NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Duda

Terjerat Cinta Sang Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rasti yulia

Cerita cinta seorang duda dewasa dengan seorang gadis polos hingga ke akar-akarnya. Yang dibumbui dengan cerita komedi romantis yang siap memanjakan para pembaca semua 😘😘😘


Nismara Dewani Hayati, gadis berusia 20 tahun itu selalu mengalami hal-hal pelik dalam hidupnya. Setelah kepergian sang bunda, membuat kehidupannya semakin terasa seperti berada di dalam kerak neraka akibat sang ayah yang memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Tidak hanya di situ, lilitan hutang sang ayah yang sejak dulu memiliki hobi berjudi membuatnya semakin terpuruk dalam penderitaan itu.

Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan Mara dengan seorang duda tampan berusia 37 tahun yang membuat hari-harinya terasa jauh berwarna. Mungkinkah duda itu merupakan kebahagiaan yang selama ini Mara cari? Ataukah hanya sepenggal kisah yang bisa membuat Mara merasakan kebahagiaan meski hanya sesaat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rasti yulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCSD 34 : Ulalaalaaaa

Setelah pagutan bibir selama lima belas menit itu berakhir, dua pasang mata itu saling menatap dalam. Sorot mata keduanya menembus jantung, membuat sebuah sensasi debaran yang begitu terasa melenakan. Beruntung perjaka yang sedikit duda itu teringat akan sosok wanita yang pernah menghampirinya tatkala berada di tepian pantai. Jika tidak, mungkin keperawanan gadis itu sudah terenggut oleh ular piton yang sedari tadi sudah siap untuk memuntahkan bisa nya.

Nafas keduanya masih terdengar memburu layaknya menyuarakan desahan-desahan penuh hasrat untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar berciuman. Membuat keduanya berada di dalam kenikmatan yang seakan tiada ingin untuk mereka akhiri.

Lelaki itu mengecup lekat kening sang gadis yang raut wajahnya sudah dipenuhi oleh rona merah karena kesal. Kesal karena ternyata ia berhasil terperdaya oleh tipuan lelaki di depannya ini. Namun, tidak bisa untuk ia pungkiri bahwa sang gadis menikmati pagutan bibirnya bersama lelaki ini.

"Benar apa kataku. Ternyata kamu adalah obat mujarab untuk menghilangkan sakit kepalaku!"

Dengan jurus gombal layaknya kawula muda yang tengah dimabuk asmara, perjaka sedikit duda itu mengucapkan kata-kata romantis yang mungkin bisa membuat hati para wanita meleleh seketika.

Namun gadis itu hanya mencebik menganggap apa yang terucap dari lelaki di hadapannya ini sebuah rayuan maut untuk membuat lawan bicaranya semakin terbuai. "Iisssshhh... Itu bisa-bisanya Tuan saja. Saya yakin jika sedari tadi Tuan tidak merasakan sakit kepala seperti yang Tuan keluhkan di depan saya."

Dewa terkikik geli. Ia sedikit mengangkat dagu Mara dan menatap lekat kedua manik cokelat milik gadis ini. "Namun dari sini aku semakin paham jika kamu adalah seorang wanita yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Dan aku sangat menyukainya."

Mara menatap jengah lelaki ini. Bisa-bisanya lelaki ini mempermainkan rasa kepeduliannya terhadap sesama untuk bisa dijadikan celah mengambil keuntungan. "Itu bukan karena rasa kepedulianku, Tuan. Tapi karena kepolosanku hingga bisa Tuan tipu."

Dewa tergelak tatkala wajah gadis ini sudah berubah ditekuk-tekuk layaknya jemuran yang belum disetrika. "Aku rasa saat ini kamu sudah tidak sepolos seperti saat pertemuan pertama kita. Aku merasa saat ini kamu semakin lihai ...."

Mara mengerutkan keningnya. "Lihai? Lihai dalam hal apa?"

Jemari tangan Dewa mengusap lembut bibir merah gadis ini. "Lihai dalam berciuman. Dan aku sangat menyukainya. Entah mengandung apa bibir kamu ini yang seakan menjadi candu untukku."

Mara terkesiap mendengarkan penuturan Dewa. Bisa-bisanya lelaki itu mengucapkan hal tanpa disaring terlebih dahulu. Gegas, ia memukul-mukul dada bidang Dewa karena kesal.

"Aaaaaaaaa ternyata pikiran Tuan ini selalu kotor. Hal-hal semacam itu saja yang selalu Tuan bahas."

