NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Penguasa

Menikahi Tuan Penguasa

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: nanayu

Charlotte Hasana, wanita cantik dengan tubuh perawakan mungil, ramping dan cantik. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang begitu materialistis. Ibu Tiri Charlotte berencana menikahkan dirinya kepada laki-laki tua kaya raya namun seorang Gay. Charlotte menentang keras keinginan Ibu tirinya. Karena itu, Charlotte berencana kabur dengan dandanan berbeda dari biasanya. Dia memoles wajahnya begitu jelek.
Namun ketika dirinya kabur, dia bertemu dengan laki-laki yang mengancam hidupnya. Hingga karena suatu alasan, Charlotte terpaksa melakukan hubungan satu malam dengan laki-laki itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Akhirnya Xavier memanggil anak buahnya. Dia tidak punya pilihan lain. Xavier harus segera kembali ke kotanya. Hal itu juga menghindari orang lain tahu tentang kepergiannya ketempat itu. Jika masalah ini sampai terdengar oleh orang lain atau musuhnya, nama baiknya akan tercemar dan mendapat masalah lebih besar. Dia tak ingin berlarut-larut dan ingin segera menyelesaikan masalahnya dengan mereka.

Tak butuh waktu lama, pintu Lift terbuka dan keluarlah 2 anak buah Xavier. Fredy dan Charlotte terkejut saat Xavier membawa anak buahnya kesana.

“Tahan orang ini. Jangan biarkan dia mengikutiku.” Titah Xavier.

Kedua orang bertubuh besar itu langsung melakukan perintah Xavier. Mereka langsung mendekati Fredy dan dengan mudah menahan kedua tangan laki-laki itu. Fredy memberontak ingin memukul mereka, namun tetap saja, kekuatannya kalah besar. Fredy menatap geram pada Xavier.

“Kuharap kita bisa menjadi ipar. Itupun, jika kau masih punya nyali,”ucap Xavier menyunggingkan senyum kemenangan.

“Kepar*t kau!”

Xavier tidak membalas umpatan Fredy dan memilih mengacuhkannya. Dirinya menarik kasar Charlotte masuk kedalam lift. Hingga pintu itu tertutup rapat.

Xavier menarik Charlotte keluar gedung dan membawanya masuk kedalam mobil Sportnya. Charlotte diam dengan tubuh menggigil. Baru kali ini dia ketakutan sampai tubuhnya bekeringat dingin. Xavier ikut masuk kedalam mobil. Dia menghadap Charlotte dan mendekatkan tubuhnya dengan wanita itu.

“Ka-kau m-mau a-apa?” bibir Charlotte gemetar, terdengar jelas oleh Xavier jika wanita itu ketakutan. Tubuhnya reflek menjauh dari jangkauan Xavier.

Xavier hanya tersenyum miring, dan meraih sabuk pengaman dan memasangnya ditubuh wanita itu. Lalu dirinya kembali duduk menghadap kedepan.

“Diam, dan jangan berulah lagi.” Titahnya dengan suara dingin yang mengerikan. Tak menoleh sedikitpun pada Charlotte. Laki-laki itu segera menjalankan mobilnya tentunya dengan kecepatan diatas normal kembali ke kota tempat tinggal mereka.

 

 

^

 

 

Tidak ada sepatahpun terucap dari bibir pria itu selama perjalanan. Charlotte juga tak ingin menatap wajah Xavier yang masih dikuasai amarah. Dirinya duduk diam, dengan keringat dingin berkucur deras di keningnya. Xavier fokus menjalankan mobilnya. Charlotte melirik tangan pria itu di stir kemudi. Buku-buku jarinya memutih karena menggenggam erat stir. Charlotte kembali menundukkan kepala. Dirinya memejamkan mata, memikirkan nasibnya sendiri. Xavier pasti sangat marah. Ya, itu sangat jelas diwajah pria itu. Semalam, Xavier sudah berani memberinya hukuman dengan menciumnya secara paksa. Sekaligus ancaman jika dirinya kembali kabur. Dan sekarang, Charlotte tak tahu hukuman apa yang akan diterimanya nanti setelah apa yang sudah dia lakukan terhadap Fredy.

“To-tolong lepaskan aku.” Cicit Charlotte ketakutan.

“Tidak semudah itu, Nona Xavier.” Balas Xavier melirik sekilas Charlotte dengan wajah dinginnya. Setelah itu Xavier semakin mempercepat laju mobilnya.

