NovelToon NovelToon
Althea (Luka Yang Ku Peluk)

Althea (Luka Yang Ku Peluk)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Obsesi / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author:

Althea hanya ingin melupakan masa lalu.
Tapi takdir membawanya pada seorang Marco Dirgantara ,CEO Dirgantara Corp sekaligus mafia yang disegani di Eropa.
Kisah cinta mereka tidak biasa. Penuh luka ,rahasia dan bahaya.

Bab 33 - Bayangan di Balik Laut

Kesadaran Althea kembali perlahan, seperti seseorang yang baru saja ditarik dari kedalaman air. Kelopak matanya berat, napasnya terasa tertahan di dada. Saat matanya terbuka, cahaya lembut menembus tirai tipis berwarna gading.

Ia mendapati dirinya berbaring di atas ranjang berkanopi putih, selimut satin menyelimuti tubuhnya. Ruangan itu besar, dindingnya dipenuhi panel kayu berwarna krem yang memberi kesan hangat namun terlalu rapih dan terlalu sempurna. Setiap detail diatur sedemikian rupa, membuatnya terasa seperti panggung, bukan rumah.

Kamar itu indah... tapi asing. Tidak ada aroma yang mengingatkan pada tempat sebelumnya, hanya wangi segar bunga lili yang terkesan dingin. Perabotan mahal tertata rapih di lemari kaca dan memantulkan bayangannya yang kusut. Lampu gantung kristal memancarkan cahaya redup, seperti mencoba menenangkan, tapi justru membuat hati Althea semakin gelisah.

Ia duduk perlahan, kepalanya masih sedikit pening. Ia memindai tubuhnya sendiri ,seketika mata nya terbelalak ,gaun yang ia kenakan bukan miliknya. Bahan sutra lembut berwarna biru muda yang jatuh di bahu, memberi kesan rapuh. Jantungnya berdegup lebih cepat ketika ia menoleh ke sekeliling. Tidak ada pintu terbuka, hanya satu jendela besar yang tirainya setengah tersibak.

Ia bangkit ,lalu dengan langkah pelan, ia mendekati jendela. Saat kain tirai tersibak sepenuhnya, pandangannya terhenti.

Laut.

Hanya ada laut yang membentang sejauh mata memandang, berwarna biru tua berkilauan diterpa sinar matahari pagi. Suara ombak memecah di tebing bebatuan di bawah sana. Pemandangan itu nyaris menenangkan. Karena bagi Althea, laut itu bukan kebebasan ,melainkan tembok tak kasatmata.

Angin asin menerpa wajahnya, rambutnya berantakan. Ia menghirupnya dalam-dalam, mencoba mencari pegangan di tengah kekacauan pikirannya. Ia merentangkan tangan nya ,merasakan desiran angin laut menerpa tubuhnya. Gaun tipis yang ia pakai beterbangan terkenan angin ,membuat tubuh indah yang terbungkus di balik gaun itu tercetak jelas.

Samar-samar Althea mendengar suara langkah berat terdengar di belakangnya.

Tubuhnya langsung menegang.

“Aku kira kau akan tidur lebih lama kelinci kecilku,”suara itu dalam, berat, dan terlalu familiar.

Althea berbalik cepat, matanya langsung membesar.

“Marco...” suaranya tercekat.

Lelaki itu berdiri di ambang pintu, tubuhnya tegapnya bersandar di kusen pintu berwarna ke emasan. Kemeja hitamnya sedikit terbuka di bagian dada, memperlihatkan kulit kecokelatan yang tegas. Sorot matanya tajam, seperti predator yang baru saja menemukan mangsanya.

Langkahnya pelan namun mantap, setiap gerakannya membuat lantai kayu itu berderit halus. Althea mundur, punggungnya hampir menyentuh jendela.

“Kenapa aku di sini?” suaranya bergetar, mencoba terdengar tegas.

Marco tersenyum tipis, tapi senyum itu sama sekali tidak menenangkan. “Kau pingsan dan aku hanya membawamu... pulang.”

“Pulang?!” Althea mendesis, matanya berkaca-kaca. “Ini bukan Mansionmu!”

Marco tidak menghentikan langkahnya. Tatapannya mengurungnya, seolah udara di ruangan itu semakin tipis.

“Althea...”suaranya nyaris berbisik, namun mengandung ancaman halus. “Berhenti melawanku. Kau tahu bukan sejak awal ke mana ini akan berakhir.”

