NovelToon NovelToon
MIMPI MENGUASAI DUNIA

MIMPI MENGUASAI DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Mafia / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur
Popularitas:722
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MISI BALAS DENDAM BADBOY GENG DAN PERTEMUAN MAT CODET DENGAN GERHANA

Isa dan gengnya (Ucil, Nico, Boby, dan Jery) kembali menyusun rencana untuk mempermalukan Gerhana, dan kali ini mereka bahkan berniat mencelakai Gerhana dengan menyewa beberapa preman bayaran. Dengan uang yang dimiliki Isa dan dukungan dari orang tuanya, Bram Wijaya, tidak sulit bagi Isa untuk membayar jasa preman bayaran demi memuaskan ambisinya.

Isa pun langsung menghubungi Mat Codet, salah satu preman di wilayah Sumatera yang sering mengambil pekerjaan sebagai preman bayaran. Selagi harganya cocok, Mat Codet bersedia melakukan apa yang ditugaskan oleh orang yang telah membayarnya. Akhirnya, Isa dan gengnya (Ucil, Nico, Boby, dan Jery) berjanji untuk bertemu dengan Mat Codet di salah satu tempat.

Setelah bertemu, Isa langsung mengutarakan keinginannya kepada Mat Codet, "Saya ingin Anda memberikan seseorang pelajaran, buat orang itu menderita, bila perlu dihabisi saja sekalian," kata Isa kepada Mat Codet.

"Kalau soal itu gampang, asalkan harganya cocok semua pasti beres," kata Mat Codet kepada Isa. Isa pun langsung menanggapi ucapan Mat Codet, "Berapa pun harga yang Anda minta akan saya bayar, asalkan pekerjaan beres dan jangan pernah sekali-sekali Anda menyebutkan nama saya di hadapan target Anda nanti."

"Anda tidak perlu khawatir, saya bukanlah orang yang amatiran, dan saya pastikan nanti target Anda akan saya buat sesuai dengan permintaan Anda," ucap Mat Codet kepada Isa. "Baiklah kalau begitu, di sini ada foto target Anda dan ada uang muka dari pembayaran Anda. Sisanya nanti setelah Anda selesai mengerjakan tugas yang saya berikan," ucap Isa sambil menyodorkan amplop berwarna cokelat kepada Mat Codet.

Mat Codet pun langsung mengambil amplop cokelat tersebut dan langsung mengambil uang yang ada di dalam amplop cokelat tersebut dan langsung menghitung jumlah uang yang ada di dalam amplop cokelat tersebut.

Setelah dihitung, Mat Codet pun berkata kepada Isa bahwa uang yang ada di dalam amplop cokelat tersebut hanya sebesar 15% saja, jadi sisa yang 85% lagi akan dibayarkan oleh Isa setelah pekerjaan Mat Codet selesai, dan Isa pun sepakat dengan harga yang diminta oleh Mat Codet.

Karena bagi Isa, memberikan Gerhana pelajaran itu jauh lebih menyenangkan dirinya meskipun ia harus mengeluarkan uang yang sangat banyak, karena bagi Isa, uang tidak ada masalah, dia tinggal minta lagi saja kepada ayahnya, Bram Wijaya.

Setelah perjanjian disepakati, mereka pun segera pergi ke arah jalan masing-masing. Mat Codet kembali ke markasnya, dan Isa dan gengnya (Unyil, Nico, Boby, dan Jery) segera pergi dari tempat tersebut menuju ke suatu tempat hiburan untuk menghilangkan stres akibat perbuatan Gerhana kepada mereka. Bagi Isa, klub malam bukanlah tempat yang asing baginya karena dia sering datang ke tempat tersebut, terutama pada hari Sabtu dan Minggu.

Gerhana dan teman-temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo) lebih suka menghabiskan waktu weekend bersama di panti asuhan. Mereka lebih sering mengadakan bakti sosial untuk berbagi meringankan beban orang lain. Meskipun keempat orang tua teman Gerhana bukan termasuk orang-orang yang kaya seperti orang tua geng Badboy, tapi mereka berempat (Toni, Rio, Anca, dan Leo) bersama Gerhana memiliki rasa kepedulian yang besar terhadap sesama, bahkan mereka sering berbagi dengan anak-anak jalanan yang sering mereka jumpai.

Sampai tiba lah waktunya Gerhana bertemu kembali dengan Mat Codet, orang yang pertama kali bertemu dengan Gerhana setelah Gerhana turun gunung, yang karena pertemuan itu lah membuat Gerhana sekarang menjadi anak angkatnya Pak Adi Cokro dan kakak angkatnya Lyra.

Sebenarnya, Gerhana sendiri sudah tahu bahwa dia akan bertemu kembali dengan Mat Codet dan dia juga tahu bahwa Mat Codet ditugaskan oleh Isa dan gengnya untuk memberikan pelajaran kepadanya, karena Gerhana sendiri bisa melihat kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Itulah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Gerhana dan tidak dimiliki oleh anak-anak lain yang seusia dengannya.

Bagi Mat Codet sendiri, pekerjaan seperti itu sangatlah gampang karena dia sering sekali diminta oleh kebanyakan orang untuk hal-hal yang seperti itu, karena Mat Codet sendiri sudah sangat terkenal sekali sebagai salah satu preman bayaran yang sangat kejam dan selalu berhasil dalam menjalankan semua misi-misinya.

