Setelah di khianati oleh cinta pertamanya, Alex memutuskan pergi ke Australia untuk mengembangkan perusahaan ayahnya yang ada disana. Sampai akhirnya, dia kembali lagi ke Indonesia dan dia dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang ternyata gadis itu pernah menolongnya ketika ia masih berada di Australia. Bagaimana kisah selengkapnya?
Gambar yang terdapat dalam novel ini hanyalah sebagai ilustrasi. Bukan milik author sendiri. Author hanya mengambilnya dari berbagai sumber di internet. Hak cipta sepenuhnya milik masing-masing pemilik bukan milik author...
IG : @embunpagi544
salam hangat author❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 33
Malam harinya, Alex telah mempersiapkan makan malam romantis untuk Anes. Mengingat malam ini adalah malam terakhir mereka honeymoon di Maldives, karena besok mereka akan kembali ke Indonesia.
"Mas, kita mau kemana sih, kenapa mataku ditutup segala, aku kan jadi nggak bisa lihat jalan," ucap Anes.
Sengaja Alex menutup matanya, untuk memberikan kejutan kepada sang istri.
"Nanti kamu juga akan tahu," Alex menuntun Anes dengan hati-hati.
Anes hanya mengikuti arahan suaminya tanpa protes sedikitpun.
Ketika sampai ditempat tujuan, Alex mempersilakan Anes duduk dan dia membuka kain yang menutup mata Anes.
Anes terkesiap ketika membuka matanya, kini ia duduk di kursi dengan meja dan sebuah lilin romantis diatasnya dan lilin-lilin yang tertata rapi membentuk sebuah hati mengelilinginya. Dan beberapa lampion yang diletakkan secara acak disekitanya. Di sudut lain, tampak seorang chef yang sedang memepersiapkan makanan untuk mereka berdua. Suasana pantai begitu terasa romantis, Alex memboking sekitar pantai tersebut hanya untuknya dan dan Anes malam ini.
Anes menutup bibirnya yang terbuka dengan kedua tangannya, ia seakan tak percaya kalau suaminya bisa seromantis itu. Ia hampir saja menitikkan air mata karena senang.
"Mas yang nyiapin semua ini?" tanya Anes dengan mata berbinar-binar.
Alex tersenyum dan mengangguk mengiyakan pertanyaan Anes.
"Kamu suka?" tanya Alex kemudian ia duduk di kursi yang ada disebelahnya.
"Suka sekali, ini semua mas siapin buat aku?" Anes masih tak percaya.
"Tentu saja, kalau bukan buat kamu buat siapa lagi, buat Jono?" goda Alex.
"Ya kali! aku masih normal, masak mau makan malam romantis sama Jono," lanjut Alex lagi.
"Ihh mas Alex malah bercanda, jadi nggak romantis nanti," protes Anes.
"Siapa yang bercanda, emang benarkan aku laki-laki normal, kamu sudah buktiin sendiri kan?" goda Alex lagi.
"Tau ah!"
"Udah-udah, aku bercanda, jangan manyun, ini semua aku siapin khusus buat kamu, ANESKA SALSABILA PUTRI, istriku." Alex kini tampak lebih serius.
"*Y*a ampun, kesambet jin baik darimana ni suamiku bisa jadi seromantis ini," batin Anes.
"Ini nyata kan? nggak mimpi?"
Anes memencet hidung Anes dan...
"Aw sakit!" pekik Anes.
"Sakit kan, berati nggak mimpi, kenapa sih memangnya? nggak percaya aku bisa seromantis ini hemmm?"
"Bukan begitu, sedikit aneh aja hehehe"
"Udah, ayo makan!" ajak Alex ketika makannya sudah siap disajikan oleh chef.
Sesekali, Alex menyuapi Anes dan begitu sebaliknya.
"Makasih mas, aku bahagiaa banget malam ini," ucap Anes.
"Aku juga bahagia, tunggu sebentar ya?" ucap Alex lalu beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Anes.
"Mau kemana sih mas Alex?" Anes penasaran.
Beberapa saat kemudian, Alex tak kunjung kembali dan itu membuat Anes sedikit kesal. Namun, tiba-tiba terdengar suara nyanyian dari arah belakang Anes, dan ternyata itu adalah suara Alex yang sedang berjalan menghampirinya sambil menyanyikan lagunya Trevor Daniel yang berjudul FALLING dengan sebuah gitar ditangannya.
