NovelToon NovelToon
RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

RAHASIA MASA LALU SUAMI DAN SANG IPAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Selingkuh / Cintapertama
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Barra Ayazzio

Bagaimana rasanya menjadi istri yang selalu kalah oleh masa lalu suami sendiri?
Raisha tak pernah menyangka, perempuan yang dulu diceritakan Rezky sebagai "teman lama”itu ternyata cinta pertamanya.

Awalnya, ia mencoba percaya. Tapi rasa percaya itu mulai rapuh saat Rezky mulai sering diam setiap kali nama Nadia disebut.
Lalu tatapan itu—hangat tapi salah arah—muncul lagi di antara mereka. Parahnya, ibu mertua malah mendukung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Barra Ayazzio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Bu Yuli Murka

Bang Edgar duduk di ruang keluarga rumah kecilnya di Bandung. Lampu temaram, TV masih menyala. Di layar, video reels Raisha sedang muncul—konten terbaru tentang tips merawat diri dan kutipan motivasi. Edgar menatap layar itu terlalu lama, terlalu hanyut, senyum kecil menggantung di bibirnya.

Dia tahu seharusnya tidak begini. Dia tahu Raisha itu sepupunya istrinya, dan jelas seorang selebgram yang cukup terkenal. Tapi entah kenapa, ketenangan suara Raisha, cara Raisha tersenyum, membuatnya betah menonton. Kecenderungan yang seharusnya dia bentengi, tapi dia biarkan tumbuh dalam diam.

Tina, istrinya, baru keluar dari kamar setelah menidurkan anak mereka. Dia berjalan sambil mengikat rambut, berniat mematikan TV sebelum tidur. Namun langkahnya terhenti.

Wajahnya langsung berubah.

"Bang, Kenapa video Icha lagi?”Suaranya tercekat, “

Edgar tersentak, buru-buru mengambil remote. "Nggak, Tin… ini cuma lewat aja. FYP gitu.”

Tina melipat tangan di dada. Matanya menyala marah, iya terluka karena suaminya terlihat suka sama sepupunya_Raisha.

"Lewat? Ini udah yang ketiga kali minggu ini aku lihat Abang nontonin dia. Ada apa?” Nada suaranya meninggi. “Icha itu sepupu aku, Bang, bukan orang lain.”

Edgar berdiri, panik, menyembunyikan rasa salah yang dia sendiri belum berani akui. “Abang cuma suka kontennya, Tin. Biasa aja. Dia kan motivator gitu.”

"Biasa?” Tina menahan napasnya, tatapannya menusuk. "Kalau cuma biasa, kenapa Abang nontonnya sembunyi-sembunyi? Kenapa matanya beda tiap ngeliat dia?” Suaranya pecah. "Abang tuh sadar nggak sih, aku ini istri Abang. Aku ada di sini.”

Edgar meraih bahunya, tapi Tina menepis.

"Aku nggak pernah larang Abang main sosmed. Tapi kalau sampai Abang kagum sama perempuan lain, apalagi sepupuku sendiri. Itu bukan cuma bikin aku cemburu, Bang. Itu nyakitin.”Tina mengusap air matanya cepat. “

Ruang tamu mendadak sunyi. Edgar terdiam, tak berani membantah. Sebagian dirinya tahu Tina benar: rasa simpatinya pada Raisha sudah melewati batas wajar.

"Pantesan ketika Icha lagi di rumah ibunya, Abang sering ke sana. Kirain karena banyak cewek cantik yang order kuenya Tante Ratna, eeehh ternyata hanya mau ketemu Icha. Benar kan?"

"Ya nggak gitu juga, Tin. Kan waktu itu ke sana hanya urusan pinjem uang, bukan mau ketemu Icha."

"Alasan. Waktu itu Resty juga nelepon Abang di sana karena melihat cewek-cewek cantik langganan Tante Ratna. Ternyata Resty salah, malah Abang suka sama kakaknya."

"Udahlah Tin, jangan fitnah Abang seperti itu. Ingat lho, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan."

"Aku gak fitnah, tapi kenyataannya emang Abang suka Icha."

"Ya gak mungkin lah, kamu kan tahu Icha sudah menikah, suaminya kaya dan ganteng, mana mau dia sama orang modelan Abang ini."

"Iya sih Abang gak mungkin bisa bersaing dengan suami Icha, tapi tetep Abang diam-diam mengaguminya. Ya kan?"

"Nggak Tin, percayalah sama abangmu ini. Abang ini cowok setia. Gak mungkinlah Abang mendua, menjadikan kamu istri aja susahnya minta ampun, masa setelah jadi istri disia-siakan?" Bang Edgar mulai menggombal.

Tina mengambil napas panjang, bergetar.

"Aku cuma mau suami yang lihat aku, bukan terus bandingin aku sama orang lain.

"Iya, Abang gak pernah bandingin kamu sama orang lain kon. Kamu pilihan Abang. Sudah ah jangan diperpanjang. Perkara nonton reels aja jadi panjang.

Tina membalikkan badan, air matanya masih jatuh.

"Buktikan!” jawabnya singkat. “Mulai malam ini, hapus semua yang bikin Abang lupa sama keluarga sendiri.”

