Suami terbangsat adalah suami yang berusaha menjadi pahlawan untuk perempuan lain namun menjadi penjahat untuk istrinya sendiri. Berusaha menjadi teman terbaik untuk perempuan lain, dan menjadi musuh untuk istrinya sendiri.
Selama dua tahun menikah, Amora Juliansany tidak pernah mendapatkan perhatian sedikitpun dari sang suami yang selalu bersikap dingin. Menjadi pengganti mempelai wanita yang merupakan adiknya sendiri, membuat hidup Amora berada dalam kekangan pernikahan.
Apalagi setelah adiknya yang telah ia gantikan sadar dari komanya. Kedekatan sang suami dan adiknya hari demi hari membuat Amora tersiksa. Mertuanya juga ingin agar Amora mengembalikan suaminya pada adiknya, dan menegaskan jika dia hanya seorang pengganti.
Setelah tekanan demi tekanan yang Amora alami, wanita itu mulai tak sanggup. Tubuhnya mulai sakit-sakitan karena tekanan batin yang bertubi-tubi. Amora menyerah dan memilih pergi meninggalkan kesakitan yang tiada akhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bisakah cinta menyatukan kami?
"Amora kamu.."
Wanita itu menengadah. "Aku nggak keberatan tinggal dimana saja, sungguh."
Varel tersenyum tangannya berusaha melepaskan pelukan Amora di pinggangnya. Bukan risih, hanya saja jantungnya tidak bisa diajak bekerja sama. Disana degupnya semakin menjadi-jadi. Jatuh cinta bukan tujuan Varel, akan tetapi wanita dihadapannya begitu saja berhasil mencairkan kebekuan dihatinya.
"Oke, setelah ini aku akan membawamu ke salah satu apartemen ku."
"Em," wanita itu tersenyum membiarkan Varel kembali duduk di hadapannya.
Varel menghembuskan napas panjang diam-diam, sungguh pelukan Amora mempengaruhi suasana hatinya, laki-laki itu gugup.
*******
Di rumah sakit. Seorang pria berkali-kali mengumpat, untuk kesekian kalinya dia tidak bisa menemui Mia. Dokter tersebut dikabarkan sedang cuti menikah. Sahabatnya itu bahkan tak mengirimkannya undangan.
"Kapan pernikahannya di gelar?" tanya Megan pada salah satu suster yang memberinya berita.
"Besok, Pak. Disalah satu hotel kota Surabaya."
"Di Surabaya?" Megan mengusap wajahnya. Ternyata sesulit ini jalannya untuk menemui sang istri, hanya Mia kuncinya. Namun, wanita itu juga cukup sulit ditemui.
Megan sudah mencoba menghubungi teman-temannya, meminta nomor Mia, aktif. Tetapi tak pernah dijawab, pesan yang dikirim juga tak perempuan itu buka.
"Tuan..."
"Aku harus bagaimana?" Bobin tidak dapat berkata-kata. Situasi seperti ini sudah sering ia lihat, wajah frustasi tuannya, tangis laki-laki itu, penyesalan membuat kesehatan Megan terganggu.
"Apakah nyonya ada kemungkinan pulang kerumah orang tuannya, Tuan?" Bobin bertanya hati-hati.
"Tidak mungkin." Megan baru menyadari ternyata hubungan antara Amora dan orang tuanya tidak berjalan semestinya. Amora dan Sunny tidak dibesarkan dengan kasih setara.
"Bobin, cari tahu tentang kehidupan istriku selama ini di keluarga Malik." Terlambat, akan tetapi Megan penasaran dengan seluruh kisah Amora.
"Baik, Tuan." sekali lagi Megan meninggalkan rumah sakit dengan kekecewaan. Laki-laki itu berjalan gontai menuju mobil yang membawanya kembali ke apartemen miliknya didekat sini.
******
Megan baru menutup laptopnya saat telpon genggamnya berdering.
"Katakan!" Laki-laki itu tampak serius mendengarkan cerita seseorang di sebrang sana, dapat terlihat perubahan ekspresinya dari menit ke-menit. Tangan Megan terkepal kuat, urat lehernya tampak mulai menonjol, giginya menekan kuat dan tak lama buliran air mata mulai mengalir tanpa diminta.
"Keluarga brengsek!" Marahnya. Telpon genggamnya sudah kembali menggelap tetapi tidak dengan luapan emosi pria itu.
Megan menyambar kunci mobil setelah meminta Bobin menunggu. Waktu sudah hampir malam tapi tak menyurutkan tekad pria itu untuk pergi. Megan meninggalkan pintu apartemennya dengan langkah lebar, tanpa memperhatikan sekitar dia terus berjalan menuju basement, akan tetapi di tengah langkahnya dia tidak sengaja menabrak seseorang.