Tubuh Althea bergetar. Tangannya mengepal, mencoba mengusir rasa takut yang mulai berubah menjadi panik.

“Hubungan kita sudah berakhir Marco ,sejak kau melanjutkan pertunganmu diam-diam ,sejak kau menamparku ,dan sejak kau menempatkan ku pada posisi yang menyakitkan. Aku.. aku sudah menggugat cerai dirimu. Jadi... bebaskan aku, Marco. Kau tidak berhak...”

Kalimatnya terputus ketika Marco sudah berdiri di hadapannya. Tangan besar itu menyentuh pipinya, dingin namun menguasai.

“DIAM !!!!!!” suara Marco menggelegar dalam kamar mewah itu. “Jangan memaksaku menjadi kejam.” gumamnya.

Althea menutup kedua telinga nya! Ia seperti kembali ke masa kecil dimana Ayah tirinya selalu membentaknya. Air mata sudah membanjiri wajah cantik pucat itu.

Beberapa saat hening ,hanya deru nafas mereka yang terdengar saling bersahutan.

Althea mendongak ,ia menepis tangannya dengan kasar, tapi Marco justru menangkap pergelangan tangannya dan menariknya ke dalam dekapan. Nafasnya berat, dan jarak di antara mereka terlalu dekat.

“Aku sudah terlalu lama menahan diri Althea. Aku suamimu!” katanya, suaranya serak dan penuh muatan.

“Tidak Marco... jangan...” Althea mulai panik, ia berusaha mendorong dada bidang itu, tapi Marco tak bergeming.

Jari-jari Marco bergerak dari pipi, turun ke lehernya, lalu berhenti di tulang selangka yang terekspos. Sentuhan itu membuat Althea mengerang tertahan, bukan karena kenikmatan, tapi karena rasa takut bercampur bingung.

“Berhenti,” Althea memohon dengan suara tercekat, air matanya semakin jatuh tak terkendali.

Marco menunduk, bibirnya nyaris menyentuh telinga Althea. “Kau tidak tahu seberapa gila aku memikirkanmu.”

Althea menggelengkan kepala nya lemah sambil berusaha lepas dari genggaman Marco. Namun semua seperti sia-sia.

Satu tangan Marco kini menahan pinggang Althea, sedang yang lain menggenggam erat jemari mungilnya. Tatapan itu berubah ,ada kemarahan, tapi juga gairah yang terlalu intens, membakar di antara mereka.

“Kamu selalu membuatku hilang kendali ,membuatku selalu memaksa. Bahkan kau meminum pil kontrasepsi ,dan kamu....”

“Cukup Marco ! Lepaskan aku !” Althea berteriak histeris dan mendorong sekuat tenaga. Tubuh ringkih itu terlepas ,ia berjalan mundur ,berusaha menjauh dari Marco yang terus mendekat. Namun sialnya..

Brugh !

Althea terantuk kaki ranjang ,tubuhnya yang masih lemah karena efek obat bius tidak dapat menahan berat badanya sendiri. Ia jatuh terlentang tepat diatas ranjang berukuran kingsize itu.

Marco menyeringai ,ia mengurung Althea. Mengunci kedua lengan mungil itu diatas kepalanya. "Kamu tidak akan pernah bisa lepas dari ku Althea Safira. Bahkan sekalipun kamu bersembunyi di lubang kecil dalam dunia ,aku tetap menemukanmu."

“Tidak... Marc....”

“Ehmpt...” Marco langsung melumat bibir ranum milik Althea ,mengulumnya dengan sedikit kasar penuh kerinduan. Tangan nya begerak bebas menyusuri lekuk tubuh Althea yang hanya terbalut gaun tipis.

Sreeekkkkkkk!

Marco merobeknya kasar kemudian melucuti dengan cepat ,hingga memperilhat kan dua gundukan kenyal padat dan putih bersih di hadapan Marco.

Tatapan Marco sangat mengerikan. Sudah lama ia merindukan tubuh istri bayangan nya ,dan sekarang ketika waktunya tiba ,ia tidak akan melepaskan nya. Marco mulai menyergap dua gundukan itu ,meremasnya tiada henti hingga kedua nya memerah ,mengulum pucuk berwarna pink dengan rakus ,seolah bayi yang kehausan ASI ibunya.

