NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 24

Tati menghirup nafasnya dalam dalam dengan mata terpejam. Meski dia kesal, tapi semua ini demi bisa bertemu ayah dan ibunya. Apalagi ayahnya dalam kondisi terluka, dia merasa sangat khawatir.

'Aku harus bisa, demi bertemu papa dan mama! Meyakinkan mereka kalau aku ini baik-baik aja! Sepertinya aku juga gak bisa berharap, selain pada Brian si brengsek satu ini, untuk membalas semua penghianatan mas Junet pada ku! hanya ciuman saja kan? apa sulitnya?' batin Tati membulatkan tekadnya.

Dia masih berusaha memotivasi dirinya sendiri.

"Apa lagi yang kamu tunggu, sayang!" ujar Brian menatap datar wajah Tati, saat melihat wanita yang memejamkan matanya.

Tati membuka matanya perlahan, dia menghirup nafas dalam-dalam, dan mulai mendekati Brian. Tangan wanita itu terarah ke wajah Brian, menatap bibir tebal pria itu yang membuatnya menelan salivanya secara spontan.

"Ummpppp!"

Detik berikutnya, Tati benar-benar melakukan yang diminta Brian. Gak ada lagi kata di antara keduanya. Hanya suara bibir dan lidah yang saling bertautan. Tati melakukannya, benar-benar melakukannya. Menikmati dan membiarkan nalurinya saja yang menuntun setiap gerakan bibirnya.

'Harga diri ku sudah hancur, saat aku gak bisa lagi menjaganya dari sentuhan pria yang bukan suami ku. Dan sekarang aku yang dengan berani bak ja lang menggoda Tuan Brian, pria brengsek yang dalam sekejap memegang kendali atas diri ku! terserah! aku hanya ingin bertemu papa dan mama, juga balas dendam pada Junet dan sekertarisnya yang genit itu!' pikir Tati, dengan tatapan yang sulit di artikan.

Sreeek.

Brugh.

Bak seringan kapas, Brian mengangkat tubuh Tati, membuat wanita itu kini duduk di atas pangkuannya.

Brian memberi jeda Tati untuk mengambil nafas, dengan melepaskan pagutannya untuk sejenak.

"Aku sudah melakukannya kan, bisa kita berbalik arah... empttt"

Mata Tati melebar, pria itu malah semakin gragas.

'Dimana urat malu pria kejam ini! Gak sadarkah kami sedang jadi bahan tontonan Danu!' pikir Tati dengan wajah gusar, ia berusaha menjarak tubuhnya dari Brian. Dengan tangan yang mendorong bahu pria matang itu.

Namun sayangnya Brian malah mengarah tangan Tati untuk melingkar di lehernya. Pria itu sama sekali tidak memberi kesempatan pada Tati untuk mengakhiri ciumann panas mereka itu.

'Aku tau apa yang ada dalam pikiran mu, Tati! Untuk saat ini aku gak keberatan jika kamu membenci ku. Tapi suatu saat nanti. Ku pastikan, kamu lah yang akan bangga berada di sisi ku!' tekad Brian dengan tatapan penuh keyakinan.

'Sayang sekali Tuan Didi melewatkan momen langka. Momen Tuan Brian yang begitu agresif pada wanita.' pikir Danu, melirik sekilas dari balik kaca spion tengah.

Tanpa perlu bertanya lagi, Danu langsung berputar arah. Kembali ke rumah orang tua Tati.

"Tetap seperti ini! Jika kamu gak siap memperlihatkan wajah mu pada ku!" gumam Brian, menepuk lembut punggung Tati usai berakhirnya pagutan keduanya.

Tati memilih beranjak dari pangkuan Brian. Kembali pada kursi mobil yang ia duduki sebelumnya. Dengan tatapan kesalnya, Tati melirik kaca spion, tampak wajah datar Danu di matanya. Seakan pria itu gak melihat kejadian yang memalukan.

"Kau puas sekarang! Selain menjatuhkan harga diri ku! Kamu juga berhasil merendah kan ku sebagai wanita, Tuan Brian!" Tati menyeka bibirnya yang ba sah dengan kasar.

Brian mengerdikkan dagunya pada Danu, "Apa kamu melihat apa yang Nona Tati lakukan pada ku, Dan?"

Danu menggeleng, melirik sekilas sang bos dari kaca spion.

"Tidak, Tuan! Saya dari tadi fokus pada ruas jalan." dusta Danu dengan tatapan meyakinkan.

Brian mengulurkan satu tangannya pada Tati, lalu menarik pinggang wanita itu. Hingga duduk merapat padanya.

