NovelToon NovelToon
Pengganggu

Pengganggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Penyesalan Suami / Berbaikan
Popularitas:43.6k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Setting Latar 1970

Demi menebus hutang ayahnya, Asha menikah dengan putra kedua Juragan Karto, Adam. Pria yang hanya pernah sekali dua kali dia lihat.

Ia berharap cinta bisa tumbuh setelah akad, tapi harapan itu hancur saat tahu hati Adam telah dimiliki Juwita — kakak iparnya sendiri.
Di rumah itu, cinta dalam hati bersembunyi di balik sopan santun keluarga.

Asha ingin mempertahankan pernikahannya, sementara Juwita tampak seperti ingin menjadi ratu satu-satunya dikediaman itu.

Saat cinta dan harga diri dipertaruhkan, siapa yang akan tersisa tanpa luka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ora Ono? 28

Byur byur byur

Air demi air diguyurkan pada kobaran api tersebut. Meski memakan waktu tapi akhirnya api dapat padam juga. Juragan Karto langsung memeriksa mobil, dan ia sangat sedih karena benar itu mobil yang dipakai Adam. Akan tetapi, mobil tersebut kosong atau tidak ada orang di dalamnya.

"Juragan, kosong Juragan. Maaf, kalau memang Den Adam dan Non Asha ada di dalam, tubuhnya pasti ada meski terbakar,"ucap Prapto yang merupakan orang kepercayaan Juragan Karto.

"Ya aku melihatnya juga, Prap. Lalu, dimana mereka berada. Cari Prap, kita harus menemukan Adam dan Asha sebelum gelap," sahut Juragan Karto. Dia merasa sedikit lega karena Adam dan Asha tidak ada di dalam mobil. Itu berarti setidaknya nyawa mereka berdua selamat. Ya itu adalah harapan Juragan Karto.

Meski belum sepenuhnya lega, tapi Juragan Karto memiliki keyakinan besar bahwa Adam dan Asha pasti selamat.

"Tapi Juragan, ini sudah mau gelap. Kita tidak membawa apa-apa untuk mencari Den Adam dan Non Asha. S-sebaiknya, sebaiknya kita pulang dulu dan kembali lagi nanti," ucap Prapto memberi saran. Memang benar, saat ini sudah senja. Matahari bahkan hanya tinggal semburatnya saja. Akan bahaya jika nekat terus berada di tempat itu karena masih banyak hewan buas.

Ucapan dari Prapto membuat Juragan Karto terdiam. Dia mengerti dan juga setuju bahwa bahaya jika terus berada di sana hingga malam. Tapi nalurinya sebagai orang tua mengatakan bahwa dia tidak ingin meninggalkan putra dan menantunya.

"Juragan, Den Adam akan sedih jika terjadi sesuatu yang buruk kepada Juragan. Sekarang, kita harus kembali ke rumah dulu dan esok pagi-pagi sekali kita akan langsung ke sini. Saya yakin Den Adam dan Non Asha pasti selamat karena di dalam mobil itu tidak ada sosok manusia," imbuh Prapto. Dia tahu bahwa juragannya begitu berat meninggalkan tempat ini, tapi sekarang tidak ada yang bisa dilakukan lebih jauh lagi.

"Ya sudah ayo kita pulang," ucap Juragan Karto pada akhirnya. Dia paham bahwa memaksa untuk mencari bisa malah akan terjadi hal lebih buruk.

Tepat setelah adzan magrib, Juragan Karto sampai dikediaman. Mendengar suaminya pulang Sugiyanti langsung bergegas menghampiri. Dia tidak memedulikan tubuhnya yang begitu lemah dan kepalanya yang pusing.

"Mas," panggil Sugi lemah. Dia dipapah oleh Bimo untuk menemui suaminya.

"Gi, kenapa kamu keluar begini. Aku akan datang menghampirimu," ucap Juragan Karto. Dia menangkap tubuh istrinya dan membawanya kembali ke kamar.

