NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Menikahi tentara
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Davira Terus Terang

     Arda membawa Davira ke sudut taman di samping bangunan mess. Ia ingin bertanya banyak perihal pengakuan pria yang mengaku bahwa Davira adalah istrinya tempo hari.

     Arda sama sekali tidak percaya dengan pengakuan itu, selama belum keluar dari mulut Davira.

    "Duduklah, dan katakan yang sebenarnya. Apa yang sudah terjadi kemarin. Apa benar pria itu adalah suami kamu?" Arda menatap Amira dengan lekat, sorot matanya ingin menampik kalau semua itu tidak benar.

     Davira tercekat, wajahnya merah dan memanas. Dia tidak sanggup melihat Arda kecewa dengan pangkuannya. Sementara Arda, terlihat sama sekali tidak percaya dengan pengakuan yang telah dilontarkan Kaffa di depan swalayan beberapa hari lalu.

     Tapi, bagaimana pun Amira harus katakan, meskipun akan menyakiti hati Arda yang sudah dua tahun lalu memang menyukainya.

     "Katakan dengan jujur Davira. Tapi, aku harap pengakuan pria itu sama sekali tidak benar," lanjut Arda lagi penuh harapan besar. Raut wajahnya diliputi ketegangan.

     Perlahan Davira mendongak, menatap Arda sekilas, bibirnya mulai bergerak untuk bicara. Namun, tenggorokannya seakan tercekat.

     "Davira, katakan!" desak Arda semakin dalam menatap Davira yang dilanda bingung.

     "Saya akan katakan." Akhirnya Davira bicara, tapi hanya tersendat. Ia berusaha mengatur pernapasan terlebih dahulu. Jantung Davira mendadak berdegup sangat kencang tidak karuan.

     "Katakan Davira, jangan ada yang ditutupi," pinta Arda memohon.

     Setelah mengatur napas sesaat, akhirnya Davira mulai membuka kembali mulutnya. Dia memang harus katakan dengan jujur kenyataan yang kini dia hadapi.

    "Sebelumnya, saya mau minta maaf sama Mas Arda. Tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa terimakasih saya pada Mas Arda." Davira menjeda ucapannya, inti dari kalimat itu masih belum dia katakan.

     "Katakan, apakah benar kamu sudah menikah atau laki-laki tempo hari itu hanya ngaku-ngaku saja?" Arda kembali mendesak Davira, meminta kejujurannya. Tatapannya lekat pada Davira.

     "Sebenarnya, apa yang dikatakan pria yang kemarin itu adalah benar adanya," ungkap Davira akhirnya.

     Hal itu mengundang rasa terkejut Arda.Tapi, dia masih belum percaya. Hatinya tetap menyangkal.

     "Tidak mungkin, kamu pasti bohong, kan Vira? Kamu bohong," sangkalnya seraya memegang kedua bahu Davira. Tatap mata Arda meminta keyakinan dari wajah Davira.

     Davira berusaha melepaskan tangan Arda, matanya meredup. Ada kaca-kaca yang mulai timbul di sana.

     "Katakan itu tidak benar, Vira?" ulang Arda, berharap mendapatkan jawaban kalau Davira hanyalah bercanda.

     "Itu ...itu benar, Mas. Saya sudah menikah dengan laki-laki itu." Davira sedikit terdengar gugup.

     "Bohong, kamu bohong." Arda tetap menyangkalnya, cengkramannya kini semakin kuat.

     "Semua itu tidak bohong, Mas." Davira menunduk, tangannya kini mulai mengusap air mata yang keluar dari ujung mata.

     "Kalau kamu sudah menikah, kenapa kamu tidak pernah katakan? Kenapa?" Arda semakin kuat mencengkram bahu Davira.

     Tubuh Davira bergetar, dia mulai takut dengan reaksi Arda yang emosi atas kekecewaannya mendengar pengakuan Davira.

