Hello Mr. Army

Eriska saat ini terus berlari meski kaki nya sudah sangat lelah. Para penculik itu juga tidak menyerah untuk mendapatkan Eriska. Mereka harus mendapatkan Eriska karena tuan mereka tadi memberikan sebuah pesan jika mereka harus segera membunuh Eriska dan langsung pergi dari tempat itu.

Gaun pengantin yang tadi nya cukup indah dan simple kini sudah berubah tak karuan.

"cepat!! Kejar wanita itu!!". Teriak salah satu pimpinan dari penculik tersebut.

Eriska tak ingin tertangkap hingga kaki nya memerah akibat aspal dan juga jalan setapak dari gang-gang yang dia lalui.

Entah tempat apa ini.sepanjang kaki nya berlari bisa-bisa nya Eriska tidak menemukan orang yang lewat.

Apa lah daya Eriska dengan kaki yang tidak beralas serta tenaga yang sudah terkuras akibat berlari membuat laju latian nya kini melambat dan akhirnya dia tertangkap.

"kena kau!!!". Geram pimpinan dari penculik itu yang langsung menyergap tangan Eriska.

Dengan marah Eriska mencoba memberontak dan dengan sisa tenaga nya dia akan mencoba melakukan perlawanan. Jika dia kalah setidak nya dia sudah berusaha untuk bertahan hidup.

"aku tidak akan menyerah begitu saja". Batin Eriska yang sudah menghajar pria yang menyergap tangan nya.

Satu pria terpukul mundur. Eriska dengan cepat merobek gaun yang dia pakai agar bisa memudah kan nya untuk melakukan perlawanan.

"sial!!! Jangan diam saja!! Tangkap dan bunuh wanita itu!". Teriak pria yang sudah di tersungkur di aspal akibat ulah Eriska.

Benar dugaan Eriska sebelum nya. Ternyata tidak hanya ada enam orang yang menculik nya. Di depan mata nya kali ini ada sepuluh orang yang berusaha untuk membawa nya.

Bella benar-benar sudah kelewat batas menurut Eriska. Yang tanpa di ketahui oleh nya jika mereka adalah orang suruhan Meisya.

'ada sembilan orang lagi!! Aku harap bisa mengalahkan mereka. Adrian Oma opa dan Aska. Jika aku mati di tempat ini aku harap kalian melanjutkan hidup yang bahagia'. Batin Eriska lagi yang sudah putus asa menyerahkan semua nya pada takdir jika dia tidak bisa mengalahkan mereka.

Eriska berkelahi dengan sembilan pria yang cukup kuat dia hanya akan bertahan. Namun hal itu tidak lah mudah untuk Eriska. Dia seorang wanita yang kemampuan dan juga tenaga nya sudah terkuras. Eriska terpojokkan satu pukulan kini mendarat di pipi nya hingga membuat sebuah luka lebam.

Lalu seseorang memukul perut nya hingga Eriska terdorong cukup kuat ke arah jalan dan tanpa bisa menghindar sebuah mobil dengan kecepatan yang kuat menabrak tubuh Eriska hingga membuat tubuh nya terpental beberapa meter dari tempat nya terjatuh.

Mobil itu di kendarai oleh Narendra. Pria itu tidak sempat mengerem laju mobil nya dan tidak sengaja menabrak seseorang yang berkelahi dengan beberapa pria berseragam hitam di depan jalan nya tadi.

Kejadian yang begitu cepat membuat Narendra tidak mengenali siapa yang dia tabrak tadi.

Narendra keluar dari mobil nya dan berjalan ke arah orang yang dia tabrak. Betapa terkejutnya dia wanita yang sudah bersimbah darah itu adalah Eriska.

"Eriska!!". Teriak Narendra yang tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.

Bertepatan dengan itu kini mobil Adrian juga sampai di lokasi. pria itu turun dari mobil nya dan satu mobil lagi Arfan juga turun dan melihat kejadian nya.

Melihat mobil Narendra yang berhenti di tengah membuat Adrian penasaran dengan apa yang terjadi.

Dan rasa penasaran nya kini terpenuhi dengan rasa marah dan juga takut. Di depan sana ternyata Narendra sedang mencoba membawa Eriska yang sudah tak sadarkan diri lalu bersimbah dengan darah.

"BRENGSEK!!! APA YANG KAU LAKUKAN!!!". Teriak Adrian yang marah melihat keadaan sang istri apalagi gaun biru muda nya kini mencetak warna darah yang cukup mengerikan.

