Gita merasakan jika berada didekat suaminya merasa sangat emosi, dan begitu juga dengan sang suami yang selalu melihat wajah istrinya terlihat sangat menyeramkan.
Setiap kali mereka bertemu, selalu saja ada yang mereka ributkan, bahkan hal.sepele sekalipun.
Apa sebenarnya yang terjadi pada mereka? Apakah mereka dapat melewati ujian yang sedang mereka hadapi?
Ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Tiga
Malam tampak lengang. Udara berhembus cukup dingin. Para insan sedang terbuai dalam peraduannya dan merajut mimpi yang membuat mereka semakin terlena dalam lelapnya tidur malam ini.
Dug du dug
Suara derap langkah kaki yang terdengar sangat banyak dan begitu jelas ditelinga Gita. Ia membuka matanya, lalu mendapati sekelilingnya dalam kondisi gelap gulita, dan hanya ada rimbunan pohon-pohon yang rindang dan tumbuh dengan sangat lebat.
"Hah!" Gita tersentak kaget. Ia mengedarkan pandangannya dengan rasa takut dan degubannya yang bergemuruh.
dug dug dug
Kembali terdengar suara gemuruh langkah laksana sebuah pasukan perang yang sedang menuju ke arahnya.
Semakin lama, suara itu semakin mendekat dan terlihat gerombolan babi hutan dan juga kera sedang berlari kencang menuju kearahnya.
Saaat bersamaan, sosok Siluman Lembu Sura juga ikut menjadi pimpinan yang akan menuju ke arahnya.
Gita berjalan mundur, ia merasakan deguban jantungnya sangat menderu, dengan nafasnya yang sangat sesak dan tiba-tiba saja perutnya terasa sakit dengan rasa nyeri yang cukup berat.
Ia memegangi perutnya dan mencoba berlari meski dengan langkahnya terseok.
"Hah hah hah..." nafasnya memburu saat menoleh ke arah belakang ketika gerombolan babi hutan dan juga kera yang dipimpin oleh Lembu Sura sudah berjarak cukup dekat padanya.
"Jangan, jangan!" Gita berteriak kencang, memohon agar ia tidak diserang oleh sosok tersebut. Namun para gerombolan hewan itu justru mengelilinginya dan mereka mencakar, bahkan menyeruduk Gita hingga mengalami luka yang cukup parah.
Tak hanya sampai disitu, Lembu Sura datang menjambak rambutnya, lalu menyeretnya hingga membuat ia mengalami luka parah pada bagian ujung tumitnya karena terkena onak dan duri dan juga perih pada kulit kepalanya.
Sedangkan perutnya mengalami rasa sakit yang cukup parah seolah tertusuk sebuah benda tajam.
"Sakit, sakit, sakit! Jangan!" teriaknya dengan kencang sembari memohon agar sosok itu melepaskannya.
Gita dilemparkan diatas tanah rerumputan. Terlihat Lembu Sura datang untuk menggagahinya, dan saat bersamaan, sebuah tamparan mendarat dipipinya.
"Dik, sadarlah! Ini tengah malam, warga akan terganggu!" Suara Arka membuyarkan mimpi buruk Gita yang saat ini sangat mengerikan.
"Hah!" ia tersentak kaget. Lalu menoleh kearah Arka yang saat ini sedang membuang pandangannya.
Sungguh, pria itu tak mengerti mengapa wajah sang istri berubah sangat buruk dalam seketika bukankah saat hendak tidur tadi sudah kembali cantik?
Arka tak ingin memandang wajah sang istri, ia merundukkan kepalanya, lalu meraih jemari tangan sang wanita.
"Astaghfirullah, astaghfirullah halladzhim..." seru Arka dengan hatinya yang bergejolak.
Saat ini ia merasakan kembali kebencian pada Gita sang istri. Bahkan saat ini rasanya ia ingin menceraikan wanita tersebut karena tidak tahan dengan melihat wajah dan juga sikap Gita yang telah terlewat batas.
"Mas, kenapa kamu tidak mau melihatku? Kenapa, Mas?" tanya Gita ditengah rasa sakit yang terus menghujani seluruh tubuhnya, bahkan kini kepanya ikut berdenyut hebat.
Semakin rasa benci itu hadir dihati Arka, ia mencoba melawan dengan dzikirnya, dan berharap ia tidak lagi melakukan kekerasan yang semakin menyakiti wanitanya.
"Istighfar, Dik. Istighfar," Arka mencoba mengingatkan sang istri. Jika lidahmu keluh untuk mengucapkannya, maka ucapkan dalam hatimu, jika terasa sulit juga, maka gunakan fikiranmu," Arka mencoba mengingatkan sang istri.
Gita menatap suaminya, namun lagi-lagi Arka merundukkan kepalanya, sungguh sangat mengerikan sekali wajah Gita saat ini, bahkan jangankan untuk menatapnya, meliriknya saja tak mampu.
Wajah wanita itu dipenuhi bulu kera, sedangkan mulutnya mirip dengan moncong babi hutan, siapa yang sanggup untuk menatapnya?