“Aaaakkkkkhhhh Marco sakit....” Althea menjerit tertahan setiap kali Marco menggigit pucuk nya. Namun Marco seolah tuli. Dengan ganas ia menguasai bagian itu ,seolah akan habis.

Tubuh Althea mulai melemah ,merasakan seperti tersengat aliran listrik tinggi dark setiap sentuhan Suaminya. Ia tidak sanggup melawan. Hanya air mata yang masih menjadi penanda ia menolak.

Marco semakin turun ke bawah ,menelusuri lekuk tubuh istrinya ,mencium perut rata itu dengan kecupan intim. Wajahnya kini berlabuh di kelembutan Althea ,lidahnya bermain di sana ,mencecap segala rasa dan mereguk madu istrinya dengan ganas. Jari besarnya kembali mengobrak-abrik kedalaman nya ,membuat gerakan teratur ,hingga akhirnya membuat Althea menggelinjang hebat ,dan meremas rambut Marco.

“Aaaaahhhhhhh ,Ahhhhh Marco cukup... Henti..kan...”

Althea mendapat pelepasan nya berkali-kali. Hingga tubuhnya benar-benar lemah tak berdaya. Peluh membanjiri setiap jengkal tubuhnya.

Marco merambat naik ,ia mulai memposisikan miliknya. Mata tajam nya menatap wajah tak berdaya istrinya. Ada senyum kepuasan ,karena hanya dirinya yang bisa membuat Althea bertekuk lutut dibawah kuasanya.

Saat hentakan itu mulai menerjang ,kembali Althea menjerit dengan keras. Inti bawahnya lagi-lagi merasa terbelah. Ia memukul bahu Marco ,menggigit dan mencakarnya.

“Marcoooo ,ini sakittttt ,Monsterrr.... Aaaaakhhhhhh.. Marcooooo.”

Marco membungkam teriakan isterinya dengan lumatan dalam. Dalam dirinya pun bergejolak hebat ,karena lagi-lagi rasanya seperti pertama kali.

Hentakan demi hentakan Marco berikan ,bahkan hingga hari beranjak siang. Marco benar-benar menguasai Althea. Althea berkali-kali mendapat pelepasan nya ,berteriak ,mendesah. Hingga akhirnya Marco pun mendapat kenikmatan ke sekian kalinya ,baru ia berhenti. Tubuh tegap nya ambruk diatas tubuh sintal istrinya ,tanpa melepaskan penyatuan nya.

Marco mengusap pipi dan bibir Althea yang membengkak. Ia kemudiam mengecup lembut seluruh bagian wajah istrinya. “Bisakah kau tinggal denganku saja ,jangan selalu membangkang. Aku mencintaimu Althea.” Bisiknya lirih.

Althea yang kelelahan tersenyum tipis. Ia membenci Marco ,namun sisi dalam dirinya merindukan sentuhan gila suaminya. “Monster.” ucapnya lirih.. kemudian menutup matanya perlahan.

Marco bangkit ,ia membersihkan dirinya segera di kamar mandi. Kemudian membersihkan tubuh Althea dari sisa-sisa penjajahan nya.

Marco menyelimuti tubuh polos Althea ,mengusap kembali pipi mulus itu. Tatapan nya beralih ke bawah ,tepat diatas perut rata Althea ,Marco membisikan sesuatu.

“Tumbuhlah segera di rahim momy mu nak ,sekarang tidak ada lagi penghalangmu.”Bisik Marco kemudian melangkah ke sofa di kamar itu ,membuka ponselnya yang sedari tadi berdering.

“Patricia.” Desahnya penuh rasa kesal. Marco mematikan ponselnya. Kemudian keluar dari kamar itu.

Hari sudah semakin siang ,namun belum ada tanda-tanda Althea bangun dari tidurnya

Marco hendak melangkah ke kamar ,ketika langkah besarnya dihadang oleh tubuh kecil Ares.

“Hei Marco ,kau apakan kakak ku. Kenapa sampai sekarang dia belum keluar dari kamar untuk makan?! Apa kau memukulinya?”

“Ck..” Marco berdecak sedikit kesal. “Hei bocah! Dia Istriku ,aku hanya membuatnya tidur pulas dan kurasa dia bermimpi indah bersamaku.”

Ares mendengus ,“Awas saja kalau dia kelaparan! Ucap nya kemudian kembali ke kamarnya.”

Marco masuk ke kamar dan mendekati tubuh Althea. Marco hendak menarik hidungnya ,namun ia terjengit merasakan hawa panas menempel di kulitnya.

