Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Kiara yang mendengar ucapan Aslan, tak mampu membendung air matanya.
"Aslan apa nggak ada kesempatan kedua untuk aku. Aku masih sangat mencintai kamu." ujar Kiara.
Nayla yang mendengar ucapan Kiara yang menyebut bahwa ia masih sangat mencintai Aslan merasakan hatinya menjadi panas.
"Maaf Kiara tapi tidak sepantasnya kamu bicara seperti itu pada suami orang. Apalagi didepan istrinya langsung. Kamu ini perempuan yang cantik jadi pasti banyak pria lain diluar sana yang mau sama kamu." kata Nayla.
"Diam loe perempuan murahan. Ini semua terjadi gara-gara loe." Teriak Kiara pada Nayla.
"Stop Kiara." bentak Aslan pada Kiara.
Kiara yang melihat raut wajah Aslan yang memerah menahan amarah mulai ketakutan sambil terisak.
Sedangkan Papi Kiara yang melihat sang anak dibentak merasa tak terima. Iapun maju ke hadapan Aslan lalu memberikan satu pukulan tepat di pipi kiri Aslan.
Bug.
"Mas." Ujar Nayla saat melihat Aslan sedang dipukul oleh papi Kiara.
Aslan hanya diam, ia tak membalas pukulan dari papi Kiara.
"Mas kamu nggak papakan?" tanya Nayla. Lalu Aslan hanya tersenyum lembut pada Nayla kemudian kembali menatap papi Kiara yang saat ini masih menatapnya tajam.
"Terima kasih atas pukulannya om. Saya harap setelah ini anda tidak usah lagi menghubungi aku jika terjadi sesuatu pada Kiara, karena itu juga bukan urusan saya." kata Aslan dingin.
Lalu ia beralih menatap Kiara yang masih menangis.
"Kiara saya harap ini pertemuan terakhir kita. Kamu harus tetap melanjutkan hidup kamu tanpa aku. Dan satu lagi, istriku tidak salah dalam hal ini, saat aku menikahinya kita sudah tidak punya hubungan apapun." kata Aslan.
"Ayo sayang kita pergi dari sini." Ajak Aslan sambil menggandeng mesra tangan Nayla.
"Enggak, kamu nggak boleh pergi Aslan. Kamu jangan tinggalin aku." Teriak Kiara namun tak mendapatkan respon dari Aslan.
~~
~~
Nayla dan Aslan saat ini sudah berada di dalam mobil untuk pulang ke rumah.
"Mas itu pipi kamu memar.kamu punya kotak P3K nggak, biar aku obatin kamu." ujar Nayla.
"Ada kok sayang." Ujar Aslan lalu mengambilkan kotak tersebut kemudian memberikan pada sang istri.
Nayla dengan telaten mengoleskan obat merah pada pipi Aslan. Sedangkan Aslan tetap fokus menyetir mobil.
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah.
~~
~~
Malam harinya di meja makan. Saat ini keluarga Aslan sedang melakukan makan malam.
"Tadi aku ke ruangan kak Nayla, tapi kata teman kakak, kakak udah pulang duluan. " tanya Shila.
"Iya shil. Aku pulang bareng mas Aslan." ujar Nayla.
"Ohiya ma, pa rencananya aku sama Nayla bakal pergi honeymoon." ujar Aslan setelah selesai makan.
"Ohiyya itu bagus dong. Mama pasti dukung. Mama juga nggak sabar pengen cepat-cepat gendong cucu." ujar Mama Nadia.
"Mama doakan saja." balas Aslan.
Setelah acara makan malam selesai Nayla dan Aslan langsung kembali ke kamar mereka. Saat ini Nayla sedang asyik nonton Drakor di ponselnya. Sedangkan Aslan, ia mengerjakan pekerjaan kantornya.
Aslan melirik Nayla yang saat ini sedang tersenyum-senyum sendiri menatap ponselnya. Karena penasaran Aslanpun mengambil ponsel Nayla dan melihat apa yang membuat sang istri jadi tersenyum sendiri.
Saat melihat ponsel Nayla, Aslan dibuat geram karena terdapat gambar salah satu aktor Korea yang sedang dalam keadaan tak memakai baju dan perutnya menampilkan enam roti sobek.
Nayla yang sebal karena Aslan merebut ponsel langsung mencabikkan bibirnya sambil berusaha merebut ponsel itu kembali.
"Mas, balikin nggak ponsel aku." ujar Nayla sambil melototkan matanya
"Nggak sayang. Lagian kamu ngapain sih nonton video kayak gini."
"Mas itukan cuma hiburan aja."
"Daripada nonton di ponsel lebih baik kamu lihat secara langsung." Ujar Aslan menggoda Nayla.
"Lihat secara langsung, emang gimana caranya?" Tanya Nayla polos.
