NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:58.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 33

Hari ini Alifa juga mencari Zein. Sungguh heran, dia sudah putus dengan pria itu tapi malah selalu mencarinya.

Padahal saat ini dia tengah menjalin hubungan dengan Zuhal.

"Zuhal kemana sih, mengapa dia tidak menjawab panggilan ataupun pesan ku. Padahal aku butuh sekali bicara dengannya. Haah."

Itulah mengapa Alifa mencari Zein, karena hanya Zein yang bisa dia ajak bicara. Zuhal yang merupakan kekasih barunya itu tak nampak batang hidungnya. Sedangkan teman-temannya, Alifa tidak berani bercerita kepada mereka. Dia takut kalau akan digunjing.

Selama ini dia membranding dirinya dengan anak yang bahagia dari keluarga harmonis. Jika mereka tiba-tiba tahu kalau kedua orang tua Alifa bercerai, Aliffa takut semua akan mengoloknya. Makanya Alifa enggan bicara ke teman-temannya.

"Bang, bisa bicara sebentar."

"Oh Alifa. Bisa sih, kita bicara di taman saja ya. Aku punya waktu setidaknya 15 menit."

"Iya Bang, tak apa itu sudah cukup."

Alifa dan Zein jalan beriringan menuju ke taman. Zein baru ingat kalau tadi Hendra datang. Dia ingin memberitahu Alifa terkait hal itu. Tapi sebelum Zein mengatakan itu, terlebih dulu mereka sudah melihat Hendra di taman.

"Lho itu bukannya Papa, dia sedang bersama Aisya? Mereka sedang bicara apa ya? Pa .... pa ..."

Alifa ingin memanggil Hendra. Akan tetapi dia urung melakukannya karena lebih dulu mendengar sesuatu yang sangat mengejutkan.

Saat ini Alifa merasa dunianya berhenti berputar ketika mendengarkan apa yang Aisya katakan ini.

"Sudah kan? Anda sudah mengetahui kalau saya anak Anda dari istri yang Anda tinggalkan begitu saja. Kalau begitu saya permisi Tuan."

"Tidak, tunggu Nak."

Alifa menutup mulutnya yang sempat menganga. Anak? istri yang ditinggalkan?

Kata-kata itu berusaha Alifa cerna. Dia ingin sekali langsung muncul dan bertanya tapi akhirnya dia urung dan memilih untuk mendengarkannya lebih dulu.

Dan fakta yang ia dengar sungguh mencengangkan baginya. Bukan hanya Alifa yang terkejut tapi Zein pun juga. Meskipun dia merasa tidak berhak mendengar, tapi saat ini mau tidak mau memang mendengarnya.

"Aisya anak Om Hendra? berarti dia saudara Alifa?" ucap Zein dalam hatinya. Dia tidak berani berucap dengan lantang dan memilih untuk diam saja.

Zein bisa melihat nafas Alifa yang memburu. Gadis itu ingin segera menghampiri Hendra dan Aisya, tapi sekuat tenaga menahan diri untuk tidak melakukannya.

Baru ketika Aisya membalikkan badan dan hendak pergi, Alifa dengan cepat datang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi."

"Pa, apa ini semua. Aisya anak Papa? Aisya adalah anak dari istri yang Papa tinggalkan? jelaskan Pa, ada apa ini? Apa gara-gara ini Papa bercerai dengan Mama."

"Heh jaga mulut mu ya!"

Doengggg

Alifa terkejut ketika mendengar Aisya berbalik dan menatapnya tajam serta menunjuk Alifa dengan jari telunjuknya. Bukan hanya Alifa yang terkejut melainkan Zein juga. Belum pernah dia melihat Aisya seperti ini.

"Jangan pernah mengaitkan masalah keluarga mu dengan keluarga ku. Jangan pernah mulutmu berani sedikit pun mengusik nama ku dan juga ibu ku. Aku dan ibu ku tidak pernah sekalipun punya urusan dengan kalian. Asal kau tahu, di sini yang bajingan adalah ayah dan ibu nya yang kau anggap paling sempurna itu. Haah, rasanya sangat tidak sudi aku menjelaskan. Tanya saja kepada ayah tercintamu ini apa yang sudah dia lakukan pada masa lampau."

Drap drap drap

Aisya pergi dengan membawa amarah yang meluap-luap. Dia sudah tidak tahan. Jika tidak segera pergi dari taman itu, mungkin akan lebih banyak lagi kalimat umpatan yang akan keluar dari mulutnya.

Sedangkan Alifa dan Zein hanya mematung. Bagi Alifa dia masih sangat bingung dengan apa yang keluar dari mulut Aisya, tapi tidak dengan Hendra. Dia menunduk dan tergugu di sana karena menyadari semua kesalahannya.

"Ada apa ini Pa? Apa benar Aisya juga anak papa. Tapi mengapa usia kita hampir mirip?"

Alifa mengguncangkan jaket Hendra. Dia meminta penjelasan dari ayahnya itu. Tapi Hendra masih bergeming, dia belum bisa membuka mulutnya sama sekali.

"Pa?"

"Mari kita pulang dulu, Papa akan mengatakan semuanya."

Dengan langkah yang lesu, ayah dan anak itu melenggang pergi meninggalkan RSMH. Hendra masuk ke mobil Alifa dan Alifa pun segera mengemudikan mobilnya untuk menuju ke rumah.

Di rumah sakit, Aisya ternyata tak langsung kembali ke departemennya. Dia memilih untuk duduk sejenak dan mengontrol emosinya.

"Minum dulu Sya."