Edgar mengangguk pelan. Berat dan malu.

TV akhirnya dimatikan.

Yang tersisa hanya keheningan, dan harapan Tina bahwa suaminya benar-benar kembali memandang perempuan yang sudah lama sekali mencintainya—bukan bayangan selebgram di layar.

***

Tina duduk di dapur rumah ibunya, tangan menggenggam gelas teh yang sudah dingin. Matanya sembab. Bu Yuli—ibunya—memperhatikan dari seberang meja, alisnya sudah terangkat tinggi sejak Tina mulai bercerita.

"Jadi Abang Edgar itu…” Tina menahan isak. "Dia nontonin kontennya Icha lagi, Bu. Sering. Aku marah, aku malu… itu sepupu aku sendiri.”

Wajah Yuli langsung mengeras. Suaranya tajam, tanpa jeda.

"Makanya Ibu dari dulu nggak suka keluarga Hartanto itu. Selalu bawa masalah. Anaknya sekarang jadi selebgram, pamer muka ke mana-mana, ujung-ujungnya bikin suami orang kepincut.”

Tina menggeleng cepat. “Bu, bukan salah Icha. Dia nggak tahu apa-apa. Ini murni salah Bang Edgar.”

Yuli menepuk meja kecil itu, membuat Tina tersentak.

"Jangan bela dia! Dari dulu kamu tuh selalu lemah kalau sama mereka. Ibu sudah bilang, keluarga itu bikin repot. Lihat sekarang? Suamimu sendiri bisa silau karena Si Icha itu.”

"Icha itu baik Bu, kita kan sering dibantu?"

"Ah sudah jangan banyak alasan. Kamu selalu belain mereka.

Tina terdiam, menunduk. Ia tahu ibunya sering menyimpan kebencian pada keluarga Pak Hartanto, tapi ia tak menyangka reaksinya sedrastis ini.

"Bu… aku cuma capek,” kata Tina pelan. “Aku butuh Ibu dengerin, bukan marah-marah.”

Yuli berdiri dari kursinya, berjalan mondar-mandir.

"Ibu dengar. Justru karena Ibu dengar, Ibu makin yakin keluarga itu sumber masalah. Udahlah, kamu jangan sok membela. Mereka itu tidak pernah membawa kebaikan sejak dulu.”

Sementara itu, Bu Yuli mengambil ponselnya.

Tanpa memberi kesempatan Tina menenangkan diri, Bu Yuli menekan nomor adiknya—Pak Hartanto, ayah Raisha.

Telepon tersambung. Suara Pak Hartanto terdengar tenang, seperti biasa.

"Halo, Mbak Yuli, ada apa?”

"Kamu itu gimana sih? Anak kamu bikin rumah tangga Tina hampir rusak!”Nada Bu Yuli langsung meledak.

Pak Hartanto terdiam sejenak. "Maksud Mbak apa? Icha nggak pernah ganggu siapa pun.”

"Ganggu? Kamu pikir jadi selebgram itu nggak ganggu? Suami Tina sampai suka sama konten dia. Kamu ngerti nggak akibatnya?”Suara Bu Yuli meninggi, tajam menusuk.

"Mbak, kalau ada yang salah, itu laki-lakinya. Jangan salahkan Icha—”jawab Pak Hartanto tenang,

Yuli memotong cepat.

"Kamu selalu bela anak kamu. Dari dulu sama. Kamu pikir cuma karena dia cantik, terkenal, semua orang harus maklum? Dia itu bikin masalah.”

Pak Hartanto menghela napas berat.

"Mbak, kamu terlalu keras. Icha nggak melakukan apa-apa. Kalau Bang Edgar nonton konten Icha, itu pilihan dia. Jangan tuduh sembarangan.”

Yuli terkekeh sinis.

"Enak aja ngomong. Kamu itu adik, tapi selalu bikin malu. Sekarang anakmu malah bikin keluarga Tina ribut.”

"Mbak, tolong jangan bawa-bawa Icha. Dia sudah cukup banyak masalah di rumah tangganya. Jangan ditambah.”Jawab Pak Hartanto tenang,

"Hah!” Yuli menepis. “Itu urusan dia. Yang jelas, kamu bilang sama anak kamu, jangan bikin laki-laki orang kepincut lagi. Titik.”

Tina di belakang hanya bisa menunduk, wajahnya makin sedih. Ia tidak pernah ingin ibunya menyalahkan Raisha, tapi ia juga tidak bisa mengendalikan mulut ibunya yang selalu meledak-ledak.

Percakapan ditutup sepihak oleh Yuli.

Ia kembali duduk, wajahnya masih murka.

"Tuh lihat, gak ngakuin salah kan? Emang mereka itu masalah dari dulu.”

Tina memejamkan mata, sesak. Antara marah pada Edgar, cemas pada Raisha, dan lelah mendengar kebencian ibunya yang tak pernah selesai.

1
Candela Antunez
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Barra Ayazzio: Terimakasih, lanjut baca ya Kak. 🥰
total 1 replies
Classroom Of The Elite
Sangat kreatif
Barra Ayazzio: Terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!