NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Balas Dendam

Jalan Menuju Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Misteri / Horor / Spiritual / Matabatin / Iblis
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: A.J Roby

Aldi remaja yang masih menyimpan kepedihan atas meninggalnya sang bapak beberapa tahun lalu. Dirinya merasa bapaknya meninggal dengan cara yang janggal.
Kepingan memori saat bapaknya masih hidup menguatkan tekadnya, mengorek kepedihannya semakin dalam. Mimpi-mimpi aneh yang melibatkan bapaknya terus mengganggu pikirannya hingga dirinya memutuskan untuk mendalami hal ghaib untuk mencari tahu kebenarannya.
Dari mimpi itu dirinya yakin bahwa bapaknya telah dibunuh, ia bertekad mencari siapapun yang menjadi dalang pembunuhan bapaknya.
Apakah benar bapaknya dibunuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.J Roby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerobohnya Berujung Ketahuan

Dalam lamunannya Aldi membayangkan perjalanan astral yang ia lalui berawal dari sebuah mimpi, lalu ia dapat masuk ke dalam alam ghaib berkat bantuan serigalanya. Namun dirinya belum pernah berkomunikasi dengan serigala itu lagi.

“Saat dirimu digigit ular, serigala itu tiba-tiba keluar dari dalam tubuhmu” Ucap Suro

“Benarkah?”

“Iya mas, masa ndak percaya” Sahut Melati

Berarti serigala tersebut benar-benar bersemayam dalam dirinya. Luka dari ludah pocong tersebut juga sembuh dengan sangat cepat, Aldi menduga ada campur tangan sang serigala di dalamnya.

“Pria yang berada di atas kepala kobra itu adalah Cokro” Tambah Suro

Kini petunjuk mulai datang, musuhnya perlahan datang menghampirinya. Sebenarnya lebih tepat musuh bapaknya yang entah kenapa kini dirinya juga diincar. Setidaknya kini Aldi sudah dapat memetakan kekuatan musuhnya. Ia melanjutkan paginya dengan santai sambil menyusun langkah selanjutnya.

Lumayan lama ia menunggu Nara, perutnya mulai protes untuk segera diisi. Sekali lagi ia memperhatikan sekelilingnya, ada beberapa kios yang berjualan di sini dan beberapa orang yang meramaikan bangku kantin. Suasananya dingin karena banyak pohon-pohon tinggi di sekitar area kampus.

Banyak pohon otomatis juga banyak penghuninya, berbagai macam bentuk dan berbagai macam energi ia rasakan. Tapi mereka tergolong makhluk pasif yang tidak akan mengganggu jadi dirinya santai saja.

Nara berjalan dari kejauhan menghampiri Aldi.

“Udah kak?”

“Udah, sarapan yuk”

Mereka berdua memesan sebuah soto yang dijual di salah satu kios kantin. Sambil menikmati sarapan, Nara mulai angkat bicara.

“Kamu kuliah di kampus sini aja ya bareng kakak” Ucap Nara memulai topik

“Hah?”

“Iya kuliah di sini aja nanti”

“Biayanya gimana kak? Kasihan ibu” Balas Aldi

“Tenang, ibu masih sanggup. Kamu juga harus cari beasiswa nanti buat jajanmu sendiri. Kampus sini enak, ndak jauh kalau pulang kampung terus UKT nya juga murah” Tukas Nara

“Terus aku jurusan apa?”

“Cari sendirilah yang cocok buat kamu dek!”

“Manajemen aja kayak kakak”

“Terserah kamu, pilih aja sendiri yang penting nanti pas tes kamu harus lolos”

Aldi mengangguk mantap, obrolan dengan kakaknya semakin meyakinkan dirinya bahwa banyak yang peduli dengan dirinya. Sebelumnya saat Nara ingin berkuliah banyak jalan terjal yang harus dilalui, bahkan neneknya serta bibi dari keluarga bapaknya banyak yang menggunjingnya dari belakang.

Memang bapaknya adalah sosok yang sangat baik dengan keluarga, tapi tidak sejalan dengan neneknya. Banyak konflik yang terjadi akibat neneknya. Maka dari itu selama berada di rumah mbah Wo Aldi begitu banyak merasakan kehangatan yang sebelumnya jarang sekali ia rasakan.

“Nara? Ngapain ke kampus?”

Tak lama ada seorang perempuan dengan rambut panjang tergerai menghampiri Nara

“Iya tadi ada urusan di ruang prodi” Balas Nara

Aldi melihat ada sesosok makhluk kecil yang menggelandoti kaki perempuan tersebut. Bentuknya seperti tuyul tapi dengan gigi panjang dan rambut kribo.

“Kak, kakinya sakit ya?” Tanya Aldi

“I-ya kok tau, Ra ini pacar kamu?”

“Bukan Del, ini adikku. Sengaja aku ajak main ke kampus” Balas Nara

Teman Nara yang diketahui bernama Dela ini sedari awal memang berjalan dengan sedikit pincang, kaki kanannya seperti ada pemberat yang menggelayutinya.

