"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 [ Untungnya Selamat]
"Aku bersumpah! Aku bersumpah ini terakhir kalinya aku melukai seseorang yang tak bersalah, aku juga bersumpah! Anda ... Reno Anjasmara kau akan menerima karma dan pembalasan yang lebih setimpal! Kau akan sangat menyesal ...kau akan sangat menyesal!"batin Anaya dengan menahan emosinya.
Berulang-ulang kali Anaya melayangkan cambukan itu pada Kennan, tangannya sampai memerah dan memar, namun belum sebanding dengan luka yang dialami Kennan, kemeja putih yang dikenakannya itupun terdapat bercak darah yang lumayan banyak, serasa tak mampu menahan tubuhnya, Kennan mulai menunjukkan akan kelemahan dan akhirnya....
"Aku kira setelah aku mengungkapkan hatiku, dalam hatimu akan ada sedikit perasaan... tapi ternyata tidak! Kamu bahkan tega menginginkan kem4tianku hanya demi laki-laki br3ngsek ini! Aku sangat kecewa Anaya ...aku sangat kecewa."
Tubuh Kennan yang tadinya masih terlihat normal dengan banyaknya luka cambukan, kini tubuh itu tidak bisa menopang lagi.
"Bukan aku yang menginginkan semua ini. Tapi anda sendirilah yang menginginkannya... kau kalah Kennan... kau sudah kalah! Cepat singkirkan laki-laki ini!"titah Reno pada anak buahnya.
Reno berbangga diri, ia puas akhirnya kemenangan ada di pihaknya, kini tidak ada lagi orang yang akan mengganggunya lagi.
******
30 menit perjalanan mereka menuju tempat yang dimaksud. Sosok lelaki berwajah tampan lan rupawan itu terbaring tak berdaya didalam peti sekaligus tanah yang sudah digali.
Wajahnya yang pucat membuktikan jika lelaki sekaligus musuh terbesarnya akhirnya telah dinyatakan kalah, Kennan memang sudah kalah, tapi dia masih dinyatakan masih hidup.
Lubang yang sudah digali, tanpa dipakaikan kain kafan ataupun dilakukan proses pemakaman pada umumnya, tiga lelaki bertubuh besar mulai menimbun mengunakan cangkul demi cangkul hinga tanah mulai memenuhi lubang galian tersebut.
Wajah amat sumringah nampak jelas diwajah Reno. Keinginan yang sedari dulu akhirnya kali ini keinginan itu telah tercapai. Baru sampai proses pertengahan Reno mulai merasakan sesuatu, iya, sesuatu pada tubuhnya yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Kenapa? Kamu baik-baik saja?"tanya Anaya.
"Sepertinya penyakitku yang tiba-tiba sering lemah tanpa alasan mulai kambuh! Aku pergi dulu beritahu aku kalau proses ini selesai,"ungkap Reno dengan raut wajahnya yang terlihat tak begitu segar seperti biasanya.
"Baiklah!" Perginya pria itu sambil dibantu dua bodyguardnya.
"Sial! Kita telat lima menit!"
Merasa waktu seperti tak memungkinkan, gelagapan Anaya berlari dan memerintahkan ketiga pengali tadi cepat-cepat membongkar makam yang dimana didalam sana terdapat Kennan.
Sampai diatas puncaknya tanah yang kembali digali hingga menampakkan peti, peti itu dibuka penutup atasnya, menampakan seperti apa sosok dari wujud Kennan itu.
"Kamu gila! Kamu berencana ingin membunuhku dengan cara sungguhan?"sunggut Kennan yang ternyata sudah sedari tadi menunggu misi penyelamatan.
"Maaf! Lagian hanya telat lima menit,"ujar Anaya malah menganggap sepele.
"Hanya lima menit, kamu bilang? Coba kalau kamu bukan Wanita yang aku cintai mungkin kamu sudah habis di tanganku!"tegur Kennan dengan kesal.
