ketika kita mengalami mental yang buruk tetapi tidak ada yang peduli
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seli Telik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Alana hari ini ingin ke markas Phoenix dia tidak bisa tidur kerena selalu mengingat setiap kata kata dari sang ketua.Dia akan menanyakan apa maksut dari ucapan itu apa dia tau sesuatu tapi di sembunyikan darinya dia sangat gelisah.
"Ghea pergilah ke cafe saya akan ke suatu tempat."setalah sarapan Alana langsung meninggalkan Ghea di meja makan mini malis yang ada di apartemen itu.
"Hmm trus bagaimana saya ke cafe kalau jalan kaki jaraknya terlalu jauh tapi kalau ojek online mana ada yang saya."Dia bingung entah bagaiman ia bisa sampai ke cafe yang jaraknya jauh dari apartemen Alana.
"Tin."bunyi handphonenya berbunyi dia dengan tergesa-gesa mengambilnya di dalam saku celananya .
"kamu di antar sopir,cepat keluar jangan membuat sopirku menunggu mu."
"Astaga!!!" kaget sambil memukul jidat nya .Ghea terburu buruh masuk ke dalam kamarnya mengambil tas yang biasa ia gunakan bekerja.Ghea mengunci pintu apartemennya lari menuju lift dengan tergesa-gesa menekan tombol lift menuju ke ke lobby dia takut jika bosnya marah.
"hah hah hah ."mengatur napasnya yang tak teratur.Dia dengan bingung menatap setiap mobil yang ada di situ tapi tidak menemukan mobil yang maksud.
"Non!"panggil sang sopir yang baru keluar dari lift yang Ghea gunakan tadi.Ghea melihat ke arah orang yang memanggilnya.Ghea tersenyum kikuk melihat sang sopir yang memanggilnya dengan sebutan non dia bukan siapa siapa sehingga sopir itu memanggil dia seperti itu.
"Bapa panggil saya Ghea saja rasanya tidak pantas dengan penggilan itu."
"Tapi non itu perintah nona Alana bapa tidak berani kalau melawan perintahnya."bela sang sopir dia tidak mau merubah panggilan itu karena perintah dari bosnya.
"Hm ya sudah saya ingin menolak panggilan itu tapi mau gimana saya juga takut." sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Sopir itu membukakan pintu mobil Utuk Ghea.Ghea yang baru pertama kali di perlakukan seperti itu dia merasa itu semua sangat berlebihan ia ingin menghilang saja dari bumi ini jika seperti ini setiap hari.
"pak boleh saya tanya sesuatu?"tanya Ghea.
"Non ingin tanya apa?"
"Dimana keluarga Kaka Alana?"
"kalau itu bapak juga ngak tau non udah hampir tiga bulan bapa bekerja di sini tapi ngak ada yang datang menengok non Alana."
"Kenapa nggak tanya non Alana saja."tanya pak sopir itu kepada ghea.
"Mana berani saya tanyak hal pribadi seperti itu melihat sorot matanya saja jantungku berdetak kencang ingin copot."terang Ghea kepada sang sopir dia tidak memiliki keberanian untuk hal pribadi seperti itu.
"Tin."bunyi handphone Ghea yang ada di genggamannya"apa sudah selesai membicarakan ku?"Ghea melebarkan matanya dia terkejut dengan isi teks itu bagaimana bisa Alana tau kalau mereka sedang membicarakannya.
"saya akan pulang jam 8 nanti jadi jangan tunggu saya tidurlah dahulu."satu pesan masuk lagi kali ini Ghea tidak kaget lagi.
Alana yang ada di sebuah ruangan bersama Jack dia ingin bertemu dengan sang pemimpi ada yang ingin dia tanyakan.jack hanya diam melihat benda pipinya ada hal serius yang harus segera di atasi tapi tidak dengan Alana ia duduk memikirkan berbagai beban pikiran yang ia pikul sekarang semua masalah yang ia selidiki tidak pernah menemukan jalan terang apa dia meminta pimpinannya saja untuk turun tangan.
lanjut up lagi thor
mungkin maksudnya mansion Kalio ya Thor
rumah yg mirip kyk istana itu
yg gede nya Segede gaban🤣🤣
Thor tolong,pake bahasa Indonesia aja lah
aku suka Ama ceritanya
tapi kadang kan nyerna nya jadi lama
kalau typo nya parah
ga ada mereka