NovelToon NovelToon
Wanita Kontrak Sang CEO

Wanita Kontrak Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Kontras Takdir
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Ariana termenung di hadapan Lily. matanya masih berkaca-kaca namun kosong. memandang arah yang pudar di depannya. hatinya masih berkecamuk. ucapan-ucapan dokter soal kondisi ibunya terus terngiang yang dipikirannya. dia belum siap kehilangan satu-satunya wanita yang dia punya sekarang.

" Aku ada satu jalan keluar buat kamu. Tapi Aku nggak tahu kamu mau apa nggak sama pekerjaan ini." Ucap Lily setelah beberapa menit mereka berdiam duduk di dalam kafe.

" Apa pun itu. Akan aku lakukan. Saat ini aku udah nggak punya pilihan lain untuk memilih pekerjaan yang cocok atau tidak cocok untukku. Aku harus melakukan sesuatu untuk membayar biaya operasi ibu." Jawab Ariana dengan penuh keyakinan.

Ariana tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan pada sahabatnya itu. pekerjaannya sebagai waiters hanya cukup untuk biaya makan mereka sehari-hari.

" Jual diri." Kata Lily singkat.

Tak percaya sahabatnya akan menyuruhnya menjual dirinya untuk mendapatkan uang dengan cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ariana Cemburu ++

*****

" Katakan beb, apa yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan rasa capek mu itu?" Tanya Megan lagi.

" Pergi dari sini sekarang juga. Itu akan membantu menghilangkan rasa capek ku." Jawab Gibran dengan dingin.

Megan menghembuskan nafas kasar saat lagi - lagi Gibran malah mengusir nya.

" Aku tidak mau. Aku tidak akan pergi dari sini." Tolak Megan.

" Keluar dari apartment ku, Megan." Bentak Gibran.

Ariana yang berada di kamar kaget saat mendengar suara Gibran yang keras. Perlahan dia berjalan mendekati pintu dan mengintip keadaan di luar dari celah pintu yang terbuka.

Dan Ariana bisa melihat kalau saat ini Gibran sedang bersama dengan seorang wanita.

" Siapa wanita itu?" Gumam Ariana.

" Walau pun kamu tunangan ku, bukan berarti kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Aku tidak mengizinkan mu berada di apartment ku. Jadi keluar sekarang juga." Usir Gibran.

Suara Gibran terdengar semakin keras. Dan Ariana bisa mendengar jika wanita itu adalah tunangan nya Gibran.

" Aku tidak mau." Tolak Megan memeluk Gibran.

" Tidak seharus nya aku melakukan ini. Lancang sekali kamu Ariana. Kamu menguping pembicaraan Gibran dengan tunangan nya." Bathin Ariana.

Ariana mendadak tidak sanggup melihat adegan Gibran berpelukan dengan tunangan nya. Dia pun memutuskan menjauh dari pintu.

Ariana tahu jika Gibran mengusir tunangan nya karena tidak mau tunangan nya melihat keberadaan Ariana di sana. Terlebih saat ini Ariana berada di dalam kamar Gibran.

Sekuat tenaga Gibran melepaskan pelukan Megan.

" Aku akan minta baik - baik pada mu, Megan. Tolong pergi dari sini." Ucap Gibran.

" Sudah aku katakan aku tidak mau. Aku ingin bersama mu di sini. Aku ingin menghabiskan waktuku bersama mu." Jawab Megan.

" Baik lah jika kamu tidak bisa di ajak bicara baik - baik."

Gibran kemudian mencengkram tangan Megan dan menarik nya menuju pintu apartment dengan keras.

" Gibran... Lepaskan tangan ku. Sakit... Gibran..." Megan berusaha menghentikan langkah nya tapi tidak bisa karena tenaga Gibran yang lebih kuat dari nya.

" Gibran lepaskan aku."

Gibran membuka pintu lalu mendorong Megan sehingga membuat Megan terjatuh di lantai.

" Awww..." Rintih Megan.

" Aku sudah memberimu pilihan untuk pergi sendiri, tapi kamu tidak mau. Jadi jangan salah aku sampai berbuat kasar pada mu."

Megan yang kesal tidak terima. Dia lalu bangkit dan menantang nyalang pada Gibran.

" Aku tidak terima kamu melakukan aku seperti ini, Gibran. Aku akan mengadukan semua ini pada Tante Yusnita." Ancam Megan.

" Silahkan. Lakukan sesuka hati mu. Kamu boleh mengadu kepada siapa pun." Jawab Gibran lalu menutup pintu apartment nya.

*

*

*

" Maaf membuat mu menunggu." Ucap Gibran saat dia kembali ke dalam kamar.

" Aku mau pulang." Kata Ariana akan melangkah pergi.

" Kamu tidak boleh pergi sebelum kamu melayani ku." Kata Gibran.

Gibran menarik lengan Ariana lalu mendorong tubuh Ariana jadi terbaring di atas tempat tidur.