Marco memegang dahi istrinya ,Demam.

“Althea !!”

Marco memakai kan pakaian untuk Althea kemudian segera menghubungi dokter pribadinya untuk segera datang. Saat Moreno tiba, ia langsung dipersilahkan masuk untuk memeriksa Althea.

Matanya melebar melihat kondisi Althea. Pucat ,demam tinggi dengan tanda merah di lehernya. Untuk beberapa saat Moreno tampak menatapnya. Wajahnya mengingatkan pada seorang sahabat wanita dari Indonesia yang dulu sangat dekat dengannya.

“Marco... siapa ini? Dia Arabella, maksudku...” Moreno terhenti ,ragu menyebut namanya

Marco memicingkan matanya ,menatapnya dengan aura gelap, marah. “Althea”

“Ah yaa ,Althea.. dia...”

“Cepat periksa keadaan nya ,jangan coba-coba menyentuhnya ,apalagi menyukainya.”

Glek.... Moreno terdiam. Sahabat nya itu terlalu possesive menurutnya.

Moreno memeriksa dengan teliti ,wajah nya menatap Althea. Dalam hatinya dipenuhi banyak pertanyaan ,namun ia tidak cukup berani untuk bertanya pada Marco saat ini.

“Apa dia Althea sahabatku? Althea van Daalen?” Tanya Moreno dalam hati.

Happy Reading Kak ♥️

1
partini
Marco ko gitu sih ,, menyebalkan sekali kamu
ko bisa ingat Jay apa benar akan kembali ke jay Thor
peran utama kalah dengan peran pembantu
Langit Senja
Alhamdulillah ,makasi banyak Kak ♥️🥰
partini
OMG good 👍👍👍👍👍👍👍lope lope dah keren cerita nya
Langit Senja
Hihihi mau di spill nanti nggak kejutan kak 🤭.. sbentar lagi pawang nya Althea keluar kak.. ♥️
partini
alteha she be come queen mafia ga Thor kalau cuma jadi wanita myek2 engga bangtt ,,secara dia tuh bukan orang biasa is more interesting kalau dia berubah jadi tegas di dingin plus kejam dan sadis like ibunya marco
partini
Thor Athea kan bukan orang sabarangn power nya masih 0 belum ada 0000, gitu
Langit Senja: Belum kak.. staytune gebrakan nya kak🤭 hihihi..
total 1 replies
partini
wah maju kena mundur kena ,,apa sehebat itu ibunya Marco ga ada yg bisa lawan gitu
Langit Senja: Hihihi .. untuk saat ini ya Kak.. tapi tidak dengan selanjutnya. 🥰
Stay tune kak ♥️
total 1 replies
partini
jangan ketemu dulu Thor biar Marco stress ,
Langit Senja: Sipp.. Insha Allah Kak 🥰♥️ makasi yaa kak
total 3 replies
partini
sehat sehat Thor,,makin menarik dan bikin penasaran lanjut 👍👍👍👍👍
Langit Senja: Terimakasi banyak kak 🙏🥰♥️
total 1 replies
partini
ihhhh penasaran akauhhh ,,up lagi thor
Langit Senja: Baru up lagi kak ,lagi tumbang hehehe 🥲🙏🥰
total 1 replies
partini
sakit Thor ,,sadis banget
kata NK mulai ini masih Marco yg di atas angin
Langit Senja: Tenang kak ,abis marco yang dibuat bungkam xixixi.. 🤭
total 1 replies
partini
kalau balik lagi is ok jg kn peran utamanya mereka berdua, tetapi si Marco di kasih Shok terapi dulu yg extrim biar otak nya berfungsi dengan baik
Langit Senja: sippppp ♥️
Stay tune kak 🥰🙏🏼
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍👍
Langit Senja: Makasih banyak-banyak Kak 🥰🙏
total 1 replies
partini
wah keren ,,tumben ini gasken biasana nya pada bertahan Ampe darah darah biarpun di sakiti masih aja di samping suaminya ini keren 👍👍👍👍
partini: asiappp Thor 👍👍👍
total 2 replies
partini
heh di cium
Langit Senja: Terimakasih Kak sudah mampir dan menjadi pembaca setia Althea.. staytune terus yaa kak ,Happy Reading ♥️🥰
total 1 replies
ISIMPFORMITSUKI
Mantap jiwaa!
Thảo nguyên đỏ
Gemesin banget karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!