatakan bahwa ia telah melakukan wawancara dan seleksi yang ketat. Arhan tanpa ragu menerima petugas yang dibawa oleh Budi. Ia percaya, Budi bisa diandalkan untuk hal tersebut.

Tak hanya itu, Budi juga membantu Arhan melaporkan penyerangan warung "Bara Api" ke pihak kepolisian. Dengan rekaman CCTV yang ada, apalagi ada Larasati bersamanya, laporannya segera ditindaklanjuti.

"Tenang, Han. Kali ini Fadil tidak akan bisa lolos,” ucap Budi ketika ia baru saja pulang dari kantor polisi. “Dia pasti akan mendapat hukuman setimpal," ujar Budi dengan nada penuh keyakinan.

Ahan mengambil nafas dalam-dalam, bukannya iya tak bisa membuat laporan sendiri, tapi sebenarnya ia masih menyimpan rasa tidak tega. Walau bagaimanapun, Fadil pernah menjadi sahabatnya. Namun, sepertinya kali ini ia harus menuruti saran Budi. Fadil sudah tak lagi bisa dikasih hati.

*

Polisi segera bertindak cepat. Berdasarkan laporan dan bukti-bukti yang ada, mereka menangkap Fadil di rumahnya. Fadil terkejut dan tidak bisa berkutik saat polisi memborgol tangannya.

"Saya tidak bersalah! Saya tidak tahu apa-apa!" teriak Fadil saat digiring ke mobil polisi.

“Apa-apaan kalian ini?!" Bu Wahyuni berteriak histeris ketika melihat putranya ditangkap oleh polisi. “Lepaskan anak saya! Dia tidak bersalah. Dia pasti difitnah," teriaknya frustasi.

Namun, polisi tidak menghiraukan bantahan mereka. Mereka membawa Fadil ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.

Para tetangga yang melihat kejadian itu saling bergunjing. Bertanya ada apa dan kenapa, dan tidak percaya jika Fadil menjadi seorang penjahat.

*

Di kantor polisi, Fadil terus mengelak dan menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Namun, polisi memiliki bukti-bukti yang kuat.

Tertangkapnya para preman, bukti rekaman CCTV, juga bukti transfer dari rekening Fadil kepada salah seorang preman, membuat Fadil tak lagi bisa membantah. Pria itu hanya bisa pasrah, ketika dirinya diseret dan dimasukkan ke dalam sel.

Di dalam sel, pria itu terus berteriak dan mengamuk. Ia masih saja tidak terima dengan apa yang menimpa dirinya. Dulu Arhan yang berada di penjara, kenapa sekarang malah dirinya?

*

Sementara itu, Nurmala merasa sangat bersalah atas tindakan Fadil. Ia tidak menyangka suaminya akan melakukan tindakan senekat ini.

Dengan hati yang berat, Nurmala memutuskan untuk menjenguk Arhan. Ia ingin meminta maaf secara langsung atas semua yang telah terjadi.

Saat tiba di warung "Bara Api", Nurmala melihat Arhan sedang mengawasi para karyawannya membersihkan sisa-sisa kerusakan akibat penyerangan preman. Hatinya merasa sedih melihat lengan arahan yang masih berbalut perban.

Dengan langkah ragu, iya mendekati Arhan. "Arhan..." panggilnya pelan.

Arhan menoleh dan terkejut melihat Nurmala. Ia menatap wanita itu dengan tatapan dingin dan tanpa emosi.

"Ada apa lagi kamu datang ke sini?!" Bukan Arhan, tapi Rina yang maju. "Apa sekarang kamu sudah puas?”

Arhan menarik lengan adiknya menggunakan tangannya yang tidak terluka. Ini adalah urusan di antara dirinya dan Nurmala, dia tidak mau adiknya terlibat.

Dengan menghentakkan kakinya, Rina mundur setelah memberikan tatapan tajam dan sewot pada Nurmala.

Nurmala menelan ludah. "Aku... aku ingin meminta maaf atas semua yang terjadi. Aku tidak tahu Fadil akan melakukan hal separah ini," ucap Nurmala dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

Arhan terdiam, menatap Nurmala dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia melihat penyesalan yang tulus di mata wanita itu.

“Bukan salahmu, bukan kamu yang harus minta maaf,” ucap Arhan datar.

Nurmala mengangguk. Setidaknya ia telah bicara pada Arhan. "Aku akan pergi sekarang. Terima kasih sudah mau mendengarkanku," ucap Nurmala sambil berbalik pergi.

Arhan memperhatikan kepergian Nurmala dengan rasa iba. Namun, ia masih membutuhkan waktu untuk memaafkan Nurmala sepenuhnya.

*

*

*

“Apa kamu sudah datang sejak tadi?" tanya Larasati ketika ia baru saja sampai di taman. Wanita yang merasa aneh karena tidak biasanya Budi mengajak ketemuan di tempat selain warung Arhan.

