kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba mengenali orang misterius?!!!
" Aakkkhhh..tolong!!!"
Teriak Maya ketakutan kala pria bertopeng itu terus mendekati dirinya yang mulai terpojok diatas kasur dan tak bisa lari
kemana-mana.
"Kenapa?! He'm." tanya pria itu sambil tersenyum smirk kearah Maya.
" Please ya om...! om jangan deket-deket aku udah punya calon suami, nanti bisa habis om ditangan dia...!!" Ucap Maya sambil berusaha melepaskan diri dari pria tersebut.
" Apa tadi kamu bilang,Om sama saya?!" Tanya pria itu sambil menatap wajah Maya.
Maya mengangguk sambil menatap kearah pria itu yang terus saja mendekatinya." Iya Om, salah ya..?!" takut Maya sambil menggigit bibirnya sendiri.
"Emang saya setua itu yaa! Sampai-sampai kamu panggil saya dengan sebutan OM!!" Protes pria itu sambil terus mendekati Maya yang semakin terpojok.
"Ya..ya aku kan ga tau usia anda berapa, terus aku juga ga tau muka anda itu muda atau tua, ya kan!" Jelas Maya terbata bata.
"hahaha lucu juga kamu itu ya.." kekeh pria itu sambil mengusap lembut pipi Maya dengan penuh perasaan.
Maya terpaku di tempatnya sambil mencoba mengingat sentuhan lembut pada pipinya itu, rasa nyaman yang selalu ia dapat dari Irwan kini ia dapat dari pria misterius di hadapannya, ada rasa curiga saat melihat sifat pria itu yang sangat mirip dengan Irwan yang selalu ia kenal.
"You are beautiful girl.." Ucap pria itu lirih, membuat Maya yang mendengar suara yang selalu menghiasi hari harinya itu hanya bisa tertegun mencoba mengenali pria itu dengan lebih seksama.
"Suaranya kok mirip banget deh sama kak Irwan, apa jangan-jangan dia kak Irwan lagi..." Gumamnya dalam hati sambil terus menatap pria bertopeng itu.
Saat sedang asyiik memperhatikan pria itu, dia malah dikejutkan oleh suara pria itu sendiri yang mengajaknya makan malam bersama." Udah waktunya kamu makan malam..! Jangan banyak ngelamun nanti kesambet! Yuk temani saya makan..." Ajaknya sambil melangkah keluar meninggalkan Maya yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.
"I...iya tungguin dong aku kan ga tau dimana letak meja makannya.. Rumah Om gede
banget tau!!" Ucap Maya setengah berteriak sambil mengejar pria itu keluar dari kamar itu.
Namun saat keluar dari kamar ia terkejut melihat pemandangan dihadapannya itu, dihadapannya sudah tersedia berbagai macam makanan yang tersaji rapi.
" Ayok..jangan banyak ngelamun hei!" Kata pria itu sudah mengganti topengnya yang sebelumnya seluruh wajahnya tertutup oleh topeng kini hanya setengah wajahnya saja.
"Ah iya maaf.." ucap Maya sambil melangkah menuju salah satu kursi yang sudah berjejer rapi ditempatnya.
Walaupun dia begitu bingung tapi padanya akhirnya ia mengambil salah satu kursi yang berhadapan dengan pria itu.
"Makan yang banyak ya..!" Ucap pria itu.
Iya..." jawab Maya singkat.
Maya makan dengan
lahapnya, sementara pria yang dihadapan matanya itu sedang menatapnya dengan penuh rasa bahagia saat melihat Maya yang sedang makan lahapnya,
"pelan-pelan makannya, nanti ke sendak loh.!" Peringatan pria itu.
Maya hanya mengangguk sambil tersenyum manis, dan meneruskan kegiatan makannya hingga habis tak menyisakan sedikitpun.
Setalah selesai makan malam Maya segera masuk kedalam Kamarnya, dan dia terkejut kala melihat sosok pria bertopeng itu ikut masuk kedalam kamarnya.
Maya yang bingung hanya bisa menatap wajah yang merona. " Ma...mau ngapain masuk kekamar aku..?!" Tanya Maya mundur perlahan.