     Perlahan Arda melepaskan tangannya dari bahu Amira, karena melihat Amira takut dan meneteskan air mata.

     "Kenapa kamu tidak katakan dari sebelumnya, Vira. Dua tahun kamu bersama aku. Berada dalam ruang lingkup hidupku. Apakah kamu tidak paham perasaan yang selama ini aku rasakan terhadapmu? Aku mencintaimu, dan aku jatuh cinta padamu sejak kamu bekerja di toko buku Pak Herman?" curah Arda. Matanya kini ikut berkaca-kaca.

     Arda sedih, dia merasa dibohongi Davira. Setelah dua tahun menyimpan cinta, akan tetapi kini penantian itu dibalas dengan sebuah fakta yang sangat mengejutkan. Yang sulit dipercayainya.

     "Kenapa. Kenapa kamu tidak katakan sejak dulu. Kenapa baru sekarang setelah aku mencintaimu? Kenapaaaa?" Arda memekik kecewa, sampai air matanya terjatuh.

     Davira tersentak. Dia tidak menduga akan seperti itu reaksi Arda. Arda mengakui bahwa dia menyukainya sudah sejak dua tahun lalu, ketika dirinya bekerja di toko buku Pak Herman, lalu Arda membantunya dengan bekerja di perusahaan PT Graha Sejahtera Sentosa di posisi yang lumayan bagus dan gajinya lebih masuk akal.

     "Saya minta maaf, Mas. Saya tidak bermaksud untuk tidak mengakui pernikahan saya dengan seorang laki-laki." Davira berkata dengan bergetar.

     "Aneh, kamu sudah menikah saat itu, tapi kenapa kamu pergi dari rumah, dan baru kali ini suami kamu mencarimu? Apakah pernikahanmu ada masalah?" telisik Arda kemudian.

     Dia merasa curiga dengan pernikahan Davira yang tidak beres, jika benar Davira sudah menikah saat itu.

     Davira kembali ingatannya pada peristiwa dua tahun lalu saat dirinya menjebak Kaffa. Kemudian mereka terpaksa menikah karena kepergok oleh mamanya sedang tidur satu ranjang bersama pria aparat negara itu.

     Davira menggeleng tidak sadar, dia tidak mungkin menceritakan awal mula pernikahan mereka yang pahit dan penuh intrik.

     "Aku tahu, pernikahan kamu dengan pria itu berdasarkan paksaan kan?" terka Arda penuh keyakinan.

     Davira tidak menjawab, dia masih sibuk mengusap air mata di pipinya yang semakin deras turun.

     "Sa-saya minta maaf. Saya tidak bermaksud menyembunyikan pernikahan saya saat itu. Tapi, karena satu dan lain hal, saya tidak bisa ceritakan masalah itu, karena itu terlalu pribadi." Davira akhirnya memutuskan untuk tidak menceritakan masalah rumah tangganya yang menurutnya privaci.

     Arda bangkit, tubuhnya membelakangi Davira. Dia benar-benar kecewa dan sedih, karena merasa dibohongi Davira.

"Dua tahun kamu sembunyikan pernikahanmu, sampai aku tidak tahu kalau aku telah mencintai istri orang," desis Arda kembali mengungkapkan kekecewaannya.

"Sekali lagi saya minta maaf dan tidak bermaksud menyembunyikan status pernikahan saya. Saya, hanya merasa tidak relevan kalau saya tiba-tiba berkata di depan orang-orang kalau saya telah menikah," tuturnya memberi pembelaan.

Arda membalikkan badan, dia mencoba mendalami ucapan Davira barusan. Ia paham, memang selama ini dirinya tidak pernah bertanya tentang status Davira. Dia menganggap kalau Davira adalah seorang gadis yang tidak terikat.

"Kalau saja dahulu, ada yang menanyakan tentang status saya apa, pasti saya akan terus terang. Tapi, selama ini Mas Arda tentu bisa merasakan kenapa saya selalu menolak ajakan atau ungkapan Mas Arda, alasan utamanya karena saya sudah menikah," lanjut Davira lagi.

