dunia fanasia. hidup segala macam ras. dari ras manusia, setengah hewan, peri, kurcaci, duyung, iblis, malaikat, bahkan dewa pun ada di dunia ini.
aku adalah dewa perang. tugasku adalah berperang jika tahta dewa di serang, atau jika atasanku menyuruhku turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah.
tapi... tak ada masalah yang muncul yang mengharuskan aku turun. dan juga sudah ratusan ribu tahun tak ada yang menyerang tahta dewa. jangankan menyerang, makhluk jaman sekarang bahkan untuk naik ke langit ke tempat tahta dewa mereka tak mampu. aku mulai bosan.
jadi setelah ribuan tahun aku berhasil menciptakan sihir baru, sihir reinkarnasi. akhirnya... selamat tinggal kebosananku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amar basalamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
latihan dan latihan
sudah dua minggu aku menetap di sini. aku kira karena mereka disebut sebagai geng aku akan berkumpul dengan orang-orang yang buruk, tapi ternyata mereka tidak seperti itu. kebanyakan mereka adalah orang-orang baik. walau pun ada dari mereka yang cukup gila bertarung.
Kekuatan geng ini sendiri jika dinilai dapat menyaingi kerajaan jika ragas juga di ikut sertakan. bahkan tanpa ragas sekali pun, mereka sangat kuat secara individu. mungkin setara kapten kesatria atau bahkan lebih.
Dalam dua minggu ini aku berhasil menguasai teknik pencarian manna. menyebarkan manna tipis ke sekitar dan merasakan semua benda di sekitar aku. dalam manna penuh aku, aku dapat bertahan hingga enam jam. ragas mengagakan jika aku bisa bertahan selama dua belas jam, dia akan mengajarkan teknik untuk berjalan. prediksi aku, jika aku terus berlatih mungkin dalam sebulan lagi... tidak, mungkin tiga minggu.
Aku berteman dekat dengan miri, riri, dan alpen, ini pertama kalinya aku dekat dengan laki-laki selain dari keluarga. miri yang melatih aku sebagian besar teknik pencarian manna, dan riri dia cukup lucu. riri sering mengeluh dengan latihan-latihan wajib geng. yah... aku sendiri juga ingin mengeluh karena itu cukup berat, bahkan walau pun kaki aku lumpuh ragas menyuruh aku memutari lapangan seratus kali. dia sangat ketat dengan latihan. seandainya dia keluargaku pasti aku sudah memarahi atau berontak.
Aku terkadang berpikir untuk apa mereka berlatih seberat itu, bahkan ada banyak dari mereka yang menambah porsi latihan karena merasa masih kurang.
"aku hanya ingin bersama di sisinya" jawab opi yang sedang mengangkat batu besar di pundaknya. uang mengepul dari tubuhnya menyembuhkan otot-otot yang robek. pria ini pasti berpikir jika dia lemah, dia hanya akan jadi beban bagi ragas. pria yang sangat setia.
"aku hanya tidak ingin kalah darinya" jawab sans. dia hanya berdiri, memang hanya berdiri. hanya posisinya terbalik. kakinya menempel di dinding dan tubuhnya tegak ke samping. dia sudah berada di sana berjam-jam, aku yakin punggung dan lehernya sudah pegal-pegal. dan orang dia maksud tidak salah lagi pasti opi.
"aku pernah mencoba memotong setan, tapi tebasan aku masih kurang. aku cuma ingin jika melawan monster seperti itu lagi tebasan aku bisa mengatasinya" jawab alpen. dia mengayunkan pedang dari atas ke bawah, entah sudah berapa ribu kali dia mengayunkannya. latihan dia terlihat simpel, tapi aku tahu setelah menggunakan teknik pencarian manna. dia menumpuk manna di bilah pedangnya dan membuat beratnya berkali-kali lipat. aku yakin itu lebih dari lima puluh kilo.
