Audrey mengira hari pernikahan yang ada di depan matanya saat ini akan membawa kebahagiaan. Menikah dengan kekasih yang begitu dicintainya adalah mimpinya sejak dulu. Namun, dalam sekejap mata, hari yang dinanti adalah hari yang begitu menyakitkan baginya. Dimana dia harus menerima kenyataan jika kekasihnya malah memilih bersanding dengan Kakak tirinya. Hatinya rapuh, disaksikan gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya. Seorang Kakak yang ia sayang dengan tega mengkhianatinya tanpa perasaan.
Bagaimana kisah Audrey selanjutnya? Akankah wanita cantik itu depresi atau malah melakukan hal yang tidak bisa di bayangkan. Baca yuk!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhaya Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTJ 33
"Apa yang kamu lakukan? Lepaskan tangan putriku!" sentak Iriana berusaha melepaskan cekalan tangannya pada lengan Jason yang masih setia memelintir tangan Aura. Wanita paruh baya itu panik, dan terus mencaci maki Jason. "Lepaskan atau aku akan melaporkan mu pada pihak yang berwajib!" ucapnya dengan penuh ancaman, tatapan yang tajam terus saja menyorot ke arah Jason.
Jason sendiri yang awalnya terfokuskan pada wajah tersakiti Aura, sekarang tatapannya terarah pada Iriana, wanita paruh baya yang memiliki gestur wajah yang sangat mirip dengan Aura tentunya. "Silahkan, aku akan menunggunya!" ujar Jason melepaskan pelintiran nya dengan kasar hingga membuat tubuh Aura terhuyung saking kasarnya apa yang dilakukan Jason padanya.
"Kamu pikir aku bohong!" sentak Iriana mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, sorot matanya terus terarah ke arah Jason yang begitu saja melewatinya dan memilih duduk di sofa dengan kaki yang bersilang. "Jangan harap...."
"Ma, dia Jason Lou, mana mungkin takut dengan ancamanmu." bisik Aura sembari menahan rasa sakit pada tangannya. Bahkan suara desisan sakit pun juga ikut keluar dari bibir yang terlihat pucat tersebut.
Degg...
Jantung Iriana berdegup kencang mendengar ucapan Aura, ia juga kesusahan meneguk ludahnya ketika marga itu juga tersematkan di nama pria yang sedari tadi ia caci maki. "Apa kamu bercanda, Aura? Kenapa kamu baru ngomong sekarang?" sahut Iriana lirih, tatapannya tak sebengis tadi, lebih tepatnya wajah takutnya tidak bisa ditutupi oleh Iriana ketika bersitubruk secara langsung dengan mata tajam bak elang milik Jason.
"Kalau aku terus terang sama Mama, bagaimana nasib harta Papa, aku yakin Mama gak bakalan mau datang kesini," jawab Aura santai, ia tak merasa bersalah setelah membuat Iriana masuk kedalam kediaman mewah Jason.
"Tapi gak gini juga, Aura," cetus Iriana, meskipun suaranya lirih. Namun, Jason dan Audrey masih sanggup mendengar suaranya.
"Kenapa bisik-bisik? Apa kalian lupa dengan niat kalian datang kesini?" tanya Audrey memicingkan matanya. Tawanya tertahan hanya karena melihat wajah kedua wanita yang dulunya sangat di hormatinya.
Baik Iriana dan Aura terkesima, dua wanita berbeda gender itu menatap Audrey secara spontan. "Kalau begitu, tanda tangani ini!" titah Iriana memberikan kertas dengan bolpoin yang tadinya ia lempar di atas meja.
"Suamiku, lihatlah! Apa pantas mereka datang dan meminta sumbangan seperti ini?" ujar Audrey setelah menerima beberapa kertas itu. Kakinya membawa tubuh mungilnya ke arah Jason yang sedari tadi menyimak hal-hal yang terjadi di depannya.
"Sumbangan apa yang kamu ucapkan, Audrey? Itu semua milikku, asal kamu tau!" cetus Iriana tak terima, tatapannya kembali tajam seakan tak peduli dengan pria yang terkesan mengulitinya.
Audrey hanya menghembuskan nafasnya dengan berat sembari memberikan dokumen itu pada Jason. Yah, Audrey pikir hanya Jason lah yang akan mengambil keputusan setelah ini meskipun pria itu tidak tau menahu.
"Kalian ingin menipu istriku!" suara bass milik Jason kembali menggema ketika ia membaca bait demi bait tulisan yang tertera di atas kertas bertinta hitam. Wajahnya mulai memerah tanpa bisa di cegah lagi.
Brakk...
"Jangan kalian pikir aku bisa kalian bodohi, Sialan," hardik Jason setelah membuang beberapa lambar kertas yang tadi di pegangnya.
"Menipu apa? Itu semua reel bukan tipuan!" suara Iriana tak kalah tingginya setelah Jason kembali berdiri di depannya. "Akhhh..."
Iriana seketika terpekik ketika tangan Jason melayang dan mencekik lehernya dengan kasar. "Kamu ingin mati ditangan ku!" tegas Jason semakin erat mencekik leher Iriana. "Berani mengganggu istriku, siapkan nyawamu sebagai penebusnya," lanjutnya lagi.
Bersambung...