🎵🎵***My last made me feel like I would never try again
But when I saw you, I felt something I never felt
Come closer, I'll give you all my love
If you treat me right, baby, I'll give you everything
My last made me feel like I would never try again
But when I saw you, I felt something I never felt
Come closer, I'll give you all my love
If you treat me right, baby, I'll give you everything
Talk to me, I need to hear you need me like I need you
Fall for me, I wanna know you feel how I feel for you, love
Before you, baby, I was numb, drown the pain by pouring up
Speeding fast on the run, never want to get caught up
Now you the one that I'm calling
Swore that I'd never forget, don't think I'm just talking
I think I might go all in, no exceptions, girl, I need ya
Feeling like I'm out of my mind, 'cause I can't get enough
Only one that I give my time, 'cause I got time for ya
Might make an exception for ya, 'cause I been feeling ya
Think I might be out of my mind, I think that you're the one
My last made me feel like I would never try again
But when I saw you, I felt something I never felt
Come closer, I'll give you all my love
If you treat me right, baby, I'll give you everything
My last made me feel like I would never try again
But when I saw you, I felt something I never felt
Come closer, I'll give you all my love
If you treat me right, baby, I'll give you everything***.
🌼🌼🌼
Anes merasa sangat terharu, dia tak bisa berkata apa-apa lagi, selain menunjukkan kebahagiannya dengan tersenyum dan menitikkan air mata bahagianya.
"Mas Alex" ucap Anes lembut.
Alex tersenyum dan mengajak Anes berdansa .
"Tapi aku nggak bisa dansa mas, aku belum pernah melakukannya."
"Nggakpapa, nanti aku ajari."
Akhirnya Anes menyetujui ajakan suaminya untuk berdansa.
Suasana bertambah romantis ketika sebuah lagu romantis diputar untuk mengiringi dansa mereka.
Anes tenggelam dalam suasana tersebut. Entah apa yang ada dalam benaknya kini, yang jelas, ia merasakan kebahagiaan, kenyamanan dan kehangatan.
Kini, tangan Alex berada di pinggang Anes, sedangkan tangan Anes berada di bahu Alex, ya, mereka berdansa dengan posisi pelukan.
"Sungguh, aku tak ingin malam ini cepat berlalu" batin Anes.
Setelah berdansa, mereka kembali duduk dan menikmati hidangan selanjutnya.
"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan sama kamu, dan ini udah lama aku ingin mengatakannya," ucap Alex agak gugup disela-sela makan mereka.
"Mas mau ngomong apa? ngomong aja" sahut Anes.
Alex meletakkan sendok dan garpunya lalu memegang tangan Anes dan menatapnya dalam. Kemudian, dia menarik nafas dalam-dalam dan mulai bicara lagi.
"Sebenarnya, aku tidak tahu harus memulainya dari mana, tapi pada intinya aku mau bilang kalau aku...."
"Drttt drttt drttt" tiba-tiba ponsel Anes bergetar dan itu membuat Alex tidak meneruskan bicaranya.
Anes hanya melirik sekilas layar ponselnya yang diletakkan diatas meja dan ternyata itu panggilan dari Amel. Anes tidak mengangkatnya dia kembali fokus pada Alex.
"Mas tadi mau bilang apa?" tanya Anes penasaran.
"Mmmm aku mau bilang kalau aku me...."
"Drtttt drtttt drtttt," belum juga Alex menyelesaikan kata-katanya, ponsel Anes berdering kembali.
"*D*uh, Amel kenapa telepon disaat seperti ini sih, tapi bagaimana kalau ada hal penting?" batin Anes.
Alex tampak mulai kesal, dan itu membuat Anes merasa bersalah, tapi dia juga kepikiran bagaimana kalau ada hal penting yang ingin Amel sampaikan.
"Mas mau bilang kalau mas apa?" tanya Anes.
"Lupakan! cepat angkat teleponmu" sahut Alex dengat nada kesal.
"Ta tapi mas"
"Angkatlah siapa tahu penting."
Kemudian, Anes mengangkat telepon dari Amel.
"Awas saja kalau nggak ada yang penting!" gerutu Anes.
Alex hanya menarik nafas dalam dan mengusap kasar wajahnya.