Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?
Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.
Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.
Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.
Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.
Selamat Membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.33 Keputusan Rudi
Setelah makan siang dan sholat Dzuhur, Rudi kembali melanjutkan pekerjaannya. Kali ini terjun langsung mengerjakan Fresh Fail Board atau Board Fail yang baru saja ditest dari mesin ICT. Sebagai diketahui, jika Fail Board yang sudah lama berada di ruangan Debug atau disebut dengan inventory board biasanya tingkat kesulitan menganalisa masalahnya lebih susah karena pastinya sudah pernah ditangani Debug Technician yang lain tapi tidak berhasil. Sehingga ditangguhkan atau disimpan menjadi Board Inventory.
Dengan serius Rudi mulai menganalisa atau mendiagnosa masalah pada Board Morpheus tersebut. Rudi membaca struk atau kertas cetakan tertulis Threshold Node 100 Pin 15. Budi lalu mengartikan tulisan tersebut secara langsung.
"Ambang simpul seratus kaki lima belas" gumamnya. Kemudian Rudi berfikir lebih dalam.
"Aku tahu maksudnya hampir kena simpul seratus kaki ke lima belas. Hmm.. artinya pada saat pengetesan simpul tersebut tidak kena" gumam Rudi sambil mengernyitkan dahinya.
Lalu Rudi lebih meneliti board tersebut, dia tidak melihat ada tanda atau kode node maupun pin. Merasa buntu, akhirnya Rudi bertanya kepada Norton.
"Bang, boleh bertanya?" ucap Rudi.
"Boleh lah, kenapa tidak?" jawab Norton sambil meletakkan bahan kerjanya.
"Begini bang, Aku baca di kertas cetakan ini" lanjut Rudi lalu menjelaskan bahwa dia bingung di mana menemukan kode simpul dan pin.
"Waduh.. tadi aku lupa memberi tahu kamu. Maaf ya" ucap Norton menyesal.
"Ini dia mal atau cetakan simpul dan pin" sambil menyerahkan selembar plastik berlubang-lubang menyerupai bentuk Board Morpheus.
"Ini..." ucap Rudi sambil meneliti plastik transparan tersebut. Di plastik tersebut ada tulisan kode node dan pin ratusan macam sama persis dengan kaki solderan setiap komponen.
"Kamu hanya perlu menempelkan plastik ini di belakang board" ucap Norton memperagakan. Lalu mencontohkan pengerjaan board Rudi yang tadi.
"Perhatikan ini di plastik node 100 kaki lima belas kemudian tempelkan ke board, tandai dengan pena. Lalu lepas plastiknya" lanjut Norton kemudian menunjukkan di board sekarang ada tanda tinta dan setelah diperhatikan dengan seksama ternyata lubang pada board tidak bolong sempurna seperti ada kotoran.
"Nah itu dia masalahnya" ucap Norton sambil menjelaskan bahwa pada saat pengetesan ICT Jig yang berbentuk seperti jarum tumpul pada mesin ICT tidak tepat kena pada lubang Node dan pin. Sehingga dinyatakan gagal test atau Fail.
"Bersihkan dengan ini" ucap Norton sambil menyerahkan satu botol Iso Profil Alcohol atau IPA lengkap dengan cotton buds sebagai alat membersihkan.
Setelah bersih Rudi lalu menyusun Board tersebut pada Awaiting Test Tray atau nampan tempat board yang akan ditest kembali.
Selanjutnya Rudi mengerjakan Fail Board yang lain dengan lebih semangat.
Waktu berputar dengan cepat tak terasa sudah pukul enam belas kurang lima menit. Saatnya siap-siap untuk pulang karena masih dalam training Rudi belum boleh kerja lembur.
Sebelum pulang, Rudi membersihkan meja kerjanya dan berpamitan kepada teman-teman kerjanya yang masih lembur atau over time work.
Setelah cheklock Rudi pulang menuju ruli untuk berganti pakaian dengan menumpang carry yang sudah mengetem di depan PT. Beyonics. Di dalam carry telah dipenuhi dengan aroma semerbak para karyawati yang juga tidak lembur pada hari itu.
Rudi mengambil posisi duduk di samping supir karena kebetulan masih kosong dan juga dia berniat ingin tidur nantinya tanpa merasa terganggu.
Walau dengan dua pekerjaan sekaligus tanpa istirahat yang cukup, Rudi tetap semangat melewati hari. Ada kutipan bijak mengatakan 'selalu ada energi tersisa untuk sesuatu yang dicintai'.
***
Telah tiga hari Rudi bekerja di PT. Beyonics Technologi tanpa kendala yang berarti. Kebetulan hari ini adalah hari Sabtu yaitu hari terakhir kerja minggu ini. Untuk karyawan baru seperti Rudi besok Minggu adalah hari libur.
