NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mengatur waktu

 Antika melongo mendengar jawaban suaminya, ia bingung dengan keanehan suaminya sedari awal, padahal dirinya aja sampai minta pendapat pada Tejo sedangkan suaminya tak perlu bertanya.

  " Hemmm di dunia kita masih jam segini mas," Ujarku sambil menunjukkan jam yang berbeda.

 " Ini jam di dunia ini kah?" Tanya suamiku menunjuk waktu di bawahnya yang tertera lokasi yang tak di kenal.

 " Mungkin..." jawabku mengangkat kedua bahuku.

  " Tunggu mereka semua tidur baru lah kita kembali ke dunia kita." Ujar mas Aldi, benar jasa empat jam berlalu barulah rombongan itu semua tertidur pulas, dengan 7 pria tidur di tiga tikar yang di bentangkan termasuk mas Aldi, di dinding goa bagian dalam ada tikar besar yang di tempati oleh tiga wanita yang tidurnya tak jauh dari api unggun.

   " Alhamdulillah..kita bisa pulang, kok di kebun belakang mas?" tanya ku heran saat keluar dari rumah virtual tapi keluarnya malah di belakang rumah.

 " Kita putar dulu," Jawab mas Aldi, aku pun mengangguk dan mendorong kursi roda mas Aldi namun belum juga jalan jauh sudah susah di gerakan rodanya seperti tertancap tanah.

   " Aduh ..gimana ini mas, sepertinya masuk ke tanah." Keluhku saat mendongak melihat suamiku yang duduk di kursi.

  " Coba dorong ma." ucap mas Aldi aku pun mencoba mendorong namun malah mas Aldi terjatuh.

  " Aduh...maaf mas Tika gak sengaja." Ucapku merasa bersalah, aku membantu suamiku dan berusaha bangkit namun yang ku lihat malah membuatku heran..

  " Mas...kamu...kaki mu..." ucap ku terkejut saat mas Aldi setengah jongkok.

  " Ma...mas...sepertinya bisa " Ujarnya dengan senang.

  " Iya mas...ayo Tika bantu ke sana kita jalan pelan-pelan." Ujarku dan menuntun mas Aldi melangkah pelan-pelan dengan tubuh sedikit gemetar.

  Sesampainya di depan rumah aku dudukan mas Aldi dan aku berlari ke samping rumah lagi, untuk mengambil kursi roda aku tak tega membiarkan mas Aldi memaksakan diri untuk berjalan jauh.

  " Assalamualaikum..." Ucap kami bersamaan sambil mengetuk pintu.

 Tak lama suara langkah kaki terdengar samar-samar dan klik snop kunci terdengar.

  "Waalaikumsalam." jawab Mbah wijah dan di susul oleh panji dan Reyhan.

  "Ibu pulang, bawa apa Bu?" Tanya panji antusias melihat bawaan yang di pangkuan mas Aldi.

   " Buah rambutan, ini kalian makan lah bersama adik sudah pada tidur? Ujarku menatap ke dua anak bujangku.

 " Belum nak mereka masih di depan tv, tadi Mbah mau tidur di sini jika kalian belum pulang atau larut pulangnya." jawab Mbah wijah.

  " Gak Mbah, tapi gak tau mungkin besok kami pergi mba seharian, kakak sama bang panji bis akan jaga adik-adik?" ujarku kembali.

 " Bisa dong Bu, kan panji kakak juga seperti kakak Rey." Ucapnya menepuk dada kecilnya, kami bertiga tersenyum melihatnya.

" Gayamu...awas aja kalo minta bantuan Mbah wijah sama Mbah Harjo, ku suruh panen buah kedondong di pohon 3 meter baru tau." Ucap Reyhan dengan kesal ia heran dengan adik angkatnya yang banyak gaya dan penuh kenarsisan.

  " aman...tinggal tik..." Jawab panji santai dengan menggerakkan ibu jari dan telunjuk bersamaan.

 " Terserah mu lah...Ma. Mulai besok kakak di minta cari sekolah SMP, kakak bingung cari di sekolah mana." Ujar Reyhan mengeluhkan kebingungan sebagi anak yang baru tamat sekolah dasar.

" Nanti mama coba tanya sama mang Ipan ya kak soalnya kan mang Ipan ada anaknya yang sekolah SMP." Aku mengelus kepala anak sulung ku dengan lembut, menjawabnya dengan senyum juga.

 " Panji mau sekolah SD kan lusa kita cari pendaftaran ya." Ujarku menoleh ke anak angkat ku.

  " Siap..." Panji mengangkat tangan kanannya dengan jari-jari rapat dan lurus, dengan ujung jari telunjuk menyentuh pelipis, seperti memberi hormat, tak lupa membusungkan dada dan merapatkan kakinya bersamaan.

 Setelah mengobrol sebentar Antika dan aldi masuk ke dalam kamar bergantian membersihkan diri, Antika juga tadi sebelum pulang Antika sudah memanen semua sayurannya dan menanam kembali, karena waktu mereka sudah tak banyak lagi maka mereka berdua harus mengaturnya.