“Ah, tidak. Aku juga baru saja sampai," jawab Budi berusaha menyembunyikan kegugupannya. Yang sebenarnya adalah, dirinya sudah berada di taman itu sejak satu jam yang lalu. Sengaja datang lebih awal sambil belajar menetralkan debar jantungnya.

“Ada apa, tumben kita ketemuan nggak di warung." Tanya Laras yang sudah mengambil tempat duduk di samping Budi.

Budi menunduk sejenak kemudian kembali mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Larasati. “Ada sesuatu yang ingin aku katakan," ucapnya.

“Oh, ya? Apa?" Larasati menatap ke arah Budi dengan rasa penasaran.

Tiba-tiba Budi melorot dari kursinya lalu berlutut di hadapan Larasati sambil menggenggam jemari tangan wanita itu. Satu tangannya mengambil sesuatu dari kantong celananya.

Larasati menutup mulutnya menggunakan dua tangan. Sebuah kotak perhiasan kecil dibuka oleh Budi dan di hadapkan ke arahnya. Tampak sebuah cincin dengan permata berkilau.

“Laras, aku tahu ini terlalu lancang. Tapi aku tidak bisa menahan diri lagi,” ucap Budi. Pria itu menatap ke arah Larasati yang masih menutup mulutnya menggunakan telapak tangan.

“Maukah kamu menikah denganku?"

Larasati mengangkat kepalanya dan menatap wajah Budi dengan mata berkaca-kaca. Setelah sekian lama mereka bersama, setelah sekian lama dirinya berharap, akhirnya ia mendengar juga pertanyaan itu dari mulut Budi.

“Aku sudah cukup umur. Arhan mengejekku katanya aku bujang karatan.” Budi menjeda ucapannya sambil tertawa geli, sementara Larasati melongo mendengar kata-kata itu. Bisa-bisanya pria ini, mengeluarkan banyolan pada momen romantis seperti ini.

"Laras, aku tidak ingin hanya sekedar pacaran." Budi melanjutkan kalimatnya. “Maukah kamu menjadi istriku, dan menjadi ibu untuk anak-anakku kelak?"

Budi memejamkan mata tanpa berani bertatapan dengan Larasati. Apapun keputusan wanita itu ia akan menerimanya.

Larasati yang melihatnya tersenyum geli, “Kalau kamu menutup mata, bagaimana bisa memakaikan cincin di jariku?"

Kata-kata Larasati membuat Budi langsung membuka matanya. "Maksudmu?” tanyanya seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Larasati mengangguk berkali-kali. "Yes i will.”

1
Nar Sih
sdh nurmala terima sja nasib mu jgn berharap bnyk lgi pada arhan yg udh gk mau sma kmu
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: betul. bukankah lebih baik mulai perbaiki diri
total 1 replies
Warijah Warijah
Akhirnya Nurmala kecewa kn..
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kasian kasian kasiaaannn
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
bersikap sekarang mungkin ki opo to mak mak👻😪
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo iku mau
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ngarep aja terus bu? emang anak dia sampai terketuk hatinya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: lha iyo
total 1 replies
kaylla salsabella
semoga saja nurmala gak pendek pikiran nya habis di tolak arhan
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Aamiin 🤲
total 1 replies
ora
Dih, ngatur /Smug/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: lha iyo
total 1 replies
Warijah Warijah
PD sekali Nurmala.. smg cintanya Arhan diterima oleh Ersha dn keluarganya.
kaylla salsabella
heleh ngarep ya Nur.... 🤣🤣🤣
Nar Sih
jgn mimpi nur,mending kmu jalani sja hudup mu ngk usah kepikiran mau balik lgi dgn arhan ngk akan mungkin terjadi arhan mau sama kmu lgi
Was pray
Nurmala mulai bermain api lagi, belum cukup luka akibat kamu bermain kemarin nur??
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
yg tanya rista kenapa jawabnya jd rani?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
serung? 👻👻👻 kirain tadi sarung loh/Joyful/
ora
Tapi kamu nggak layak dikasih kesempatan. Apalagi dengan Ibu mu yang karena mau hidupnya terjamin ....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 1 replies
Patrick Khan
nur q bisikin ya.. km pasti di tolak arhan😁😂.. sakit lo di tolak
Warijah Warijah
Semoga Arhan target untuk kebaikan, bukan target balas dendam..
ora
Dan saat keadaan sudah kembali, jangan lagi mau berteman sama teman yang sudah meninggalkan Sa ....
ora
Oalah ....
Hasanah Purwokerto: neng ati Podo kak....oalaaaaahhhh...jebulnya.....😂😂😂😂😂😂
total 3 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
warungnya enak banget? terasa ambigu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: mungkin
total 4 replies
Patrick Khan
. ternyata pak broto diam2 punya rencana .. tp ide nya bagus juga pura2 begitu jd tau mana teman yg tulus dan modus.. km hebat ersa bisa melewati nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!