" Aku capek. Kalau tidak keberatan nanti malam saja." Kata Ariana saat Gibran berada di atas tubuh nya.

" Tapi wajah mu terlihat sangat baik. Kamu nikmati saja Ariana. Aku akan memberikan kenikmatan pada tubuhmu ini. Kenikmatan yang tiada Tara." Ucap Gibran.

Gibran kemudian merobek baju Ariana. Gibran tersenyum saat melihat benda keny*l milik Ariana yang tengah di balut oleh bra yang sangat tipis. Tanpa banyak berpikir, Gibran kemudian merobek bra Ariana dan melemparkan nya asal.

" Kenapa malah merobek semua nya?" Protes Ariana.

" Karena aku lebih suka melihat mu tanpa pakaian, sayang. Apa kamu tidak lihat jika dad* mu sejak tadi sudah meronta - ronta minta di lepaskan dari sangkar nya." Ucap Gibran sembari mengelus kedua dada Ariana dengan gerakan memutar dan mulai memainkan nya.

Gibran memainkan dad* Ariana sembari menarik - narik puc*k nya dengan lembut.

Ariana refleks memejamkan kedua mata nya, saat mendapatkan perlakuan seperti itu dari Gibran. Dia mulai menikmati permainan Gibran pada kedua dad* nya.

" Ariana." Panggil Gibran.

" Ya." Jawab Ariana singkat.

" Apa kamu suka dengan apa yang aku lakukan?" Tanya Gibran.

" Ya... Aku menyukai nya. Aku sangat menyukai setiap sentuhan tangan mu, Gibran." Jawab Ariana terbata.

Gibran tersenyum. Dia merasa jika Ariana sangat unik. Baru saja Ariana sangat kesal dan marah pada nya. Tapi sekarang, Ariana justru sedang menikmati permainan tangan nya.

Gibran kemudian mensejajarkan tubuh nya dengan dad* Ariana.

Kedua pucuk Ariana saat ini benar - benar sudah mengeras. Gibran yang melihat nya sangat senang. Dia kemudian memasukkan benda itu ke dalam mulut nya.

Ariana kembali memejamkan kedua mata nya dan mulai merasakan permainan lembut lidah Gibran pada puc*k nya.

Gibran menghisap nya seperti bayi yang tengah merasa kelaparan. Dia benar - benar rakus.

*

*

*

Setelah melakukan kegiatan panas mereka, Gibran dan Ariana membersihkan diri mereka masing - masing.

" Aku mau pulang ke rumah." Ujar Ariana mengagetkan Gibran.

" Di sini saja. Lagian hari ini aku tidak ke kantor. Rasa nya tubuh ku sangat lelah." Cegah Gibran.

" Aku sudah ada janji dengan Lily untuk makan siang bersama. Dan saat ini aku sangat lapar." Tolak Ariana.

" Aku akan pesan makanan. Jadi kamu tidak perlu kemana - mana."

Gibran langsung bangkit meraih ponsel nya untuk memesan makanan dari cafe apartment.

Ariana menghela nafas panjang. Lalu dia berjalan keluar dari kamar.

Gibran bisa melihat perubahan emosi yang terlihat dari raut wajah Ariana yang meninggalkan nya.

Setelah memesan makanan, Gibran memutuskan untuk menyusul Ariana keluar. Di sana dia mengedarkan pandangan nya dan melihat Ariana berdiri di balkon.

" Kamu kenapa? Apa ada yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Gibran.

" Tidak ada." Jawab Ariana singkat.

" Apa kamu masih marah soal surat perjanjian itu?"

" Tidak."

Gibran bisa mengetahui jika seperti nya Ariana tengah marah kepada nya di lihat dari respon Ariana pada nya.

" Kalau begitu, beritahu aku jika aku mempunyai salah pada mu. Jangan bersikap seperti ini dengan ku. Aku tidak suka." Pinta Gibran.

Ariana hanya diam. Sejujur nya dia tidak tahu harus memulai nya dari mana. Sejak Gibran kembali ke kamar, dia ingin mendengar kejujuran Gibran soal kedatangan Megan ke apartment nya tadi. Tapi Ariana bingung harus memulai nya dari mana. Takut jika Gibran menganggap nya terlalu mencampuri urusan Gibran.

" Kalau begitu, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Ariana.

" Apa? Katakan?"

Ariana menghirup nafas dalam - dalam kemudian menghembuskan nya secara perlahan. Ariana juga meyakinkan diri nya jika dia tidak boleh marah atau kecewa seandainya jawaban Gibran nanti akan menyakiti hati nya.

" Siapa tadi yang datang?" Tanya Ariana.

Gibran memandang Ariana sejenak sebab bingung kenapa Ariana menanyakan soal kedatangan Megan tadi.

" Itu sekretaris pribadi ku. Ada berkas yang harus di tanda tangani." Jawab Gibran berbohong.

" Bukan kah yang tahu alamat apartment mu hanya Liam, aku dan Lily. Apa sekretaris mu juga mengetahui nya?" Curiga Ariana.