"Astaghfirullah," Arka kembali beristighfar dan melawan semua perasaan yang cukup menyiksanya.
Saat bersamaan, Mbah Jati menekan ujung kerisnya dengan sangat kuat, lalu membuat Gita hilang kesadaran, dan pandangannya meredup, lalu semuanya tampak gelap.
Arka tercengang. Lalu mengusap wajahnya dengan kasar.
Ia mendekati mencolek sang istri, namun wanita itu masih tak merespon.
"A'udzubillahiminas syaitan nirrajim..., Bismillahi rahman nir rahim..., Al fatiha," ia melantunkan doa yang merupakan ibu surah sembari mengusap wajah sang istri, ia berharap jika wajah mengerikan itu akan berubah kembali cantik seperti sedia kala.
Traaatak traaatak traaatak traaatak
Ranjang yang mereka tempat bergerak sangat kencang dan hal itu membuat Arka meraskan ada sesuatu yang mengguncangnya dengan sangat keras.
Akan tetapi, Arka masih terus melanjutkan doanya, hingga membuat guncangan yang tadinya begitu kuat perlahan mereda. Arka terlihat berkeringat, karena merasakan hawa yang cukup panas.
Ditempat lain, Mbah Jati sedang memandikan sebuah boneka laki-laki menggunakan darah ayam cemani.
"Kau mencoba menantangku--hah! Tuhanmu tidak akan mampu menandingi kekuatanku!" ucapnya dengan geram.
Ia menancapkan satu buah jarum pentul ke kepala boneka, hingga membuat Arka meringis kesakitan. Sungguh sangat sakit, hingga membuat ia melantunkan surah Al-Falaq. "Qul a'adzu birabbil falaq...," ucapnya dengan menahan rasa sakit yang cukup parah, sembari terus melanjutkan doanya.
Tiba-tiba saja jarum pentul yang tertancap itu melesat keluar dan terjatuh dibara api.
Mbah Jati tersentak kaget, ia menggeram dengan kesal, lalu membanting boneka itu dengan kasar ke atas lantai, dan membuat Arka terhempas ke atas kasur.
Ia merasakan sakit kepalanya hilang, dan tak henti-hentinya ia mengucapkan syukur.
***
Arka sudah bersiap untuk berangkat kerja. Namun ia bingung, siapa yang akan menjaga Gita selama ia tidak dirumah. Ia tidak ingin warga kembali menudingnya yang bukan-bukan. Ia teringat akan ibu mertuanya, mencoba menghubungi wanita itu, mungkin, saja berbaik hati mengurusi puterinya.
Ia menggulir nomor kontak yang tertera nama 'Ibu Mertua'.
"Assalammualaikum, Bu," ucapnya dengan sopan.
"Waalaikum salam, iya, ada, Ka?" sahut wanita berusia lima puluh lima tahun itu.
"Begini, Bu. Sebelumnya Arka minta maaf,.sekaligus minta tolong," ucap Arka dengan sangat hati-hati.
"Iya, apa itu?" tanya wanita bernama Rumini yang ada diseberang telepon.
"Ibu bisa datang kerumah, Bu? Gita sedang sakit, dan saya sedang bekerja, jadi tidak ada yang jagain. Nanti ongkosnya saya transfer,"
Terlihat suasana hening sejenak. Ia mendengar tarikan nafas yang sangat berat dari seberang panggilan.
"Ayah Gita juga sedang sakit, maaf, ibu tidak bisa ke sana. Mungkin ibu akan mengirimkan Lily untuk menggantikan menjaga Gita.
Arka tampak terdiam. Lily adalah adik iparnya, bukan mahramnya, dan itu sangat membuatnya canggung. "Waduh, nanti mas Sarjo marah dengan saya kalau istrinya kemari, Bu," tolak Arka dengan sopan
"Sarjo sudah berangkat ke negeri seberang, dia nguli disana, lagian Gita kakaknya, biar dia saja yang ngurusin, daripada kamu gaji orang lain, lebih baik gaji saudara sendiri yang sedang kesusahan," saran Rumini pada menantunya.
Arka bagaikan buah simalakama. Namun ia berharap jika penyakit Gita cepat selesai. Esok ia berniat mengambil cuti dan akan membawa Gita berobat. Jika Gita lekas sembuh, maka Lily cepat pulang.
Ia tak punya pilihan. "Baiklah, Bu. Nanti ongkosnya saya transfer, dan kunci rumah saya letak dibawah pot ginseng," Arka menerangkan semuanya.
xiexiexiexie.....
anak semata wayang yang dibangga-banggakan ternyata astaghfirullah ...
tp sayang nya si Minah belum nyadar diri ttg perbuatan anak nya itu ,, kasihan nya 🤣🤣🤣
msh penasaran aku kak Siti ,,, kira-kira apa yg terjadi pd 2 jalang itu yg pingsan di hutan,, apakah msh hidup atau mereka dh pd mati yaa ❓🤔
kak Siti maaf bukan nya kondisi Gita sdg menstruasi yaa , lalu knp Gita Sholat Subuh berjamaah dg Arka ❓🤔