NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Karyawan Magang

Sagara menghela nafas. Kemudian dengan sekuat hati dia mengesampingkan perasaannya. Dia harus profesional di depan orang lain. Biarlah kerapuhan hatinya hanya orang terdekatnya yang tahu.

Sagara lalu menyampaikan apa yang seharusnya karyawan magang lakukan selama enam bulan ke depan menjalani magang di perusahaannya.

Di antaranya adalah harus mematuhi peraturan perusahaan, menjalankan tugas sesuai intruksi , menyelesaikan tugas magang dengan tuntas, serta menjaga nama baik perusahaan. Selain itu magang juga harus bersikap proaktif dengan menunjukan inisiatif, membangun hubungan baik dengan rekan kerja dan menjaga kerahasiaan perusahaan.

"Saya harap kalian bisa mematuhi semua peraturan yang sudah saya sebutkan tadi. Dan jika karyawan melanggar aturan yang sudah ditetapkan di perusahaan, maka kalian dapat menghadapi konsekwensi yang sama dengan karyawan tetap..." ucap Sagara.

"Kalian bisa mendapat teguran baik secara lisan maupun tertulis, skorsing sementara, dan yang paling fatal adalah pemberhentian program magang..." sambung Sagara.

Para karyawan magang pun mengangguk paham.

"Apa kalian sudah mengerti dengan semua penjelasan saya...?'' tanya Sagara.

"Mengerti tuan..." jawab mereka.

"Baiklah... Kalau begitu kalian bisa kembali ke divisi kalian. Selamat bekerja...." ucap Sagara.

"Baik tuan..." jawab karyawan magang.

Sekertaris Jo mempersilahkan para karyawan magang untuk meninggalkan ruang meeting. Dengan teratur mereka pun keluar dari ruang meeting. Namun Thania tiba- tiba menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap Sagara yang masih duduk di kursinya.

"Kak..." ucap Thania.

Sagara menoleh ke sumber suara.

"Ada apa...?'' tanya Sagara.

Thania menghela nafas sebelum dia bicara pada Sagara.

"A..aku minta maaf..." ucap Thania sambil berdiri menghadap Sagara.

"Maaf untuk apa...?'' tanya Sagara.

"Maaf kalau kehadiranku di sini membuat kakak tidak nyaman..." jawab Thania merasa tidak enak pada Sagara.

Sagara menghela nafas. Melihat suasana yang sedikit canggung, sekertaris Jo lalu pamit pada Sagara pergi dari ruang meeting, dan memberikan waktu pada mereka untuk bicara.

"Se...sebenarnya... mamaku yang meminta pada Ronald supaya aku bisa magang di sini. Mama juga sudah bicara dengan mama Fransiska, dan mereka menyetujuinya..." ucap Thania.

"Jadi kamu magang di sini bukan karena kemauanmu sendiri...?'' tanya Sagara.

Thania hanya diam dan menunduk tidak menjawab pertanyaan Sagara.

"Kenapa Thania... Kenapa kamu selalu menuruti kemauan orang- orang di sekelilingmu, padahal kamu sendiri tidak suka dengan itu...?'' tanya Sagara.

Iya, Sagara bicara seperti itu tentu saja masih berhubungan dengan pernikahan mereka sepuluh bulan lalu. Saat itu Thania juga menuruti kemauan keluarganya untuk menerima perjodohannya dengan Sagara. Padahal Thania sendiri tidak menyukainya.

"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini Thania...? Sampai kapan kamu akan pasrah terus menerima keadaan...? Kenapa kamu tidak berani menolak sesuatu yang memang tidak kamu sukai...?'' tanya Sagara.

"Bu..bukan...bukan begitu kak... A...aku suka kok bisa magang di sini karena ini adalah perusahaan yang bagus. Dan aku tahu para mahasiswa yang pernah magang di sini mendapatkan ilmu dan pelajaran yang bagus untuk bekal mereka ke depan untuk masuk ke dunia kerja..." jawab Thania.

"Tapi sekali lagi aku minta maaf kalau kehadiranku di sini membuat kak Sagara menjadi tidak nyaman. ..." sambung Thania sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

Sagara lalu menoleh ke wajah cantik perempuan yang sudah dia beri talak satu tepat di malam pertama mereka.

"Lalu kamu sendiri apa merasa nyaman ada di sini...?'' tanya Sagara.

