kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Healing bersama..
Dingin menyapa tubuh yang sedang tertidur dengan nyenyak dibalik pelukan..
Seorang pria yang sedang memeluk wanitanya yang begitu lelap tanpa terganggu oleh hawa dingin angin malam, pandangannya tertuju pada wajah sang pujaan hatinya yang begitu teduh kala dipandang wajahnya.
ya tiada lain dan tiada bukan kalo bukan Irwan Prayitno namanya jika tidak bisa merayu wanitanya yang sedang kesal, awal nya Maya tidak mau Irwan tidur satu kamar dengannya karena Irwan menjahilinya dengan memberikan katak yang sangat ditakuti oleh Maya.
Namun dengan segala upaya dan keberanian dia mencoba merayu wanitanya agar mau memaafkan nya sampai akhirnya Maya pun mau memaafkannya tapi dengan satu syarat, jika Irwan mengulanginya lagi maka Irwan tak diperbolehkan dekat-dekat dengan dirinya sedikitpun.
sampai akhirnya Irwan pun menyetujui syarat yang diajukan oleh Maya. " Iya aku janji ga akan Ulangi lagi apa yang udah aku perbuat kaya tadi lagi.." ucap Irwan sambil mengangkat jari kelingking nya.
*******
" Bi cobain deh enak loh....!" ucap Maya sambil menyodorkan sendok kearah Bi idah.
" Aduhh.. Non ini teh apa, kok bibi jadi takut ya makannya ga akan kenapa-kenapa kan Non..?!" tanya Bi idah sedikit ngeri ketika Maya memasak gurita asam pedas, yang terlihat sedikit bergerak di bagian ujung kaki tangannya.
" hahaha... ga akan apa-apa kok Bi idah tenang aja aku yang akan tanggung jawab, kalo Bibi juga yang ada disini kenapa-kenapa oke..!" ucap Maya meyakinkan orang yang ada di sini.
Bi idah pun menuruti keinginan Maya ia pun mulai mencicipi makanan yang dibuat oleh Maya dan yang lainnya pun melakukan hal yang sama.
" Gimana bi rasanya enak ga?!" tanya Maya yang dibuat penasaran dengan ekspresi dan tanggapan dari semua orang yang ada di rumah itu.
Maya masih menunggu-nunggu jawaban dari Bi idah dan yang lainnya, justru semakin membuat Maya semakin tidak sabaran, bagaimana tidak Bi idah justru memakan masakannya dengan lahap tak ada penolakan sedikitpun begitupun yang lainnya.
sampai pada akhirnya Maya dibuat melongo dengan apa yang ia lihat, piring yang semula penuh oleh gurita asam pedas kini sudah habis tak bersisa sedikitpun, Maya mencoba mengucek-ngucek matanya takut apa yang dia lihat itu salah tapi ternyata benar memang masakannya sudah habis.
"Lah.. Habis pula..." Ucap Maya sambil menepuk jidatnya sendiri.
" Aduhhh non maaf banget, hehe kita lupa cuma disuruh cicip malah kita habisin soalnya enak banget non...hehe maaf ya non.." ucap salah dari mereka sambil di angguki oleh yang lainnya, sementara Maya hanya bisa tersenyum seraya geleng-geleng kepala dengan kelakuan para pekerja di rumah ini tapi tidak sedikitpun ia marah atau pun kesal justru merasa terhibur.
" Ya udah gpp Bi lagian itu memang buat kalian kok.. untuk Tuan muda biar nanti aku masakin lagi aja... jadi ga usah minta maaf segala..." terang Maya sambil tersenyum.
para pekerja dirumah itupun ikut tersenyum senang karena bisa mencicipi masakan calon istri Tuanya yang begitu baik dan perhatian pada mereka. " Makasih ya non sudah baik dan perhatian sama kita jarang-jarang loh ada yang kayak non tuh.." Ucap mang Jali sambil di ikuti anggukan yang lainnya.
" Iya sama-sama mang..." jawab Maya.
tak lama kemudian Irwan datang dengan wajah yang berbinar-binar dan langsung memeluk Maya sambil tak luput dari tatapan para pekerja di sana.
" Sayang kita healing yuk.." ajak irwan.
" Kemana?!" tanya Maya sambil mengerutkan keningnya.
" Kemana aja, mau ke pantai Ayuk, mau kepuncak juga Ayuk..." Ujar Irwan.
" Ya udah gimana kalau kita ke pantai aja.." usul Maya.
" Cuus.. berangkat.." ucap Irwan sambil melompat-lompat kegirangan layaknya anak kecil.
Maya hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan sang kekasih yang kadangkala bertingkah seperti anak".
terusin donk!!!