"Bagaimana Mas, bagaimana Asha dan Adam. Kenapa mereka tida pulang bersamamu?" tanya Sugi. Dia sudah menyiapkan hati tentang kabar yang mungkin buruk dari mulut suaminya.

"Duduklah dulu, Gi," ucap Juragan Karto. Dia membantu istrinya duduk di sisi tempat tidur sedangkan Bimo dan Juwita berdiri di sisi dinding.

Sugi patuh pada ucapan suaminya. Dia duduk dengan tenang namun perasaannya begitu berkecamuk karena tak sabar dengan apa yang didapatkan oleh Juragan Karto.

"Mobil itu, memang mobil Adam," ucap Juragan Karto lagi.

Aaaah hiks hiks

Tangis Sugi semakin menyesakkan bagi siapa saja yang mendengarkannya.

"Tapi, Adam dan Asha tidak ada di dalamnya," imbuh Juragan Karto. Ya ucapannya tadi belumlah selesa.

Apa?

Sugi, Bimo dan Juwita terkejut bukan main mendengar ucapan Juragan Karto. Sugi terlihat sedikit lega, pun dengan Juwita. Tapi Bimo nampak sangat penasaran.

"Terus mereka dimana, Pak? Kenapa Bapak tidak membawa mereka pulang," ujar Bimo.

"Tidak tahu, mereka tidak ada di sekitar area itu. Bapak memutuskan untuk pulang lebih dulu karena sudah senja. Besok, besok baru Bapak akan kesana lagi untuk mencari adik dan adik iparmu itu," jelas Juragan Karto. Wajahnya tertunduk lesu. Gurat rasa bersalah tertulis jelas pada air mukanya.

"Mas, aku yakin, aku yakin mereka pasti selamat. Aku yakin itu," ucap Sugi sambil menggenggam erat tangan suaminya.

Melihat kedua orangtuanya yang larut dalam kesedihan, Bimo membawa Juwita untuk keluar dari kamar dan kembali ke kamar mereka sendiri. Wajah Bimo tampak tegang, sedangkan Juwita mengerutkan alisnya.

"Semoga saja Adam selamat," ucapnya lirih. Nama Asha sungguh tidak disebut olehnya karena memang dia tidak menginginkan Asha kembali.

"Istirahatlah Ta, kalau mau makan minta saja pembantu untuk mengambilkan. Aku yakin Bapak dan Ibu juga tidak mungkin makan malam di ruang makan," tukas Bimo. Dia melangkah pergi hendak keluar dari kamar.

"Mau kemana, Mas?" tanya Juwita.

"Aku akan bertanya ke Lek Prapto dan juga ke yang lainnya juga tentang kondisi di tempat kejadian. Siapa tahu ada petunjuk tentang keberadaan Adam dan Asha,"jawab Bimo, ia melenggang pergi dan bahkan sama sekali tidak menoleh ke belakang.

"Sebenarnya mau apa dia? Ah terserahlah. Yang penting aku lumayan lega karena Adam tidak ikut terbakar bersama mobil itu, sedangkan untuk Asha, bodoh amat. Aku tidak peduli dia mau mati atau hidup," gumam Juwita lirih.

Klak

Bruuummmm

Bimo menyalakan mobilnya dan pergi meniggalkan rumah. Dia tidak peduli bahwa hari sudah gelap. Ada satu hal yang harus dipastikan olehnya saat ini.

Sebuah rasa cemas seketika menggelayut ketika dia melihat sebuah warung yang kurang lebih seminggu lalu didatanginya.

Ckiiit

Tap tap tap

"Woaah Bos, sudah datang rupanya?" ucap Si Bekas Luka. Pria itu tersenyum lebar ketika melihat kedatangan Bimo.

"Sebenarnya aku sedikit kecewa karena kalian tidak menyelesaikan tugas dengan sempurna," ujar Bimo tanpa basa-basi lagi."