Thania mengangkat wajahnya menatap Sagara. Untuk beberapa saat, mereka diam saling menatap satu sama lain.

"A...aku... Aku merasa bersalah padamu kak... Aku sadar sikap aku sepuluh bulan lalu begitu menyakiti hati kakak. Tolong maafkan aku kak...hik...hik..." ucap Thania sambil terisak.

Mendengar perkataan Thania, Sagara lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Iya, seperti saat malam pertama mereka waktu itu, Sagara tidak tahan jika melihat Thania menangis.

"Kembali lah ke ruang kerja kamu...'' ucap Sagara tanpa mau memperlihatkan wajahnya lagi pada Thania.

"Tapi kak... apa kakak sudah memaafkanku...?'' tanya Thania.

"Saya bilang.. Kembali ke meja kerjamu..." sahut Sagara.

"Ba...baik..kak..." jawab Thania lalu segera pergi dari ruang meeting.

Sagara mengepalkan kedua tangannya sambil memejamkan mata. Lalu dia menghela nafas beberapa kali.

"Tuan.." tiba- tiba sekertaris Jo datang mengagetkan Sagara.

"Tuan baik- baik saja...?'' tanya Sekertaris Jo.

"Ada apa...?'' Sagara balik bertanya.

"Ini tuan... Ada beberapa berkas yang harus tuan tanda tangani...." ucap sekertaris Jo menyodorkan map berisi berkas- berkas penting.

"Oya tuan... rapat bersama dengan tuan Alex dari perusahaan Mutiara Kencana Group akan dilakukan di jam satu siang ini. Apa tuan sudah mempersiapkan semuanya...?'' jawab sekertaris Jo.

"Majukan rapatnya satu jam lagi..." ucap Sagara.

"A...apa tuan...? Rapatnya dimajukan...? Maksud tuan...? '' tanya Sekertaris Jo.

"Jo... Apa saya harus mengulangi setiap perkataan saya...? Apa pendengaranmu sudah berkurang...? atau otak kamu tidak bisa menangkap apa yang saya bicarakan...?'' tanya Sagara.

"Kalau saya bilang jam rapatnya dimajukan, ya harus dimajukan...! Saya ingin rapatnya dilakukan satu jam lagi..." ucap Sagara dengan nada marah.

"Ta..tapi tuan... Mereka masih proses persiapan..." sahut sekertaris Jo.

"Saya tidak mau tahu Jo...!" seru Sagara.

"Baiklah tuan..." jawab sekertaris Jo.

"Ini pasti gara- gara tuan bertemu dengan nona Thania. Hah... Emosi tuan jadi tidak stabil jika dia melihat nona Thania...." ucap sekertaris Jo dalam hati sambil menghela nafas.

"Kenapa masih di situ...!'' ucap Sagara.

"Maaf tuan... Permisi..." sahut sekertaris Jo segera pergi dari tuang rapat.

Begitu juga dengan Sagara yang langsung kembali ke ruang kerjanya.

Sekertaris Jo pun harus memberitahu pihak perusahaan Mutiara kencana Group untuk mengabarkan bahwa Sagara meminta agar rapat dimajukan. Tentu saja sekertaris Jo harus mencari alasan yang tepat dan bisa diterima oleh mereka.

Setelah itu Sagara juga mengabari manager di setiap divisi untuk mempercepat persiapan rapat seperti dokumen yang akan diperlukan dalam rapat dan hal lainnya.

"Apa pak...? Rapat dimajukan satu jam lagi...?" Shaina dan rekan kerjanya kaget karena persiapan rapat hanya tinggal satu jam lagi padahal persiapan mereka belum sepenuhnya selesai.

"Iya..." jawab Fandi kepada para bawahannya.

"Ta..tapi pak...Bagaimana bisa seperti itu... Persiapannya belum selesai... ini masih butuh waktu..." sahut Shaina nampak kesal sambil menunjuk layar komputernya.

"Benar pak Fandi... Mana bisa seperti ini. .." sahut Alvian keberatan jika rapat di majukan karena pekerjaan dia juga masih belum beres.

"Kamu pikir, yang memajukan rapat itu saya....? Saya juga pusing... Kalau kamu mau protes, jangan protes sama saya...! Protes sana sama tuan Sagara kalau berani...! Karena tuan Sagara yang membuat aturan, bukan saya...! Saya hanya menyampaikan saja pada kalian bahwa kalian harus lebih cepat lagi menyelesaikan pekerjaan kalian....!'' akhirnya Shaina dan yang lainnya kena omel karena berani protes.

