NovelToon NovelToon
Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Jadi Rebutan Cogan Tajir Melintir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: bee aja

"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

khusus dewasa ya guys

"bukan seperti itu, kau jangan salah paham dulu" ucap lea mencoba untuk menenangkan mathias yang terlihat mabuk.

"terus kenapa!?" tanya mathias dengan nada sedikit membentak.

lea terdiam, sulit sekali bibirnya untuk menjelaskan semuanya kepada mathias.

"apa kau bodoh?! kenapa kau tidak pernah menyadarinya? apa yang tidak aku berikan padamu lea! kenapa kau malah menyukai felix!" ucap Mathias merasa frustasi.

"aku minta maaf soal itu, aku benar benar minta maaf" jawab lea sambil menundukkan kepalanya.

Hanya itu yang bisa lea katakan, lea menyadarinya jika mathias merasa kecewa kepadanya.

"aku tau aku salah, apa yang harus aku lakukan untukmu? Kumohon maafkan aku?" ucap lea dengan nada lirih mencoba memeluk mathias.

Mathias yang tadinya marah dengan emosi yang meledak ledak kini terdiam saat lea memeluknya, sesaat mathias mulai merasa tenang karena lea memeluknya.

Mathias pun membalas pelukan lea.

"kau mau aku memafkanmu kan?" tanya mathias.

"ya tentu saja" jawab lea.

mathias melepas pelukannya sambil menatap lea dengan wajah serius.

Lea tidak mengerti dengan maksud tatapan mathias, ia tersenyum aneh dan perasaannya mulai tidak enak.

Mathias mendekatkan wajahnya seolah mengunci padangan lea agar terus menatap dirinya.

Mathias membelai wajah cantik lea, terasa halus dan lembut, kini matanya tertuju ke arah bibir lea yang terlihat sexy meski tanpa polesan apapun.

perlahan mathias mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir lea.

Lea sangat terkejut saat mathias mencium bibirnya, ia berusaha memberontak dengan mendorong dada Mathias agar melepaskannya, namun mathias semakin menekan ciumannya.

"mhhhhh!" lenguh lea karena mathias menggigit bibir bawahnya.

"Mathias!? sadarlah?" ucap lea dengan nada sedikit membentak saat berhasil melepaskan ciumannya.

bibir bawah lea sedikit berdarah karena Mathias menggigitnya, tatapan mathias terlihat frustasi karena mencoba melampiaskan kekesalannya kepada lea.

Mathias kembali mencium bibir lea meski dalam keadaan berdarah, ia menghisap darah yang keluar dari bibir lea.

perlahan mathias memeluk tubuh lea, bibirnya terus di kulum oleh mathias hingga lea mulai terbawa oleh suasana menikmati ciuman dengan mathias.

lea merasa jika mathias sangat agresif saat ini, tak puas dengan bibirnya kini ia menjalar menciumi telinga lea.

lea hanya bisa memejamkan matanya saat ciumannya mulai turun ke lehernya.

"Mathias sadarlah? Kumohon" ucap lea mencoba memohon kepada mathias.

Srraaaakhhh!

Satu tarikan membuat piyama lea yang tipis menjadi robek karena ulah mathias.

lea benar benar terkejut saat Mathias membuat piyamanya jadi robek dengan mudah, sehingga memperlihatkan tubuh polosnya.

pandangan mathias tak lepas dari tubuh polos lea mulai dari ujung kaki hingga ujung rambutnya, tatapannya seolah akan menerkam lea kapan saja.

"Mathias?apa yang kau lakukan pada pakaianku?" tanya lea heran sekaligus panik sambil mencoba menutupi tubuh polosnya dengan kedua tangannya.

bukannya menjawab mathias malah mendekati lea dengan perlahan.

lea mulai berjalan mundur untuk menghindari mathias.

"tunggu... kau mau apa mathias?" tanya lea mulai panik.

Kaki lea berhenti melangkah karena terhalang oleh sofa.

"Mathias jangan mendekat?!" perintah lea.

namun Mathias tak mau dengar, tetap datang mendekati lea.

"jangan.. jangan Mathias? ini aku? lea.. temanmu? sadarlah?" mohon lea.

Mathias menatap lea dengan tatapan tajam, ia membalikkan tubuh lea ke arah belakang sambil mendorong lea agar membungkuk ke sofa.

"Mathias kau mau apa?" tanya lea dengan gugup.

lea benar benar tak bisa bergerak karena mathias menahannya, terasa sesuatu menggesek bagian bawah tubuh lea.

terasa panas dan mengeras mencoba untuk menerobos masuk.

"Mathias kumohon jangan? Kau mau apa?" ucap lea merasa takut.

Namun mathias sudah tidak bisa menahan diri, ia tak peduli dengan apa yang lea katakan.

"Aagkhhhh!!!" suara lea terkejut karena dalam satu hentakan semuanya masuk.

"kau gila?!jangan Mathias? nanti kau menyesal?" teriak lea mencoba memperingati mathias.

namun mathias tak memperdulikan ucapan lea, ia mulai menggerakkan tubuhnya secara perlahan.

