apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. sayangnya
Gibran kembali masuk kedalam ruangan inap istrinya setelah membeli makanan.
" ayok makan ?"ucap Gibran sambil duduk di kursi.
" kau aja yang makan aku sudah tidak laper "ucap Nadhira sambil fokus bermain ponselnya.
" yasudah seblak nya buat aku aja "ucap Gibran sambil beranjak bangun.
" eh, tunggu !"ucap Nadhira yang langsung semangat 45 begitu mendengar kata seblak.
" mana seblak nya ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" katanya tidak mau "ucap Gibran
" siapa bilang aku tidak mau "ucap Nadhira dengan wajah cemberut sambil melirik sekilas kearah Gibran.
mendengar itu Gibran hanya bisa menghela nafas panjang sambil kembali duduk di kursi, lalu memindahkan seblak nya kedalam mangkuk.
" aku makan sendiri aja "ucap Nadhira dengan tidak sabaran.
Gibran dengan terdiam sambil memperhatikan istrinya yang makan dengan lahap.
" sudah cukup makanannya "ucap Gibran sambil mengambil mangkuk seblak nya.
" tapi itu belum habis "protes Nadhira
" jangan makan terlalu banyak "ucap Gibran sambil memberikan air minum,Nadhira hanya bisa berdecak kesal sambil mengambil air minumnya.
" nih "ucap Nadhira sambil menyerahkan kembali gelas kepada Gibran, lalu berbaring di atas kasur.
Gibran membenarkan selimut istrinya lalu pergi ke sofa untuk melanjutkan pekerjaannya.
( *2 hari kemudian* )
dokter kembali memeriksa keadaan Nadhira yang sudah semakin membaik.
" apa ada keluhan atau rasa tak nyaman semacamnya ?"tanya dokter sambil menatap kearah Nadhira.
" enggak ada dok "ucap Nadhira, dokter mengangguk mengerti sambil menyimpan stetoskop nya.
" kapan saya boleh pulang dok ?"tanya Nadhira yang sudah tidak betah tinggal di rumah sakit.
" hari ini juga sudah boleh pulang "ucap dokter
" yasudah saya permisi dulu "pamit dokter
" makasih dok "ucap Nadhira sambil tersenyum senang, dokter hanya mengangguk sambil berjalan keluar.
" aku urus administrasinya dulu "ucap Gibran sambil pergi.
" ya "ucap Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
( sampai di rumah )
Gibran memarkirkan mobilnya lalu dengan sigap membantu istrinya turun dari mobil.
" selamat datang kembali ke rumah non "ucap bik Leni yang menyambut mereka di depan rumah.
" makasih bik "ucap Nadhira sambil tersenyum.
" tolong bawain tasnya ke kamar ya bik "ucap Gibran sambil berjalan masuk kedalam rumah.
" baik den "ucap bik Leni sambil mengambil tasnya di bagasi mobil.
Gibran membawa Nadhira ke kamar mereka untuk istirahat.
" bibik taruh disini ya den tasnya "ucap bik Leni sambil meletakkan tasnya di samping lemari.
" makasih bik "ucap Gibran.
" sama-sama den "ucap bik Leni sambil berjalan menghampiri mereka.
" bagaimana keadaannya non ?"tanya bik Leni sambil menatap kearah Nadhira.
" sudah lebih baik bik "ucap Nadhira yang sedang duduk bersandar di bahu ranjang.
" syukurlah "ucap bik Leni
" nanti makan siangnya tolong bawa ke kamar ya bik "pesan Gibran.
" baik den, mau bibik masakin apa non untuk makan siang ?"tanya bik Leni
" terserah bibik aja "ucap Nadhira
" kalau begitu bibik permisi dulu "ucap bik Leni sambil pergi.
" iya bik "ucap Nadhira sambil tersenyum.
" aku juga mau ke kantor dulu "ucap Gibran sambil beranjak bangun.
" hmmm "ucap Nadhira sambil menghela nafas panjang.
" aku pergi dulu "pamit Gibran sambil berjalan keluar kamar.
" ya "ucap Nadhira sambil menatap kearah punggung Gibran yang melihat di balik pintu, selepas Gibran Nadhira berbaring di kasur sambil bermain ponselnya.
\*\*
" tok tok tok "
" masuk "ucap Nadhira sambil menoleh kearah pintu,Nadhira langsung tersenyum senang begitu melihat yang datang adalah Oma
" sayang "ucap Oma sambil memeluk Nadhira dengan erat.