  Antika dan Aldi memilih istirahat tubuh mereka dari jam 9 malam, jam empat subuh mereka bangun dan mengirim semua sayuran mereka, Antika tidak langsung tidur mereka berdua memilih memanen buah secukupnya hendak mereka bawa ke Zaman lampau.

   Mereka berdua berjalan beriringan, di keranjangnya yang di bawa oleh Aldi berisi buah-buahan yang sangat banyak, dan Antika membawa beberapa ikan dan ayam yang sudah ia marinasi sebelumnya, karena hanya ada alat pembakar mau tak mau Antika membuat ayam bakar, semalam Antika dan Aldi sebelum pergi meninggalkan beberapa buah yang membuat mereka kenyang.

 " Tuan...nona.." ucap miza terkejut melihat dua sosok yang mereka cari dari semalam.

 " Nyonya miza sedang apa?" tanya ku heran melihat wanita paruh baya itu di samping goa sedang mencari sesuatu di rerumputan tak jauh darinya ada IZA dan beberapa pria muda yang ikut membatunya.

  " Tuan aldi dan Antika datang..." Teriak lantang seorang pria dari kejauhan bernama Gardo, membuat semua orang menolehnya dan berlari mendekat ketika mereka melihat sebuah benda di punggung mas Aldi.

   " Tuan...nona...kalian dari mana saja, tadi saat kami bangun kalian sudah tidak ada, kami kira kalian meninggalkan kami." Ucap seorang gadis bernama iza itu dengan sedikit menunduk karena sedih.

  " Maaf kan kami tuan -tuan..kami berdua tidak ada niat meninggalkan kalian semua, kami pergi mencari stok makanan untuk kita." Ujar mas Aldi, semua orang tau jika Antika tidak terlalu banyak bicara namun ia begitu bergerak cepat tanpa suara.

  " Mari...kita makan dulu, membawakan sesuatu untuk kalian." ujar ku pada semua, ya mereka melihat keranjang anyaman yang ku bawa, isinya nasi putih dan beberapa lauk dan sayuran masak yang sudah ku siapkan seperti biasa jika sambil menunggu jemputan sayuran.

  Sesampainya di goa, ia hanya melihat 5 orang aja yang mengikutinya sisanya entah kemana, Antika bingung kemana.

 " Nyonya, dimana yang lain.?" Tanyaku sambil meletakan keranjang kotak tertutup itu ke sudut ruangan begitu juga mas Aldi meletakan bersebelahan.

 " Tuan Gama, tuan Vasco dan odi pergi berburu nona." Jawab tuan Gardo, Antika dan Aldi mengangguk mengerti.

  " Maaf kan kami jika kami pergi tidak memberitahu kalian, kalian begitu lelap tidurnya kami tidak berani membangunkan kalian." Ujar ku, aku meminta maaf secara tulus.

  " Tidak apa-apa nona, kami baru merasakan Tidur sangat tenang karena merasa aman baru kali ini." Ujar salah satu pemuda di samping tuan Gardo.

 " ini kita makan langsung atau menunggu tuan Gama dan yang lain?" tanyaku pada semua orang, mas Aldi masuk membawa buah bersih dari luar yang habis ia cuci, air yang kami sediakan untuk semua orang.

 "Ma ini kupas nanti atau sekarang?" Tanya mas Aldi, aku menoleh dan menatap ke arah baskom.

 " Nanti aja mas, habis makan." jawabku, mas Aldi menyimpannya di sudut ruangan dekat keranjang kotak tertutup.

 " Tuan, nona, saya dan teman-teman akan mencari tuan Gama." Ujar salah satu pemuda.

 " Pergi lah, namun ingat jangan membahayakan diri jika bertemu hewan apapun sebaiknya menjauh, segera lah temukan tuan Gama, ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan beliau." Ujar mas Aldi sopan, dan memperingati mereka agar tidak berburu untuk hari ini.

  Setelah kepergian dua pemuda itu, Aldi di bantu oleh satu pria paruh baya membawa keranjang berisi buah itu keluar agar di cuci semua, karena tak ada kerjaan, sedangkan Antika dan dua wanita yang ada mereka merentangkan tikar yang semalam mereka pakai untuk alas ketika makan bersama, sambil menunggu ke lima pria lain dari luar datang, para wanita menyiapkan semua makanan di atas tikar, tak lupa Antika menutup semua makan itu dengan kain panjang, agar tidak terkena debu.

" Tidak apa-apa tuan," Suara samar-samar terdengar dan semakin jelas, ternyata mas Aldi sedang berbincang beriringan dengan tuan Gama dan yang lain membantu membawa kerang buah itu, masih terlihat tetesan air, Antika berlari kecil sambil membawa kardus yang sudah ia siapkan sebelumnya.

 " Tunggu, jangan bawa kesini, nanti banjir." Ucapku pada semua yang hendak masuk membawa keranjang itu, aku berlari dan meletakan kardus di dekat pintu go.

 Mas Aldi menantu menata kardus dan keranjang itu di arahkan ke sana, setelah selesai mereka mencuci tangan dan masuk kembali.