"Kau sudah dengar kan! Danu tidak melihat apa pun yang kita lakukan!" jelas Brian meski ia tahu persis. Jika Danu melihatnya.

"Jelas saja dia bilang gak melihat. Dia orang mu! Kau salah pun dibilang benar!" gerutu Tati dengan kepala tertunduk dalam.

Brian mencubit dagu Tati, membuat wanita itu mendongak padanya.

"Wanita ku tidak boleh menundukkan kepala kecuali di depan ku! Kau ingat itu! Kau hanya boleh takut dan patuh pada ku!" seru Brian dengan tatapan meyakinkan.

Di tempat berbeda. Di jalan dimana Junet dan Monika berada.

Dugh.

Seakan keberuntungan belum berpihak pada Junet mau pun Monika. Dibebaskan dari kamar hotel, justru membawa kedua manusia penghianat ini pada masalah baru.

Mobil yang dikemudikan Junet, menghantam bagian belakang kendaraan lain yang ada di depannya. Untungnya saat itu Janet tengah memacu mobilnya dalam kecepatan sedang.

"Ughhhh!" ringis Monica merasakan tubuhnya terpental pada sandaran kursi mobil yang ia duduki.

"Akhh sial! Kenapa pake nabrak sih!" umpat Junet,

Monika mengelus kepalanya yang terasa sakit, "Kamu gimana sih bawa mobil aja gak becus, sayang!"

"Jangan salahkan aku, salahkan mobil itu yang berhenti mendadak dong, sayang!" sangkal Junet yang menunjuk ke mobil yang ada di depannya.

"Ya terus sekarang kita harus gimana dong, sayang? Aku gak mau makin telat sampai di kantor!" protes Monika dengan wajah frustasi.

"Astaga sayang! Kali ini bantu aku mikir! Aku juga bingung harus gimana! Berikan aku uang mu! Orang itu pasti minta ganti rugi kan!"

Junet menengadahkan tangannya pada Monika, bak anak kecil yang tengah meminta uang pada ibunya.

Monika memeluk tasnya erat, "Enak aja! Gak, aku gak akan memberikan uang ku. Harusnya kamu bayar aku atas permainan kita semalam sayang!"

"Harusnya kau berikan aku uang lebih karena sudah membuat ku terkurung bersama mu di kamar hotel itu! Lagi kamu kenapa bodoh bangat sih! Bisa bisanya menyewa kamar di hotel yang jelas mertua mu kenal siapa pemiliknya!" imbuh Monika dengan penuh emosi.

"Aku mana tau kejadiannya akan seperti itu, sayang! Percaya lah, itu di luar kendali ku!" kata Junet.

Suara gedoran pada luar jendela pintu mobil, yang disusul dengan bentakan dari seorang pria. Berhasil mengalihkan perhatian Monika dan Junet. Ke duanya kompak menoleh ke luar.

Bugh bugh bugh.

"Turun lo! Woy! Bisa bawa mobil gak sih! Mobil gua udah berhenti, masih lu tabrak juga hah!" bentak seorang pria dari luar mobil dengan penuh emosi.

Junet terperanjat kaget, saat menoleh ke arah pintu mobilnya, di mana seorang pria yang tampak tengah meluapkan kemarahan padanya.

"Astaga, ini sih namanya keluar dari kandang macan masuk kandang singa!" gumam Junet, menelan salivanya dengan sulit.

"Kenapa diam! Udah cepat turun! Lawan itu orang nya! Jangan mau kalah! Buktikan kalo kamu itu benar bawa mobilnya!" desak Monika, wanita itu menyemangati sang kekasih.

Junet menggeleng dengan takut, ia bahkan menggenggam jemari Monika dengan tatapan memohon.

"Aku turun? Kau juga turun ya! Kita sama sama turun! Aku ngeri menghadapi buntelan kentut kaya gitu sayang! Kamu gak lihat, wajah ku masih lebam kaya gini!”"

Monika menyingkirkan tangan Junet dari tangannya dengan kasar.

"Sayang ku, bos ku di kantor, jangan seperti anak kecil! Kamu itu calon pewaris tunggal dari perusahaan yang akan diwariskan kedua orang tua Tati. Masa sifat mu begitu pengecut!" kata Monika.

"Tapi sayang …"

Suara gedoran dan teriakan dari pengemudi yang mobilnya di seruduk mobil Jinet kembali terdengar nyaring

Bugh bugh.

"Buka woy! turun! kalau gak keluar juga, gua pecahin kaca mobil Lo ya!" ancam pria di di luar dengan wajah merah padam.

***

Bersambung …

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!