Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 24
"Ya, memang ada hal yang sangat penting ketinggalan pagi ini" balas David mengangguk membenarkan.
Karena ada Wijaya dan marina disini sepertinya David harus mengurungkan niatnya untuk membawa istrinya periksa ke rumah sakit. Tidak mungkin dia mengusir Wijaya dan juga marina dari mansionnya.
"Kalau begitu segera ambil, kak dimas pasti sudah menunggu. Aku rasa saat ini Mas sudah cukup terlambat untuk berangkat ke kantor" ujar hazel mengingatkan suaminya.
Rasanya David ingin berteriak, membuat sang istri mengerti bahwa hal penting yang dia maksud adalah dia tidak mendapatkan pelukan dan ciuman pagi ini.
Ditambah lagi hazel membiarkan David pergi begitu saja tanpa mengantar.
David merutuki sikap hazel yang benar-benar tidak peka.
Tidakkah hazel merasakan kegelisahan yang dirasakannya? Apa hanya dirinya saja yang menderita karena tidak bisa menyentuh istrinya sedikitpun pagi ini.
Seharusnya David tidak mempertanyakan hal yang sudah sangat jelas jawabannya.
Sangat jelas bahwa hanya dirinya yang uring-uringan, hazel tampak bersikap biasa saja seperti tidak ada yang terjadi.
Tapi bukankah memang tidak terjadi apapun? Haish, kepala david benar-benar pusing memikirkannya. Pria itu sungguh frustasi.
"Kamu mengusirku?"
"Bukan mengusir Mas, kasihan kalau Mas membiarkan kak dimas terlalu lama menunggu" balas hazel.
Raut wajah david langsung berubah masam.
"Kamu mengasihaninya tapi sama sekali tidak mengasihaniku"
"Aku ingin mengadu Mom, dad, apa boleh?" tanya david menatap pada Wijaya dan marina.
"Mengadu?" beo marina sedikit bingung.
"Ya, aku harap Mommy dan daddy bisa menjadi pihak yang adil. Meski hazel adalah putri Mommy dan daddy tapi disini posisiku juga sebagai menantu, yang artinya sudah menjadi anak Mommy dan daddy juga. Kita sudah menjadi satu keluarga" ucap david dengan nada serius.
"Sepertinya masalahnya sangat serius. Jadi ceritakan apa yang terjadi?"
Hazel mendelik jengah melihat drama yang diciptakan suaminya.
Sayangnya marina juga malah menanggapinya dengan begitu serius.
Hazel yakin setelah ini marina akan tertawa mendengar aduan suaminya.
Hazel sama sekali tidak takut karena dia memang tidak bersalah.
Hazel yakin mengadu yang dimaksud oleh david adalah tentang kejadian pagi ini. Wanita itu juga sempat merasa heran dengan kondisinya hingga akhirnya Hazel mencoba mencari tahu.
Hazel tidak ingin menduga-duga, dia berusaha mencari sumber yang valid terlebih dahulu baru menjelaskan kondisinya pada david.
Dan benar saja, dari artikel yang dibacanya kondisi seorang ibu hamil memang terkadang sangat diluar nalar.
Seperti Hazel pagi ini, dia mencium aroma tidak sedap saat berdekatan dengan suaminya bahkan sampai muntah. Tapi semua itu adalah hal yang wajar bagi seorang wanita yang sedang hamil.
Sebelum turun untuk sarapan hazel bahkan sempat mengirim pesan pada rossa untuk memastikan praduganya.
Dan rossa mengatakan kondisi hazel benar karena kehamilannya. rossa menerangkan beberapa pasien yang dia tangani pernah mengeluhkan hal yang sama.
"Hazel mengerjaiku pagi ini Mom, aku sampai harus mandi dua kali. Aku pikir perbuatannya sudah sangat keterlaluan"
"Mengerjai? Maksudnya mengerjai bagaimana?" tanya marina mengerutkan keningnya bingung.
Tatapan wanita paruh baya itu terarah pada hazel, namun hazel hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh.
"Mas David hanya terlalu melebih-lebihkan keadaan. Semuanya tidak seburuk yang Mommy dan daddy pikirkan" ucapnya.
"No, ini sangat buruk sayang" sela David tak terima.
"Tidak diijinkan menyentuhmu itu keadaan yang sangat buruk. Bagiamana bisa kamu mengatakan aku bau bahkan sampai muntah-muntah saat aku mencoba mendekat. Aku sangat tersinggung dengan sikapmu" sambungnya menatap hazel dengan tatapan terluka.
"Apa menurut Mommy dan daddy aku bau?" tanya David melangkah mendekat pada Wijaya dan marina yang tengah duduk menunggu ceritanya.
Hazel lagi-lagi mendelik jengah.
Masalah mengatakan David bau dan tidak membiarkan pria itu mendekat padanya seharusnya ditanyakan pada calon bayi mereka. Kecebong David itu yang membuat keadaan seperti sekarang Ini.
Mungkin saja calon bayi mereka tidak menyukai ayahnya, terbukti dengan hazel yang akan muntah bila berdekatan dengan David.
"Tunggu, jadi kamu ingin mengeluhkan kondisi hazel yang menolak berdekatan denganmu karena menurutnya kamu bau dan akan mual saat kalian berdekatan?"
"Memang Mas David bau" ujar hazel tanpa rasa bersalah.
Wanita itu kembali menutup hidungnya karena David melanggar batas jarak yang seharusnya.
Melihat itu sontak membuat David mundur dari posisinya. David tidak ingin hazel kembali memuntahkan isi perutnya.
"Aku tidak bau sayang. Aku sudah bertanya pada dimas sebelumnya. Kalau kamu tidak percaya, tanyakan saja pada daddy dan Mommy aku bau atau tidak. Aku rasa indra penciuman kamu yang sedang bermasalah. Sebaiknya kita ke rumah sakit dan periksa sebelum bertambah parah"
Wijaya dan marina mengulum senyum karena mulai mengerti permasalahan yang terjadi.
"Suamimu benar, sebaiknya kita pergi ke rumah sakit dan memeriksa kondisimu. Sekalian periksa kehamilanmu, bukankah terkahir kali kamu periksa sebelum David di rawat?" ujar Wijaya sekuat tenaga menahan tawa.
Pria paruh baya itu memberi kode mata agar hazel mengikuti arahannya.
David langsung tersenyum penuh kemenangan merasa Wijaya berada di pihaknya.
Pria itu tidak tahu senyumannya hanya akan bertahan sebentar saja.
David pasti akan langsung lemas kala mendengar kondisi hazel saat ini diakibatkan karena kehamilannya.
Daddy twins itu harus bisa menerima keadaan sekarang ini sampai waktu yang tidak dapat dipastikan.
Tidak bisa berdekatan dengan hazel selama calon bayinya menolak.
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