itulah julukanku pendekar Tampan dan orang orang orang pasti tau siapa aku .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abu Yub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34~Kota Daun Pandan..
"Serahkan cincin ruangmu dan kami akan membiarkanmu pergi."Kata salah satu dari para rampok itu
"Jika aku tak ingin menyerahkannya, apa yang akan kalian lakukan padaku?"
"Kami akan segera membunuhmu dan kami semua akan membagikan hasil rampokan kami darimu secara adil."Kata salah satu rampok itu sambil mengangsurkan tangannya.
"Ingin membunuhku, ya..!kalau begitu lakukanlah."
Para rampok itu mendengar perkataan dari Satria yang tampak santai menghadapi mereka semuanya.
Kemudian mereka mulai mengedarkan indera spiritualnya di sekitar untuk memeriksa apakah ada seseorang yang sangat kuat yang melindungi Satria, tetapi mereka tidak menemukannya.Dengan cepat mereka semuanya langsung menyerang Satria.
"Boom..boom..boom..boom..boom..boom..boom.."Satria hanya mengibaskan tangannya dan terdengarlah suara ledakan ledakan hancurnya tubuh tubuh para perampok itu, kabut darah bertaburan di udara yang berasal dari tubuh tubuh yang hancur berkeping keping.
Semua cincin ruang para perampok itu berterbangan ke tangan Satria, jumlah koin emas yang tidak seberapa telah masuk semua kedalam cincin ruangnya.
"Sial..ternyata para perampok itu sangat miskin."Gumam Satria sambil mengelengkan kepalanya.
Menghilang dari tempat tersebut dan kembali kedalam ruang khusunya, Satria akan membuat beberapa pil tingkat delapan ..."Diamon pil."
Setelah berkutat dengan semua ramuan roh selama lima jam, Satria berhasil membuat seratus pil tingkat tujuh dan lima puluh pil tingkat delapan.
Duduk bersila mengembalikan semua energinya yang terkuras, esok paginya Satria keluar dari ruangan khususnya dan berpamitan pada Paman ke mar ..!Satria menyerahkan sepuluh pil susu tingkat tujuh kepada Paman kemar, kemudia keluar dari gedung tersebut .
Mengeluarkan Perkasa dalam dunia jiwa, terus menuju kediaman klan Ling.
"Kwak..kwakkk..Kwakkkkk....kwakkkkkkk....!!"Kedian klan ling segera kacau balau mendengar suara suara pekikan yang sangat keras yang datang mendekati kearah klan mereka. Semua penghuni klan Ling segera berhamburan keluar dan mengeluarkan senjata senjata mereka, para wanita tua dan anak segara saja diamankan.
Kakek Ling kai dong segera saja mengumpulkan semua tetua dan semua murid murid inti klannya, menyiapkan formasi untuk mengantisipasi serangan mendadak itu.
Mendengar pekikan tersebut Ling yue tersenyum senang, dia segera berlari keluar. Sedang kan untuk Ling yun dan Ling gar jati wajah mereka segera berubah pucat, mereka berdua melihat putri begalnya keluar berbaur dengan murid murid inti klan yang akan siap bertempur bersama Ayahnya, Ling kai dong.
Kakek Ling kai dong sangat terkejut melihat putri kesayangannya telah berada di sampingnya dan di ikuti oleh Ling yun bersama anaknya Ling gar jati.
"Bersembunyi lah, ini bukan pertempuran mu..!"Kata Kakek Ling kai dong dengan nada panik.
Ling yue hanya tersenyum saja menanggapi perkataan Kakeknya Ling kai dong, lalu dia berkata..!"Dia telah datang."
"Siapa ..?"Kakek Ling kai dong menjadi heran dengan kata kata cucunya tersebut.
"Kwak..kwakk...kwaakkk...kwakkkk...!"Seekor garuda yang sangat besar dengan panjang lima puluh meter sedang meluncur turun dari atas langit, kemudian dengan sangat perlahan turun di halaman klan Ling.
Garuda tersebut berdiri begi gagahnya dengan dada membusung tegap kedepan, seolah berpose sekeren mungkin di hadapan semua penghuni klan ling yang tertegun di sana.
"Tok..tok..tok..tok...!Waduh.. aduh ..aduh ..duhhh..Terdengar beberapa kali suara mengaduh bocah kecil merasakan tangan Satria menjitak kepalanya.