Lalu aku juga bertemu rud, yang ini cukup berbahaya. dia hanya merentangkan tangan kannanya selama beberapa menit, dan aku melihat ratusan aura tipis menyayat udara berkali-kali di hadapan tangannya. aku yakin jika orang lewat di sana, orang itu hanya akan tinggal tulang. karena dia orang yang berbahaya, aku takut berbicara padanya, aku benar-benar membayangkan dalam pikiran aku, leher aku dipotong gara-gara membuatnya kesal.
dan terakhir ragas sedang bersantai di lapangan latihan di belakang mansion. ada riska dan riska yang sedang mengobrol dengannya. walapun mereka terlihat seperti mengobrol santai mereka tetap berlatih.
Ragas meningkatkan berat tubuhnya dengan manna berkali-kali lipat sambil mengobrol, dan jujur saja aku tak pernah melihatnya melepas berat manna yang dia gunakan selama aku bersama dia. apakah dia punya manna yang tak terbatas atau dia mengisi ulang manna begitu cepat sampai menggunakan satu atau dua teknik terus menerus tak akan menimbulkan masalah.
eris mempertahankan tiga bola api kecil jauh di tengah lapangan. aku tau mempertahankan sihir dalam waktu lama itu sudah sulit, terlebih jarak dia mempertahankannya jauh. penyihir biasa mungkin akan mengalami kebakaran otak.
Riska memang sedang mengobrol, tapi sisi otaknya yang lain sedang menggerakkan sebuah bola aura kecil seukuran kelereng. hanya satu, tapi itu bergerak jauh hingga menembus awan. aku tau apa yang coba dia latih mendengar kalau dia adalah pengguna panah. bayangkan jika bola aura itu adalah sebuah panah. itu mengejarmu, dan terus mengejarmu sampai panah itu bersarang ke tubuhmu. aku yakin dengan skilnya, dia bisa menembakkan panah dari luar kerajaan dan berhasil mengenai target yang berada di tengah kerajaan, mengerikan bukan..., membunuh lawan tanpa lawan itu tau siapa yang menyerangnya. aku menganggap dia yang memiliki teknik paling berbahaya dari semuanya, tentu saja setelah ragas, karena sejatinya ragas yang mengari semua orang di geng hembusan angin.
mereka terdengar seperti para monster bagi orang-orang biasa. tapi apa aku akan menjadi monster seperti mereka juga jika hidup beberapa bulan lagi, aku tak dapat mengatakan tidak, karena mereka yang berlatih di sini juga tak menyangka mereka akan jadi sekuat ini.
"tapi kenapa dia membawa aku ke geng ini, apakah ada keuntungan bagi dia, atau hanya niat baik".
Aku memperhatikan ragas dari balkon. mata aku buta, jadi aku memperhatikannya dengan teknik pencarian manna yang aku perluas sampai menangkapnya. aku masih penasaran, bagaimana bocah itu memiliki ratusan teknik.
ragas memang mengatakan bahwa dia telah bereinkarnasi, tapi sejauh yang dibacakan ayah aku dari semua cerita-cerita yang diwariskan dari zaman ke zaman, tidak ada makhluk yang hidup dengan ratusan teknik seperti dirinya. paling banyaknya hanya 15 sampai 20 teknik yang dimiliki satu orang. dan teknik itu akan diwariskan ke keturunannya. bahkan bangsawan terkenal biasa hanya menyimpan 4 teknik rahasia yang hanya bisa dipelajari oleh anggota keluarga.
kebanyakan manusia melatih satu sampai dua teknik hingga level tertinggi. sama seperti geng hembusan angin. ragas memberikan tiap orang beberapa teknik khusus yang berbeda sesuai dengan karakternya. dan mereka akan melatihnya hingga batas tertinggi.
Opi yang melatih kemampuan fisik dengan teknik manna untuk memperkuat otot. berulang kali merusak dan memperbaiki otot untuk menghasilkan otot yang lebih kuat. sans melatih berbagai macam teknik sunyi dan pergerakan untuk membuatnya bergerak cepat tak terdeteksi dan tak terdengar.
siapa sebenarnya kamu ini ragas...? apa tujuan kamu..? apakah kamu punya penyesalan di kehidupan kamu sebelumnya...? pertanyaan itu selalu terlintas setiap kali aku melihatnya. pertanyaan yang tak mungkin aku lontarkan dihadapannya.
semoga saja dikehidupan kali ini, kamu tak menyesali apapun.