"Maksudnya apa, mobil itu sudah kami dorong ke jurang bahkan sampai meledak. Aku yakin orang yang ada di dalamnya mati terpanggang," sahut Si Bekas Luka.

"Tidak, mereka lolos. Tapi tidak masalah. Ini semua sudah cukup. Dan ini sisa bayaran kalian. Ingat, kalian tidak mengenalku, tidak pernah bertemu dengan ku, dan tidak tahu siapa aku."

Tanpa mendengar jawaban dari kelompok tersebut, Bimo langsung pergi setelah memberikan uang sisa bayaran. Ketika perjalanan pulang, dia mampir sejenak ke tempat dimana mobil Adam terbakar.

Tidak ada ekspresi apapun pada wajah Bimo. Dia hanya menatap lurus ke bawah dan setelah itu kembali masuk ke mobilnya dan kembali pulang.

TBC

1
GiZaNyA
hahaha.. good Adam... emang harus dibikin seneng dulu itu si Bimo... baru nanti digrebek... mudah2an Adam bilang ke Bapaknya untuk ngikutin kemana pun Bimo pergi.. biar cepat selesai masalahnya...
dewi rofiqoh
Bimo pasti klo preman Suruhannya berhasil
Eni Istiarsi
salah cari lawan Bang! 😄
Esther Lestari
Adi masih baik hati gak menghabisi nyawa para penjahat itu
Dew666
🍒🍒🍒🍒
GiZaNyA
mantaappp... bikin orang orang suruhan Bimo bilang misi udah mau selesai terus minta bayaran sisanya ke Bimo... biar langsung dibekukan sama polisi...
GiZaNyA
dasar si Bimo.. tunggu aja nanti pembalasan si Adam kaya gimana...
Dewi kunti
typo nya bertebaran,bnyk kata yg hurufnya kurang🙏
lin
pngen tau lngkah apa yg akan Adam ambil, belajar lah menggunakan logika jgn trllu baik , sayangi nyawa dan istri Lo sendiri, klo gak diselesaikan hdup Lo dalam bahaya terus jdi bertindak lah💪
dewi rofiqoh
Adam dan asha jadi sulit percaya dengan orang lain, secara mereka sengaja disakiti oleh orang terdekat bahkan masih saudara sendiri
Eni Istiarsi
wajar jika Adam dan Asha menjadi tidak mudah percaya pada orang disekitarnya.karena nyata bahkan kakak kandungnya sendiripun ingin melenyapkannya
dewi rofiqoh
Jangan sena dulu nomor! Keinginanmu tak sesuai ekspektasi 🤭🤭,kare author tak merestui 🤭🤭
marie_shitie💤💤
ini nmnya sahabat setia dan mau melakukan apa pun
Aas Jamilah82
eh Juwi jangan marah sama Asha harusnya kamu marah Sama othor yg menjodohkan kamu Sama bimo🤣🤣,
lin
untuk jodohnya adam bkn juwita, si bimo sm juwita pasangan serasi sama2 jahat dan gk bersyukur, smga aj Adam cerita sm org tuanya tp secara diam2 ttg kelakuan kk nya Sklian ksih bukti trus msukin penjara, klo dibiarin ketiga kalinya blm tntu adam sm asha selamat mskipun ada adi yg ngebantu💪👍
Esther Lestari
gak sabar menunggu Bimo jatuh karena kejahatannya😁
Dew666
🍭🍭🍭🍭
dewi rofiqoh
Sock sudah pasti,... Bagaimanapun juga mengetahui bahwa saudaranya sendiri yang tega mencelakainya bahkan berusaha menghilangkan nyawanya. Sabar dam... Setelah ini berpikir jernih dan jangan gegabah. Cari bukti kejahatan bimo
biby
ceritakan sj sm bapakmu dam. setidakx urang tuamu tau kelakuan kakaknu
Dewi kunti
perbuatan 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!