Shaina menghela nafas, dia begitu kesal namun dia tidak bisa berbuat apa- apa selain mengebut dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan Fandi langsung kembali ke tuang kerja. Sementara itu Alvian, Arsil dan Bimo hanya bisa mengumpat sambil melanjutkan pekerjaannya.

Thania pun terdiam beberapa saat memperhatikan orang- orang yang sedang kesal.

"Apa yang terjadi dengan kak Sagara. Apa dia marah padaku...? Trus dengan seenaknya dia memajukan rapat...?'" ucap Thania dalam hati.

Thania menghela nafas lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Dasar bos gila... Seenaknya saja dia memajukan rapat. Dia pikir kita tidak butuh persiapan apa...? " ucap Shaina dalam hati.

Iya, divisi keuangan perlu mempersiapkan analisis keuangan yang mendalam, proyeksi keuangan dan laporan historis yang mendukung CEO dalam rapat kerja sama. Tujuan utamanya adalah memberikan wawasan tentang kesehatan finansial perusahaan dan mengidentifikasi peluang serta resiko potensial dari kerja sama tersebut.

Oleh karena itu persiapan rapat tidak bisa dilakukan dengan terburu- buru. Semua butuh ketelitian dan persiapan yang matang.

Lima belas menit berlalu Fandi kembali keluar dari ruang kerjanya.

"Shaina... Kamu dipanggil tuan Sagara ke ruangannya...." ucap Fandi.

"Sa...saya...?'' tanya Shaina.

Fandi menghela nafas.

"Iya... Kamu kan yang harus presentasi di depan peserta rapat. Tuan Sagara ingin melihat sampai di mana persiapan kamu..." jawab Fandi.

"Ba..baik pak..." jawab Shaina. Fandi pun kembali ke ruang kerjanya.

Iya , rapat kali ini Shaina dipercaya lagi untuk presentasi di depan para peserta rapat. Tugas Shaina tidak mudah memang. Dia harus memastikan gagasan tersampaikan dengan jelas , persuasif, dan mencapai tujuan kerja sama.

"Shaina, cepat kamu ke ruang kerja tuan... Nanti kamu kena marah kalau tidak segera ke sana..." ucap Bimo.

"Iya tapi ini tinggal dikit lagi ini..." sahut Shaina.

"Kak, biar aku yang selesaikan ...'' ucap Thania menawarkan bantuan.

"Oh iya... Maaf ya nona... Ini tinggal diprint aja kok... Tolong ya..." sahut Shaina.

"Iya... Tenang aja... Sekarang kakak pergi saja , ini biar aku yang urus..." ucap Thania.

"Makasih ya...." sahut Shaina dan dia segera menuju ruang kerja Sagara.

"Tuan memanggil saya...!" tanya Shaina dengan nada kesal begitu dia sampai di depan meja kerja Sagara.

Mendengar nada bicara Shaina yang terkesan jutek, Sagara yang sedang fokus dengan laptopnya, menoleh ke arah Shaina yang berdiri di depan meja kerjanya.

"Kau kenapa...? Seperti sedang kesal...?'' tanya Sagara dengan santainya.

Shaina menghela nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Apa- apaan ini... Bisa- bisanya dia bertanya seperti itu, apa dia tidak sadar kalau dia sendiri yang telah membuat saya kesal..." ucap Shaina dalam hati.

"Hei gadis berandal... Kau tidak mendengar pertanyaan saya...?'' tanya Sagara.

"Oh ya ampun tuan... Kenapa masih bertanya...? Saya jelas kesal lah tuan... Ini semua gara- gara tuan..." sahut Shaina.

Mendengar jawaban Shaina, Sagara cukup kaget dengan keberaniannya yang menyalahkannya.Sagara lalu bangun dari duduknya dan mendekat ke arah Shaina.

"Kamu berani berkata seperti itu pada saya...? Hem...? '' tanya Sagara sambil terus berjalan mendekati Shaina.

"Tentu saja saya berani... tuan juga suka bersikap seenaknya padaku..." sahut Shaina sambil menatap wajah Sagara.

"Wah...wah...wah... Tidak ada takutnya kamu sama saya ya, kamu gadis berandal..." ucap Sagara sambil memasukkan kedua telapak tangannya di saku celananya menatap wajah kesal Shaina.

