NovelToon NovelToon
Hati Yang Tersakiti

Hati Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:CEO / Poligami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Katrina jaeyadi

Fairi terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa adanya cinta didalamnya dengan Kenan karena sebuah perjodohan. Dan dihari perayaan ke 3 tahun pernikahannya suaminya memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.

Semua itu tak berarti bagi Fairi, namun hati Fairi hancur saat suaminya memohon padanya untuk membujuk ibu mertuanya agar mau menerima istri kedua suaminya.

Mampukah Fairi bertahan dari ketidak adilan dari orang - orang yang selama ini dia percayai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katrina jaeyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Bi Mina menepuk bahu Fairi dan menyodorkan segelas susu dingin untuk Fairi. Dengan wajah berseri Fairi menerima susu itu dan langsung menghabiskannya dengan sekali teguk.

"Tadi ada kiriman bunga lagi dari tuan Sama dan tuan Jon, bibi taruh semua bunganya di ruang tengah." jelas bi Mina sambil tersenyum menatap Fairi.

"Adu bi iya, jangan bilang itu pada saat ini karena kandungan Fairi sangat sensitif akhir - akhir ini, dia sering kali menendang dengan sangat kuat sampai Fairi gak tahan dengan rasa sakitnya." Fairi berkata sambil memegang perutnya yang buncit.

"Ya sudah bunga - bunga itu mau diapakan?" Bi Mina bertanya karena tak tau harus bagaimana dengan bunga - bunga yang begitu banyak.

"Bunganya tidak salah dipasang di vas saja." Fairi bangun dan berjalan masuk rumah untuk melihat bunga - bunga kiriman dari kedua atasannya itu.

...💔💔💔...

"Om hasilnya sudah keluar." Dafid menghubungi tuan Bram ayah Kenan.

"Baik kamu ke kantor om saja jangan sampai ada yang tau." Tuan Bram menunggu Dafid untuk mengalihkan hasil laporannya.

"Semoga saja apa yang Ali pikirkan itu memang benar, karena jika sampai semua tak benar maka bisa kacau semuanya." gumam tuan Bram yang duduk di kursi kebesarannya sambil berfikir.

Tak lama kemudian Dafid sampai di kantor ayah Kenan dan sekretaris tuan Bram mengantarkan Dafid masuk. Tuan Bram menyambut Dafid dengan hangat, saat Dafid menyerahkan hasil dari tes yang dimintanya tuan Bram terlihat sangat was - was dan jantungnya berdebar sangat kencang.

"Apa kamu sudah tau hasilnya Fid? Jika sudah tau kamu katakan saja langsung sama om jadi om gak perlu membuka dan melihat isi berkas ini." pinta tuan Bram pada Dafid

"Maaf om, itu adalah privasi klien jadi saya belum membukanya silakan om buka dan lihat sendiri saja." Dafid berkata dengan jujur

"Baiklah, tapi kamu jangan pergi dulu." Tuan Bram membuka berkas itu dengan hati - hati dan dilihatnya berkas itu.

Tuan Bram bernafas lega saat dia mengetahui apa isi dari hasil berkas itu dan menatap Dafid dengan senyuman penuh dengan kelegaan. Dafid yang melihat dan mengamati raut wajah tuan Bram merasa bingung.

"Kenapa om?" tanya Dafid bingung dan ikut tersenyum

"Tidak apa - apa semuanya sesuai dengan perkiraan ku. Apa kamu tak pernah mendengar Kenan mengatakan sesuatu pada mu?" Tuan Bram bertanya dengan nada ruang.

"Maksud om apa? Dafid sedikit tak paham dengan arah pertanyaan dari om." Dafid berkata dengan santai.

"Tidak apa - apa, nanti aku akan memberitahu kamu dan terima kasih atas semuanya, Kenan tak tau kan soal tes ini?" tanya tuan Bram.

"Tidak om, tidak ada yang tau." Dafid menjawab dengan sebenarnya.