Megan kaget, dia merasa bersalah karena tidak hati-hati.
"Maaf.." Megan buru-buru minta maaf.
"Tidak apa-apa." ucapan lembut perempuan itu disambut anggukan dan uluran tangan Megan.
Kepala yang tertutup topi itu mendongak, menemukan laki-laki yang tengah mengulurkan tangannya.
Sedang Megan terkejut. Orang yang ditabraknya ternyata Amora. Megan tidak menyangka akan bertemu dengan sang istri di lorong apartemen.
Amora bingung karena pria dihadapannya malah diam saja. Pria dihadapannya tampak gagah dengan kemeja putih yang lengannya tergulung hingga siku dan dasi merah yang sedikit di longgarkan. Megan hampir khilaf dan membawa Amora masuk segera dalam dekapannya. Sebelum kesadarannya membuatnya menahan diri.
Bobin tertegun sejenak dan hampir saja memanggil Amora yang berdiri di depan Megan, sebelum isyarat dari Megan mengurungkan niatnya. Megan mengangkat tangan dan meletakkan jari telunjuk di bibir sebelum memeriksa lengan Amora.
Bobin menelan ludah kasar. Dia mengencangkan dasi nya. Di depannya sedang terjadi adegan drama pada kehidupan nyata, tentang pria yang terlambat menyadari cintanya dengan istri yang menderita amnesia.
"Apa yang sakit? Ini? Siku, tangan atau lututmu? Apa kita perlu pergi ke rumah sakit?" Megan memeriksa setiap jengkal tubuh istrinya. Amora yang di pegang-pegang sembarangan sama pria tak dikenalnya memundurkan langkah.
"Aku tak apa,." jawabnya dengan nada risih.
Megan tersadar.
"Maaf, saya tak bermaksud.." Obrolan mereka terkesan sangat formal, Megan tidak suka itu.
Megan akan kembali melangkah saat ucapan Amora membuatnya tidak berkutik.
"Iya tidak apa-apa, maaf saya juga buru-buru tadi, karena sudah di tunggu oleh tunangan saya."
Amora berlalu sedangkan Megan membeku karena ucapan wanita itu.
"Tunangan?" kutip Megan menilik punggung Amora yang telah hilang dari pandangannya.
beautiful story'
aku si ga pernah ngerti sama otak para pria yg suka selingkuh
kalau akhirnya kalian menyesal kenapa dulu dimulai
tau kan kalian,ketika niat kalian sudah ga suci...itulah awal kami akan mulai menghilang
kenapa kamu berubah,hei..bukan lah kalian yg mau kami berubah.
Dan buat kami para wanita,ketika memang keadaan sudah tidak bisa dipertahankan. mundur lah segera,karena kalau kita tidak pergi para lelaki itu ga akan tau nilai kehadiran kita.
bukan mudah menyerah tapi bertidak sesuai realita. karena bertahan dengan seseorang yg tidak mau bertahan akan sangat melelahkan.
ayooo semangat para korban",supaya mereka juga ga usah berlagak jadi korban dan yg paling tersakiti. hanya karena kita ga mau merasakan sakit kembali.
inget .. selalu ada sesuatu setelah badai reda
walaupun bukan pelangi yg indah tapi seenggaknya kita dapat melihat langit yg cerah dan udara yg tidak menyesakan lagi.
yg ada tatapan sendu dan muka tertekan🥺
tapi bobin kan saksi hidupnya mereka ya
kan cuman ngomong sesuai fakta,kok marah?
eh kesel mang fakta begitu ya🤣🤣
mereka lupa itu malah bisa menjadi racun ,anak yg ga tau adab dan etika
jadi kalau kalian benar" sayang sama anak,ayolah kita tuntun yg baik
biar anak kita bisa memahami mana yg baik,mana yg tidak
ketika terbiasa di sungguhkan pisau
Tiba tiba dikasih bunga
pasti kita bingung menghadapi nya
kemana aja luuu
sebenarnya mereka apa si yg di mau
mungkin... mungkin
kegelisahan mereka itu hanya seperti mainan kesukaan nya hilang tiba tiba bukan?
rasa dominasi nya tiba-tiba hilang yg menjadikan rasa powerful nya hilang
iya..atau iya hei para lelaki🤣🤣🤣
sebenarnya mereka apa si yg di mau
mungkin... mungkin
kegelisahan mereka itu hanya seperti mainan kesukaan nya hilang tiba tiba bukan?
rasa dominasi nya tiba-tiba hilang yg menjadikan rasa powerful nya hilang
iya..atau iya hei para lelaki🤣🤣🤣
punya suami kyk Lo,siapa yg ga depresi
haloooo