"Dokter Damar? aah terimakasih Dok."

Sya, adalah cara Damar memanggil Aisya. Hanya Damar saja yang memanggilnya begitu. Jadi meskipun Aisya tidak melihat ke arah wajah, dia sudah tahu kalau itu Damar.

Gluk gluk gluk

Aisya meneguk air mineral yang diberikan oleh Damar hingga habis setengahnya. Tenggorokannya yang basah membuatnya seolah bisa kembali bernafas dengan lega.

Dadanya yang semula sesak kini bisa digunakan untuk keluar masuk udara dengan lancar.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku harap kamu bisa menghadapi semuanya dengan tenang. Kamu adalah gadis yang hebat Sya, aku tahu itu."

"Terimakasih banyak Dok. Terimakasih untuk tidak bertanya tentang apapun yang Dokter lihat dan dengar tadi."

Damar mengangguk, memang benar dia mendengar dan melihat semuanya. Tapi dirinya tidak ada hak untuk bertanya. Baginya urusan Aisya adalah urusan pribadi yang tidak ada seorang pun bisa ikut campur.

"Kalau begitu, apa sudah siap untuk kembali menghadapai pasien."

"Ya, saya siap Dok."

"Siip semangat."

Aisya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Dia juga mengepalkan tangannya sebagai tanda dirinya bersemangat.

Damar reflek mengusap kepala Aisya. Dan apa yang dilakukan Damar baru saja ini dilihat jelas oleh Zein.

Zein yang hendak menghampiri Aisya sembari membawa air mineral pun urung saat melihat Damar yang ada disisi Aisya.

Pada akhirnya dia meminum sendiri air mineral itu sampai habis. Zein juga meremas botol kosong itu dan melemparkannya ke tong sampah.

Entah apa yang dirasakan oleh Zein saat ini. Tapi yang jelas dia merasa kecewa karena tidak ada di sisi Aisya untuk memberi support nya.

"Dia terlihat lebih banyak tersenyum sat bersama dengan Dokter Damar ketimbang saat dengan ku. Apa mungkin karena cita-citanya menjadi dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular ya? Jadi Aisya merasa lebih senang aja dengan Dokter Damar. Ah entahlah. Tapi, aku sungguh tidak pernah menyangka akan ada kejadian seperti ini. Aisya dan Alifa, mereka adalah saudara satu ayah."

Sepanjang jalan menuju kembali ke tempat kerjanya, Zein terus saja memikirkan tentang apa yang dia lihat baru saja itu. Rasanya masih sangat tidak percaya bahwa dua gadis yang awalnya ia rasa begitu mirip itu ternyata memiliki hubungan darah yang sangat kental.

TBC

1
Djuniati 123
ayo bang Damar gercep keburu zein maju
Miss Typo
gercep Damar kalau emang kau suka Aisya, keburu keduluan Zein lho atau pria lainnya 😁
Esther Lestari
kalau suka bilang Damar...nanti didahului Zein baru menyesal😄
Rahma Inayah
lanjut thor
reiny marlina
ah ini sih skenario nya rama minta bantuan dika biar aji ketemu anak dewi jd deket deh
GiZaNy
semoga kelakuan Damar ngga kaya Bapak nya Aisya...
Esther Lestari
mungkinkah ada campur tangan Rama, biar Aji cari rumah sakit di Jakarta karena Dewi juga akan pindah
Uba Muhammad Al-varo
semoga dibalik musibah Aji keluar dari RS dan pindah RSMH dapat hikmah nya dekat dengan Aisya dan berjodoh dengan Dewi.
Uba Muhammad Al-varo
kalau kamu Damar ada rasa sama Aisya, berjuang lah sampai cinta mu diterima Aisya
awesome moment
jd pinisirin siapa jodoh ais.
Noey Aprilia
Looohhh.....
ko bsa????ada apa dgn dgn aji???
krna mreka yg irikah????atw ada rncna lain???
Miss Typo
hp eror dah komen banyak mlh ilang sebelum di kirim 😭

aku setuju Aji di RSMH deket dgn Dewi karna bentar lagi pindah dan jadi satu dgn Aisya.
mungkin ulah Rama biar lebih dekat dgn Dewi si dokter Aji 😁
marie_shitie💤💤
pas bgt km kesana,dan itu akan buat Hendra panas karena Aisyah akan dkt dgn mu
marie_shitie💤💤
siapakah itu,wah semoga dengan kejadian ini aji bisa pindah ke Jakarta dan bisa dekat dengan Aisyah
A R
wahhh ayahh bismaaa kah
Ani
jangan jangan memang disengaja atas perintah Rama biar Aji lebih dekat sama Dewi dan Aisya.. kan Dewi mau pindah juga dari Pekanbaru 🤔🤔🤔🤔
mama_im
asiiikkk,, kok aq malah seneng aji di usir ya 😅😅😅 telp bima aja bang, biar nanti ketemu sama calon anak.
Rahma Inayah
tenang saja ni.semau permainan dr Rama yg meminta mu pindh ke jakarta km NNT akn dekat dgn Aisyah jg Dewi yg akan kmbli ke tanah lahirannya
Nisa Naluri
skenario mas Rama ini
Rahma Inayah
damar aja sadr dr siapa Aisyah lah bapk nya Hendra malah gak tau dirii speak Dewi jauh dr Dela kok BS pepincut dgn selalu yg GK BS move dr masa lalunya dan STLH sekian lama kembali LG dgn pria di masa lalunya.dasr.hendra bodoh menyesal pun gak guna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!