"Baiklah, apa ku masih sering ketemu sama Kenan?" Tuan Bram

"Iya om, setiap seminggu sekali saya ke rumah Kenan untuk melihat kondisi Kenan dan memberinya terapi." Dafid

"Apa selama kamu ke rumahnya Kenan kamu tak curiga atau melihat sesuatu." Tuan Bram

"Tidak om, hanya bertemu sama pembantu Kenan dan istri sama putrinya saja." Dafid

"Hm, baiklah. Oh iya bagaimana kabar mu dengan Melisa, kapan kalian akan menikah? Jika kamu menika bilang saja sama om, om akan membuat pernikahan yang meriah untuk kalian berdua nanti." Tuan Bram

"Alhamdulillah baik om, dan rencananya setelah masa kerjanya selesai kami memang merencanakan untuk segera menikah." Dafid

"Tinggal Farid, setelah kejadian itu dia tak pernah bicara soal seorang wanita sama om, jika ada waktu carikan dia wanita yang baik dan cocok untuk dia. Karena tidak mungkin saat kamu dan Melisa menikah nanti Farid akan tetap sendirian saja." Tuan Bram

"Hahaha, baik om. Kami akan mencarikan seorang kakak ipar yang baik untuknya nanti." Dafid

"Nanti kalau ada waktu kalian datanglah ke rumah Tante kalian sangat merindukan kalian." Tuan Bram

"Iya, akhir minggu ini kamu akan datang berkunjung." Dafid

"Kalau begitu saya pamit dulu om, selamat bekerja dan jangan terlalu capek." Dafid

"Iya, iya kamu juga." Tuan Bram

...💔💔💔...

"Mas Kenan waktunya minum obat." Melinda membantu Kenan ke kamar dan memberikan obat agar Kenan istirahat.

"Terima kasih ya sayang." Kenan berkata dengan tersenyum.

"Mas, apa mas Kenan tak merindukan mbak Fairi?" Melinda menulis di kertas

"Kenapa kau tanyakan soal dia? Apakah kau merasa menyesal karena aku lumpuh dan tak bisa apa - apa, hanya bisa menyusahkan mu dan kakak mu saja." Kenan bertanya dengan menatap Melinda yang duduk ditepi tempat tidur Kenan.

"Tidak mas, bukan begitu. Cuma selama mas Kenan sakit mbak Melinda tak datang untuk melihat mas walau hanya sebentar." Melinda

Kenan terdiam setelah membaca tulisan Melinda dan Kenan tak memiliki jawaban untuk diutarakan pada Melinda, karena sejujurnya hati Kenan telah dipenuhi oleh rasa bersalah dan rindu yang mendalam pada Fairi yang entah ada dimana dirinya sekarang.

"Tidak kah mas Kenan ingin memberi kabar pada mbak Fairi? Aku gak apa mas, karena aku sadar aku hanyalah istri kedua mas Kenan dan aku tak mungkin bisa mengalahkan posisi mbak Fairi, bahkan orang tua mas Kenan pun lebih menerima mbak Fairi dari pada aku dan putri kita." ucap Melinda.

"Kau bicara apa sayang? Aku tak bisa mendengarkan mu bicara apa." Kenan meraih tangan Melinda dan bertanya.

"Tidak ada, mas Kenan istirahatlah." Melinda membantu Kenan untuk tidur, lalu dia keluar dan tidur di kamar sebelah.

Saat malam semakin larut Kenan hanya bisa mengepalkan tangan karena dia mendengarkan adegan antara Melinda dan Danang yang sedang bermesraan di kamar putri mereka, sedangkan Mayangsari tidur dengan pembantu yang ditempatkan Danang di rumah itu.

"Kak apa yang kakak lakukan hentikan kak, disebelah ada mas Kenan." Suara Melinda terdengar parau

"Ussst, tenanglah dia tak akan tau apa yang kita lakukan. Lagi pula aku paling tau dan kenal dirimu, kamu yang memiliki hasrat besar tak akan mungkin bisa menahan dirimu untuk tak bersentuhan sebentar saja. Aku pasti akan memuaskan mu seperti biasanya, dan jangan lupa kamu meminum pil kontrasepsi mu agar tak hamil, karena aku gak mau kalau anak ku kau gugurkan lagi." ucap Danang dengan suara berat penuh dengan hasrat

"Apa anak? Apa yang dia katakan barusan, anaknya lagi? Jadi semua ini hanya tipuan dan permainan mereka berdua, dan tololnya aku terjebak didalamnya." Kenan bergumam dengan terkejud karena mendengar kalau Melinda menggugurkan anaknya Danang.

