NovelToon NovelToon
Ibuku Selingkuhan Suamiku

Ibuku Selingkuhan Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

“Dikhianati suami, ditikam ibu sendiri… masihkah ada tempat bagi Andin untuk bahagia?”

Andin, seorang wanita sederhana, menikah dengan Raka—pria miskin yang dulu ia tolong di jalan. Hidup mereka memang pas-pasan, namun Andin bahagia.

Namun kebahagiaan itu berubah menjadi neraka saat ibunya, Ratna—mantan wanita malam—datang dan tinggal bersama mereka. Andin menerima ibunya dengan hati terbuka, tak tahu bahwa kehadiran itu adalah awal dari kehancurannya sendiri.

Saat Andin mengandung anak pertamanya, Raka dan Ratna diam-diam berselingkuh.

Mampukah Andin menghadapi kenyataan di depannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Suara detik jam di ruangan itu terdengar begitu keras. Andin masih terduduk kaku di tengah ruang sempit yang hanya diterangi cahaya lampu redup. Nafasnya memburu, tubuhnya gemetar ketika Raka melangkah perlahan mendekat.

Wajah pria itu tampak berbeda — mata merah, senyum miring, napasnya kasar.

“Jika aku tidak bisa mendapatkanmu…” suaranya serak, penuh kemarahan yang terpendam.

Ia mengeluarkan pistol hitam dari balik sakunya. Membuat Andin membelalak.

“…maka siapapun juga tidak akan bisa, Andin.”

“Raka… jangan lakukan ini,” ucap Andin pelan, suaranya hampir tak keluar. Tubuhnya gemetar menahan takut.

Namun Raka hanya menatapnya dengan tatapan gila — tatapan seseorang yang sudah kehilangan segalanya.

Di sisi lain ruangan, Clara tersenyum miring.

Ia berdiri dengan tenang, kedua tangannya menyilang di dada. Menatap Andin yang begitu ketakutan.

“Oh, betapa cepatnya nasib berputar,” ujarnya sinis.

“Dulu kau di atas, Andin. Kini lihat dirimu. Ketakutan. Tak berdaya hahaha" gelak tawa mengiringi ucapannya.

Air mata mengalir di pipi Andin, tapi sorot matanya tetap tajam menatap Raka dan Clara.

“Aku memang jatuh berkali-kali, tapi aku tidak akan jadi monster seperti kalian berdua.”

Raka menegang, jari telunjuknya mulai menekan pelatuk geram.

Detik itu, dunia terasa melambat.

Andin hanya bisa menatap laras senjata yang diarahkan tepat ke dadanya.

Namun sebelum suara tembakan terdengar —

“DUUUR!” suara pintu besar yang didobrak keras dari luar.

Pintu terbuka.

Suara langkah-langkah berlarian menggema, teriakan polisi memenuhi udara.

“POLISI! JANGAN BERGERAK!”

Raka dan Clara menoleh panik.

Dari balik kepungan petugas, Hans melangkah masuk. Wajahnya penuh luka dan lebam, darah mengalir di pelipis, namun sorot matanya tajam — seperti bara api yang menolak padam.

“Andin!” panggilnya keras.

Andin menoleh, air matanya pecah.

“Hans…” suaranya bergetar.

Raka melangkah mundur, kaget bukan main.

“Itu tidak mungkin… Anak buahku—”

Hans tersenyum samar, meski napasnya berat.

“Mereka semua sudah ditangkap.” Sahut Hans tajam.

Clara melotot tak percaya.

“Kau seharusnya sudah—” suaranya terhenti.

“Aku tidak semudah itu mati, Clara.” Hans menatapnya tajam, memotong kata-katanya.

Raka mulai panik. Ia menggenggam pistol lebih erat. Polisi sudah mengepung dari segala arah, tapi Andin masih berdiri di garis tembak.

Hans melangkah maju perlahan.

“Letakkan senjatamu, Raka. Jangan buat kesalahan yang lebih besar dari ini.”

Namun Raka menggeleng, air matanya tiba-tiba jatuh.