Adrian mencoba merebut tubuh Eriska. Namun Narendra tidak memberikan nya sama sekali.

"MENYINGKIR DARI JALAN KU!!". Balas Narendra yang tak mau kalah dan tak mau menyerahkan Eriska yang ada di gendongan nya.

"ERISKA ISTRI KU!! KALIAN LAH YANG MENYEBABKAN NYA SEPERTI INI!! SERAHKAN ISTRI KU SEKARANG JUGA ATAU AKU AKAN MEMBUNUH MU SEKARANG!!".

Akal sehat Adrian sekarang sudah berada di titik paling rendah nya. Dan pria itu bisa kapan aja bertindak nekat.

Sementara Arfan yang masih memiliki kepala yang dingin menyuruh orang bawahan Adrian untuk menyergap para pria yang menculik Eriska dan membawa mereka hidup atau mati. Arfan juga memerintahkan untuk tidak melepaskan Meisya.

sedangkan Meisya malah tersenyum melihat kejadian itu setidak nya Eriska akan mati. Tanpa tau jika setelah ini Adrian tidak akan melepaskan nya.

"berhenti berdebat. Narendra!! Serahkan Eriska pada kakak ku!! kami akan membawa nya ke rumah sakit dan juga aku yang akan menangani pengobatan nya!! Lagi pula Eriska sudah menjadi istri kakak ku!!". Ujar Arfan dengan nada tegas dan juga tajam ke arah Narendra yang kini enggan melepas kan Eriska.

"jika kalian mengulur waktu dengan bertengkar di sini maka kalian lah yang membunuh Eriska!!". Sambung Arfan lagi sehingga mau tak mau Narendra menyerahkan tubuh tak berdaya Eriska ke tangan Adrian.

Adrian dan Arfan membawa Eriska ke rumah sakit terdekat dan melakukan pertolongan pertama untuk wanita itu. Saat Arfan melakukan tugas nya sebagai seorang dokter, Adrian masih di selimuti rasa takut dan juga marah.

Pria itu segera mengambil ponsel nya dan menelpon seseorang.

"aku ingin kau membereskan orang-orang yang mencelakai Eriska. Dan juga aku ingin kau menyebarkan sebuah video tentang keluarga Hadinata. Aku ingin keluarga itu hancur karena mereka sudah berani mengganggu istri ku!!". Ucap Adrian yang kini sudah memberikan perintah pada seseorang yang sudah lama bekerja untuk nya sebagai pengeksekusi.

"baik tuan". Ujar sebuah suara di ujung telepon tersebut.

Lalu setelah itu Adrian menunggu kabar tentang keadaan Eriska saat ini yang masih berada di ruang operasi. Pria itu belum memberitahu kan kabar tentang Eriska kepada keluarga nya.

Arfan, Diana dan juga dua dokter hebat lain nya datang untuk membantu menyembuhkan Eriska yang sebelum nya di tabrak oleh Narendra.

Dan saat ini Adrian di temani oleh Aska masih menunggu keadaan dari Eriska di dalam sana. Tapi tak berapa lama Narendra malah menampakan wajah nya.

Kedatangan pria itu membuat suasana hati Adrian semakin kacau. Dengan cepat Adrian menerjang tubuh Narendra hingga membentur dinding.

"brengsek!!! Berani nya kau menampakkan wajah mu!! Kau membunuh Eriska!! Kau lah yang menabrak istri ku!!". Teriak Adrian yang tidak peduli dengan di mana dia berada saat ini.

Saat ini amarah dan mental Adrian sedang kacau. Jadi dia tidak peduli dengan apapun dan siapapun yang menghalangi nya.

Perkelahian antara dua orang itu tak terhindar kan Narendra yang tidak terima dengan apa yang di katakan oleh Adrian malah melayang kan pukulan nya ke arah Adrian hingga pria itu juga terpukul mundur.

"Eriska belum menjadi istri mu dan tidak akan pernah menjadi istri mu!!". Teriak Narendra yang malah menantang Adrian.

Adrian terkekeh sinis saat Narendra mengatakan hal tersebut. Pria itu menyeka darah yang sedikit menetes di sudut bibir nya dan menatap remeh Narendra.

"apa kau bermimpi Narendra!! Eriska adalah istri ku kami sudah menikah seminggu yang lalu. Aku dan dia sudah sah sebagai suami istri di mata agama dan juga hukum!!".

Di saat dua orang pria itu berkelahi Aska hanya membiarkan saja mereka. Dan Aska berharap Adrian akan memberikan pelajaran kepada Narendra.