NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Septian dan Hesti

Umi, kak Rian masih lama ya pulangnya?" Keluh Sari cemberut

"Memangnya kenapa Sari?" Tanya Halimah lembut

"Sari nggak bisa tidur umi" jawab Sari lesu

"Kan bisa tidur sama umi" bujuk Halimah sabar

"Tapi beda umi, kemarin aja Sari tidur sama bunda, tetep nggak bisa tidur padahal biasanya Sari langsung bisa tidur kalau peluk bunda" ucap Sari panjang lebar

"Bedanya gimana, coba jelasin ke umi" bujuk Halimah terkekeh

"Kalau sama kak Rian, Sari dipeluk sambil di usap usap punggungnya umi" jawab Sari polos

"Kalau begitu umi usap juga punggung Sari, gimana?" Tanya Halimah tersenyum lembut

"Tapi nanti tangan umi pegal" ucap Sari lagi memberi alasan

"Nggak apa apa sayang, kan Adrian sedang di rumah sakit, jadi mungkin dia menginap disana" jawab Halimah lembut

"Nanti Abi kesepian kalau umi tidur sama Sari" ucap Sari lagi

"Ya sudah Sari tidur sendiri saja" ucap Sofyan bercanda

"Nggak mau Sari takut" rengek Sari dan membuat Halimah dan Sofyan tertawa

"Begini ya umi, kalau punya anak perempuan dan manjanya minta ampun, padahal kalau di luar pecicilan" ucap Sofyan menggelengkan kepalanya

"Iya Bi, jadi berasa punya anak tiga kalau menghadapi Sari" jawab Halimah terkekeh

"Ayo umi temani Sari tidur, besok kan hari Minggu, jadi Sari bisa tidur lagi nanti habis subuh" bujuk Halimah lembut dan diangguki Sari

....................

Dirumah sakit saat waktu subuh

Rendi dan yang lain sedang di mushola rumah sakit untuk melaksanakan shalat subuh, sementara Hendra shalat di ruangannya karena kondisinya tidak memungkinkan. Setelah selesai shalat, Hendra duduk di samping ranjang Samuel dan membaca surah Yasin juga mendo'akan keselamatan untuk Samuel

"Assalamu'alaikum" sapa Rendi dan Yang lain

"Wa'alaikumussalam" jawab Hendra yang baru selesai mengaji

"Samuel masih belum sadar?" Tanya Rendi khawatir

"Tadi sempat buka mata terus bergerak tangannya pas Hendra pegang, dia tidur lagi" jawab Hendra jujur karena saat Hendra mengaji Samuel sempat terbangun sebentar lalu kembali memejamkan matanya

"Mungkin masih dalam pengaruh obat bius dan masih lemas

"Om Tante, kami pamit pulang dulu ya, nanti jam delapan Irsyad dan yang lain katanya akan kesini untuk menjenguk Hendra dan Samuel" ucap Adrian sopan

"Nggak nanti saja pulangnya setelah sarapan?" Tanya Ranti serius

"Nggak usah Tante, kami sarapan di rumah saja, mumpung hari Minggu dan Daddy ada di rumah" jawab Mahesa sopan

"Ya sudah kalau begitu, Kalian hati hati di jalan ya" ucap Ranti lembut

"Ma, Hesti juga mau pulang, mau mandi dirumah, sama Hesti nggak bawa baju ganti" ucap Hesti tersenyum manis

"Nanti siang papa juga mau pulang dulu,mau ambil dokumen papa yang ketinggalan" ucap Rendi serius

"Lama pa kalau siang mah, hesti udah gerah ini mau mandi" rengek Hesti memelas

"Terus gimana dong?" Tanya Ranti heran

"Esti pulang diantar kak Tian aja lagi, kan rumahnya kak Tian searah sama rumah kita" bujuk Hesti

"Bohong ma, Esti pasti mau minta di jajanin nanti pas lewat pasar" ledek Hendra terkekeh