"Ngapain saya takut sama tuan. Tuan juga manusia kok. Kecuali kalau tuan itu genderwo, saya pasti takut...." sahut Shaina.

"Tapi memang tuan itu mirip sama genderwo. Orangnya gampang marah, suaranya menggelegar dan suka berbuat seenaknya..." ucap Shaina.

"Apa...? Berani sekali kamu menyamakan saya dengan genderwo....!" ucap Sagara nampak kesal.

"Makanya kalau tuan tidak mau disamakan dengan gendero, tuan jangan suka seenaknya sama pegawai tuan...! Tuan seenaknya memajukan waktu meeting padahal persiapan kita belum selesai seratus persen...!" sahut Shaina.

"Nih lihat tuan...tangan saya jadi gemetaran gara mengetik dengan buru- buru...!" ucap Shaina memperlihatkan kedua telapak tangannya.

"Dan tuan tahu... Kepala saya sampai pusing karena diburu- buru terus untuk cepet menyelesaikan pekerjaan...! Dan otak saya.... Jadi eror karena harus berfikir dengan keras....! Dan ini semua gara- gara tuan....!'' sambung Shaina sambil menunjuk dada Sagara.

Mendapat perlakuan dari Shaina, Sagara pun melangkah mundur.

"Ja..jadi kau menyalahkan saya...?'' tanya Sagara.

"Tentu saja saya menyalahkan tuan... tuan yang membuat aturan seenaknya...!'' jawab Shaina mendorong dada Sagara.

"Hah...? Beraninya kau...?''

"Kenapa...? Tuan tidak terima dengan apa yang saya katakan...! tuan akan memecat saya...? Pecat saja...! Ayo pecat saja kalau tyan berani...!'' Shaina lagi- lagi mendorong dada Sagara.

Sagara pun terus mundur ke belakang, dan tanpa dia sadari kakinya tersandung kardus yang tergeletak di lantai. Sagara pun tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya. Iya, tubuhnya langsung oleng ke belakang.

"Hah...'' ucap Sagara yang sebentar lagi akan jatuh ke belakang

"Hah...tuan...!'' Shaina pun kaget melihat Sagara akan jatuh.

Shaina pun langsung menarik tangan Sagara. Namun tubuh Sagara lebih berat sehingga tenaga Shaina tidak cukup untuk menahan agar Sagara tidak jatuh. Ditambah lagi tangan Sagara juga menarik tangan Shaina. Dan alhasil Shaina ikut jatuh bersama Sagara. Dan yang memalukannya lagi, tubuh Shaina jatuh tepat di atas tubuh Sagara.

"Hah...!"Sagara dan Shaina kaget dengan posisi jatuh mereka.

Beberapa saat mereka terdiam saling memandang satu sama lain.

"Auw..." tiba- tiba Shaina merasakan sakit dipergelangan tangannya.

Iya, saat jatuh tadi, tangan kanan Shaina menahan lantai, dan tekanannya membuat pergelangan tangannya sakit.

Shaina segera bagun dari atas tubuh Sagara sambil meringis memegangi pergelangan tangannya yang sakit. Begitu juga dengan Sagara yang langsung berdiri.

"Kau tidak papa...? Apa tanganmu sakit...?" Sagara terlihat khawatir melihat Shaina meringis sambil memegangi pergelangan tangan.

"Coba saya lihat..." Sagara memegang pergelangan tangan Shaina.

"Sakit ya...?'' tanya Sagara.

"I..iya..." jawab Shaina.

"Itu salahmu sendiri... Ngapain kamu tadi menarik tanganku... Kamu jadi ikutan jatuhkan..." ucap Sagara.

"Ini lagi, siapa yang menaruh kardus di sini....!'' Sagara menendang kardus.

"Mana saya tahu, ini kan ruang kerja tuan..." sahut Shaina masih sambil meringis.

"Sini biar aku pijit...." ucap Sagara memijit pergelangan tangan Shaina.

"Auw... Pelan- pelan...sakit tuan..." ucap Shaina.

"I..iya... Ma...maaf..." Sagara meniup pergelangan tangan Shaina.

"Saya panggilkan dokter ya..." ucap Sagara.

"Ah... tidak usah tuan...ini akan baik sendiri kok..." jawab Shaina.

Bersambung.....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!