NovelToon NovelToon
Sillent Treatment Suamiku

Sillent Treatment Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fay :)

Sinopsis



Ini berawal dari Nara yang dijodohkan oleh Ayahnya dengan laki-laki dewasa, umur mereka terpaut selisih 15 tahun. Dimana saat itu Nara belum siap dari fisik dan batinnya.


Perbedaan pendapat banyak terjadi didalamnya, hanya saja Rama selalu memperlakukan Nara dengan diam (sillent treatment) orang biasa menyebutnya begitu.


Semua permasalahan seperti tak memiliki penyelesaian, finalnya hilang dan seperti tak terjadi apa-apa.


Puncaknya saat Nara kembali bertemu dengan cinta pertamanya, rasanya mulai goyah. Perbandingan antara diamnya Rama dan pedulinya Mahesa sangat kentara jauh.


Rama laki-laki dewasa, hatinya baik, tidak gila perempuan dan selalu memberikan semua keinginan Nara. Tapi hanya satu, Rama tak bisa menjadi suami yang tegas dan tempat yang nyaman untuk berkeluh kesah bagi Nara.


Pertemuan dan waktu mulai mempermainkan hati Nara, akankan takdir berpihak dengan cinta Rama atau mulai terkikis karna masa lalu Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fay :), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Nara dan Laras

   Lamunan kembali menyergap di benaknya, ingatannya akan tanda tanya besar ingin segera ia jawab. ‘Sejauh ini, masalah ini terlalu membuat ku semakin mandiri dan berani bersikap, semoga apa yang aku kejar hingga kemari membuahkan hasil.’ hela nafas Nara menenangkan jiwanya.

   “Bolehkah nanti setelah aku sembuh, antarkan aku ke penginapan yang dekat dengan perusahaan Rajawali.” ujar Nara memandang dengan harap pada Laras.

   Alis Laras mengerut, wajahnya seperti tau sesuatu, “Rajawali?” Tanyanya lagi mungkin salah dengar.

   Nara mengangguk memberikan respon.

   “Apa suami mu bekerja disana?” Rasa penasaran Laras semakin bertambah.

   “Iya, tapi aku ingin memberikannya kejutan, jadi nggak bilang kalo ada disini.” Terang Nara tanpa canggung.

    Laras mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, “Em … aku juga,” kalimatannya menguar, terpotong karna ketukan pintu diruangan itu.

   Berapa orang berpakaian khas seorang perawatan masuk, “permisi, maaf mengganggu waktunya. Kami mau pindah Ibu Nara dulu ke ruang rawat.” Ijin salah satu perawatan perempuan.

   Laras dan Mirna memberi izin, menggerakkan tubuhnya memberikan ruang agar mempermudah beberapa perawat tersebut bekerja.

   “Berapa hari saya akan di rawat Sus?” Wajah Nara memperhatikan perawat yang tengah hati-hati mendorongnya.

   “Dua hari, paling lama tiga hari Bu.” Jelas seorang perawat ramah.

   ‘hem … istirahat dulu, sebelum gerak.’ ungkap Nara dalam hati.

*

*

*

   “Maaf Mbak,”

   “Jangan panggil Mbak deh, kayaknya kita seumuran panggil Nara aja, biar lebih santai.” Potong Nara sambil menunjukkan senyum tenangnya.

   Laras tertawa tipis, “oke deh, oh iya Nar, gimana kalo Mbak Mirna pulang ke rumah ku dulu sama Aiden. Kasian aku liat Aiden kalo harus bermalam disini.” Jelasnya memberikan pandangan.

   Sontak Nara menoleh, memperhatikan wajah tenang anaknya. Sejak tadi ia tertidur pulas diatas sofa empuk, mungkin terlalu lelah karna perjalanan, ‘kalo disini kasian nanti bosen, kalo dirumah Laras aku nggak enak.’ batin Nara bingung.

   “Nggak usah khawatir aku di rumah sendirian, meskipun nggak terlalu besar, tapi tempatnya nyaman dari pada disini.” Bebernya menjelaskan.

   “Apa nggak ngerepotin Ras?” Tanya Nara belum yakin.

   “Nggak lah, nanti aku kesini jaga kamu. Mbak Mirna biar nemenin Aiden di rumah. Aku liat tadi Aiden minum susu formula, jadi nggak terlalu susah kan.” Pungkasnya berasumsi.

   “Mbak Mirna mau?” Tanya Nara kearah Mirna yang sejak tadi diam disisi Aiden.

   “Saya terserah Ibuk saja.” Balasnya.

   Nara memejamkan matanya sejenak, ada rasa bimbang dalam dirinya, “yaudah kalo nggak ngerepotin kamu, boleh deh selagi aku masih di rawat disini.” Setuju Nara.

   Laras manarik ujung bibirnya membentuk senyum manis, “oke, nanti kalo Aiden bangun kita pulang dulu ya Mbak. Koper punya mu biar ada disini Nar.”