Arda mencengkram jemarinya kuat. Dia kecewa, tapi Davira tidak bisa disalahkan juga. Toh selama ini Davira memang tidak pernah memberikan harapan padanya, meskipun dia pernah mengungkapkan perasaannya pada Davira.

"Lalu, apa sekarang yang akan kamu lakukan?" Arda kembali bersuara.

"Dengan terpaksa saya akan mengajukan pengunduran dirinya. Saya juga ingin minta maaf sama Mas Arda kalau selama ini saya sudah merepotkan. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ucap Davira sembari meraih tangan Arda, kemudian dia letakkan di atas kepalanya.

"Saya harap Mas Arda mau memaafkan kesalahan saya selama di sini. Saya juga ingin mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas bimbingan dan kebaikan Mas Arda selama ini," mohon Davira sambil menangis.

Arda perlahan melepaskan tangannya dari cengkraman Davira, dia terenyuh melihat Davira menangis.

Meskipun ia masih penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya dengan Davira, tapi Arda tidak memaksa Davira untuk bercerita.

1
Rieya Yanie
marini kebakaran rambut ini panas
Ella
bisa² gagal kulia ini davira🤣🤣🤣
Ella
hahahahaha niat bareng² giliran ketahuan main ilang aja tu bu reta🤣🤣🤣
Sur Yanti
buat davira gk takut ya thore sama marini 🙏🙏🙏
semangat 💪💪💪 lanjut up thor
Sari Nilam: Duh marini gayamu ...angkuh sekali belum tahu aja kalau davira calonnya kaffa , kejang2 ntar yang ada. Jadi cewek matre sih gak ,gak setia.
ayo davira lawan marini dengan main cantik
total 1 replies
Marufah Rufah
ngapain tuh si marini sibuk urus Kaffa kok gk urusin cwok slingkuhn mu itu marini
Neng Itay"85"
sejak kapan ya,, Kaffa jadi Yoda🤔🤔
Sholikhah Sholikhah
nama baru atau panggilan kesayangan itu ..... ?
Penapianoh📝
Yoda siapa thor🥴🥴🥴
Nasir: Typo Kak... 🙏
total 1 replies
Jana
lha Yoda lg... 🤭🤭
Nasir: Typo Kak 🙏
total 1 replies
Tini Uje
koq yoda thor..ngantuk yaaaa 😅
Sholikhah Sholikhah
ketemu isteri bawaannya langsung ngegasssss aja tu kaffa
Jana
semangat kak
Nasir: Mksh byk Kak... 🥰
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seru dan bikin penasaran👍👍👍
dewi_nie
tiba2 Kaffa jd romatis mungkin Krn menghirup asap pembakaran bandrek jampi2 vira🤭 trima ajalah yg penting Kaffa GK tensian lagi sama kamu vir..
Nasir: Wkwkwkwkkwk🤭🤭
total 1 replies
Jana
kak othor ini karakter Kaffa apa beneran sekaku itu.. ga ada manis2 nya gitu sama vira 🤭🤣
Nasir: Kaffa sih memang sejak awal karakternya dingin, diceritakan selama menjadi Kakak angkat juga dia karakternya dingin jarang bicar. Nanti deh ya, sedikit dibuat lebih luwes, klo langsung bucin, rasanya enggak natural. 🙏🙏
total 1 replies
Ella
Thor..pengen Sa maki ini si marini 🤭
Nasir: Maki aja Kak gpp. 😄😄😄
total 1 replies
Ella
Jauhkn dari segla hal buruk amin🙏
Nasir: Aamiin...
total 1 replies
Sabaku No Gaara
mantav Arda
Sabaku No Gaara
buat kaffa jera sejera²nya kak...
gedek bayikk
Sabaku No Gaara
iiihhh...mauknya ini si Kaffa...
buat Vira pergi lagi ...biar nyaho kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!