Hai jumpa lagi dengan novel ku yang baru.Sudah lama tidak aktif menulis.semoga suka dengan karyaku..Novel ini mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita yang di cap sebagai perawan tua diusianya yang sudah menginjak 28 tahun belum menikah.Bukan keinginan nya tapi memang tuhan belum mempertemukan dengan jodohnya.Ditengah keluarga yang selalu mendesak nya untuk menikah bahkan segala macam kata-kata pedas selalu saja ditujukan kepada dirinya.Melati nama nya wanita yang selalu mendapat cemooh dan dijadikan bahan olok-olokan.Tapi ia tetap tersenyum walaupun dalam hati ia merasa perih dan menangis.Bagaimana lika liku perjalanan hidup melati ditengah tekanan dari orang-orang sekitarnya bahkan dari keluarga terdekat.Selamat membaca semoga suka dengan karya ku ini yang mungkin banyak typo karena sudah lama tidak menulis 🙂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang receh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah tingkah
Allan telah sampai di apartemennya dengan perasaan yang sangat bahagia sepanjang jalan menuju apartemen ia senyum-senyum sendiri bahkan saat berjalan menuju unit apartemen di dalam lift ia pun senyum-senyum sendiri sehingga orang yang berada dalam lift dengannya menatap heran tapi mereka hanya mendiamkan nya dan cenderung cuek mungkin bagi mereka ada sesuatu yang membuat pria tersebut bahagia.
Allan merebahkan badannya di atas tempat tidur mewahnya sambil menatap langit-langit kamar. " Aku seperti jatuh cinta lagi sungguh berbeda " sahut Allan pelan sambil membayangkan pertemuan mereka tadi saat mereka saling bercerita yang awal mulanya kaku akhirnya obrolan pun mengalir ternyata mereka sama-sama suka membaca.Allan sangat menyukai Melati yang pintar dan punya wawasan yang luas dan satu lagi sangat suka memasak sama seperti mamanya.Melati sosok wanita mandiri dan bukan wanita yang suka tebar pesona lembut dan keibuan.Semua sosok wanita idaman nya ada pada Melati.
"Tapi ada sekat pemisah yang harus aku satu kan yaitu perbedaan keyakinan " lirih Allan.Allan memang sudah lama mempelajari tentang agama islam apalagi asisten nya Yoga merupakan orang yang sangat religius.Allan sering bertanya kepada Yoga tentang sholat dan puasa yang di lakukan Yoga dan sang asisten dengan senang hati menerangkan nya.
Yoga sangat tidak menyukai pacarnya Stella bahkan Yoga pernah terang-terangan mengatakan kalau ia tidak menyukai Stella terutama cara berpakaian terlalu terbuka bahkan Yoga kalau bertemu Stella saat bersamanya selalu menundukkan kepala.Tapi Allan sama sekali tidak marah kepada Yoga perihal ia tidak menyukai Stella yang menurut Yoga seperti wanita murahan.Allan hanya tersenyum mendengar perkataan Yoga sebenarnya ia pun risih juga melihat cara Stella berpakaian tapi mau gimana lagi Stella seorang model.
" Apa aku harus pindah keyakinan dulu karena bisa saja Melati tidak mau kalau berdekatan dengan pria berbeda keyakinan " batin Allan.Nanti Allan akan meminta pendapat Yoga tentang keinginan nya pindah keyakinan.
Rencana nya besok Allan akan kekantor tempat Melati dipindahkan tapi sebelum nya ia akan mengurus salah satu anak perusahaan yang sedikit ada masalah.Allan tersenyum sambil membayang kan wajah Melati yang cantik dan ke ibuan rasanya tidak bosan dipandang dengan kulit khas wanita Indonesia yang sangat Allan sukai.
Sementara itu di kamar tempat Melati menginap ia baru saja menganti pakaian dengan baju tidur dan sudah membersihkan wajah.Ia segera merebahkan badannya dan menatap langit kamar angan nya melayang saat pertemuan nya dengan Allan tadi tanpa sadar Melati tersenyum sendiri.
" Sadar Melati jangan kegeeran " ucapnya sambil memukul kepalanya.
" Kenapa aku seperti ini baru kenal dan kebetulan jumpa udah salah tingkah, jangan terlalu bermimpi Melati " bathin Melati.Ia pun segera mengenyah kan pikiran nya tentang Allan karena pria seperti itu di luar ekspetasi nya terlalu tampan sedangkan ia merasa tidak cantik.Melati memang tidak memiliki kepercayaan diri karena sering di bandingkan dengan kedua adik nya yang cantik.Padahal ia sendiri cantik dengan hidung mancung nya dan kulit nya yang bersih tidak putih tapi lebih ke sawo matang dan kelebihan nya ia lebih tinggi dari kedua adik nya.Tapi Melati sering minder sendiri padahal ia juga pintar mungkin karena tidak pernah ada perhatian dari orang tua selalu di anggap kurang cantik dari kedua adiknya.
" Aku harus tidur cepat untuk apa memikirkan laki-laki yang hanya kebetulan saja bertemu " ujarnya lagi sambil memiringkan tubuhnya dan tidak lupa berdoa ia pun sudah mengaktifkan Alarm jam karena Pagi-pagi ia harus segera ke kost membawa koper nya dan sekaligus ke kantor nya yang baru.
Allan yang baru saja mengganti pakaian nya membuka handphone nya dan mencari nomor Melati.Dari tadi ia ingin mengetik tapi selalu di hapus.
" Akh...kenapa dari tadi ngetik nya salah " ucapnya sambil mengacak rambut .Akhirnya Allan meletakkan handphone di samping nya karena ia bingung mau mengetik pesan apa untuk Melati.