Dewa tergelak. Ia kemudian menarik tubuh Mara untuk ia bawa ke dalam pelukannya. Ia dekap erat tubuh gadis itu dan ia kecup pucuk kepalanya dengan lekat. "Haaahaa ya sudah, sekarang kembalilah ke kamarmu atau jika kamu ingin tidur di sini, aku izinkan. Agar kita bisa...."

Lagi, Mara dibuat penasaran oleh kata-kata Dewa yang selalu saja menggantung. "Bisa apa Tuan?"

Dewa sedikit mengurai pelukannya. Ia angkat kembali dagu Mara dan mengecupnya lagi.

"Bisa melanjutkan ciuman kita," ucap Dewa enteng

Brukkk!!!!!

Seketika Mara mendorong tubuh Dewa. Tanpa basa-basi ia menarik bed cover untuk membungkus tubuh lelaki yang tengah terbaring ini.

"Hei Nona, apa yang kamu lakukan?" pekik Dewa saat tubuhnya diguling-gulingkan oleh Mara hingga terlilit bed cover itu.

"Hahaha rasakan Tuan. Ini akibatnya kalau Tuan selalu saja membahas hal-hal kotor."

"Hei, tapi aku akan sangat senang jika kamu bisa tidur di sini. Kita bisa saling menghangatkan."

"Dasar lelaki mesum. Sekarang tubuh Tuan sudah penuh kehangatan dengan bed cover ini. Seperti kepompong yang akan berubah menjadi kupu-kupu. Jadi tidak perlu lagi Tuan memintaku untuk tidur di sini."

Mara melenggang pergi meninggalkan kepompong raksasa itu. Dan...

Brakkk!!!!

Mara menutup pintu kamar Dewa keras-keras hingga menimbulkan bunyi yang begitu memekik telinga. Sedangkan Dewa, lelaki itu hanya bisa terperangah melihat punggung Mara yang sudah hilang di balik pintu. Senyum manis terbit di bibir lelaki itu.

Sepertinya aku sudah mulai terpikat dengan kehadiranmu. Apakah ini merupakan awal perjalanan kisah cinta kita?

***

Sedangkan di kamar sebelah, gadis belia itu masih setia berdiri di depan cermin. Ia mengusap-usap bibirnya. Sebuah bibir yang baru saja ia gunakan untuk berciuman dengan lelaki asing yang baru saja ia kenal. Ia nampak sedikit kesal, namun tiba-tiba ia tersenyum penuh arti. Jantungnya seakan kembali berdegup tiada beraturan jika mengingat semua yang terjadi diantara dirinya dengan Tuan asing itu.

"Apa sebenarnya maksud tuan Dewa selalu memperlakukan aku dengan intim seperti itu? Apakah Tuan Dewa memiliki sebentuk perasaan khusus terhadapku? Layaknya seorang lelaki yang jatuh hati kepada sang gadis?"

Mara sibuk bermonolog lirih. Namun seketika ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. Kamu berpikir apa sih Ra? Tidak mungkin tuan Dewa yang kaya raya itu menaruh hati kepada gadis kampung seperti kamu ini. Mungkin ia hanya sedang mencari pelarian atas rasa sakit hatinya karena telah dikhianati. Hati-hati Mara, kamu jangan sampai tergoda ataupun terjerat oleh cinta semunya."

"Tapi, jika Tuan Dewa tidak memiliki perasaan apapun kepadaku, mengapa dia selalu memperlakukanku begitu istimewa? Seperti seorang laki-laki yang begitu mencintai wanitanya. Dan mengapa aku juga merasakan jika hari-hariku semakin berwarna semenjak aku bertemu dengan tuan Dewa? Tuhan, apakah mungkin aku memang sudah jatuh hati kepada tuan Dewa? Dan mungkinkah ini adalah cinta pertama untukku? Yang sejak dulu tidak pernah menyapa relung hatiku?"

Batin Mara seakan berperang. Bisikan-bisikan lirih dalam hatinya seolah menarik ulur tentang apa yang ia rasakan kepada tuan asing itu. Hingga membuatnya pusing tujuh keliling jika terus memikirkannya. Pada akhirnya, ia memilih untuk masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan kemudian ia naik di atas ranjang untuk merajut mimpi.

***

"Aaahhhhh Tuan... Aku kedinginan. Bisakah Tuan memelukku, agar tubuhku bisa sedikit hangat?"