"Kamu telah membuat keributan di sini, coba kamu lihat wajah wajah mereka yang ketakutan,semua ini ulah kamu barusan."Kata Satria melalui jiwanya kepada Perkasa.
"Aduhhhh..tuan..!Aku kan ingin terlihat keren dan perkasa gitu, namaku kan perkasa gitu.."Kata Satria dengan nada sedih melalui jiwanya.
Semua rahang para murid murid inti dan orang orang yang ada di situ seakan mau jatuh ketanah, Satria hanya bisa tersenyum canggung melihat hal tersebut, dia kemudian segera menghampiri Kakek Ling kai dong dan lainnya.
"Maaf kakek karena telah membuat kekacauan di sini."Kata Satria sambil menggaruk garukkan kepalanya yang tidak gatal.
"Ahhhhhh.."Ling kai dong dan lainnya segera saja tersadar dari keterkejutannya, lalu segera saja menutup kembali mulut mereka yang ternganga.
Satria kembali berkata lagi."Kakek, paman, bibi..!aku akan membawa Ling yue jalan jalan untuk beberapa bulan kedepan."
"Hmmmm..baiklah kalian berdua harus berhati hati."Kata Kakek Ling kai dong dengan nada masih terkejut.
"Nak..!kamu harus menjaga Ling,er dengan baik dan jangan buat dia terluka."Ucap Ling yun juga.
Ling kai dong hanya terdiam saja, dia tidak tau harus berkata apa kepada nak Satria..!
"Yaa ,baiklah paman, bibi..beserta kakek..!kami akan segera pergi."
Satria kemudian segera saja membawa Ling yue naik ke atas punggung Perkasa, lalu mereka bertiga melesat keatas langit dan menghilang di balik awan.
"Anak nakal ini..!dia tidak pernah berhenti mengejutkanku."Kata Ling kai dong sambil menggelengkan kepalanya.
Satria menyuruh Perkasa terbang di atas hutan larangan, beberapa bulan kemudian mereka telah sampai di kotan Daun pandan.
Terkadang mereka jalan kaki dan berlari singgah di kota kota kota kecil, dan terkadang mereka naik di punggung terbang bersama perkasa, beberapa jam kemudian mereka bertiga telah memasuki kota Daun Pandan.
Satria menyuruh Perkasa untuk turun mendarat sekitar sepuluh kilo meter dari kota Daun Pandan, memasukkan kembali Perkasa kedalam dunia jiwanya.
Perkasa langsung menghilang dari pandangan mata mereka dan kemudian Satria bersama Ling yue berdua berjalan kearah Kota Daun pandan.
Kota itu beberapa kali Satria pernah datang membeli beberapa keperluan, dulu sewaktu dia tinggal bersama dua kakek yang sudah di anggap sebagai gurunya, dan dia ajarkan dan di gembleng apa saja oleh mereka berdua.
Satria bermaksud mengunjungi teman kecilnya, dia dulu pernah beberapa kali tinggal di rumah teman kecilnya, yang sudah Satria anggap sebagai kakaknya, karena teman kecilnya lebih tua dua tahun darinya.
'Ah, sudah dua tahun lebih aku tak berjumpa dengan kakak dan paman dan bibi di klan Lee."Gumam satria dalam hatinya teringat mereka semuanya.
Para penjaga gerbang sudah mengenal Satria, setelah mengurus semuanya dan mereka memasuki kota yang sudah sekian lamanya , tiba tiba langkah kaki Satria terhenti, tubuhnya bergetar mendengar orang berbicara .
Kemudian melepaskan genggaman tanga Ling yue dan menghampiri kearah orang yang berbicara tersebut, lalu di bertanya..?
"Apa yang terjadi dengan klan Lee..?"
Seorang pria paruh baya melihat dua orang remaja datang menghampiri kearahnya dan dia lalu menjawab.
"Aku tidak tau terlalu banyak, aku hanya tahu klan Lee di serang empat bulan yang lalu,dan sekarang klan Lee hampir musnah."Kata orang itu sedikit menjelaskan.
Satria segera saja membawa Ling yue dengan kecepatan penuh menuju ke klan Lee, saat tiba di depan gerbang klan Lee, Satria tidak lagi melihat penjaga ada di situ.
Pintu gerbang klan itu telah hancur berkeping keping dan papan namanya klan tidak ada lagi terpasang di sana.
Bersambung ..