"Sudah! Bukan saatnya untuk marah! Cepat pergilah kamu hanya mempunyai waktu 5 menit untuk meninggalkan tempat ini, saat ini Reno berfikir kamu telah meninggal, aku sudah berusaha menyelematkan nyawamu, jadi ingat jangan pernah cari gara-gara sebisa mungkin anda harus bersembunyi sampai waktu yang aku tentukan, paham!"
"Baiklah."
"Dimana arah pintu keluar selain arah sana?"
"Antar dia,"titah Anaya pada anak buah andalannya, dia juga sengaja mempergunakan ketiga orangnya untuk berpura-pura menjadi tukang gali kubur.
"Siap Nona, mari ikuti saya ..."
Kali ini Kennan seperti tak memiliki harga diri lagi. Ia Lelaki, tapi sekarang ia hanya mengikuti jalan cerita dan arahan dari Anaya layaknya Anaya ialah sutradaranya.
Kaburnya Kennan, Anaya lega ia bisa menjalankan misi rahasianya tanpa harus mengorbankan orang tak bersalah, untungnya pula Kennan cepat tanggap terhadap kondisi darurat yang menimpanya tadi.
"Jika kamu menganggap kali ini kemenangan akan berpihak padamu kau salah besar Reno ...kau salah besar!"
FLASHBACK
"Kita harus menguburnya hidup-hidup, aku memiliki ide kenapa kita tidak kuburkan dia dilokasi yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya, misal di lokasi kuburan hewan?"usul Anaya entah apa idenya ini bakal disetujui Reno.
"Kamu yakin tidak akan kejauhan?"
"Tidak! Disana aku mendengar tempat itu menjadi kuburan massal para hewan seperti 4njing dan kucing , jika kita kuburkan dia disana tidak akan ada yang curiga, disangkanya kuburan Kennan juga kuburan hewan, ditambah tempat itu jauh dari pemukiman warga setuju?"
"Baik, selama kamu yang menghandle aku setuju, pokoknya soal mengubur aku serahkan semuanya sama kamu, selanjutnya aku akan urus soal sabotase kecelakaan Kennan, tapi tidak masalah kan kalau kamu hanya pergi dengan Kennan dan ketiga tukang gali kubur?"
"Tidak masalah hal seperti sudah jadi hal biasa, jika soal sabotase kecelakaan sudah usai, temui lah aku dilokasi yang aku kirimkan nanti."
"Siap."
"Apakah mungkin aku bakal membiarkan kalian berhasil menguburku hidup-hidup?"sahut Kennan yang detik itu juga mengejutkan Anaya, Anaya gugup belum lagi Reno yang belum terlalu jauh sekilas seperti mendengar suara itu, hingga langkahnya pun terhenti.
"Mengubur apa?"tanya Reno hanya sepintas
"Tidak Tuan ...teman saya ini tanya apakah kita bakal menguburnya hidup-hidup?"tanya salah satu tukang gali kubur.
"Jawabannya adalah, iya! Kalian bakal aku beri bayaran besar, asal jangan ada yang berani membongkar rahasia ini, paham!"tegas Reno memperingatkan.
"Paham, Tuan ...."
Ketiganya yang hanya tertunduk patuh, perginya Reno, Anaya dan ketiga tukang kali kubur pikirannya akhirnya langsung plong.
"Hei! Kita tidak kenal dengan anda! Tapi gara-gara kau, kita bertiga dan nona Anaya yang bakal kena imbas!"
"Maksudnya?"tanya Kennan tak mengerti.
"Ikuti saja caraku, kamu hanya perlu menurut dan bersedia kita kubur hidup-hidup."
"Kau gila? Aku tidak mau!"tolak Kennan lantaran belum memahami maksud Anaya.
"Plis! Aku tidak memiliki pilihan lain lagi, Reno sangat menginginkan kematian kamu, berpura-pura meninggal, yakinlah semua akan berjalan dengan lancar, plis!"
Kennan awalnya tak memahami, melihat sekilas ketiga tukang gali kubur yang memberikan anggukan, ia akhirnya hanya menurutinya.
BERSAMBUNG.
lanjut 🙏