Asisten CEO Ditubuh Menantu Lemah

Persiapan Grand opening untuk restoran yang dibangun oleh Rizki berjalan dengan lancar hingga besok adalah hari penting di mana hari pembukaan restoran tersebut akan dilaksanakan.

Karena Hani sudah memiliki banyak koneksi bisnis sebelumnya, maka perempuan itu jauh-jauh hari telah menyiapkan undangan untuk semua orang.

Presdir Jayata juga tidak ketinggalan, dia memberitahu kenalan kenalannya tentang Grand opening tersebut dan memastikan ada lebih banyak orang yang akan menghadiri pembukaan restoran tersebut.

Sementara itu, di keluarga Aruna juga sedang ada pembicaraan tentang Grand opening restoran tersebut.

"Mereka akan membuka restoran untuk kelas atas? Sungguh tidak bisa dipercaya keluarga itu dapat melakukannya, Apakah informan itu bisa dipercaya?" Nyonya besar Aruna bertanya dengan bingung.

"Tentu saja bisa dipercaya Bu, dia bahkan memberikan bukti-buktinya," kata Delita kemudian menaruh dokumen di atas meja membuat nyonya besar mengambil dokumen tersebut dan memeriksanya dengan teliti.

Pada saat itu, Hardi yang baru saja kembali kemudian duduk di samping sang Ibu, dia dengan tenang berkata, "keluarga itu pasti mampu melakukannya, karena menantu mereka adalah simpanan pria tua."

"Apa?!"

"Simpanan katamu? Hani maksud mu?"

Nyonya besar Aruna dan Delita serempak bertanya, mereka benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Hardi.

"Iya," Hardi mengangguk, "aku melihat mereka berdua saling berciuman di sebuah restoran," ucap Hardi benar-benar membuat syok 2 perempuan di sana.

Pada saat itu juga, Clara dan ayah mertuanya turun dari lantai atas, mereka bergabung dengan tiga orang yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Hardi.

"Keluarga kedua itu membuka restoran, dan ternyata Hani adalah simpanan presiden Jayata," ucap Delita menjawab pertanyaan sang suami.

"Apa?!" Clara mengerutkan keningnya, simpanan seorang pria tua?

Jika benar begitu, maka sudah tidak diragukan lagi jika keluarga kedua bisa memiliki apapun yang mereka inginkan.

Presiden Jayata adalah orang yang kaya, membeli sebuah tas branded seperti membeli kacang goreng, Clara benar-benar terpukau dengan keberanian Hani.

"Tapi sepertinya Rizky tidak mengetahui tentang perselingkuhan istrinya dengan presiden Jayata, yang pria itu tahu hanya menerima apapun yang diberikan oleh Hani. Dia pasti membuka restoran lewat kerja keras istrinya merayu seorang pria tua, sungguh bodoh!" Ejek Hardi.

"Grand opening restaurant itu juga akan dilakukan besok, Dan aku dengar dari beberapa orang tentang presdir Jayata terus mempromosikan restoran itu kekenalan-kenalannya, jadi banyak orang ingin datang ke tempat itu hanya untuk sekedar bertemu banyak orang-orang hebat. Orang-orang juga pikir akan ada presdir Jayata di acara itu," ucap Delita dengan wajah yang dipenuhi kekesalan.

Bagaimana tidak kesal, keluarga kedua benar-benar berhasil mengambil hati Presdir Jayata dan membuat keluarga mereka harus tunduk pada keluarga kedua itu untuk mendapat perhatian dari presiden Jayata.

"Besok? Kalau begitu Kita semua harus pergi," ucap Dedi.

"Tapi kita tidak mungkin pergi begitu saja, Bagaimana kalau kita mengatur sesuatu untuk mempermalukan dan menghancurkan mereka?" Ucap Hardi membuat semua orang terkejut, termasuk Dedi.

Tidak mungkin mereka mencari masalah dengan orang yang dekat dengan keluarga Jayata.

Hardi langsung menatap putranya dengan tajam, "Kau sudah gila? Jaga ucapanmu, kita perlu jembatan keluarga kedua untuk dekat dengan keluarga Jayata. Setelah keluarga Jayata memberikan kepercayaan pada kita, baru setelah itu kalian bisa berbuat apapun yang kalian inginkan pada keluarga kedua. Tetapi untuk saat ini, jangan..."

"Tidak perlu keluarga kedua untuk membantu kita dekat dengan keluarga Jayata. Aku sendiri yang akan memastikan dalam waktu dekat ini keluarga Jayata akan melihat keluarga kita," kata Hardi yang sangat percaya diri bisa membuat keluarga Jayata melirik mereka karena dia telah berhasil memenangkan hati cucu tunggal keluarga jaya.

"Apa maksudmu?" Dedi bertanya, tetapi Hardi tidak menjawab pertanyaan ayahnya itu, dia menatap Clara dan tentunya tidak ingin membuat Clara mengetahui rencananya dan akhirnya menghancurkan rencananya untuk menikahi Airin dan menceraikan Clara dalam waktu dekat ini.

"Cepat jawab pertanyaan ayahmu!" Nyonya besar dengan tidak sabaran melototi sang cucu.

"Akan kupastikan besok pagi perusahaan Jayata akan menghubungi kita untuk sebuah kerjasama dalam proyek besar," kata Hardi dengan penuh percaya diri.

"Baiklah, kita tunggu sampai besok pagi," ucap Dedi selalu berdiri dan pergi meninggalkan keempat orang di sana.

"Apa yang kau rencanakan?" Giliran Delita yang bertanya pada Putranya.

"Pokoknya besok akan ada sesuatu besar yang terjadi," kata Hardi tersenyum licik.