Berisi konten komedi dan dewasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junita Aisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Dia gak tau hampir 100 kunci!" Pandi senyum
"Aihh!" Gian
"heh!! Ngobrol apa?" Fauzan datang bawa cairan
"apa itu?" Gian
"ini di suruh bos simpan di gudang!!" Fauzan
"EMG apa itu?" Gian mau sentuh nya
"ini racunn!! Pantang di sentuh" Fauzan dan Gian yang mau nyentuh langsung di jauhkan nya jari nya Dari Racun itu.
"okeyy" Gian
....
Sementara Vania sudah siap di obati dan mereka pergi pulang kerumah taevin.
taevin menurun kan vania dari gendongan nya dan mendudukkannya di sofa.
"Kamu mau makan apa?" Taevin kasih HP ke Vania
"Kemana pelayan yang banyak?" Vania natap Sekeliling rumah
"mereka keracunan semua jadi sedang di rumah sakit semua nya" taevin
"hah? Keracunan?" Vania dan Vania langsung ingat kalo cairan ada di dapur Vania Tarok dan bentuk nya seperti madu tapi bukan madu, dan Vania lupa mindahin nya dan itu penelitian Vania ternyata manjur
"Aku sedang teliti masalah ini! Siapa yang berani sama hal ini" taevin dengan tatapan dingin dan Vania menelan ludah kasar dengan ragu dia pun bicara
"a-aku yang narok racun di dapur!!" Vania langsung berlutut di depan taevin
"aku lupa mindahin nya aku kemaren mau pamer sama penelitian ku sama mu, tapi aku malah lupa" Vania dan Taevin senyum dan menggendong Vania dan menduduk kan Vania di pangkuan nya
"Gak papa!! Sekali pun Meraka mati aku akan kubur mereka dengan mewah agar tenang" taevin senyum
"maaf" Vania
"gak papa" taevin
...
Sementara Alex dia di ruang komputer dia sudah di buat amarah dan kesal dan Dia mulai kesal lagi karena slalu gagal dan gagal.
Dan sementara Rian dia melihat Wawa dengan senyumannya
"Kenapa? apa aku tampan?" Rian
"kamu sangat tampan" Wawa
"Hahhaha makasih" Rian
"Kamu juga sangat cantik" Rian
"apa aku dulu gak cantik?" Wawa
"cantik!! dan sangat cantik" Rian
wawa senyum dan Rian senyum juga dia senang dan bahagia sekarang.
...
Malam hari Vania jalan-jalan mobil dan dia melihat depan bar dia melihat Juan sama Gea ngobrol dan Vania langsung berlari menyapa mereka dan mereka lagi berantam dan vania mengurung niat nya menyapa dia hanya mendengar aja.
"Aku bilang hentikan!!" Gea melempar rokok Juan
"Kenapa? kenapa kamu gak mau ku cium depan teman-teman ku?" Juan dan Vania nahan tawa dengar nya
"Apa kamu punya rasa malu? Apa aku cuma bahan pamer hah?" Gea
"Bukan gitu" Juan
"terus apa? Aku gak suka mesra depan banyak orang" Gea
"Tapi aku ingin semua tau kalo pacar aku itu kamu!!" Juan
"mana aku tahan ada cowok lain datang minta nomor kamu dengan enak nya" Juan
"aihh!! Sekarang kamu liat!! Dia udah di rawat rumah sakit karena ulah mu!! Kamu ini!!" Gea
"Kenapa? kamu bela dia?" Juan
"Dia suka aku salah?" Gea
"kamu milik ku!!" juan
"Siapa juga bilang aku milik nya" Gea
"kenapa kamu bela dia?" Juan
"kamu makin gak jelas yaa" Gea
"Aku bilang kenapa" Juan
"Diam!" Gea
"Ayok masuk" Gea
"cium dulu" Juan dan Gea mencium bibir Juan dan baru Juan malu seperti ulat bulu dan tiba-tiba Juan kaget ada Vania
"kenapa kamu sini? Sejak kapan kamu berdiri di situ?" Juan dan Gea juga kaget
"wahh kalian sangat sosweet " Vania
"Ehh!! lanjut! Aku masih mau nonton!!' Vania nonton di tempeleng Juan dan ditarik Juan dengan melilitkan tangan nya di leher Vania dan membawa nya masuk dan Gea cuma geleng-geleng
"ehh lepaskan!!" Vania
sampai dalam Bar banyak orang di Sana memperhatikan Vania masuk
"ehh vaniaa" teman Juan
"udah lama yaa" ngasih minum di ambil Juan
"dia gak boleh minum" Juan dan mereka ngangguk setuju
"ayokk main dance!!" Gian senyum natap Vania dan tiba-tiba telepon nya bunyi Dari taevin.