"Ish kak Hendra suka bikin Esti kesel! Orang Esti beneran mau mandi di rumah ko" jawab Hesti cemberut

"Iya nggak apa apa ko om, kalau Hesti mau bareng lagi sama Tian" ucap Septian sopan

"Ya udah sana, tapi jangan ngerepotin kak Tian" ucap Rendi tegas

"Iya, nggak akan!" Jawab Hesti terkekeh

Adrian Mahesa dan Mandala lalu pulang ke rumah mereka masing masing, sementara Septian dan Hesti mampir ke pasar dan seperti dugaan Hendra, Hesti sedang menagih hadiah ulang tahun yang dijanjikan Septian dua hari yang lalu saat Septian main ke rumah Hendra bersama Irsyad dan Samuel

"Esti minta hadiah ikat rambut aja kak, biar nggak terlalu mahal" ucap Hesti tersenyum manis

"Memangnya Esti nggak mau yang lain?' tanya Septian lembut

"Esti mau ikat rambut aja" jawab Hesti yakin, dia tidak mau membebani Septian dengan meminta hadiah yang mahal

"Ya sudah, ayo kita cari ikat rambutnya" ajak Septian lembut dan diangguki Hesti

"Disitu tuh kak tempatnya" ucap Hesti semangat lalu menarik tangan Septian

"Ayo pilih yang mana yang mau Esti beli" ucap Septian saat sudah sampai di tempat penjual ikat rambut itu

"Mhh... Yang mana ya? Yang ini deh kak" jawab Hesti sambil mengambil ikat rambut berwarna ungu dengan motif polkadot putih

"Berapa mang?" Tanya Septian sopan

"Dua ribu aja den" jawab sang penjual, lalu Septian mengeluarkan uang dalam dompetnya dan membayar ikat rambut itu

"Sudah cukup?" Tanya Septian serius dan diangguki Hesti dengan senang

"Ayo kak Tian antar pulang" ajak Septian lembut

"Nanti kak Tian ke rumah sakit lagi nggak?" Tanya Hesti serius

"Kak Tian harus menjaga toko di pasar sampai malam, jadi kak Tian nggak bisa ke rumah sakit" jawab Septian tersenyum lembut

"Kak Tian nggak cape, pulang sekolah langsung kerja di pasar nunggu toko?" Tanya Hesti penasaran

"Kalau cape pasti iya, kak Tian juga ingin main seperti yang lain, tapi mau gimana lagi ,kak Tian juga harus bantu ayah kan!" Jawab Septian tersenyum manis dan diangguki Hesti

Mereka lalu keluar dari pasar untuk pulang, setelah menyapa pak Jamal dan berbincang sebentar

"Terima kasih kak, sudah antar Esti pulang" ucap hesti tulus

"Iya sama sama, dan ini untuk kamu, selamat ulang tahun ya, maaf hadiahnya telat soalnya kemarin uang kak Tian belum cukup untuk beli itu" ucap Septian tersenyum manis dan memberikan sebuah kotak kecil yang terbungkus kertas kado

"Tapi kan tadi hadiahnya sudah di beli" jawab Hesti polos

"Itu kan yang kamu mau, dan ini yang kak Tian kasih untuk kamu" ucap Septian lembut lalu segera pergi karena takut ayahnya marah

Hesti langsung berlari ke kamarnya dengan wajah yang sudah memerah akibat malu dan salah tingkah. Anak kelas tiga SMP itu sepertinya telah jatuh cinta

Setelah mandi dan berganti pakaian, hesti

lalu duduk di atas kasurnya dan membuka hadiah dari Septian. Dan betapa terkejutnya dia setelah membukanya, ternyata itu adalah sebuah kalung emas putih seberat sepuluh gram, dengan liontin berbentuk bunga yang berhiaskan permata berwarna ungu di tengah kelopaknya. Bahkan surat tanda pembeliannya pun ada di dalam kotak itu dan sebuah surat di dalamnya yang bertuliskan