“Tidak akan. Aku kehilangan segalanya karena dia!” teriaknya, menunjuk Andin dengan pistol bergetar.

“Aku hanya ingin semuanya kembali! Atau, semuanya akan mati disini”

Andin menatapnya, air mata jatuh satu-satu.

"Kau yang memaksaku pergi, kamu juga yang memaksa untuk mengambil semua hal dariku. Kamu Merenggutnya dariku. Setelah aku pergi, kamu ingin kembali. Apa kamu tidak sadar apa kesalahan mu?"

“Yang membuatmu kehilangan segalanya bukan aku, Raka. Tapi dirimu sendiri." cerca Andin tajam.

Kata-kata itu menembus dada Raka lebih dalam dari peluru mana pun.

Tangannya gemetar hebat.

Namun sebelum ia sempat menurunkan senjata—

Clara menjerit tak terima melihat kelemahan Raka dan mendorong tangannya! Letusan terdengar.

“DOR!”

Semua membeku.

Andin terjatuh ke lantai.

“ANDIN!!!” teriak Hans panik berlari secepatnya, menubruk tubuhnya, memeluknya erat.

Namun saat berada di dekat Andin, Hans menahan nafas. Andin menoleh dan tersenyum samar.

"Hans" lirih Andin yang masih terlihat ketakutan.

Hans menghela nafas. Ternyata peluru hanya meleset mengenai dinding — Andin selamat, hanya jatuh karena refleks ketakutan.

Hans bergetar, matanya memerah takut. Dia takut kehilangan Andin untuk kedua kalinya.

Clara menatap keduanya dengan mata merah penuh amarah.

“Kalian pikir sudah menang?” Clara menggeram.

Ia hendak mengambil pistol dari tangan Raka, namun polisi lebih cepat. Mereka menerobos masuk dan langsung menahan keduanya dengan keras.

Raka berteriak putus asa, mencoba meronta, tapi sudah tak berdaya.

Hans memeluk Andin erat, menatapnya penuh kelegaan.

“Semuanya sudah berakhir… Andin.”

Andin mengangguk pelan, air mata jatuh di bahunya. Namun di sudut ruangan, di balik sorot lampu, Clara menatap mereka dengan tatapan tajam terakhir sebelum dibawa pergi.

Senyumnya dingin.

“Belum, Andin. Permainan kita belum benar-benar selesai.” ucapnya tertawa puas walaupun tubuhnya sudah diseret keluar oleh polisi.

.

.

.

Bersambung.

1
Asyatun 1
lanjut
Ambu Purwa
janga2 anak andin ga meninggal
Ambu Purwa
laki2 yg biadab itu adalah si raka pas berteman clara yg notabennya pecundang
Ambu Purwa
babak.cerita yg bikin jengkel
Ambu Purwa
ko sekilat tulisan lipstik.langsung bersih,pasti mengira andin sedikit gila
Ambu Purwa
orang yg berbuat jahat ga mungkin selalu mulus pasti alan tersandung juga
Ambu Purwa
kereeen andin
Ambu Purwa
bagus andin laki2 licik hanya unruk wanita picik kaya ibunya
Ambu Purwa
andin jangan mau dimbodohin apalagi di ladalin usir3
Ambu Purwa
dasar laki2 picik and licik
Ambu Purwa
siapa pula yg mau merebut si raka kampret makan tu wanita sundel
Ambu Purwa
kmealah menuesal.kenapa saat mengusir dan menyebut anakmu mati ga sadar.jangan sampai mau kembali
Ambu Purwa
maumu apa nene sihir
Ambu Purwa
tetap baik ya jangan pernah berubah
Ambu Purwa
si clara mulai berekting
Ambu Purwa
penolong yg tepat
Ambu Purwa
goood andi maju terus jadi wanita terhormat
Ambu Purwa
jangan sampai salah jalan walau masuk.ke dunia artis tetep hodup terhormat ya andin
Ambu Purwa
berjuang secara elegan perlihatkan sama penghianat itu awas kalau masi mengakui ibumu
Ambu Purwa
bereskan dulu dengan di raka penghianat baru dengan hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!