NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 Aku Akan Jelaskan

Vasca menghempaskan tubuh kecilnya di atas kasur kecil miliknya. Pikirannya berkelana entah kemana.

Banyak hal yang ia pikirkan saat ini, termasuk hubungan dirinya dan Bara.

Ia bingung, benar kata Bara bahwa jika dia menjauh diri dari Bara, berarti dia membuka peluang untuk Vaiser agar semakin dekat dengan Bara.

"Apa yang harus aku lakukan? ". Tanya Vasca kepada diri sendiri.

Di lain tempat, Bara bersandar di dinding kamarnya dengan tatapan dan keadaan yang kacau. Ia terus mengingat kejadian yang menimpanya dan Vasca. Tidak sedikit ia merasa kecewa dengan kedua orangtua nya. Ia menghembuskan napasnya, ternyata apa yang ditakutkan oleh Vasca benar-benar terjadi.

Bara mengambil ponselnya, dan mencoba untuk menghubungi Vasca, tapi tidak dijawab. Bara meremas ponselnya kuat sampai tangannya memerah. Ia begitu benci dengan keadaan saat ini.

Pagi harinya, Bara sudah siap dengan pakaian seragamnya untuk pergi ke sekolah.

"Makan dulu Bara". Kata Lani yang melihat Bara turun dari kamarnya.

Bara tidak mendengarkan perkataan Lani, dan pergi tanpa pamit.

"Bara... makan dulu sayang, nanti kamu sakit". Kata Lani lagi sambil menahan tangan Bara.

"Aku gk lapar". Kata Bara dingin.

"Kamu harus makan sayang, nanti kamu sakit". Kata Lani lagi mencoba untuk sabar. Ia tahu ini berat untuk Bara. Bara adalah putra satu-satunya, Bara juga tidak suka ada orang lain yang memaksakan kehendaknya.

"Gk usah paksa Ma, Bara sudah bilang berkali-kali, kalau Bara gk mau dipaksa". Bentak Bara.

"BARA". Teriak Xander dari tangga.

Lani hanya bisa menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tidak menyangka kalau putranya yang amat ia sayangi dan ia jaga telah berani membentaknya.

"Kenapa lagi Pa?". Tanya Bara dengan napas memburu.

"Bara... Papa lihat kamu sudah semakin menjadi pembangkang sekarang ". Kata Xander sambil mendekati istrinya.

"Papa yang ajar". Kata Bara santai.

Plak... Plak

Dua tamparan keras melayang di kedua pipi Bara. Bara merasa bibirnya sudah terasa asin karena darah.

Bara memandang Xander dengan tatapan sakit dan kecewa.

"Aku pikir papa itu orang baik". Kata Bara dingin.

"Duduk disana, dan makan Bara!!! ". Perintah Xander sambil menunjuk ke ruangan makan.

"Gk... Bara gk mau". Tolak Bara lagi.

"BARA.... ". Bentak Xander.

"Apa si Pa, papa mau paksa aku lagi, aku udah bilang pa, aku gk mau dipaksa. Papa rela nampar aku karena Vaiser? ". Kata Bara, tidak kalah besarnya.

"Kurang ngajar kamu... "Bentak Xander.

"Iya Pa... aku kurang ngajar, pukul aku Pa, pukul!!! " Teriak Bara lagi.

"Dasar anak tidak tahu bersyukur". Bentak Xander.

Bugh... Bugh... Bugh

Xander memukul Bara tanpa ampun, dengan membabi buta. Ia sedikitpun tidak peduli dengan teriakan dan isakkan Lani.

"BANGSAT KAMU". Teriak Xander lagi sambil menendang Bara tepat di perutnya, membuat Bara terhempas ke lantai dengan kerasnya.

Darah segar mengalir disekujur tubuh Bara, mulai dari kepala, bibir, dan juga tangan serta kakinya. Bara memandang papanya dengan tatapan sayu. Ia berusaha untuk bangun.

"Bara... sayang, maafin Mama, ini semua salah mama". Kata Lani, sambil menghapus darah dari bibir putranya.

"Gk Ma, ini salah Bara". Kata Bara dan pergi keluar dari rumah. Bara pergi ke sekolah dengan keadaan kacau.

Ia mengambil tisu dari dalam tas sekolahnya, dan membersihkan wajahnya yang berantakan.

"Hufff.....Kenapa bisa sekacau ini? ". Kata Bara pelan, lalu melajukan mobilnya menuju kesekolah.

Wajah yang berantakan tidak membuat kadar ketampanannya berkurang, malahan semakin banyak siswi yang terpana melihatnya.

"Morning Ca". Kata Bara dari belakang Vasca.

Vasca membalikkan badannya dan...

"Muka kamu kenapa Bara? ". Tanya Vasca kaget.

