NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Pertemuan tak terduga

Bali ....

Satu hari yang lalu dokter Langit sudah sampai di Bali. Hati dokter Langit sedikit lega karena dokter Harfa mau menunggunya. Mau memberikan kesempatan padanya. Sekarang yang harus dokter Langit lakukan hanya memastikan semuanya. Berharap apa yang di takutkan tak pernah terjadi. Agar tak ada hal yang menghalangi hubungannya dengan dokter Harfa.

Dokter Langit segera mencari tahu keberadaan Raka. Raka harus menjelaskan semuanya. Dokter Langit tak ingin kehilangan Raka kali ini. Kemunculannya setelah lima tahun menghilang itu bukan hal biasa. Pasti atas kesengajaan yang di lakukan Raka.

Seharian dokter Langit mencari keberadaan Raka namun tak kunjung di temukan. Bali cukup luas tentu dokter Langit butuh waktu untuk menemukan keberadaan Raka. Tapi, waktu dokter Langit tak selama itu. Dokter Langit tak ingin dokter Harfa terlalu menunggunya.

Rasa lelah membuat dokter Langit menghentikan pencariannya. Dokter Langit merasa lapar ia mencari restoran terdekat. Sudah menemukan restoran dokter Langit menghentikan mobilnya. Sambil menunggu pesanannya datang dokter Langit fokus pada ponselnya.

Dokter Langit tersenyum melihat pesan dari dokter Harfa. Walau hubungan mereka terasa tegang tapi sikap dokter Harfa masih hangat padanya membuat dokter Langit semakin tak ingin melepaskan dokter Harfa.

"Pesanannya tuan."

"Terimakasih."

Dokter Langit minum terlebih dahulu sebelum menyantap makanannya. Seketika tubuh dokter Langit menegang melihat sosok di depan sana. Mata dokter Langit semakin menajam ketika dengan jelas jika apa yang ia lihat tidak salah.

"Bumi ,, dia ,,, mereka..,"

Gumam dokter Langit melihat sosok Bumi menggandeng tangan seorang bocah dan Zahira.

Dokter Langit tak salah lihat jika orang yang ia lihat adalah Bumi.

"Jadi, Bumi sudah punya anak tapi--"

"Tidak!!!"

Teriak Zahira ketakutan. Sontak saja teriakan Zahira membuat Bumi dan Alaska terkejut begitu juga pengunjung lain termasuk dokter Langit.

"Ara kamu kenapa?"

Panik Bumi mencoba menenangkan Zahira yang kembali ketakutan. Mata Zahira memerah melihat seseorang yang sudah menghancurkan harga dirinya. Kenapa Zahira harus melihatnya sekarang. Kenapa?

Rasanya Zahira ingin memaki dan mencakar wajah itu sampai Zahira tak mengenalinya. Kenapa harus muncul di saat keadaan Zahira baru membaik.

Keadaan Zahira semakin tak terkendali membuat Bumi mencari siapa yang di lihat Zahira. Hingga mata Bumi berhenti tepat di depan sana. Bumi tak menyangka jika ia akan melihat keberadaan dokter Langit di sana.

"Jangan mendekat, pergi .. Pergi ..,"

"Mama, hiks ..,"

Bumi semakin kewalahan menahan tubuh Zahira. Belum lagi Alaska yang menangis.

"Jangan mendekat, pergi ..,"

Zahira jatuh pingsan karena tak bisa mengendalikan ketakutannya. Bumi terpaku ketika dokter Langit menahan tubuh Zahira. Pikiran Bumi berkecamuk dengan situasi itu. Entah apa yang Bumi pikirkan sampai fokusnya teralihkan.

Orang-orang membantu dokter Langit mengangkat tubuh Zahira untuk di bawa ke rumah sakit. Jiwa dokternya membuat dokter Langit harus membantu Zahira yang tiba-tiba histeris menatapnya. Dokter Langit tak menyangka jika pertemuan pertamanya dengan Bumi malah berada dalam situasi tegang.

Di sepanjang jalan Bumi hanya diam saja menatap dokter Langit yang sedang fokus menyetir. Tangisan Alaska belum juga terhenti. Alaska sangat ketakutan melihat keadaan Zahira seperti itu.

Sesampai di rumah sakit, Zahira segera di tangani dokter.

"Papa, mama akan baik-baik saja kan?"

Tanya Alaska dengan derai air mata. Bumi mencoba menenangkan Alaska namun matanya tak bisa fokus terus melirik dokter Langit.

Dokter Langit merasa tak enak terus di tatap oleh Bumi. Mereka tidak terlalu akrab sejak dulu tapi cukup baik.

Dokter Langit sesekali melirik Bumi yang sedang menenangkan Alaska. Ada banyak pertanyaan ingin di lontarkan. Namun, dokter Langit terlihat ragu. Melihat situasi yang tak enak membuat dokter Langit memilih pergi.