“Mel, sikat!”

Melati langsung mencengkram sosok tersebut, tanpa ampun. Kuku-kukunya menembus punggung makhluk kerdil tersebut. Setelah itu Melati melenyapkannya tanpa ampun.

“Gimana kak udah enakan sekarang?”

“Eh… iya udah enakan sekarang. Wah keren kamu” Ucap Dela takjub

“Adikmu ajaib Ra” Lanjut Dela

Sementara Nara sedari tadi memandangi adiknya dengan ekspresi tidak percaya. Aldi baru sadar jika baru saja pamer kemampuannya di depan kakaknya. Senyum bangganya kini berubah menjadi senyum canggung yang ditujukan kepada kakaknya.

Nara dan Dela berlanjut untuk berbincang sebentar. Setelah selesai Nara mengajak Aldi untuk keliling kampus sebentar mengenal bangunan-bangunan yang ada di kampus. Aldi sendiri sudah keringat dingin, pikirannya hanya fokus untuk menjawab pertanyaan kakaknya nanti, karena pasti dirinya akan diinterogasi habis-habisan.

Setelah sampai di kos.

“Kamu apain Dela tadi?”

Degh.

Ketakutannya benar-benar terwujud, ia tak bisa mengelak lagi dan hanya menyunggingkan senyum canggung.

“Jawab!” Ujar Nara kesal

“Aku bisa lihat hantu kak”

Nara sedikit tertegun, otaknya langsung memutar memori tentang bapaknya.

“Kamu mau kayak bapak?” Ujar Nara

“Ndak kak, tapi tiba-tiba aja aku bisa lihat setan” Balas Aldi jujur

Nara memijat keningnya, pasalnya saat dirinya tau bapaknya sering berurusan dengan hal ghaib dirinya tidak pernah merasa tenang. Bapaknya selalu saja diserang oleh sosok-sosok tak kasat mata dan dampaknya juga dirasakan oleh Nara sendiri.

“Kamu jangan macam-macam pokoknya. Jangan aneh-aneh!”

“Iya kak, lagian bukan mauku juga jadi kayak gini”

Tak dapat dipungkiri ada setitik penyesalan dalam hati Aldi. Karena kakaknya juga merasakan banyak hal buruk, gangguan-gangguan ghaib sebenarnya sering Nara rasakan. Oleh karena itu Aldi menyesal, karena cepat atau lambat Nara juga akan kembali diganggu oleh orang-orang yang membenci keluarganya.

Setelah itu Aldi mencoba menenangkan kakaknya sambil memberi pengertian. Ia juga berjanji akan menggunakan kemampuannya dengan bijak. Akhirnya Nara pun mengerti adiknya, bagaimanapun juga dirinya hanya mengkhawatirkan adiknya.

Malam harinya Aldi kembali berjalan-jalan namun kini tak sampai ke gudang di ujung jalan. Ia duduk di sebuah jembatan kecil, dari kejauhan ia melihat aktivitas makhluk-makhluk tersebut berjalan seperti saat terakhir ia lihat.

Aldi kembali ke kos langsung menuju ke parkiran yang terletak paling ujung. Ia duduk bersila sambil memejamkan matanya. Ia memfokuskan konsentrasinya untuk menembus alam ghaib. Samar-samar hawa di sekitarnya kini menjadi lebih dingin.

Hembusan angin malam menerpa kulitnya, mengibaskan rambutnya perlahan-lahan. Saat dirinya membuka mata ia sudah berpindah tempat. Ia kini berada di hutan dengan pohon-pohon menjulang tinggi di sekitarnya. Gelap namun entah bagaimana caranya ia masih bisa melihat walaupun masih samar-samar.

Ia berjalan melalui jalan setapak, jalanan yang ia lalui lumayan terjal dan menanjak seperti sedang menaiki bukit. Cahaya rembulan seperti mengikutinya dari belakang dan seperti menjadi lentera bagi dirinya. Pemandangan di sekitarnya tak lebih dari pepohonan, sunyi senyap suasana yang ia rasakan.

Dirinya terus menaiki bukit yang lumayan terjal, untungnya kemiringannya tidak begitu parah sehingga Aldi tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra.

Kini Aldi berada di sebuah tanah datar setelah menanjak beberapa lama. Pemandangannya di pepohonan sekitar tetap pepohonan namun pohonnya jauh lebih ramping. Berbeda dari pohon yang di bawah yang dahannya sangatlah besar seperti pohon jati.

Aldi melihat ada sebuah batu yang sangat besar menjulang tinggi, dirinya mencoba berjalan mendekat. Dari atas batu perlahan muncul sesosok hitam. Yap benar, serigala hitam itu berdiri gagah di atas batu yang mirip sebuah singgasana.

Setelah mengetahui siapa sosok di depannya Aldi berlari mendekat, kini jarak mereka tak jauh. Aldi menatap serigala yang sebelumnya ia temui dengan seksama. Serigala itu membalas tatapan Aldi khas dengan mata merahnya.