"Gk kenapa-kenapa Ca". Kata Bara berusaha untuk senyum.

"Terus kenapa banyak lukanya? ". Kata Vasca lagi.

"Kenapa Ca, jelek ya? ". Kata Bara mencoba mencairkan suasana.

"Stop bercanda Bara". Bentak Vasca yang membuat nyali Bara menciut.

"Ada masalah tadi sama anak sekolah lain". Alibi Bara.

"Sini ikut aku". Kata Vasca sambil menarik tangan Bara secara brutal. Semua siswa yang melihatnya menjadi iri.

"Pelan dong sayang ". Kata Bara dengan wajah ditekuk.

Vasca tidak mendengarkan perkataan Bara, dia tetap menarik tangan Bara menuju ke UKS.

"Duduk sini cepat". Perintah Vasca sambil menarik kursi disamping brankar.

"Pelan sayang, ini sakit". Kata Bara dengan takut.

"Apaan Bara, masa gini doang takut ". Kata Vasca.

"Sakit sayang... aduh... ". Teriak Bara karena Vasca menuangkan obat merah keatas lukanya.

"Makanya jangan sok jagoan kamu". Bentak Vasca membuat Bara terdiam.

"Cowok ma gitu ". Kata Bara sambil terkekeh.

"Kenapa si orang itu gk pukulin kamu sampai mati aja". Omel Vasca.

"Sayang, tega amat si". Kata Bara pelan.

"Udah beberapa kali aku bilang Bara, jangan sok jagoan". Kata Vasca sambil menyimpan kembali semua alat yang digunakan.

"Istirahat sini aja, hari ini guru gk masuk kelas karena ada pertemuan. Kamu tidur aja". Kata Vasca pelan.

"Kamu mau kemana sayang, temani aku aja disini". Pinta Bara manja.

"Aku mau ke kelas dulu, istirahat aja, gk boleh keluyuran, sebentar aku kesini lagi ". Kata Vasca lagi.

"Ya udah". Kata Bara mengalah.

"Tidur Bara.... sini ponsel kamu aku bawa". Kata Vasca sambil meminta ponsel Bara. Bara pun memberikan ponselnya kepada Vasca.

Vasca keluar dari ruangan UKS dan pergi ke kelasnya dengan langkah ringan sambil memegang ponsel Bara.

"Bara kenapa Ca". Tanya Kiara ketika melihat Vasca duduk di kursinya.

"Luka Ki, katanya tawuran ". Kata Vasca sambil membuka ponsel Bara.

"Ca". Panggil Kiara pelan.

"Kenapa Ki ". Tanya Vasca sambil menatap wajah Kiara.

"Gimana sih menjadi pacarnya Bara? ". Tanya Kiara antusias.

"Biasa aja Ki ". Kata Vasca sambil terkekeh pelan.

"Banyak cewek yang mau dekat sama dia Ca, kamu bersyukur bisa mendapatkan dia". Kata Kiara pelan.

Vasca hanya bisa tersenyum mendengar kata-kata dari Kiara. Ia kembali mengingat hubungannya dengan Bara akhir-akhir ini.

Ting

Bunyi pesan masuk terdengar, membuat Vasca menoleh, ternyata ponsel Bara lah yang berbunyi.

"Bara sayang, kamu dimana?...Gk masuk sekolah ya?...sebentar pulang sekolah aku kerumah ya...I LOVE YOU".

**Vaiser Dirgantara**

Vasca membaca pesan itu dengan hati yang sakit. Ia tahu bahwa Bara tidak mencintai Vaiser, tapi tetap saja ia merasa sakit hati ketika membaca pesan dari Vaiser.

Vasca bangun dari bangkunya, dan keluar dari kelas menuju ke UKS.

"Kemana Ca". Tanya Kiara.

"Keluar bentar Ki ". Jawab Vasca pelan.

Dari jauh, ia melihat pintu terbuka, Vasca terus berlangkah, dari luar, dia mendengar suara seseorang didalam ruangan itu.

Vasca membuka pintu tersebut dan kaget dengan apa yang ia lihat saat ini. Pemandangan yang begitu menyakitkan.

Vaiser sedang bergelut manja ditangan Bara.

BRAK....

Vasca sengaja menjatuhkan buku yang ia pegang, membuat Bara dan Vaiser kaget dan Bara berusaha untuk melepaskan tangan Vaiser.

Vasca menutup kembali pintu UKS itu, dan pergi sambil sana.

Hai semua, maaf ya telat update, aku harap kalian bisa menikmati karya tulisan aku, jangan lupa like ya... Makasih

1
Eva Karmita
Bara kamu harus perjuangkan cinta mu jgn mau dijodohkan dengan vacer
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!