Dewa tersenyum simpul. Ia tarik tubuh gadis cantik yang berbaring di sisinya dan kemudian ia peluk dengan erat. "Apapun akan aku lakukan untukmu Mara-ku. Jangankan untuk memelukmu semalaman. Satu bulan aku memelukmu di ranjang seperti ini, aku pasti tahan."

"Aaahhhh.... Tuan ternyata manis sekali. Aku semakin cinta kepada Tuan."

"Aku juga sangat mencintaimu Mara-ku!"

Dewa bertubi menghujani pucuk kepala Mara dengan kecupannya. Namun, ia menghentikan sejenak kecupannya itu tatkala ia merasakan sesuatu yang baunya sedikit menyengat.

"Sayang... Mengapa aroma tubuhmu seperti lain dari biasanya? Kamu bau keringat, Sayang..."

"Benarkah?"

"Iya Sayang."

Harum aroma tubuh Mara seakan mengusik ketenangan Dewa. Perlahan, ia membuka mata dan....

"Aaaaaaaa.... Kenapa kamu tiba-tiba bisa ada di sini!"

Dewa melonjak seketika tatkala merasakan bulu-bulu ketiak seorang laki-laki mengenai hidungnya. Dan benar saja ternyata bau yang mengganggunya saat memeluk mimpi tadi berasal dari tubuh Krisna yang sudah tertidur pulas di ranjang yang sama dengannya.

Sinar mentari mulai menerobos masuk melalui celah-celah kain gordyn yang berada di kamar Dewa. Memberikan sedikit kehangatan untuk jiwa-jiwa yang tengah kedinginan karena angin laut yang membelainya semalaman.

"Hei, bisakah kamu pelankan sedikit volume suaramu? Aku masih ingin tidur dengan nyenyak!"

Dewa berdecak. Ia tarik tubuh asisten pribadinya ini. "Tidak, tidak. Katakan kepadaku, mengapa kamu bisa seperti jelangkung yang tiba-tiba datang ke sini?"

Krisna terduduk lunglai di atas ranjang. Kesadarannya masih belum pulih sepenuhnya meskipun Dewa sudah menarik tubuhnya dengan paksa.

"Iya nanti aku ceritakan Bos. Sekarang biarkan aku melanjutkan tidurku terlebih dahulu!"

Tubuh Krisna kembali ambruk. Sedangkan Dewa hanya berdecak kesal. Ternyata yang ia cium tadi adalah bulu ketiak milik Krisna, bukan pucuk kepala Mara seperti yang ada di dalam mimpinya.

😅😅😅😅

.

.

. bersambung..

1
Deistya Nur
semangat terus ka, ditunggu karya terbarunya
marti 123
Biasa
marti 123
Kecewa
Masamba Kota
rasain...🤣🤣🤣
Masamba Kota
alah.....Dewa itu bego' ternyata
mengecewakan😡
💗vanilla💗🎶
semangat oma
💗vanilla💗🎶
sedihhh.. 😥
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Esih Mulyasih
Luar biasa
ganteng gaming
bagus
Hasbi Hasidiqi
ternyata cinta damar tulus ke dita bukan hanya sekedar nafsu aza....semoga setelah bebas dita bisa berubah dan hidup bahagia.....karna dita berhak mendapat kesempatan kedua.....
bintang
👍👍👍👍👍
Elisanoor
ah loncat cerita Wisnu, penasaran aku 😂
Elisanoor
sumpah sumpah makin rame, sepanjang ku baca novel biasa nya diakhr cerita makin biasa aja, ini makin rame aja konflik nya juga nyambung bgt,keren Authorrrr 😘😘😘😘
Elisanoor
sy mau baca kisah Wisnu juga abis tamat ini
Elisanoor
jiah keburu peot luh Damar nungguin si Ditta 🤣
Elisanoor
Hahahhhh ,pinter si Mara 🤣🤣🤣
Elisanoor
Betul sekali Authot, Tulisanmu apik,bagus sekali sy suka 💗💗💗
Elisanoor
cie, seneng duh cerita si krisna, ini ada lanjutan nya cerita si Krisna Thorrr 😅😅😅😅
Elisanoor
Pernah di bully pas kls 1 SMA sama yg namanya Puspa, killer bgt ,ngebully gegara ngerasa senior lah gitu, eh ga selang lama dia Hamidun ampe di arak ke tiap kelas ngeri bgt .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!