Charlotte menggenggam erat kursi mobil. Xavier terlalu cepat mengendarai mobil itu. Dirinya takut jika mereka kenapa-kenapa dijalan. Charlotte bahkan tak berani hanya untuk melihat wajah Xavier. Dia takut sekali. Cara laki-laki itu mengendarai mobil saja sudah membuatnya tertekan. Pria itu diam seperti itu sudah membuat Charlotte ketakutan setengah mati. Mereka seolah tengah menebar nyawa dijalan.

Drtttt Drtttt Drttt

Ponsel di saku Xavier berbunyi. Laki-laki itu sontak menurunkan level kecepatan mobilnya dan menepi dijalan yang cukup sepi. Xavier langsung mengangkat teleponnya saat Dean menghubunginya.

“Ya?”

“Tuan Muda dimana? Saya dapat kabar jika Tuan sudah pergi dari tempat itu?”

“Aku dijalan. Dua jam lagi aku akan sampai.”

“Apa Nona bersama Tuan?”

“Hmm. Dia bersamaku.” Ucap Xavier sekilas melirik Charlotte yang tertunduk.

“Syukurlah. Tadi Tuan Besar datang kesini. Beliau menanyakan keberadaan Anda.”

“Benarkah? Lalu apa yang kau katakan?” tanya Xavier sedikit terkejut.

“Maafkan saya Tuan. Karena sudah membohongi Tuan Besar.”

“Huft…” Xavier menghela nafas. “Tidak apa Dean. Terima kasih sudah menghandle semua.”

“Iya Tuan. Tolong kembali dengan aman. Saya akan menunggu Anda.”

“Hmm. Tunggulah di Mansion.”

Setelah itu, Xavier memutus sambungan teleponnya. Dia sejenak terdiam seraya memejamkan mata. Memijat pelipisnya. Charlotte yang menyadari kediaman Xavier memberanikan diri bersuara.

“Xavi, apa ada masalah?”

Xavier membuka matanya. Menoleh pada Charlotte. Raut wajahnya datar. “Kau bertanya dengan begitu mudah tanpa tahu apa yang sudah kualami? Sepertinya menyenangkan bagimu, bukan.”

“Ak-aku tidak bermaksu-“

“Dua kali.” Xavier menatap tajam Charlotte. “Kau memaksaku membohongi Kakek. Apa kau tahu itu!?” suara Xavier bergetar menahan gejolak amarahnya.

Charlotte memegang erat celananya. “Ma-maaf Xavi. Hiks.” Charlotte tergugu dengan menahan isakan tangisnya.

“Selama hidupku, aku tidak pernah membohongi Kakek sampai seperti itu. Itu semua kulakukan agar Kakek tidak kecewa. Jika seadainya dia tahu kau kabur dengan laki-laki bajing*an itu dan bercinta dengannya, apa yang akan dirasakan Kakek?!! Pernahkah kau berpikir tentang itu?”

Charlotte tersentak mengetahui hal yang baru saja terpikirkan olehnya. Dirinya membenarkan apa yang dikatakan Xavier. Tapi menolak tuduhan bercinta dengan Fredy. Dia tidak pernah melakukan hal bejat itu.

“Aku tidak bercinta dengannya Xavi. Kau salah paham.” Tutur Charlotte, air matanya luruh begitu saja.

Xavier tertawa kecil. “Kau pikir aku harus percaya? Setelah apa yang kulihat diantara kalian?” pandangan mata Xavier beralih ke kaos Charlotte yang terkoyak. Wanita itu yang sadar arah pandangan Xavier buru-buru menutupi pundaknya yang terbuka dengan tangan.

“Sudah kubilang kau salah paham. Memang benar Fredy ingin menyentuhku, tapi aku menolaknya! Sampai aku melihatmu disana.” Ucap Charlotte.

“Menolak? Tapi kau membantunya. Cih, sandiwaramu terlalu bagus Nona Charlotte. Hingga aku harus bertepuk tangan paling keras diantara para penonton. Itu kan yang kau mau?” ujar Xavier.

Charlotte menggeleng pelan merasa lelah membujuk Xavier. Semua perkataannya penuh dengan kesalahpahaman dan menyakitkan hatinya. Tidakkah laki-laki itu mengerti perasaannya sekarang? Kenapa dia begitu egois?

“Kita pulang sekarang. Berharap saja, ada orang yang menyelamatkanmu dariku kali ini.” Xavier tersenyum penuh arti dan kembali menjalankan mobilnya.