" bagaimana keadaanmu hmm ?"tanya Oma sambil melepaskan pelukannya.
" aku sudah tidak apa-apa kok Oma "ucap Nadhira sambil tersenyum.
" maaf ya Oma baru bisa datang sekarang "ucap Oma yang merasa tidak enak, karena sedang diluar negeri ia tidak bisa datang menjenguk Nadhira saat dirumah sakit.
" iya tidak apa-apa "ucap Nadhira
" Oma ada beli oleh-oleh, semoga kamu suka "ucap Oma sambil memberikannya kepada Nadhira.
" buat aku ?"tanya Nadhira sambil mengambilnya,Oma hanya mengangguk sambil tersenyum.
" wah, gelangnya cantik sekali "ucap Nadhira sambil membukanya.
" makasih banyak Oma "ucap Nadhira sambil tersenyum senang.
" sama-sama sayang "ucap Oma sambil mengusap rambut Nadhira.
" di pake dong "ucap Oma lagi
" iya Oma "ucap Nadhira sambil mencoba gelangnya.
" Oma disini ?"tanya Gibran yang baru pulang dari kantor.
" iya, habis dari bandara Oma langsung kesini "ucap Oma sambil menoleh kearah Gibran.
" oh "ucap Gibran sambil menyalami Oma.
" Oma beliin aku gelang "ucap Nadhira sambil memamerkan gelangnya.
" terus buat aku mana ?"tanya Gibran sambil menatap kearah Omanya.
" lupa "ucap Oma
" Oma pilih kasih "ucap Gibran dengan sinis sambil pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
" bagaimana kabar cicit Oma ?"tanya Oma sambil memegang perut Nadhira.
" dia juga baik Oma "ucap Nadhira
" yasudah Oma pulang ya ?"ucap Oma sambil mengambil tasnya.
" baru juga sebentar "ucap Nadhira
" besok Oma datang lagi "ucap Oma sambil beranjak bangun.
" Oma pulang dengan apa ?"tanya Nadhira lagi.
" Oma sudah minta supir untuk jemput "ucap Oma
" yasudah kalau begitu "ucap Nadhira
" Oma pulang ya "pamit Oma sambil memeluk Nadhira.
" hati-hati ya Oma "ucap Nadhira.
" iya "ucap Oma sambil pergi.
" Oma kemana ?"tanya Gibran yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
" sudah pulang "ucap Nadhira sambil menoleh kearah Gibran.
" oh "ucap Gibran sambil mengambil baju ganti di lemari.
Nadhira menyimpan ponselnya lalu pergi menuju kamar mandi.
( malamnya )
Gibran masuk kedalam kamar sambil membawa nampan berisi makanan di tangannya.
" makan dulu "ucap Gibran sambil duduk di atas kasur.
Nadhira menyimpan ponselnya lalu duduk bersandar di bahu ranjang.
" kok porsinya banyak banget ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" aku juga laper "ucap Gibran sambil mengambil sendok makan, Nadhira hanya mengangguk mengerti.
" kau hanya makan sendiri ?"sindir Nadhira yang dari tadi melihat Gibran hanya menyuapi dirinya sendiri.
" nih "ucap Gibran sambil menyuapi istrinya.
" sini aku makan sendiri aja "ucap Nadhira sambil mengambil sendok dari tangan Gibran.
" nunggu disuapin oleh mu aku bisa mati kelaparan "gerutu Nadhira sambil menyuapi nasi kedalam mulutnya.
mendengar itu Gibran hanya diam saja sambil mengambil air minum, setelah itu ia pindah ke sofa sambil mengambil laptop nya.
" kau tidak mau makan lagi ?"tanya Nadhira sambil menoleh kearah Gibran.
" kau saja yang habiskan "ucap Gibran sambil membuka laptopnya.
" yasudah "ucap Nadhira sambil lanjut makan.
Selesai makan Nadhira membawa piring kotornya ke dapur.
" udah sembuh Lo ? Gue pikir kemaren udah lewat "ucap Sandra sambil mengambil air dingin di kulkas.
" sayangnya aku masih hidup "ucap Nadhira dengan santai sambil kembali ke kamarnya.
" kali ini mungkin kau bisa selamat, tapi bagaimana dengan nanti ?"ucap Sandra meneguk airnya sambil tersenyum menyeringai.