"Keluar dari bar!! Aku di luar" taevin langsung matikan telepon
"anjirr!! kenapa dia bisa tau" Vania
"maaf semua nya aku harus pergi" Vania
"kemana?" Gea
"iyaa baru sampai" Juan
"ada taevin di luar nunggu aku!!"Vania langsung berlari
Sampai di luar taevin langsung menyuruh nya msuk mobil nya.
"aku bawa mobil" Vania dan Taevin menghela nafas dan mengasih mobil nya ke hari lalu naik mobil Vania.
"Kita kemana?" Vania naik mobil
"Kita pulang!! Kamu harus istirahat" taevin
"yaa" Vania kesal lalu taevin ngantar Vania pulang di ikuti harus Dari belakang pake mobil taevin.
besok harinya
Alex datang ke Kampus dengan emosi dan datang taevin sama Vania, dan taevin liat Alex bawa laptop.
"Apa rencana mu gagal?" taevin liat laptop yang di pegang Alex
"bukan urusan mu!!" Alex menarik Jessi masuk dan taevin cuma senyum tipis penuh licik
"kenapa dia seperti emosi?" Vania
"Ayok" taevin membawa Vania masuk
"ehhh!!" jiandra menghambat Vania sama taevin
"Gue mau nanya ini! nonton gue balapan dongg" jiandra
"heh!! Kemaren Lo hampir mati karena balapan!! sekarang Lo mau balapan lagi? Gak takut mati?" jiandra
"Apa yang ku takutkan?" jiandra
"aku sibuk" Vania
"aku juga!!" taevin mendorong jiandra dari hadapan mereka dan mereka pergi ke depan ruangan
"Aihh!! 2 bocah sialan" jiandra kesal
Pulang kampus
"pasti nunggu pacar kamu yaa" Jiandra kode-kode ke taevin
Tiba-tiba datang Alex sama Jessi
"enak banget yaa pacaran sejurusan gitu!! Andai Rena gue jurusan nya sama kaek gue" Jiandra
Alex cuma diam masuk mobil dan jiandra langsung teriak
"ehh! Apa dia mengabaikan kita?" jiandra kaget
"Ehh! jiandra!!" Alex membuka jendela mobil
"punya mulut gunakan secukup nya!! Itu kaek nya Lo gunakan terllau melimpah!!" Alex pergi
"ehh!!" jiandra heran
taevin melihat mobil Alex sudah pergi jauh.
"Aku kemaren Melihat Rian bertemu Alex" jiandra
"Kamu pikir kan aja cara lain!! masalah ini biarkan Pacar cantik ku yang beres kan tanpa ada detik yang salah" taevin
"tapi aku hanya kasih tau!!! Di bar mu sekarang Alex mulai melacak kegiatan kamu di bar" taevin
"dia memang tidak menyerah" jiandra
"taevinnn" Vania berlari memeluk Taevin dan jiandra melihat Rena di datang meluk Rena juga tapi di dorong dengan kesal
"Aihhh kenapa?" jiandra
"Alay!" Rena
"apa yang alay?'' jiandra
"Udahh kita makan yokk, kaek Doble Date gitu!!" Vania
"yokk" jiandra membukakan pintu mobil untuk Rena dan taevin juga membukakan pintu mobil untuk Vania
mereka lalu berangkat dengan mobil masing-masing pergi ke tempat yang mereka inginkan terutama keinginan Vania agar ini berjalan lancar tanpa ada kesibukan