 Kini mereka duduk melingkar menghadap ke makanan yang sudah tersusun rapi, kali ini mereka memakan ayam goreng yang sempat Antika masak, Antika tidak berizin lagi soalnya tadi sebelum pergi mereka sudah bertemu Mbah wijah dan Mbah Harjo yang emang setiap subuh sudah bangun.

 Setelah selesai makan, Aldi mengutarakan semua meminta berapa pria di kelompoknya mencari tempat yang pas untuk membangun tempat tinggal tidak di goa, karena Aldi dan Antika akan membuat tempat tinggal sekaligus akan berkebun agar mereka semua tidak lagi menahan lapar atau mencari buruan yang membahayakan nyawa mereka lagi.

Dengar cerita Gardo dan beberapa pemuda serta tuan Gama sendiri, mereka bercerita sudah banyak teman mereka yang meninggal karena berburu yang beresiko atau pun mati karena kelaparan, tak adanya sumber pakan yang memadai dan tempat tinggal yang tetap membuat beberapa orang harus berkorban yang tak kuat dengan keadaan akan mati begitu saja, mereka yang kuat akan terus berjalan untuk tetap bertahan hidup walau langkah mereka penuh resiko, terlihat sekali wajah penuh kesedihan di wajah-wajah mereka terutama iza, wanita yang baru kehilangan bayinya beberapa hari lalu, sebelum bertemu Antika, ternyata Gardo adalah suami iza, Antika yang mendengar pertama kali hatinya langsung terasa sakit, wanita baru melahirkan harus berjalan jauh sambil menggendong bayi, kelelahan pasti apa lagi tenaga setelah melahirkan sudah terkuras, namun bayi yang di lahirkan tak bertahan lama sekitar tiga hari bayi itu meningal mungkin karena kelaparan yang di derita ibunya atau dehidrasi yang tak di sadari oleh orang-orang di zaman itu.

Bukan hanya bayi, sang ibu juga ternyata mengalami hal yang sama namun masih terselamatkan saat itu bertemu Antika, Antika yang melihat wajah pucat gadis itu langsung menyiapkan air minum kusus untuk mereka konsumsi, dari air itu lah keadaan iza sedikit membaik begitu pun dengan yang lain.

 " Mas, aku mau keluar sebentar mau ikut kah? " ujarku menawarkan ke suami.

 " Kemana?" Dengan gaya mengoda, untuk tak ada yang memperhatikan mereka.

" Mas...ingat..mentang-mentang udah bis berdiri tegak." oceh kesal Antika.

" Apanya yang tegak ma.." Goda Aldi, Antika yang sudah tak tahan di goda suaminya memilih pergi meninggalkannya dengan mengomel, Aldi yang melihat istrinya menjauh dan mengoceh kesal malah tertawa terbahak-bahak, pikir Aldi kapan lagi bis again istrinya selama ia sakit ia sangat minder dengan keadaanya namun setelah sembuh walau di dunia lain ia tak ingin membuang kesempatan melihat wajah malu istrinya yang ia goda, ada kerinduan yang ia pendam baru ia obati.

" Tuan Gama, nyonya miza, saya dan istri saya mau jalan-jalan sebentar kalian batu saya ya dua orang ikut saya mencari tempat." Ujar mas Aldi sambil berbincang.

" Kenapa tidak dekat air sungai di sana aja, dekat dengan rumput tinggi-tinggi itu." Ujar tuan Gama menunjuk hamparan rumput yang terlihat dari depan goa.

 " Bagaimana mas?" Tanya ku ada suami, pasalnya mereka kemarin dari sana.

 " Sebentar saya pikirkan dulu " Jawab mas Aldi.

" Jo...jika saya membangun desa disana apakah aman? dekat anak sungai yang kemarin saya dan istri lewati?!" Antika tersentak reflek menatap ke suaminya yang tersenyum, ternyata suaminya bertanya pada tejo.

" Aman tuan, di sana perbatasan dimensi tuan dan nyonya, dan satu lagi jika tuan dan nyonya ingin membangun desa atau hunian lebih baik mencari kayu di hutan di sana, pepohonan dari dimensi itu bisa menciptakan pelindung seperti perisai, jadi tuan dan nyonya bisa memasangnya seluas desa yang ingin di lindungi." Jawab Tejo, membuat Antika dan Aldi saling pandan, orang-orang di sekitar mereka bingung melihat tingkah mereka berdua yang menurut mereka aneh, sudah penampilan mereka yang aneh prilaku mereka pun membuat orang-orang di goa itu heran.

" Baik lah kita buat di sana Dan kalian berdua bantu saya dulu ikut saya cek kesana kesuburan tanah, di dataran itu aman dan takbterlalu banyak bebatuan jadi aman untuk kita bangun rumah atau perkebunan." Ujar mas Aldi, meminta beberapa pria ikut dengannya.

 Akhirnya mereka setuju, sebagian tinggal bersama kaum wanita sebagian lagi ikut denganmas Aldi dan Antika mereka ingin mengecek tanah di sana dulu kesuburannya, setelah pasti mereka kembali lagi, dengan keyakinan Antika dan Aldi sepakat membangun di sana.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!