Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy Reading...
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
Greland mengambil tas mereka dan mendapati dua buah laptop. Yaitu milik Kakak Mia dan Kakak Santi. Greland tersenyum, sambil memegang kedua laptop itu.
"Greland! Kau tidak bisa ambil itu!" teriak Santi saat melihat Greland yang mengambil laptop kakaknya juga. Santi merasa marah dan tidak terima bahwa Greland mengambil barang milik kakaknya.
"Kenapa? Kakak mu yang pingsan itu mau ku pukul lagi?" tanya Greland, sambil menatap Santi dengan mata yang penuh ejekan. Greland membuat Santi ketakutan, karena Santi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Greland selanjutnya.
Santi terdiam, sambil menatap Greland dengan mata yang penuh ketakutan. "N-nggak, aku tidak ingin kakakku dipukul lagi," ucap Santi, sambil menunjukkan ketakutannya.
Greland tersenyum, sambil memegang kedua laptop itu. "Bagus, kalau begitu jangan ganggu aku lagi," kata Greland, sambil menunjukkan kekuatannya.
"Oke! Barangnya sudah ku ambil, jadi aku peringatkan pada kalian untuk terakhir kalinya. Jangan pernah berpikir untuk menyerang ku lagi, jika tidak bukan hanya laptop yang ku ambil, baju yang kalian pakai juga akan ku ambil," ancam Greland penuh penekanan. Mereka diam tidak menyahut dan merasa terintimidasi. Seolah-olah mereka seperti di tekan oleh sesuatu benda yang tak terlihat.
Greland pun pergi meninggalkan kontrakan terbengkalai itu lalu dan menuju jalan raya. Mereka hanya bisa menatap Greland dengan mata yang penuh ketakutan, tidak berani untuk melakukan apa-apa.
"Greland... dia... dia menakutkan," ucap Santi menarik nafasnya, karena saat ada Greland mereka seperti menahan nafas. Santi merasa bahwa Greland memiliki aura yang berbeda, aura yang menakutkan.
"Dia seperti monster, monster yang menakutkan," gumam Mia yang saat itu ia benar-benar melihat kekejaman Greland yang sesungguhnya. Mia merasa bahwa Greland tidak hanya kuat, tapi juga memiliki kepribadian yang menakutkan.
Kakak Santi yang masih terbaring di lantai perlahan-lahan bangun, sambil menatap Greland yang sudah pergi. Mereka merasa bahwa Greland telah mempermalukan mereka, dan mereka tidak bisa melakukan apa-apa untuk membalas dendam.
Mereka hanya bisa menatap satu sama lain, sambil merasakan kekalahan dan ketakutan.
"Aduhhhh, sakit sekali kepala ku," ucap kakak Santi memegang kepalanya yang terasa nyeri dan berat. Ia berusaha untuk berdiri tegak, tapi rasa sakitnya membuat ia terhuyung-huyung.
"Kakak, kamu sudah bangun, apa kamu baik-baik saja?" tanya Santi khawatir, sambil mendekati kakaknya. Santi melihat bahwa kakaknya terlihat pucat dan lelah.
"Aku tidak baik-baik saja, ini benar-benar menyakitkan," ucap kakak Santi, sambil memegang kepalanya yang terasa nyeri. "Aku seperti dipukul oleh sesuatu yang sangat keras, aku tidak bisa berpikir dengan jernih."
Santi membantu kakaknya untuk duduk, sambil memberikan dukungan moral. "Kakak, jangan khawatir, aku ada di sini untukmu," ucap Santi, sambil memegang tangan kakaknya.
Kakak Santi hanya bisa mengangguk, sambil merasakan rasa sakit yang masih menghantui kepalanya. "Aku tidak bisa memaafkan Greland, dia benar-benar kejam," ucap kakak Santi, sambil menunjukkan kemarahannya.
Mia dan kakaknya juga terlihat sedih dan marah, karena mereka tidak bisa membalas dendam kepada Greland. "Kita harus melakukan sesuatu untuk membalas dendam," ucap kakak Mia, sambil menunjukkan tekadnya.
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
semangat up banyak"ceritanya bagus