Kenan kembali kedalam kamarnya dan duduk termenung di tempat tidur. Kenan tak pernah menyangka kalau orang yang dia percayai dan dia anggap sebagai sandaran dalam melepas lelah ternyata orang yang telah dengan sengaja menipu dan mempermainkan dia atas ketulusan yang selama ini dia berikan.

"Ya Allah, apa ini adalah hukuman dari mu atas perbuatan ku yang telah berbuat dzolim pada istriku dulu? Ini kebaikan ataukah keburukan bagiku, apa yang harus ku lakukan sekarang?" Kenan meratapi nasibnya dan dia berusaha untuk menahan segala rasa sakit atas pengkhianatan Melinda pada dirinya untuk mencari bukti lebih banyak lagi agar dia tak salah dalam bertindak nantinya.

1
Jumiah
ahhhh malas lanjut baca klo ahirx ,airin balik lg...
Jumiah
yg penting fairi jangan bodoh masih mau balik lg ....
Jumiah
namax jua kenan bodoh makax di bodohi gk..nyadar...klo sdh jatuh baru nyadar ntt
kenan x...
Akbar Razaq
Kena mmg tak akan pernah bs menghargai orang lain dan Aira ttp saja lemah tak bs apa apa.hah capek
Akbar Razaq
memulai dg baik dr awal.dasar tak tahu diri
laki tak py perasaan tak bs menghargao orang egois tingkat dewa siapa.yg tahan.
Akbar Razaq
Diihh mmg airi barang , boneka yang kalian setir seenaknya.di amanapun aira berada jangan membuat dia hidup tak tenang lagi.
Akbar Razaq
anying aku gak rela airi balik sama mantan bajingannya.tp dia sdh tobat kan.
Akbar Razaq
keluh kesah apa.Yang jelas sdh gak ada ATM berjalannya lagi iya.
Akbar Razaq
Oh iy awas klo kau balik sama mantan bajinganmu.Awas klo kau lemah tak bs berbuat apa apa saat mantanmu memaksamu kayak dlu.Aku aja masih sakit ati 😭😭😭🤭
Akbar Razaq
Dari awal aku rasanya tak sabar orang orang kaya yg seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain kapan dapat karma?
Rupanya karma mulai berjalan dan smoga airi tak pernah d temukan kecuali setelah airi dapat jodoh yg bertanggungjawab dan mencintai dg tulus.
Akbar Razaq
secara hikum tp srcara agama Kenan belum mengucap talak.apa bs d batalkan?
Akbar Razaq
kenapa setelah jebol 2 kali baru kepikiran dodol.
Akbar Razaq
perkpsa lagindan lagi kenan perempuan ini sebenarnya hanya ngambek tp rindu belaian dia pura pura berontak padahal mengjarap.alasannya? dia masih bukain pintu buat kamu dan dia tak ada mawasdiri.buktinya sdh tahu suami datang pintu tak d kunci.apa coba klo gak emang mancing mancing kucing garong.gak petcaya aku sm aira bulshiit
Akbar Razaq
anying kenapa lambat sekali sih airi minggatnya.
Akbar Razaq
setelah di perkosa bari kepikiran minta tolong Amrika.ya sdh lah smoga tidak gagal maneng gagal maneng 😆
Akbar Razaq
uda mau aja dinmadu toh kamu gak bs apa.apa.
Akbar Razaq
Ini loh yg seduai ekspektasi nitizen 🤗🤗🤗
Nabila Al Adibah
Luar biasa
💓 KJ: trm kasih
total 1 replies
Diana
emosi gue baca ceritanya!!!
💓 KJ: trm kasih Dukungannya 🙏
total 1 replies
Diana
tamaknya Kenan kelihatan banget!!
lebih besar rasa ego daripada tubuhnya!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!