NovelToon NovelToon
Karma Si Playboy: Jadi Cewek!

Karma Si Playboy: Jadi Cewek!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Berbaikan / Fantasi Wanita / Playboy
Popularitas:241
Nilai: 5
Nama Author: Zaenal 1992

Bram, playboy kelas kakap dari Bekasi, hidupnya hanya tentang pesta dan menaklukkan wanita. Sampai suatu malam, mimpi aneh mengubah segalanya. Ia terbangun dalam tubuh seorang wanita! Sialnya, ia harus belajar semua hal tentang menjadi wanita, sambil mencari cara untuk kembali ke wujud semula. Kekacauan, kebingungan, dan pelajaran berharga menanti Bram dalam petualangan paling gilanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenal 1992, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reno dan Clara: Pengkhianatan di Balik Layar

​Clara melangkahkan kakinya keluar dari kafe dengan langkah yang teratur, menjaga agar tidak ada satu helai rambut pun yang terlepas dari tempatnya. Begitu mencapai pinggir jalan, ia masuk ke sebuah mobil mewah berwarna gelap yang sudah menunggunya.

​Di kursi pengemudi, Reno—seorang pria bertubuh tegap dengan wajah tampan yang kini dipenuhi kekhawatiran—menoleh.

​"Bagaimana?" tanya Reno, suaranya sedikit tegang. "Apakah Sinta mengambil ceknya? Apakah dia... pergi?"

"Belum," jawab Clara, menghela napas pendek. "Dia menolak amplop itu. Dia bersikap keras kepala, Reno. Dia bahkan berani bersikap sinis padaku."

Reno tertawa kecil, tanpa humor. "Tentu saja. Sinta tidak pernah mudah. Apa selanjutnya? Kau memberinya waktu?"

"24 jam," kata Clara sambil menyentuh kalungnya. "Aku memberinya pilihan. Ambil uangnya, atau dia akan hancur. Aku meninggalkan surat pengunduran diri dan cek senilai satu tahun gaji. Tidak ada orang waras yang akan menolak itu, terutama dia yang berasal dari keluarga biasa."

Reno mengangguk perlahan. "Kau yakin ini akan berhasil, Clara? Sinta itu cerdas. Dia mungkin melihat ini sebagai ancaman dan malah melawannya."

Clara tersenyum sinis. "Aku yakin. Aku tahu apa yang kubicarakan. Lihat, aku tahu Sinta tidak mencintai Rian. Aku melihatnya. Dia terganggu, dia menghindar. Masalahnya bukan pada Sinta yang ambisius, tapi masalahnya ada pada Rian."

Clara memiringkan kepalanya. "Reno, aku tahu bagaimana Rian dibesarkan. Jika dia menginginkan sesuatu—mainan, proyek, atau seorang wanita—dia harus mendapatkannya. Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, atau siapa yang harus dia singkirkan. Rian berbeda. Dia mungkin terlihat lembut, tapi di balik itu ada naluri predator. Dan saat ini, yang dia inginkan adalah Sinta."

"Jadi," lanjut Clara, mengambil napas dalam-dalam. "Aku harus membuatnya terlihat sangat, sangat buruk di mata Rian, sehingga bahkan naluri posesif Rian pun akan terhenti oleh aib sosial. Gosip romantis yang diubah menjadi 'opportunis yang memeras Rian dan mengejar jabatan dengan cara murahan'? Itu akan menghancurkan citranya di mata Rian."

Clara melanjutkan dengan nada optimis, "Dia akan panik. Pria mana pun, atau wanita mana pun dalam posisi Sinta, akan mengambil uang itu untuk menghindari keruntuhan reputasi. 24 jam sudah cukup untuk membuatnya berpikir jernih dan menyadari bahwa melawan kami adalah kesalahan besar. Dia akan menandatanganinya."

Reno mengangguk perlahan, namun ada nada peringatan dalam suaranya yang tidak bisa diabaikan.

​"Dengar, Clara," katanya tajam, "lakukan apapun agar Sinta menjauh dari Rian. Aku tidak peduli apakah dia keluar dari perusahaan itu atau tidak, asalkan dia tidak lagi bersama Rian."

​Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada yang hampir seperti perintah:

​"Tapi dengarkan ini baik-baik: Jangan sampai rencana ini melukai Sinta. Jangan ada kontak fisik, jangan ada tindakan yang bisa merusak reputasinya di luar hubungannya dengan Rian. Aku hanya ingin dia jauh dari Rian. Sinta adalah milikku, Clara. Dan aku akan memilikinya tanpa noda sedikit pun."

​Clara tertawa pelan, suara gesekan sutra yang sinis. "Kau benar-benar obsesif, Reno. Tapi jangan khawatir. Rencanaku murni bersih—hanya sedikit manipulasi dan ancaman kosong. Dia akan keluar dari permainan ini dengan sukarela. Dan setelah itu, kau bebas mengejarnya. Tapi ingat, bagianmu adalah memastikan Rian tidak pernah melihat Sinta lagi, selamanya."

​Reno mengangguk kaku. "Lakukan saja, Clara. 24 jam. Pastikan dia tidak kembali ke kantor itu."

​Clara tersenyum puas dan menyuruh Reno menyalakan mesin. Pertempuran telah dimulai.

​Apa yang Sinta (Bram) harus lakukan terlebih dahulu dari daftar strateginya untuk memenangkan duel 24 jam ini?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!