Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.
Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.
Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch - 32 : Antek-antek Keluarga Jian
Setelah berjalan lebih dari satu kilo meter mengikuti jalur yang ada, Zhao Yang akhirnya menemukan lokasi tambang tersebut.
Terlihat beberapa orang yang masih melakukan pekerjaan. Keluar masuk dari sebuah lubang yang seperti gua sambil membawa ember penuh dengan bongkahan emas mentah.
Mereka mengumpulkan semua itu ke keranjang pikul yang lebih besar. Bersiap menunggu orang-orang yang akan membawanya turun ke kaki gunung.
"Entah sudah berapa lama mereka melakukan ini ...."
Zhao Yang memastikan tingkat kekuatan mereka tidak ada yang lebih tinggi darinya. Sebagian besar berada di tingkat jiwa dan hanya beberapa yang sudah di tingkat bumi lapisan pertama.
"..."
Cukup lama mengamati dari kejauhan, Zhao Yang kemudian manarik dirinya menghampiri mereka. Berjalan dengan tenang tanpa keraguan, yang membuat belasan pekerja terdiam saat menyadari kedatangannya.
"Kalian dari Keluarga Jian atau hanya pekerja biasa?"
Mendengar pertanyaan itu belasan pekerja seperti tidak tahu bagaimana harus menjawabnya. Semua diam, sampai seorang pria berusia senja yang ada di belakang maju membelah kerumunan.
Pria tua itu tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi mulutnya yang baru terbuka kembali tertutup rapat saat enam orang berpakaian hitam keluar dari beberapa titik persembunyian.
"Kenapa kalian malah berkumpul di sini? Cepat lanjutkan pekerjaan kalian!"
Dengan suaranya yang serak-serak basah, pemimpin kelompok berpakaian hitam itu berkata dengan nada memerintah. Tidak segan pula dia menggunakan aura kekuatannya saat memperingatkan para pekerja, membuat mereka semua tidak berani untuk tetap berada di sana.
"Lalu kau!" Pemimpin itu berbalik kepada Zhao Yang setelah semua pekerja masuk ke dalam tambang. Matanya menyorot tajam, seperti ingin memberikan peringatan.
"Sebaiknya kau pergi dari sini!"
Zhao Yang tidak terintimidasi dengan hal itu. Bahkan ketika pemimpin mengeluarkan aura kekuatan penuhnya, Zhao Yang masih berdiri tenang tanpa merasakan tekanan apapun.
"Apa kalian dari Keluarga Jian?"
Dia bertanya dengan santai, tetapi wajah keenam pria itu langsung menjadi buruk. Tampak ada perasaan rumit yang sulit dijelaskan dari cara mereka menatap, dan juga saling memandang.
"Sepertinya memang benar. Kalian-- ...."
"Sial! Tutup mulutnya!!"
Belum sempat Zhao Yang menyelesaikan kalimatnya tiga dari enam orang itu maju menyerang.
Seperti sangat marah karena identitas telah terbongkar, mereka bertekad untuk mencelakai Zhao Yang.
Namun, Zhao Yang terlihat begitu mudah saat menghindari setiap serangan mereka. Berkelit dengan hanya menggeser, atau memiringkan tubuhnya, membuat ketiga orang yang menyerang kelelahan dengan sendirinya.
"Apa yang kalian lakukan?! Serang dengan sungguh-sungguh!"
Pemimpin kelompok itu tampak marah melihat cara anak buahnya bertarung. Dia memberikan isyarat pada dua anak buah lainnya, kemudian mereka semua menyerang Zhao Yang bersama-sama.
Satu melawan enam. Jika menurut ilmu matematika jumlah yang lebih banyak pastinya akan menang. Namun dalam sebuah pertarungan, terkadang jumlah yang banyak tidak memberikan dampak jika dihadapkan dengan kekuatan.
"Sudah cukup bagian kalian. Sekarang giliranku ...." Zhao Yang tiba-tiba menyatukan tangannya setelah mengambil beberapa langkah menjauh.
Dalam sekejap, tangannya diselimuti api yang berwarna merah menyala. Semula cukup samar, tetapi semakin lama berubah menjadi pekat.
"Tekanan ini- ...."
Wajah pemimpin kelompok itu pucat sepucat-pucatnya saat menyadari kekuatan tingkat langit dari sosok di hadapannya. Dia meneguk ludah, kemudian melirik tangannya yang gemetar.
"Sial!" Dia mengumpat sambil memukul dinding tebing di sampingnya.
"Kalian harus bantu aku ulur waktu. Aku akan pergi ke tempat tetua dan kembali menyelamatkan kalian."
Kelima orang lainnya terkejut mendengar hal itu. "Tapi senior-- ...."
Tanpa menunggu lebih lama pemimpin kelompok itu masuk ke dalam gua dengan meninggalkan lima anak buahnya di sana.
Mau tidak mau lima orang yang tersisa harus mengikuti perintah itu. Mereka kembali memandang ke depan, mencari sosok Zhao Yang tetapi tidak menemukan keberadaannya.
"Eh! Kemana dia pergi?"
Ketika mereka masih mencari, tiba-tiba Zhao Yang muncul tepat di hadapan mereka.
"Mencariku?" Senyumnya di wajahnya terlihat ramah. Namun tinju yang dia berikan jelas sangat kejam.
Bang!
Bang!
Bang!
Hanya dalam satu waktu, lima orang tumbang tepat di samping mulut gua. Tanpa bisa melawan, mereka benar-benar telah kehilangan kesadaran.
____
Drtd...
Getaran dari luar dapat dirasakan sampai ke dalam gua. Hal itu sempat membuat langkah pemimpin kelompok tertahan beberapa saat.
"Sial! Apa mereka tidak bisa menahannya?"
"Jika begitu aku harus cepat ke tempat tetua."
Dia baru bersiap mempercepat langkahnya, tetapi kembali tertahan saat seseorang menahan kerah pakaiannya.
"Mau ke mana?"
Tubuh pemimpin itu gemetar mendengar suara Zhao Yang. Dia menoleh ke belakang, lalu tersenyum yang sangat tampak itu dipaksakan.
"Boleh tolong ampuni pria ini? Kita berdua tidak memiliki dendam satu sama lain. Benar, bukan?"
"Jika kau mau, kau bisa bergabung dengan kami. Kau tahu, Keluarga Jian akan memberimu banyak keuntungan."
Zhao Yang tersenyum sinis mendengar tawaran pria itu.
"Benarkah?"
"Tentu saja. Kau bisa mempercayaiku. Tapi pertama-tama, tolong lepas-- ...."
Blam!!
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Zhao Yang sudah membanting tubuh pria itu dengan telak ke lantai. Tidak ada belas kasihan. Zhao Yang mulai muak dengan antek-antek Keluarga Jian.
"Siapa bilang tidak ada dendam? Antara aku dan Keluarga Jian, hanya ada permusuhan!"
hehe apa Krn nanggung JD terasa pendek