Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Agatha Alicia
“Hah, tidurku akan semakin nyenyak jika seperti ini.”
“Memang itu tujuanku. Agar kau lebih nyaman,” ucap Arga.
Arga pun mendekat dan mengecup pucuk kepala gadis itu. “Beristirahatlah. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu,” ucap Arga.
Aleya pun mengangguk patuh. Arga kemudian meninggalkan kamarnya dan menuju ruang kerjanya.
“Bagaimana Dave? Apa perceraianku lancar?” tanya Arga.
“Sampai saat ini, pihak keluarga mereka masih keras dan tidak mau bercerai Tuan,” ucap Dave
“Aku tidak mau tahu Dave. Ini harus selesai sebelum Aleya mengetahui semuanya,” ujar Arga.
“Baik Tuan,” ucap Dave.
Malam pun tiba. Kini, Aleya dan Arga tengah makan malam bersama di meja makan yang sudah dipenuhi dengan hidangan yang disiapkan oleh Bibi Zhao.
”Enak sekali,” ucap Aleya.
“Tidak lebih enak dari masakanmu,” ucap Arga.
Aleya tersenyum. “Besok biar aku saja yang memasak jika kau mau,” ucap Aleya.
“Tidak, tidak. Kau belum sembuh. Kau hanya perlu beristirahat tanpa melakukan apapun,” ujar Arga.
“Arga, kau terlalu memanjakanku,” ucap Aleya.
“Biar saja. Kau baru saja keluar dari rumah sakit Aleya,” ucap Arga.
“Baiklah Tuan Arga. Aku akan menuruti perkataanmu,” ucap Aleya.
“Gadis baik,” balas Arga.
Sementara itu dirumah keluar Kyraa, Sang Ayah tengah mengurung anaknya itu didalam kamar tanpa diperbolehkan keluar sebagai hukumannya. Ia terlalu malu karena Kyraa sudah berani berbuat hal-hal diluar nalar seperti itu.
“Sekarang Arga benar-benar mengajukan cerai. Kita akan habis jika mereka benar-benar berpisah!” kesal Ayah Kyraa.
“Tenanglah. Pasti ada jalan keluarnya,” ucap Sang Istri.
“Anakmu itu selalu saja membuat masalah! Apa dia tidak bisa memakai sedikit akalnya?” kesalnya.
“Dia juga anakmu,” ucap Istrinya.
Ayah Kyraa terdiam. Ia kemudian pergi meninggalkan Istrinya yang masih terduduk ditepi ranjang kamar mereka.
“Agatha?”
“Ayah!” sapa gadis yang disebut Agatha itu.
Gadis itu langsung menghambur kedalam pelukan Sang Ayah.
“Kapan kau datang?” tanya Ayah Kyraa.
“Baru saja. Ayah, aku membawakanmu oleh-oleh. Kemarin aku berjalan-jalan di eropa! Aku sangat senang!” ujar Agatha.
“Wah anakku yang baik hati. Terimakasih,” ucap Ayah Kyraa.
“Dimana Ibu?” tanya Agatha.
“Dikamar,” ucap Ayah Kyraa.
“Aku ingin menemuinya!”
Agatga pun berlari menemui Ibunya.
“Ibuuu!” seru Agatha sembari menghambur kedalam pelukan Sang Ibu.
“Ibuuu aku membawakanmu oleh-oleh!” ucap Agatha.
“Kapan kau pulang nak?”
“Baru saja Bu. Makanya aku langsung kesini,” ucap Agatha.
“Dimana Suamimu?”
“Dia langsung kembali ke Perusahaannya untuk meeting. Dia sangat sibuk,” ucap Agatha.
“Oh ya, apakah adikku disini?” tanya Agatha.
Sang Ibu pun langsung menatap kearah Suaminya.
“Kenapa kalian bertatapan seperti itu?” tanya Agatha.
“Dia disini ya?” lanjutnya.
Tanpa aba-aba, Agatha kembali berlari menuju kamar Kyraa. Ia pun mengetuk pintu kamar Adiknya dengan penuh semangat.
“Kyraa! Aku datang!” seru Agatha dari luar.
“Kakak?” lirih Kyraa yang tengah melamun di balkon kamarnya.
Tiba-tiba, Sang Ayah datang dan membukakan pintu kamar Kyraa.
“Ayah? Kau mengurungnya didalam?” tanya Agatha.
Sang Ayah mengangguk.
“Kenapa? Apa dia berulah lagi?” tanya Agatha.
Ayahnya tak menjawab. Agatha pun langsung membuka pintu dan mendapati Kyraa yang tengah berdiri sembari menatap kearahnya.
“Kakak?”
Betapa terkejutnya Agatha saat melihat keadaan Kyraa yang begitu memprihatinkan. Tubuhnya kurus, wajahnya pucat, rambutnya kusur seperti orang tak diurus. Agatha pun mendekat dan langsung memeluk sang adik.
“Kakak,” lirih Kyraa.
“Kau kenapa?” tanya Agatha.
“Jangan kasihani dia. Dia sudah kelewatan!” seru Sang Ayah dari luar.
“Ayah ada apa ini?”
“Dia berselingkuh dari suaminya!” geram Sang Ayah