Namun penglihatan Aldi lama kelamaan menjadi kabur, dirinya seperti sempoyongan. Tak lama pandangannya menghitam.

”Sial” Umpatnya

Saat membuka mata Aldi kembali di dunia nyata yaitu duduk dalam posisi bersila. Apakah ada yang salah dengan ritualnya atau ada yang kurang dengan ritual yang ia lakukan. Dirinya kesulitan untuk berkomunikasi dengan serigala tersebut.

“Kenapa mas?” Telisik Melati yang berada di sebelahnya

“Gagal Mel”

“Yaudah next time aja coba lagi” Balas Melati

“Idih sejak kapan kamu belajar bahasa inggris?”

“Tadi pas di kampus hihihi”

Aldi hanya bisa menggeleng heran, bisa-bisanya kunti update dengan perkembangan dunia saat ini. Tapi bagus juga dia jadi bisa mudah bergaul dengan hantu luar negeri.

Jediaarrrrrr.

Aldi terkejut mendengar suara aneh. Suaranya mirip sebuah batu yang dihantamkan ke atas genteng.

Duarrrr.

Tak lama disusul sebuah ledakan yang lagi-lagi berada di atas genteng.

Nara dan Vanesa kompak keluar kamar untuk melihat apa yang sedang terjadi dan melihat Aldi berada di parkiran.

“Apa itu dek?” Tanya Nara

“Ndak tau, aku cek bentar”

Aldi bergegas keluar gerbang dan melihat apa yang terjadi. Ternyata di luar sudah banyak sosok yang mengepung bangunan kos. Sosok tersebut dipimpin oleh siluman biawak yang sebelumnya dihajar oleh Melati.

Si kunti juga turut hadir dalam penyerangan ini. Kini para hantu yang berada di gudang kompak mengepung seperti ingin membalaskan dendamnya.

“Gini ya kalian, beraninya keroyokan” Ujar Aldi

“Lawanlah jika kau mampu bocah sombong!” Ujar sosok biawak

“Suro!” Ucap Aldi

Suro langsung muncul, dirinya langsung memperkuat pagar ghaib kosan ini agar mereka tidak mampu untuk memasuki bangunan. Pertarungan tak terelakkan.

Aldi langsung berlari masuk ke dalam kosan meninggalkan Suro dan Melati yang kini menghadapi banyak musuh.

“Ada apa dek?” Tanya Nara sekembalinya Aldi

“Udah aman kak, lanjut aja kegiatannya”

“Ndak ada apa-apa kan?” Tanya Nara

“Iya aman kok”

Aldi lalu kembali ke parkiran untuk duduk bersila, dirinya kembali memanggil Suro. Aldi memejamkan matanya dan kembali berkonsentrasi. Dengan bantuan Suro, kini sukmanya terlepas dari tubuhnya.

1
Didik Sutrisno
mantapp
Was pray
dan tiba tiba... muncul anak tikus imut.... 🤣🤣🤣
Ham
sesekali doble up thor, seru ceritanya
A.J. Roby: Nanti diusahakan hehehe
total 1 replies
Ham
semangat thor
A.J. Roby: Siap terimakasih😁
total 1 replies
Was pray
coba sekali sekali teriak kagetnya nggak AAAA... AAA .. AAA.. ganti BBB.. atau CCC .. CCC .. 🤣🤣🤣
A.J. Roby: Ide yang menarik🤣
total 1 replies
Ham
mantap thor
Ham
thor sesekali double up, seru ceritanya
Marss256
Banyakin aksi Melati thor
Was pray
lah isi suratnya apaan? para pembaca disuruh mengira Ira sendiri kah?
A.J. Roby: Seperti biasa, jawabannya kita cari tahu di bab selanjutnya😁
total 1 replies
Venaaaaa
Keren
A.J. Roby
Haloo para readers, semoga novel ini dapat dinikmati bersama. Pengalaman horor yang pernah author alami juga dituangkan di dalam novel ini. Semoga para readers suka


Kritik, saran dan masukan dari para readers sekalian sangat berarti bagi author, mengingat ini adalah karya pertama dari author. Happy reading😁
Was pray
suro dan melati gak mengawal Aldi ke balai desa kah? sehingga kemunculan pocong tengkorak gak terdeteksi
A.J. Roby: Mari kita cari tahu jawabannya di bab berikutnya😁
total 1 replies
Yudha Sukma
ditunggu updateannya thor
Tsumugi Kotobuki
Kapan ni thor? Seperti sudah lama sekali gak ada updatenya, rindu aksi si tokoh utama!
A.J. Roby: Haloo kak, terimakasih telah membaca cerita author yaa. InsyaAllah author akan udpate setiap hari kalau ga ada urusan mendadak. Tunggu terus update selanjutnya yaa
total 1 replies
Mưa buồn
Penulis luar biasa.
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga suka dan terhibur yaa
total 1 replies
LOLA SANCHEZ
Ngakak sampai sakit perut 😂
A.J. Roby: Terimakasih kak, semoga selalu terhibur dan tunggu update selanjutnya yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!