"ahhhhh...nghhh...mathiasss? hentikan" lenguh lea merasa kesakitan karena ini pertama kalinya bagi lea.

"arghhhhh!!!!" desah mathias.

lea benar benar tak percaya ia melakukannya dengan Mathias, kepalanya terasa kosong, ia tidak bisa berfikir jernih lagi, tubuhnya terasa panas saat mathias mulai menyentuhnya.

lea berpegangan di sofa sambil meremas bantal di sekitarnya karena mathias terus menusuknya tanpa henti.

"ahhhh...nghhhh...ahhhh!" desah lea.

"apa yang terjadi..kenapa jadi seperti ini?" ucap lea dalam hati, hingga tanpa sadar air matanya mengalir deras di pipinya.

"kau gilaa!!" ucap lea spontan sambil menangis.

"yaaa aku gila, sampai aku tidak mau berhenti" ucap mathias tak mau melepaskan lea.

lea benar benar pasrah karena tak ada yang bisa ia lakukan saat ini.

Beberapa saat kemudian.

Mathias terus melakukannya hingga lupa untuk mencabutnya saat keluar dan membiarkan miliknya terbenam di bawah lea.

lea merasakan sesuatu hangat merembes keluar hingga ke kakinya, namun mathias belum juga mencabutnya.

"lea? kau harus membayar semuanya, tidak ada yang gratis di dunia ini" ucap mathias terdengar lembut namun lea tau mathias tengah mengancamnya.

lea benar benar tak tau harus bagaimana lagi, mathias membawanya ke kamar, lalu menjatuhkannnya ke tempat tidur.

kini mathias melepas bajunya, bahu yang lebar menampilkan perutnya yang six pack, berkulit putih bersih, wajahnya terlihat sangat sexy dengan ekspresi seperti itu.

sesaat lea terpesona dengan ketampanan mathias.

"ini baru permulaan lea" ucap mathias sambil menyeringai

"kau..mau apa lagi?" tanya lea merasa gugup karena ia sudah cukup lelah.

"kau sudah janji akan menuruti kemauanku kan?" ucap mathias.

"tunggu? aku.." ucapan lea terpotong karena mathias menciumnya.

kali ini Mathias melakukannya dengan lembut dan penuh kasih sayang, hingga lea lupa bahwa saat ini ia tengah berhubungan dengan kakak dari pacarnya sendiri.

skip.

ke esokan harinya, lea terbangun karena mendengar suara orang sedang muntah muntah.

"hueekkk!!..uhuk...uweekkkk!"

"astaga.. masih pagi aku harus mendengar ini" ucap lea sambil menghela nafas panjang dan menggaruk kepalanya, dengan kondisi yang acak acakan.

mathias benar benar mabuk semalam, lea lupa entah berapa kali mathias menggempurnya semalaman penuh bahkan tak memberinya ampun.

terdengar suara rintikan air di dalam kamar mandi, mathias tengah menyalakan shower, sepertinya ia tengah mandi.

"aku rasa bawahanku lecet" ucap lea karena merasa sangat tidak nyaman di bagian sensitifnya.

lea berjalan dengan pincang menuju kamar mandi ruang tamu.

"apa yang sudah aku lakukan?" ucap lea sambil membenturkan kepalanya ke tembok dengan pelan.

lea benar benar tak bisa melupakan apa yang terjadi semalam, bagaimana Mathias menyentuhnya, dinginnya air membuat lea semakin merasa kesakitan, bahkan ia kesulitan untuk berjalan dengan normal.

"bagaimana jika felix sampai tau? aku tidak bisa melihat wajahnya" ucap lea merasa bersalah.

Beberapa saat kemudian, selesai mandi lea segera berpakaian, lalu pergi ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya.

Mathias terlihat keluar dari kamar mandi, kini ia berdiri di belakang lea.

terlihat dari cermin wajah mathias tengah menatap ke arahnya.

"aku.. aku benar benar minta maaf" ucap mathias merasa bersalah sambil menundukkan kepalanya.

lea terdiam sambil melihat ke arah cermin.

"aku tidak tau harus bilang apa" ucap lea.

"lea aku mohon, maafkan aku?" ucap mathias sambil memeluk lea dari belakang.

"aku minta maaf" ucap mathias.

hanya itu yang keluar daru mulut Mathias, ia benar benar tidak bisa mengontrol dirinya ketika sedang mabuk.

Sementara lea tidak tau harus berkata apa, ia juga tidak bisa marah kepada mathias.

"kau pergilah dulu, aku ingin sendiri" ucap lea.

dengan berat hati Mathias menuruti kemauan lea, dan segera pergi meninggalkan apartemen.

setelah Mathias pergi lea baru bisa menangis.

lea merasa tidak bersemangat untuk pergi ke kampus dengan kondisi seperti ini.

lea juga tidak sanggup untuk bertemu dengan felix, ia hanya bisa menangis ketika mengingat apa yang ia lakukan dengan Mathias.

1
Hazel Nolasco
Jalan ceritanya keren abis.
bee saja: trimksi kk🥰
total 1 replies
Luke fon Fabre
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
bee saja: baik kk😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!