" Ada apa sebenar nya? Kamu pasti bukan ingin mempermasalahkan soal itu kan?" Tanya Gibran curiga.

" Ariana. Jangan sungkan mengatakan jika ada tindakan ku yang menyakiti hati mu. Aku akan memperbaiki nya." Ucap Gibran.

" Aku hanya ingin sendiri sekarang. Aku lagi malas bicara dengan seorang pembohong seperti mu." Kata Ariana.

" Aku bohong apa? Kalau soal surat perjanjian itu bukan kah aku sudah memberikan kelonggaran pada mu?"

" Aku tahu kalau yang datang tadi itu adalah tunangan mu. Kenapa bohong? Dan kamu menyuruh nya pulang karena kamu takut dia melihat aku di dalam kamar kamu kan? Kamu tidak ingin tunangan kamu berpikiran yang lain dan salah paham." Ucap Ariana.

Ariana merasa sedikit lega saat mengutarakan rasa penasaran nya pada Gibran.

" Jadi kamu marah karena hal itu? Marah karena aku berbohong soal siapa yang datang?" Tanya Ariana.

Gibran kemudian meluruskan tubuh Ariana agar menghadap ke arah nya. Sehingga pandangan kedua nya bertemu.

" Jadi sekarang ini kamu beneran marah sama aku?" Tanya Gibran sembari tersenyum.

" Aku bukan marah karena yang datang adalah tunangan mu. Tapi kenapa kamu harus bohong? Bilang itu sekretaris pribadi mu?" Kesal Ariana.

" Jadi sekarang ini kamu sedang cemburu?" Goda Gibran tersenyum pada Ariana.

" Tidak. Aku tidak cemburu sama sekali." Elak Ariana.

" Sudah lah, katakan saja jika kamu merasa cemburu. Tidak perlu gengsi begitu." Goda Gibran kembali tersenyum.

Ariana merasa malu dan dia menjauh kan tangan Gibran dari bahu nya.

" Aku yakin kalau kamu pasti menguping pembicaraan kamu. Aku hanya mengetes mu saja tadi. Aku sengaja tidak menutup pintu kamar dengan rapat agar kamu bisa mendengar kan pembicaraan kami jika kamu mau." Ucap Gibran.

Ariana yang mendengar nya semakin malu.

" Tapi kamu tidak perlu mengakui nya. Aku sudah tahu jawaban nya." Kata Gibran lalu duduk di bangku balkon.

" Tidak perlu malu untuk mengatakan jika kamu cemburu dengan Megan. Apa lagi saat Megan memeluk ku. Kamu pasti melihat nya kan?"

Ariana terdiam tidak menanggapi.

" Jika kamu melihat ending nya, harus nya kamu tidak perlu cemburu seperti ini. Aku bahkan tidak sudi di peluk oleh nya. Aku hanya ingin di peluk kamu saja."

Mendengar ucapan Gibran barusan membuat jantung Ariana berdetak dengan cepat.

" Karena bukan hanya kamu yang cemburu, aku juga pernah merasakan hal sama pada mu. Saat aku membaca pesan masuk di ponsel mu. Aku tidak tahu ada hubungan apa kamu dengan pria itu. Tapi membaca isi chat nya aku jadi marah. Lalu aku menghapus nya. Itu sebabnya aku membuat surat surat perjanjian antara aku dan mami Miya. Karena aku tidak mau kamu punya hubungan dengan pria lain. Aku tidak bisa terima itu. Aku cemburu. Maaf baru memberitahu kamu sekarang soal itu. " Ucap Gibran.

Ariana berpikir dengan serius. Apa kan ucapan Gibran barusan termasuk dalam sebuah kejujuran atau hanya angin lalu saja.

" Untuk pertama kalinya aku mengakui nya pada mu. Terserah kamu mau menganggap nya bagaimana. Ada yang beda setiap kali aku dekat dengan mu. Bahkan sentuhan biasa yang kamu lakukan pada ku pun bisa membuat aku merasakan apa yang tidak pernah aku rasakan. Masakan mu, perlakukan manis mu. Terasa natural untuk ku. Dan aku menyukai nya. Ya sudah lah. Aku akan meninggalkan mu sendiri. Lagi pula aku harus menghubungi Liam untuk bilang kalau aku tidak ke kantor hari ini." Ucap Gibran.

Sebelum masuk Gibran mendekati Ariana dan mencium kepala Ariana dari belakang.

Tubuh Ariana seketika mematung mendapatkan perlakuan seperti itu. Gibran berhasil membuat diri nya menjadi tidak karuan. Bahkan degup jantung nya berdetak semakin cepat dan perasaan Ariana menjadi campur aduk. Antara terharu dan sedih.

1
partini
dihhh tanya ke mamih cari tau lah sendiri sewa detektif gitu aja ga kepikiran ihhh ledo
partini
kalau mau tau kenapa bilang terpaksa cari tau dong,,masa sekelas CEO ga bisa yah walaupun di seorang bisa di katakan pelacur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!