" Emang kenapa?! ini juga kamar saya, jadi bebas dong saya mau keluar masuk kesini...!" Terang pria itu.
Maya berpikir sejenak, membenarkan kata-kata pria itu, karena memang ini rumah pria itu, jadi untuk apa dia melarang pria itu masuk kedalam kamarnya sendiri.
"Tidur yaa..." Ucap pria itu sambil duduk disebelah Maya.
Lagi-lagi Maya hanya mengangguk saja sambil mencoba merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu berusaha tak menghiraukan kehadiran pria itu disampingnya.
Tapi rasanya matanya sulit sekali untuk dipejamkan, dia melirik kesebelahnya mendapati pria itu sedang memandang penuh rasa cinta padanya. " Kenapa mandangnya kayak gitu awas nanti jatuh cinta loh...!" Ucap Maya menggoda.
"Memang sudah jatuh cinta kok.." jawab pria itu sambil mendekati Maya dan mencium kening Maya lembut.
Cup!!
Mata Maya melebar seketika saat pria itu tanpa izin mencium keningnya sama seperti kebiasaan Irwan yang selalu mencium keningnya.
" Apa?" Tanya pria itu singkat sambil mengusap lembut rambut Maya seolah olah sudah menjadi kebiasaannya.
"Kenapa ya...aku ngerasa kalau aku kenal sama kamu kak.." terang Maya sambil
menatap pria itu.
"Kenal dimananya? Kamu sendiri aja ga tau muka saya tua atau muda yakan.!" Ucap pria itu sedikit ketus.
"Hehehe iya juga ya...tapi kok sifat kakak sama kebiasaan kakak sama kayak calon suami aku ya..." Jawab Maya sambil senyum-senyum sendiri.
"Ya iyalah mau gimana ga kenal orang kamu maksud itu kan aku... Angel!" Gumam pria itu dalam hati.
"Hmmm...sudah tidur lah.." suruh pria itu.
"Belum ngantuk aah... Aku pengen tau nama kakak dulu. terus jelasin sama aku, kenapa aku ada dirumah kakak, bolehkan?!" Tanya Maya penasaran.
" Nama saya Indra, kalau soal kamu kenapa ada disini karena saya yang minta kamu sama Umar dan ibunya, ingin membawa kamu pergi ketempat saya tinggal untuk dirawat..." Jelas pria itu.
"Ooh...gitu ya, tapi kenapa ga dibawa kerumah sakit aja kak, kenapa harus dibawa kerumah kakak ini...?!" Tanya Maya lagi.
" Ya memangnya kenapa kalau saya bawa kamu kesini, apa kamu ga nyaman atau kamu ga suka dengan rumah ini?!" Tanya pria itu sambil mendekati Maya dan mencoba menembus isi pikiran Maya.
"Enggak kenapa-kenapa sih, nyaman kok tempatnya tapi apa alasannya kakak bawa aku kesini..?!" Tanya Maya lagi semakin penasaran ingin tahu apa motif dibalik topeng wajah pria itu.
"Nanti kamu akan tau...apa alasan saya membawa kamu kesini, lebih baik kamu segara tidur ini sudah larut malam..!"
Titah pria itu lagi.
" Gak mau! bentar lagi ya tidurnya..." Jawab Maya memohon kepada pria itu
berharap diberi izin.
"Enggak! Tidur sekarang jangan nge bantah, tidur sekarang juga..!" Tegasnya tak membiarkan Maya tidur terlalu
larut malam.
"Iya iya bawel banget sih!!" Jawab Maya sambil mencebik kesal.
"Udah turutin aja, kamu jangan suka jadi anak nakal, nanti aku lahap kamu hah.! mau aku lahap??" Ancam pria itu membuat Maya bergidik ngeri mendengarnya.
" Jangan!!...jangan dong..!" Jawab Maya cepat.
"Nih aku tidur ya.." Ucap Maya sambil memiringkan tubuhnya menghadap ke dinding sebelah kanannya.
" Masa ada yang tidur.. masih ngobrol sih.." sindir pria itu yang melihat Maya yang masih belum jua memejamkan matanya.
"Sabar ngapa, ini juga mau tidur.. Ucapnya.
****
terusin donk!!!