Tepat di saat Gerhana sendirian, muncullah Mat Codet beserta tiga anak buahnya untuk memberikan pelajaran kepada Gerhana. Tapi, Mat Codet sendiri sudah lupa dengan wajahnya Gerhana, seorang anak kecil yang sudah menggagalkan aksi mereka untuk menculik seorang gadis kecil, yaitu Lyra, pada waktu itu.

Tanpa banyak basa-basi, ketiga anak buah Mat Codet langsung berniat untuk segera memberikan pelajaran kepada Gerhana, dan Mat Codet sendiri hanya melihat ketiga anak buahnya dari belakang. Dengan bersenjatakan samurai panjang, pedang, dan juga senjata api, ketiga anak buah Mat Codet langsung menghampiri Gerhana dan berniat menghabisi Gerhana pada saat itu juga.

Anak buah Mat Codet yang pertama, dengan menggunakan samurai panjang, langsung mengayunkan samurainya tepat ke arah Gerhana. Gerakannya layaknya ingin menebas langsung tubuh Gerhana menjadi dua. Begitu samurai panjang itu mendekati tubuh Gerhana lebih kurang 1 cm lagi, dengan mudahnya Gerhana menghindari tebasan samurai tersebut. Alhasil, tebasan samurai tersebut hanya mengenai angin, bukan tubuhnya Gerhana.

Setelah berhasil menghindari serangan dari anak buahnya Mat Codet, Gerhana pun berkata kepada anak buahnya Mat Codet, "Kenapa Paman menyerang saya?" "Kelihatannya Paman ingin sekali membunuh saya?" Karena targetnya Gerhana bisa menghindari serangannya, anak buah Mat Codet pun jadi tambah semangat untuk menghabisi Gerhana, dan dengan sombongnya anak buahnya Mat Codet berkata kepada Gerhana, "Saya adalah malaikat pencabut nyawamu, anak muda!" sambil tertawa terbahak-bahak.

"HA... HA... HA..."

"Sebutkanlah permintaan terakhirmu!" Kata anak buah Mat Codet kepada Gerhana. "Paman mengaku bahwa Paman adalah malaikat pencabut nyawa?" "Apa Paman sendiri tidak takut kalau nanti justru Paman yang akan didatangi oleh malaikat pencabut nyawa?" Mendengar perkataannya Gerhana, anak buahnya Mat Codet pun langsung naik pitam, dan secara membabi buta menyerang Gerhana dengan samurai panjangnya. Tapi dengan santainya, Gerhana dapat menghindari semua serangan dari anak buahnya Mat Codet. Hingga pada saat anak buahnya Mat Codet lengah, barulah Gerhana sedikit memberikan pelajaran kepadanya dengan memukul jatuh anak buahnya ke tanah dan tidak bisa berdiri lagi karena sudah ditotok Gerhana.

Melihat temannya yang sudah jatuh ke tanah dengan mudahnya, membuat temannya yang memegang pedang langsung menyerang Gerhana. Tapi sama seperti temannya yang pertama, Gerhana pun hanya menghindari semua serangan-serangannya dan di saat yang tepat, barulah Gerhana melumpuhkannya dengan cara yang sama: menotoknya, membuatnya jatuh tersungkur ke tanah dan tidak bisa bergerak sama sekali. Sama halnya dengan temannya yang kedua tadi, anak buah Mat Codet yang membawa senjata api pun langsung naik pintas melihat kedua temannya bisa dengan mudahnya dikalahkan oleh Gerhana, dan langsung menembakkan serta mengarahkan senjatanya ke arah Gerhana.

DOR!!!!

DOR!!!!

DOR!!!!!

Tiga tembakan dilepaskan ke arah Gerhana, dan tiga peluru pun langsung melesat ke arah Gerhana. Sama seperti sebelumnya, Gerhana pun dengan santainya menghindari tiga tembakan tersebut dan di saat yang tepat, Gerhana pun kembali menotok anak buahnya Mat Codet hingga tersungkur ke tanah dan tak sadarkan diri.

Melihat ketiga anak buahnya dapat dengan mudah dikalahkan, membuat Mat Codet murka dan langsung menghampiri Gerhana.

"Ternyata saya salah menilaimu, anak muda. Kamu dengan mudahnya dapat menjatuhkan ketiga anak buahku," seru Mat Codet kepada Gerhana.

"Paman, rasanya saya tidak pernah ada masalah dengan Paman-paman semua. Kenapa Paman-paman semua ingin sekali mencelakai saya?" "Apa ada seseorang yang sudah membayar atau memerintah Paman-paman semua untuk mencelakai saya?" ucap Gerhana kepada Mat Codet.

1
Ricky Adhitya
LAH WONG KAYU AGONG AUTHOR 🤣🤣🤣
Aira Sakti: wong kayu agung jugo apo lor ?
jangan lupo enjok jempol nyo samo bagi-bagi hadiahnyo yo lor...
🤣🙏👍
total 1 replies
Graziela Lima
Nggak nyangka
Zuzaki Noroga
Asik banget!
Aira Sakti: Terima Kasih
🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!