"Di jaga ya hadiahnya, itu adalah hasil tabungan kak Tian selama dua tahun, tadinya kak Tian mau beli motor bekas dengan uang itu, tapi karena motornya sudah di belikan ayah jadi kak Tian bingung mau diapakan uangnya, kebetulan kamu ulang tahun, jadi uangnya kak Tian belikan kalung untuk Esti, semoga Esti suka dengan hadiahnya" 

Hesti lalu memakai kalung pemberian Septian dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya

"Esti akan jaga kalungnya dan akan selalu Esti pakai setiap hari" gumam Hesti lalu mencium kalung pemberian Septian

...............

"Assalamu'alaikum" sapa Adrian yang sudah sampai di rumah

"Wa'alaikumussalam" jawab Halimah dan Sofyan

"Bagaimana keadaan Samuel dan Hendra Rian?" Tanya Sofyan khawatir

"Bahu kiri Hendra kena sabetan samurai, dan lukanya memanjang sampai ke batas belikatnya Abi, dapat 28 jahitan" jawab Adrian serius

"Dan Samuel kena tusuk di bagian perutnya sampai kena ke lambung tapi Alhamdulillah tidak Sampai terlalu parah kata dokternya " jawabnya lagi

"Abi Sampai tak bisa tidur semalaman karena memikirkan mereka, apalagi katanya orang tua Samuel belum pulang dari luar negri" ucap Sofyan lesu

"Alhamdulillah kalau semuanya sudah baik baik saja, nanti kita jenguk juga ya bi" pinta Halimah memohon

"Iya, sekalian cek jantung umi juga" jawab Sofyan lembut

"Sari mana umi?" Tanya Adrian penasaran

"Dia semalaman juga nggak bisa tidur, Katanya biasa di usapin sama kamu" jawab Halimah terkekeh

"Kalau gitu Rian ke kamar dulu ya bi, mi" pamit Adrian sopan

"Nanti ajak Sari sarapan kalau dia sudah bangun" ucap Halimah tersenyum lembut dan diangguki Adrian

Adrian lalu masuk ke kamarnya dan melihat Sari Yang sedang berguling guling di atas kasur

"Kamu ngapain?" Tanya Adrian terkekeh

"Huaaa..... Hiks.... Aku nggak bisa tidur kak, Udah madep depan, belakang kanan kiri, tetep aja nih mata nggak mau merem padahal udah ngantuk ini" keluh Sari memelas

"Tunggu aku mandi dulu, nanti aku temani kamu tidur ya" bujuk Adrian dan diangguki Sari

Sari lalu keluar kamar untuk meminta sarapan pada Halimah tapi dia ijin membawanya ke kamar dengan alasan mau sekalian tidur dengan Adrian

"Padahal mereka baru menikah beberapa hari, tapi sudah seperti lem saja, nggak bisa jauh jauh" ucap Sofyan terkekeh

"Sama seperti abi dulu" ledek Halimah terkekeh

"Begitu ya" ucap Sofyan ikut terkekeh

Di kamar

Adrian sudah selesai mandi dan berpakaian, dia melihat Sari Yang sedang duduk di kursi belajarnya lengkap dengan makanan di meja

"Kamu mau sarapan dulu sebelum tidur?" Tanya Adrian terkekeh dan diangguki Sari yakin

"Tapi aku maunya disuapin, kan nanti aku ngusapin punggung kamu" rengek Adrian manja dan mau tak mau Sari menurutinya

Setelah itu Adrian langsung merebahkan badannya diikuti Sari yang tidur berbantalkan dada Adrian. Adrian terus mengusap punggung Sari Sampai Sari tertidur nyenyak, setelahnya dia lalu mencium kening Sari dan ikut tidur bersama, karena dia juga merasa lelah setelah semalaman di rumah sakit

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!