   Nara menganggukkan kepalanya tanda sepakat.

   

*

*

*

   Malam semakin larut, beberapa saat setelah Aiden bangun dari tidurnya, Laras mengajak Mirna dan Aiden bermalam dirumahnya.

   Rupanya wanita itu cukup bertanggung jawab dan baik, biarpun cara berpakaiannya seperti wanita-wanita kantor pada umumnya yang berkelas, tapi tata bicaranya tak sesongong itu.

   Nara meraih hp yang tadi kata Mirna disimpan di lemari kecil di samping tempat tidurnya, fasilitas milik rumah sakit yang sudah tersedia. Beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Mahesa dan Rama, tapi lebih banyak dari Mahesa.

   Lekas Nara mengetik balasan untuk Mahesa yang pesannya sudah beruntun begitu banyak, >“aku nggak pegang hp sama sekali Sa ketinggalan di charger, tadi habis jalan-jalan sama Adik ku.”

>”Gimana katanya hari ini kamu kerumah orang tua Gea?”

   Nara kembali menggulir membaca pesan yang terkirim dari nomor Rama, “aku ingin segera pulang, ingin bersama mu disana. Bahkan jika aku tak mampu, biarkan aku merelakan pekerjaan ku sekarang dan mencari pekerjaan yang lain.”

   Nara mengerutkan wajahnya heran, tumben sekali Rama bersikap seperti itu. ‘apa ada masalah di kerjaannya? Atau dengan perempuan yang menjadi selirnya?’

   >”Apa ada masalah di kerjaan mu Mas?” Balas Nara.

   Pesan langsung bercentang dua biru, mungkin Rama tengah memegang ponselnya.

   Panggilan masuk dari Rama, Nara bingung jika mengangkatnya pasti nanti akan menanyakan Aiden.

   Nara menolak panggilan tersebut, >”jangan telfon, Aiden lagi tidur takut terbangun.”

   Rama >”oh, baiklah.”

              >”Semakin hari rasanya semakin di tekan, ada saja perkara kecil yang menjadi besar. Aku ingin kerja yang jauh dari tempat ini, sama kamu dan Anak kita.”

   Nara semakin bingung, Rama yang pekerja keras biasanya tak pernah mengeluh tentang pekerjaannya, baru sekarang Nara mendengarnya.

   Nara hanya membacanya berulang-ulang, belum menemukan jawaban yang pas. Di otaknya hanya ada alasan mungkin sudah bermasalah dengan kekasih gelapnya, jadi nggak betah lagi di tempat kerjanya.

   Nara menekan tombol kembali, membiarkan pesan dari Rama tak terbalas. Tangannya kini menyentuh pesan yang satu menit lalu masuk, dari nomor Mahesa berisi pesan yang sedikit panjang.

   Esa >”aku baru aja selesai makan malam Ra sama keluarga Gea, rasanya males banget pengen bareng kamu aja. Terus kangen banget pengen mesra-mesraan sama kamu, kamu itu candu banget tau. Jangan lama-lama dirumah Ananta ya. Secepatnya juga aku akan pulang. Love you Ara.” Rentetan pesan yang Nara baca sambil menarik senyumnya miring, rasanya tak menggebu seperti dulu.

   Rencana Nara semakin bulat saat mengetahui Mahesa akan berpergian kerumah mertuanya. Mahesa dan Gea memang tak berangkat bersama, Mahesa menyusul, buktinya kemarin Mahesa masih menghabiskan waktu berdua bersama Nara, dengan alibi mengurus urusan kantornya dulu.

   ‘kenapa aku harus bergerak dulu? Memata-matai Rama, atau bagaimana?’ tanda tanya besar mulai timbul dibenak Nara.

   Hanya memiliki rencana, tapi apa yang harus ia lakukan masih belum menemukan cara.

   ‘ternyata capek ya, pura-pura lupa, bahkan pura-pura nggak tau kejadian malam itu di depan Rama. Tapi mendengar penjelasan dari Mahesa dan pendapat tafsiran ku sendiri ada yang mengganjal, apa sebenarnya ada kebohongan. Ada apa sebenarnya.’ Nara menghela nafas begitu panjang, bahkan ujiannya belum juga usai, mungkin Tuhan masih mengkokohkan bahunya dari beberapa masalah yang mulai hinggap dalam hidupnya.

*

*

*

1
Al Ghifari
bodoh bngt si Nara biar cepat ketahuan SM Rama ceraiin aja Rama istri tdk tau diri
Fay :): hehe.. sabar kaka 😁
total 1 replies
Al Ghifari
cepat ketahuan dong SM suaminya lgsg cerai aja
Fay :): ntar dulu, di perpanjang dulu ceritanya kak 😁
total 1 replies
L3xi♡
Nangis deh 😭
Fay :): sedih ya kak 😢😢
total 1 replies
pEyt
Jelasin semua dengan detail
Fay :): siap kak.
masih outor amatir, kritik dan sarannya sangat diperlukan.
terima kasih.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!