 

 

^

 

 

Malam harinya, mereka berdua sampai di Mansion. Dean dan William sudah menunggu kedatangan mereka disana. Charlotte berjalan menunduk dibelakang Xavier masuk kedalam Mansion.

Charlotte bergidik ngiri, saat melihat wajah William yang awalnya tampan, kini berubah memar membiru terkena bekas pukulan. Kepalanya menunduk ketika mereka lewat. Dia tahu William pasti mendapat hukuman dari Dean. Kedua pria itu benar-benar kejam. Tidak punya perikemanusiaan sama sekali.

“Tunggu aku diruang kerja.” Ucap Xavier pada Dean.

“Baik Tuan Muda.”

Xavier kembali melanjutkan langkahnya. Menarik kuat tangan Charlotte. Xavier  langsung membawa Charlotte ke kamarnya. Lantai yang sama dengan kamar Charlotte, namun kamar Xavier terletak paling ujung. Xavier membuka pintu kamar hanya dengan finger. Mereka berdua masuk kedalam.

Charlotte melihat sekeliling kamar milik Xavier. Sangat luas, itulah yang pertama kali dipikirkan Charlotte. Kamar itu bernuasa serba hitam. Hanya tempat tidur King Size dan lantai kamar itu yang berwarna beda. Abu-abu dan putih. Kamar itu sangat rapi. Dan memiliki banyak ruang disebelah kirinya.

Xavier melepas jasnya dan dasinya yang terasa mencekik leher. Barang itu dilemparkannya begitu saja ke sofa. Xavier melepas dua kancing atas kemejanya lalu berjalan mendekati Charlotte yang masih berdiri mematung di dekat pintu.

“Tunggu disini. Jangan berani keluar tanpa ijinku.”

 

 

 

 

1
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🤭🤭🤭🤭
Muffin: ✨ Halo Sahabat Pembaca! ✨
Aku baru saja merilis cerita terbaru berjudul “SCARLET MEMORIES” 🖤
Kisah tentang Diana— yang diusir oleh orang tuanya, dikhianati, dihancurkan, dan ditinggalkan dalam kondisi hamil.

Saat ia mulai sembuh karena satu pria yang tulus…

lelaki dari masa lalunya kembali,
membawa rahasia yang bisa menghancurkan segalanya.

✨ Baca SCARLET MEMORIES sekarang.
Berani jatuh cinta, berarti siap terluka lagi.
❤️ Like & komentar kalau kamu siap ikut terseret dramanya.
total 1 replies
Praditta
rarr
ini si Xavier ps ktemu Charlotte malam itu ps mukanya Charlotte gmna ya, yg jelek apa yg cakep nii masa ga ingat sm skalii
rarr
hahh?? udh ketahuan belum si Charlotte klo dia aslinya cakepp
rarr
nahh kan si Charlotte nangiss nii, harusnyaa luntur doong make up nyaa, iyaa kann??
rarr
klo udh tau kmarahan Xavier knp masi kabur²an, aelah o2n emg
rarr
padahal klo Charlotte emg mau kabur gampang bgtt, tnggl hapus make up palsunya trus rias lg jd lebih cantik, kn gitu ya
Sriana Junaidi
mantap
Shuttttttttttt
nih cwek kya murahan bgtt yaaa.... sm suami sndri bertingkah pas sm mntn Los Los aja gtu.
elsaanisya
sayang banget nama Xavier, Charlotte bersanding dg tol cikampek🤣
elsaanisya
kenapa harus di club? meski gaada niatan menjual diri tapi pekerjaan itu kan pasti bersinggungan. justru itu bisa jadi celah
Ira
ktnya mafia masa lawan musuh kabur🤣🤣, di lecehkn lg🤭
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
公主Aelicya van Orbey
emang boleh sebagus ini ceritanya aku sampe tdr jam 3.40 ggra baca ini
Mai Muna
batele...tele...dan semua nya salah.
Soetiarsih Moestofa
kenapa sifat Charlotte sangat bar2 dan tdk sopan kepd Xavi... pd hal Xavi cukup baik pd Charlotte
Agen One: ayo mampir kak, kali aja tertarik dengan cerita nya hehe
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
emang org pingsan bs tongkat saktinya bisa diajak brcinta ya???
Tyas Wahyuni
Luar biasa
Ditha Maherani
😍😍😍
jhiee
bukan xavi yang jahat tapi sifat mu yang buruk.. munafik malah playing victim.. dah lah benci banget sama kau tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!