Tanpa menjawab pertanyaan Nayla, Aslan langsung membuka bajunya dan menampilkan perut sixpacknya yang tak kalah menggoda dari artis-artis Korea.
"Ini sayang, bahkan kalau mau, kamu bisa memegangnya sampai puas." ujar Aslan sambil mengambil tangan Nayla lalu ia usap-usapkan ke perutnya.
"Ihhh mas Aslan mesum tau nggak." kata Nayla.
"Lah kok mesum sih. Eeeeh tapi nggak papa sih sama istri sendiri. Yang salah itu kalau mesum sama istri orang." Kata Aslan.
"Tau ah aku mau tidur aja." Ujar Nayla lalu ia membaringkan tubuhnya membelakangi Aslan.
Aslan yang melihat Nayla hendak tidur segera membereskan laptopnya lalu menyimpannya di nakas.
Lalu Aslan memeluk pinggang Nayla dari belakang sambil mengecup leher putih Nayla.
"Mau tau nggak seberapa mesumnya aku?" tanya Aslan dengan suara seraknya.
Nayla yang semula sedang menutup matanya langsung membuka dan membalikkan badannya menghadap Aslan.
Cup
Aslan langsung saja melumat bibir Nayla tanpa membiarkan sang istri untuk protes. Karena terbawa suasana yang di ciptakan oleh Aslan, Nayla segera membalas ciuman sang suami. Mereka berciuman dengan mesra selama beberapa menit.
Setelah merasa akan kehabisan nafas. Nayla segera memukul dada Aslan sebagai tanda jika ia butu oksigen. Aslanpun menghentikan ciumannya dan menatap Nayla dengan pandangan penuh gairah.
"Aku menginginkan kamu sayang." ujar Aslan.
"Aku milik mas Aslan. Jadi lakukanlah." ujar Aslan.
Lalu keduanya kembali berciuman dengan penuh gairah. Selama melakukan hubungan suami istri, Aslan selalu memperlakukan Nayla dengan lembut.
Cup
"Terima kasih banyak sayang. Aku mencintaimu." ujar Aslan sambil mencium kening Nayla setelah mereka telah sampai pada puncaknya.
Setelah itu Aslan segera membawa Nayla kepelukannya. Lalu keduanya mulai memejamkan mata untuk kealam mimpi karena jam juga sudah menunjukkan pukul 2 malam.
~~
~~
Keesokan harinya.
Saat ini Nayla sudah berada didalam ruangan kelasnya. Nayla terlihat sedang membaca buku. Tiba-tiba saja Nayla dapat motif pesan dari ponselnya. Ia segera membuka ponselnya dan melihat ada SMS yang masuk namun dari nomor asing. Tanpa membuang waktu Nayla segera membuka pesan itu.
"Dasar kamu perempuan murahan. Aku bersumpah akan bikin hidup kamu akan menderita." Isi pesan dari nomor asing itu.
Karena penasaran Nayla segera menelpon nomor itu. Namun sampai panggilan ke 5 panggilan itu tak juga diangkat.
"Ini dari siapa sih." lirih Nayla.
Tak lama kemudian masuklah seorang dosen. Lalu pembelajaranpun dimulai. Nayla sempat beberapa kali tak fokus dengan penjelasan dosen, ia masih memikirkan isi pesan dari nomor asing itu.
Tak sengaja mata dosen itu melihat Nayla yang seperti lagi melamun.
"Nayla apa kamu mengerti?" tanya Nayla. Namun Nayla tetap tak menjawab dan masih asyik dalam lamunannya.
Karena tak mendapat jawaban dari Nayla. Dosen itupun menghampiri Nayla dan menepuk pundak Nayla. Nayla otomatis langsung terkejut dan balas menatap sang dosen.
"Coba kamu jelaskan apa yang baru saja saya jelaskan?" Tanya dosen itu.
Nayla pun mencoba mengingat-ingat namu ia tetap tak mendapatkan jawaban.
"Ayo cepat jelaskan."ujar dosen itu.
"Maaf Bu saya nggak tau." ujar Nayla sambil menundukkan kepalanya.
"Makanya kalau saya menjelaskan itu perhatikan dengan baik. Jangan mentang-mentang kamu istrinya tuan Aslan jadi kamu bebas melakukan apa saja disini. Karena kamu tak memperhatikan penjelasan saya maka kamu harus dihukum." Omel dosen.
"Sekali lagi saya minta maaf Bu. Saya siap menerima hukuman ibu."ujar Nayla pasrah.
"Bagus kalau kamu siap. Jadi hukuman kamu membersihkan perpustakaan di lantai 3 gedung ini." ujar dosen itu.
"Baik Bu.." Uajr Nayla lalu berdiri dari duduknya dan mulai melangkah ke perpustakaan.