Bumi tak bisa mencegah, ia harus fokus dulu pada Alaska dan juga Zahira. Bumi baru kali ini melihat Zahira seperti itu. Seperti nya si brengsek itu memang di lihat Zahira. Tapi siapa? Bumi tak ingin menduga. Ia takut jika dugaannya salah.

Sudah lama rasanya Bumi ingin menghajar orang yang sudah membuat Zahira menderita. Bukan cuma Zahira tapi juga Alaska. Bumi akan mencari tahu semuanya begitu juga dengan kemunculan dokter Langit tiba-tiba. Ini bukan sebuah kebetulan bukan. Ada urusan apa dokter Langit berada di Bali. Cukup lama mereka tak bertemu setelah keterlibatan mereka dalam menangani kasus Alex.

Pasca Trauma akan kejadian yang memilukan. Zahira mulai kehilangan kepercayaan diri dan juga hidup. Ia merasa jika ia tak berharga lagi. Keluar dari rasa itu sangatlah sulit. Bahkan berkali-kali Zahira ingin mengakhiri hidupnya. Tapi, Allah berkehendak lain. Allah tak mengizinkan itu.

"Dokter."

Ucap Bumi langsung berdiri menghampiri dokter yang menangani Zahira.

"Bagaimana keadaan nya?"

"Cukup serius, mengingat kronologi yang tadi terjadi. Tapi, terkadang .., sebuah luka bisa di sembuhkan oleh yang melukai."

"Maksud dokter?"

"Ini memang terlalu berat untuk pasien. Tapi, seperti nya ada hal lain juga yang selama ini di pendam pasien. Seperti, pelampiasan."

"Bisakah tuan membawa orang yang sudah membuat pasien seperti itu. Biarkan mereka bertemu untuk mengungkap rasa masing-masing. Biarkan pasien melupakan semuanya. Hal ini memang tak mudah tapi kita harus mencoba karena terkadang sebuah penyakit bisa sembuh oleh luka itu sendiri bukan hanya sebuah obat saja."

Bumi terdiam cukup lama. Alaska hanya diam mencoba memahami apa yang di katakan orang dewasa. Alaska cukup sulit untuk mengerti.

"Dokter apa mama Alaska baik-baik saja?"

"Baik sayang, kamu sudah boleh melihatnya. Tapi harus janji ya, jangan berisik. Biarkan mama istirahat."

"Baik dok."

Alaska masuk kedalam melihat Zahira yang berbaring lemah. Baru satu Minggu Zahira keluar dari rumah sakit. Niat Bumi ingin membuat Zahira bahagia. Makan bersama membuat momen-momen indah agar hanya kebahagiaan yang Zahira ingat. Tapi, siapa sangka jika kejadian tak terduga terjadi.

Zahira malah kembali seperti lima tahun lalu. Mata itu, tatapan itu semua Bumi mengingat dengan jelas.

"Bersabarlah, semoga ada mukjizat dari Tuhan."

Ucap sang dokter sambil menepuk pundak Bumi.

Bumi terduduk lemas. Apa yang harus ia lakukan sekarang. Bagaimana bisa Bumi menemukan orang itu. Tak ada jejak apapun, bahkan Zahira sendiri tak pernah mengatakan siapa orang itu.

Lima tahun sudah mengubah semuanya. Entah apa yang terjadi sebenarnya dengan Zahira.

Bumi masih ingat betul jika dirinya baru saja ingin memulai babak baru dengan Zahira tapi siapa sangka jika kejadian itu menghancurkan semuanya.

"Papa."

Bumi tersentak akan panggilan Alaska.

"Mama bangun, Alaska takut mama ngamuk lagi."

Hati Bumi terasa sesak mendengar penuturan Alaska. Bocah kecil itu harus ketakutan akan ibunya sendiri. Sungguh, Bumi tak kuasa menghadapi semua ini sendiri. Kenapa Allah menguji nya sedemikian rupa.

Di saat Bumi ingin menjalani kehidupan rumah tangganya niat itu seketika hancur. Di bentuk kembali pun terasa sulit..Tidak ada yang tersisa jika Zahira terus seperti itu. Bumi hidup namun terasa mati. Kehidupan nya tak seindah yang di bayangkan. Kapan Zahira akan kembali merasa hidup. Bumi rasanya tak sanggup jika suatu hari nanti harus mengurus Alaska sendirian.

Bersambung ...

Jangan lupa, Like Hadiah, komen, dan Vote Terimakasih...

1
Psbu Paus biru
seru banget deh /Drool/
Psbu Paus biru
seru banget baca nya makasih udah membuat novel
Psbu Paus biru
sangat bagus banget
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!