Setelah pulang ke ruli dan berganti pakaian, Rudi kembali bekerja malam di PT. D&U sebagai satpam.
"Selamat malam Bang, aman kan?" sapa Rudi.
"Malam juga Rud, aman terkendali" balas Faisal.
"Ada pesan dari Boss, Rud" lanjut Faisal kemudian setelah Rudi duduk di pos jaga.
"Ohh.. apa pesannya Bang?" selidik Rudi sambil mengernyitkan kening.
"Begini, Rud" dengan mimik serius lalu menjelaskan bahwa besok pagi Pak Tek Hung menunggu Rudi di kantor. Ada sesuatu yang akan dibicarakan.
"Owh begitu, makasih infonya bang" ucap Rudi dengan wajah yang kelihatan sedang menerka-nerka urusan apa dengan Pak Hung.
Singkat cerita, pagi pun tiba setelah malam berlalu. Ketika Rudi dan Faisal sedang serah terima tugas jaga, Pak Hung tiba dengan mobilnya.
"Rud, nanti setelah abis jam kerja tolong ke kantorku ya" ucap Pak Hung setengah berteriak dari dalam mobil.
"Siap Pak!" ucap Rudi dengan tegas.
Setelah serah terima tugas kira-kira pukul tujuh lewat lima belas, Rudi bergegas menuju ruang kerja Pak Hung dengan seribu tanya ada apa gerangan.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara pintu diketuk lalu terdengar sahutan dari dalam.
"Silahkan masuk" ucap Pak Hung.
"Selamat pagi,Pak" sapa Rudi.
"Selamat pagi juga, Rud" balas Pak Hung.
"Kalau boleh tahu, ada perlu apa Pak Hung memanggil saya?" tanya Rudi setelah dipersilahkan duduk oleh Pak Hung.
"Saya mau tanya, apa benar info yang aku dengar. Bahwa kamu selain bekerja di sini juga bekerja di tempat lain?" tanya Pak Hung menyelidik.
"Benar Pak, saya bekerja di Muka Kuning setiap pagi sudah empat hari ini" jawab Rudi dengan tenang karena tebakannya sebelumya ternyata benar tentang apa yang akan ditanyakan Pak Hung.
"Terimakasih atas kejujuran mu, Rud. Jadi begini," lanjut Pak Hung lalu menjelaskan hal tersebut tidak bagus karena akan mengganggu konsentrasi kerja dan juga dapat merusak tubuh atau dengan kata lain menimbulkan sakit.
"Untuk itu, aku kasih kamu dua pilihan" ucap Pak Hung seraya mengambil selembar kertas.
"Ini adalah pilihan pertama yaitu surat pengunduran diri jika kamu memilih tempat kerja kamu yang di Muka Kuning" tegas Pak Hung kemudian menjelaskan pilihan kedua adalah Pak Hung akan menjanjikan kenaikan posisi Rudi menjadi kepala security PT. D&U melihat kinerja Rudi yang sangat bagus selama ini jika Rudi memilih untuk tetap bekerja di PT. D&U.
"Hmmm.. jadi begitu ya, Pak" gumam Rudi.
"Baiklah, saya akan mengambil pilihan yang pertama" jawab Rudi setelah berfikir agak lama.
"Sayang sekali kamu memilih optional yang pertama. Tapi itu adalah hak kamu, aku menghargainya" balas Pak Hung terlihat kecewa. Kemudian menjelaskan mengenai surat pengunduran diri Rudi dan uang pisah beserta gaji selama bekerja di PT. D&U akan diselesaikan nanti siang. Jadi Rudi akan diminta datang pada jam empat belas sore untuk menyelesaikan semua.
"Terimakasih Pak atas kepercayaannya selama ini" ucap Rudi dengan tulus.
"Terimakasih kembali Rud" balas Pak Hung.
Setelah pamit dan berjanji akan datang siang nanti Rudi meninggalkan gedung PT. D&U. Sebelum pulang Rudi ngobrol sebentar dengan Faisal. Dari cerita Faisal Rudi akhirnya tahu bahwa yang akan menggantikan dirinya adalah Regar.
"Syukurlah dia yang menggantikan aku" ucap Rudi pelan.
Setelah pamit dengan Faisal, Rudi kembali ke ruli berniat untuk istirahat setelah bekerja di dua tempat selama seminggu ini.
"Semoga saja pilihanku kali ini benar" gumamnya sambil berjalan menuju gerbang kawasan.
Bersambung.....
###
Hai Teman² Readers.
Mungkin untuk beberapa hari ke depan DAA tidak bisa UP disebabkan saya besok akan pulang kampung.
Makasih atas dukungannya,
Love u Full
🙏🙏🙏
😊😊😊
###